BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
publik bagi warga negara. Salah satu elemen penting dalam penyelenggaraan
negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh informasi sesuai
jaminan hak atas informasi bagi warga negara. Kemunculan pasal tersebut
hak asasi manusia sebagai salah satu wujud dari kehidupan berbangsa dan
transparansi serta dilaksanakan secara efektif pada tahun 1999, yaitu dengan
prinsip atau asasnya, maka dari tujuh butir tujuan keterbukaan informasi
Melihat bentuk pelayanan tersebut, pada era globalisasi ini diperlukan peran
Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik pada Pasal
waktu, berbiaya ringan dan dengan cara sederhana serta masyarakat dapat
pengelolaan sumber daya serta aset daerah dan pelayanan prima pada publik.
berikut:
4
Indonesia, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, LN. No. 58 Tahun 2015
TLN. No. 5679, Pasal 1 Angka 2
5
Indonesia, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, LN. No. 7 Tahun 2014
TLN. No. 5495, Pasal 1 Angka 2
6
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
7
Sakra Barat.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritik
b. Manfaat Praktis
publik desa.
Dalam penelitian ini ruang lingkup yang dikaji dibatasi pada peraturan
kepada masyarakat.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Desentralisasi
lalu adalah karena strategi demikian sangat rumit. Selain itu, di dalam
dapat bekerja lebih efektif dan efesien, termasuk dalam penyediaan barang-
Argumen dasar dari teori pilihan publik dipakai untuk menjelaskan bahwa
desa masing-masing.
penting yang didiskuikan lebih jauh dalam konteks otonomi desa adalah
B. Informasi
1. Pengertian Informasi
dan Belanja Daerah (APBD), baik secara berkala maupun informasi lain
informasi dari berbagai sumber dan dikelola oleh badan publik untuk
3. Badan Publik
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang berfungsi dan tugas
kecamatan, dan desa. Pada saat ini desa semakin nyata sebagai Badan
anggaran lainnya.9
3. Seluruh yudikatif
Pasal 14 UU KIP.
9
Dipopramono, Op.cit., hlm. 45.
15
4. Petugas Informasi
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi” Posisi ini harus diisi oleh
yang diberikan dengan benar. Guna memenuhi peran mereka dengan baik,
memiliki dana, pengetahuan, dan upah yang layak, guna menjamin posisi
organisasi secara keselurahan, dan bukan sebagai posisi buntu. Semua ini
C. Desa
1. Pengertian Desa
masyarakat saja, ataupun terjadi dari satu induk desa dan beberapa tempat
10
Kristian Erdianto, et. al., Implementasi Hak Atas Informasi Publik: Sebuah Kajian Dari
Tig Badan Publik Indonesia, Centre for Law and Democracy Yayasan Dua Puluh Delapan,
Pejaten, 2012, hlm. 22-23.
11
Ni’matul Huda, Hukum Pemerintahan Desa Dalam Konstitusi Indonesia Sejak
Kemerdekaan Hingga Era Reformasi, Setara Press, Malang :2015, Hlm. 35.
17
artinya tanah air, tanah asal, tanah kelahiran.12 Di Indonesia istilah Desa itu
berikut:13
12
Soetardjo Kartohadikoesoemo, Desa, Balai Pustaka, Jakarta, 1984, Hlm.15
13
Josep Kaho Riwu, Prospek Otonomi Derah di Negara Republik Indonesia, Jakarta :
Raja Grafindo Persada, 2010. Hlm 5
18
yaitu:14
masuarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
Indonesia.
14
Mashuri Mashab, Politik Pemerintahan Desa Di Indonesia, Cetakan I, PolGov, Fisipol
UGM, Yogyakarta, 2013, Hlm. 1-2.
19
2014 tentang Desa, adalah desa. Desa termasuk Badan Publik antara lain
desa juga merupakan Badan Publik. Karena selama ini desa sudah
dikelola pemerintah desa pun menjadi lebih besar dari sebelumnya, karena
selain memiliki sumber dana dari APBN juga memiliki sumber keuangan
15
Dipopramono, Op.cit., hlm. 49-50
21
BAB III
METODE PENELITIAN
susunan yang sistematis, terarah dan konsisten. Berkaitan hal tersebut maka perlu
a. Metode Pendekatan
variabel sosial yang lain untuk mengetahui bagaimana hukum itu dapat
yaitu Pemerintah Desa yang ada di Kecamatan Sakra Barat. Diketahui jumlah
Pemerintah Desa. Maka penelitian ini jumlah total populasi yang diambil
penelitian yang akan diambil peneliti dari populasi Pemerintah Desa yang ada
23
di Kecamatan Sakra Barat yaitu delapan belas Desa. Setelah penetapan jumlah
badan publik dan akan dilakukan penentuan informan dengan pihak yang
Kecamatan Sakra Barat. Seperti Kepala Desa atau Perangkat Desa, serta
yang dijadikan sampel dari jumlah populasi yang ada di Kecamatan Sakra
Barat.
c. Variabel Penelitian
Pemerintah Desa wajib mengikuti alur pelayanan publik Desa yang merupakan
a) Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
24
1. Data Kepustakaan
2. Data Lapangan
obyek penelitian. Dalam hal ini, data yang diperoleh dari informan atau
b) Jenis Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Sakra Barat. Jenis bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Informasi Publik
Daerah
Publik
bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, yang dapat
secara acak serta melakukan interaksi secara langsung dengan pihak yang
c. Kuesioner
f. Uji Validitas
Badan Publik, kedua tahap verifikasi dan ketiga tahap kunjungan lapangan.
Tahap pemetaan Badan Publik mengamati seluruh website Badan Publik yang
g. Analisis Data
kesimpulan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Todung Mulya, 1996, In serach of Human Right, Legal and Political
Dilemas ofIndonisia’s New Order, Gramedia, Jakarta.
B. Skripsi, Jurnal
A. Peraturan Perundang-undangan
B. Sumber-sumber lain
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/8967/MEDIASI-DAN-ATAU -
AJUDIKASI-NON-LITIGASI-PADA-KOMISI-INFORMASI.html, 13
Desember 2020, pukul 23:21