Untuk mewujudkan hal tersebut perlu diketahui beberapa prinsip good governance yang
meliiputi :
c. Transparansi (Transparency)
Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah
dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Tranparansi dibangun atas dasar arus
informasi yang bebas
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah pertangungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang
memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka. Para pengambil keputusan
di pemerintah, sektor swasta dan organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik
kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan
2) Dalam perspektif Otonomi Daerah, penerapan Good governance merupakan suatu urgensitas
dalam upaya mewujudkan pemerintahan daerah atau local governance yang efektif, efisien,
mandiri serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Hal ini didukung pula dengan
diberlakunya UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan Daerah yang akan memberikan
peluang lebih besar bagi terlaksananya asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan; serta prinsip-prinsip Otonomi Daerah sehingga pemerintah daerah mampu
menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat(publik services) secara optimal dan tidak terlalu bergantung lagi kepada pemerintah
pusat (sentralistik) sebagaimana era pemerintahan sebelumnya
3) Mulai diupayakannya transparasi informasi terhadap publik mengenai APBN sehingga
memudahkan masyarakat untuk ikut berpartipasi dalam menciptakan kebijakan dan dalam
proses pegawasan pengelolaan APBN dan BUMN. Oleh karena itu, hal tersebut dapat terus
menjadi acuan terrhadap akuntabilitas manejeral dari sector publik tersebut agar kelak lebih
baik ke depannya. Selain itu perlu adanya pembentukan undang-undang, peraturan,
danlembaga-lembaga penunjang pelaksanaan good governance.
4) Faktor internal kurangnya pemahaman aparatur terhadap prinsip-prinsip Good Governance,
faktor yang kurang mampu dan kurangnya disiplin aparatur pada waktu jam kerja, sedangkan
faktor eksternal kurangnya partisipasi masyarakat, kurangya pengawasan dari pemerintah dan
keterbatasan anggaran dalam memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan