Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RINGKASAN

OPEN GOVERNMENT

DOSEN PEMBIMBING
FADLI MAPPISABBI

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD YUSUF
NIM : 2016992

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)


YAPPI MAKASSAR
T.A 2021/2022
OPEN GOVERNMENT
Sebagai inisiatif global yang di bentuk pada september 2011, open government public(OGP)
telah menjadi sebuah platform bagi negara-negara yang berpartisipasi didalamnya untuk
mengembangkan tata pemerintahan yang mempromosikan keterbukaan, pelibatan
masyarakat, akuntabilitas dan penggunaan teknologi untuk memperkuat pemerintahan.
Melalui Open Government, pemerintah dan institusi non-pemerintah duduk bersama-sama
menentukan langkah yang tepat untuk mendorong akses informasi luas terhadap kegiatan badan
publik yang dibiayai Negara dan pelayanan publik yang murah, mudah dan berkualitas selain itu OGI
mempunyai komitmen untuk mengimplementasikan diantara nilai-nilai Good Governance yang juga
pilar utama dari Open Government diantaranya : meningkatkan transparansi, mendukung partisipasi
publik, dan akuntabilitas. Secara teoritis, Good Governance sendiri diartikan sebagai suatu proses
yang mengorientasikan pemerintahan pada distribusi kekuatan dan kewenangan yang merata dalam
seluruh elemen masyarakat untuk dapat mempengaruhi keputusan dan kebijakan yang berkaitan
dengan kehidupan publik beserta seluruh upaya pembangunan politik, ekonomi, sosial dan budaya
mereka dalam sistem pemerintahan. Selain itu, Good Governance juga diartikan sebagai
berpemerintahan yang baik dan amanah dimana terdapat hubungan yang sinergis antara masyarakat
yang luas atau stakeholders artinya masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam proses dan
pengambilan keputusan pembangunan melalui saluran kelembagaan resmi ataupun secara informal
(Safrony, 2002).

PRINSIP-PRINSIP OPEN GOVERNMENT


 Diusung oleh delapan negara penggagas OGP ini, termasuk indonesia, disusun
berdasarkan kesadaran adanya tuntutan warga atas tata pemerintahan yang lebih
terbuka, kesadaran bahwa setiap negara memiliki karakteristik tersendiri dalam
melibatkan masyarakat sesuai dengan prioritas pembangunan nasional
 mewujudkan tata pemerintahan yang professional, akuntabel dan demokratis yang
telah tertuang dalam RPJPD melalui tiga prinsip utama diantaranya : 1. Prinsip
partisipasi yang mengakomodir aspirasi para pemangku kepentingan dalam berbagai
tahapan pembangunan, 2. prinsip transparansi yang memberikan akses bagi pemangku
kepentingan untuk memperoleh informasi pembangunan dan pemerintahan, 3. Prinsip
akuntabilitas yang memberikan pertanggungjawaban dari pemerintah kepada
masyarakat atas pencapaian kinerja yang telah ditetapkan .
 Kemudian, untuk mencapai Good Governance terdapat 9 prinsip dalam penerapan
Good Governance menurut United Nations Development Program (UNDP) dalam
Listyaningsih (2014:87) meliputi : 1. Partisipasi (Participation) Yaitu setiap orang atau
warga masyarakat yang sama dalam proses pengambilan keputusan, baik secara
langsung, maupun melalui lembaga perwakilan sesuai dengan kepentingan dan
aspirasi masing masing 2. Hukum (Rule of Law) Merupakan kerangka aturan hukum
dan perundang undangan harus berkeadilan ditegakkan dan dipatuhi terutama tentang
hak asasi manusia 3. Transparansi (Transparancy) Transparansi merupakan kebebasan
aliran informasi di semua unsur 4. Tanggap (Responsiveness) Setiap Institusi dan
prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang
berkepentingan 5. Berorientasi pada Konsesnsus Yaitu pemerintahan yang baik akan
berindak bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai consensus atau
kesempatan yang terbaik bagi kepentingan masing masing pihak dan jika
dimungkinkan juga dapat 18 diberlakukan tehadapa berbagai kebijakan dan prosedur
yang akan ditetapkan pemerintah 6. Berkeadilan (Equity) Pemerintahan yang baik
akan memberikan kesempatan yang baik terhadap laki laki atau perempuan, orang
kaya atau miskin dalam meningkatkan kualitas hidup 7. Efektifitas dan Efisiensi
Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang
benar benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik baiknya 8.
Akuntabilitas Para pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik, swasta dan
masyarakat memiliki pertanggung jawaban kepada publik 9. Visi Strategis Pimpinan
dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang tentang
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan jangka
 prinsip partisipasi dalam Open Government dapat dilihat dari dua yaitu keterlibatan
secara terbuka (Inklusi) dan keikutsertaan (Involvement). 1. Inklusi menyangkut siapa
saja yang terlibat, sementara 24 2. Involment adalah bagaimana cara mereka terlibat.
Serta adanya wadah pelibatan dan transparansi menjadi aspek pertama terlebih dahulu
untuk menjamin partisipasi masyarakat berjalan baik.

TUJUAN OPEN GOVERNMENT


 meningkatkan ketersediaan informasi tentang kegiatan-kegiatan pemerintahan
 mendukung partisipasi masyarakat sipil dalam pemerintahan
 menyelenggarakan standar integritas professional yang terbaik
 meningkatkan akses terhadap penggunaan teknologi baru untuk mendukung
keterbukaan dan akuntabilitas.
Sejak tahun 2016 OGP yang sebelumnya hanya menjadi platform bagi pemerintah di tingkat
nasional, mulai dikembangkan ke tingkat pemertintahan daerah. Sebenarnya dalam beberapa
tahun terakhir, pemerintah indonesia telah mengadopsi teknologi E government untuk
meningkatkan penyampaian layanan di sektor publik dengan tujuan meningkatkan penyediaan
layanan untuk manfaat dari warga. Manfaat E government di Sektor Publik Saat ini,
sebagian besar pemerintah telah memulai program program dengan menggunakan
teknologi modern untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan pemerintah.
Teknologi telah meningkatkankegiatan pemerintahan dan telah memfasilitasi interaksi
dalam lembaga publik dan swasta dengan menyediakan akses cepat ke transmisi informasi
(Fatile, 2012). Peneliti telah mengidentifikasi relevansi E government di negara berkembang.
Gianluca (2007) mengamati bahwa E government dapat mempengaruhi transformasi di
sektor publik di tiga bidang utama seperti; dimensi ekonomi, dimensi sosial dan dimensi
pemerintahan. Kesepakatan dimensi ekonomi dengan pengurangan biaya operasi untuk
meningkatkan kapasitas pengiriman layanan, meningkatkan cakupan dan kualitas layanan,
meningkatkan kapasitas respons untuk mengatasi tantangan dan peningkatan kemiskinan
jalan untuk menghasilkan pendapatan. Manfaat sosial termasuk penciptaan lapangan
kerja, pendidikan dan kesehatan peningkatan, meningkatkan keselamatan dan keamanan
hidup dan properti warga antara lain. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi hambatan
birokrasi yang dialami pemerintah operasi.
IT PADA OPEN GOVERNMENT

Untuk mendukung gerakan ini, seluruh kementrian telah berkontribusi memperkenalkan


kebijakan untuk mendukung pergerakan teknologi, pemerintah indonesia telah
mengembangkan program TIK dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dan
meningkatkan pengetahuan warga tentang teknologi karena melalui teknologi komunikasi
informasi yakni dapat meningkatkan konektivitas antara pemerintah dan masyarakat,
teknologi menawarkan kesempatan untuk berbagai informasi, partisipasi publik, dan
kolaborasi teknologi dapat dimanfaatkan untuk memberi informasi lebih banyak kepada
publik dengan cara yang kemungkinan orang memahami apa yang pemerintah mereka
lakukan dan untuk mempengaruhi pemerintah digital “ mengacu pada penggunaan teknologi
digital, sebagai bagian terpadu dari strategi modernisasi, pemerintah untuk menciptakan nilai
publik.

-Ada 3 Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara


pemerintah dengan pihak government yaitu:
G2C (Government to citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat
G2B (Government to bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha
G2G (Government to Government), hubungan antara pemerintah dengan pemerintah.
Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi & komunikasi oleh
pemerintahan. Dengan menggunakan E-government dapat meningkatkan hubungan antara
pemerintah dengan penduduk, bisnis & kegiatan lainnya.

Dampak positif dari Teknologi Informasi & Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara
lain:

1. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat

2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, & masyarakat umum.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.

4. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya sendiri.

5. Hilangnya birokrasi yang selama ini menjadi penghalang bagi masyarakat.

6. Adanya e-government sekarang ini akan berimbas pada sumber daya manusia disetiap
pelayanan publik.

7. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, teknologi informasi dianggap sebagai alat


“pengotomasi proses” yang dapat mengurangi proses secara manual.
Adapun Dampak Negatif dari Teknologi Informasi & Komunikasi di Bidang Pemerintahan
antara lain :

1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan memudahkan terjadinya


cyber crime

2. Biaya : Walaupun politik dalam pemerintahan menggunakan IT lebih meminimalisir biaya


tetapi dalam penyusunan infrastrukturnya membutuhkan biaya yang cukup besar.

3. Jangkauan akses, harus diakui tidak semua orang bisa mengakses internet dengan mudah
misalnya mereka yang berada di pedalaman akan sulit untuk mengakses internet.

4. Banyak negara yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negaranya
sendiri.

UNDANG UNDANG TENTANG OPEN GOVERNMENT

UU NOMOR 25 TAHUN 2009 “TENTANG PELAYANAN PUBLIK”

mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektivitas fungsi-
fungsi pemerintahan itu sendiri. perlayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau
koporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan
kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan
lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada
pemerintahan dan administrasi publik.

UU NOMOR 11 TAHUN 2008 “TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI


ELEKTRONIK”

Menjadi salah satu landasan pelaksanaan e-government di indonesia dimana pemerintah perlu
mendukung pengembangan teknlogi informasi melalui infrastruktur hukun dan
pengaturannya sehingga pemanfaatan teknologi informasi dilakukan secara aman untuk
mencegah penyalahgunaannya.

UU NOMOR 23 TAHUN 2014 “TENTANG PEMERINTAH DAERAH”

Menjelaskan bahwa penyelanggaraan pemerintah daerah diarahkan untuk mempercepat


terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, peran
serta masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam sistem negara kesatuan
republik indonesia.
OPEN GOVERNMENT MENURUT GLOBAL INTEGRITY (TURNER,2015)

Open government menurut Global Integrity (Turner, 2015) mencakup tiga hal yakni
transparansi informasi, keterlibatan publik dan akuntabilitas. Melalui transparansi,
masyarakat memahami cara kerja pemerintah. Dengan keterlibatan publik, maka publik
dapat mempengaruhi cara kerja pemerintah mereka dengan terlibat dalam proses kebijakan
pemerintah dan program pemberian layanan. Akuntabilitas bermakna bahwa masyarakat
dapat meminta pemerintah mempertanggungjawabkan kinerja kebijakan danpelayanannya.
Ketiga elemen tersebut menjelaskan bahwa inisiatif, program, dan intervensi
pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai