Anda di halaman 1dari 5

BAB II

ERA KETERBUKAAN INFORMASI

A. Keterbukaan Informasi

Di Era moderen saat ini sangat mudah untuk mendapatkan informasi dari

berbagai pihak, mulai dari media elektronik yang dapat kita akses dimana saja sampai

majalah-majalah dan koran yang dapat kita temukan di berbagai tempat. Kemudahan

ini dapat dirasakan oleh masyarakat umum semenjak Era pemerintahan Presiden B.J

Habibie, dimana saat itu Beliau mengeluarkan pernyataan untuk memberikan

kesempatan kepada pers dalam membuat berita dan menghapuskan SIUPP (Surat Ijin

Usaha Penerbiatan Pers)1, yang mana hal inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tetang Keterbukaan Informasi Publik.

Terciptanya undang-undang ini tidak saja bertujuan untuk memberikan batasan

pengertian mengenai keterbukaan informasi publik tetapi juga menjadi sarana yang

diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat umum kepada kinerja

pemerintah, dimana masyarakat dapat ikut menyaksikan berbagai program kerja yang

sedang digagas/dikerjakan oleh pemerintah dan badan pemerintahan lainnya. Dimana

berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tetang Keterbukaan Informasi

Publik mengemukakan bahwa pengertian dari Informasi Publik adalah Informasi

yang dihasilkan, disimpan, dikekola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan

publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau

penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan

Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.2

1
I Made Murdwarsa Febriyanta “Keterbukaan Informasi Publi Pada Era Keterbukaan
Informasi” https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/13275/Keterbukaan-
Informasi-Publik-Pada-Era-Keterbukaan-Informasi.html (Diakses Pada 23 September 2022, pukul
10.35).
2
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tetang Keterbukaan Informasi Publik. Pasal 1 ayat
2
Keterbukaan informasi Publik juga menjadi salah satu bentuk penegakan dari hak

asasi manusia. Gagasan hak asasi manusia muncul sebagai reaksi atas kesewenang-

wenangan penguasa yang memerintah secara otoriter3 dan juga sebagai cara

melindungi diri dari kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi di kemudian hari

sebagaimana penjelasan Hak Asasi Manusia itu sendiri yakni “Hak asasi manusia

adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai

mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum pemerintah dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia” 4. Lebih lanjut dan

bersifat fundemental di Indonesia, bahwa keterbukaan informasi juga di atur dalam

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28F yang menyatakan

“Setiap orang berhak uuntuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”5

Sehingga dapat dikatakan dengan tegas bahwa memperoleh informasi

(Keterbukaan Informasi) merupakan hak dari semua orang dan harus di lindungi

berdasarkan Undang-Undang yang berlaku dan merupakan bentuk pelaksanaan tata

kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), dan mencegak adanya segala

bentuk Kolusi, Korupsi atau Nepotisme. Karena adanya bentuk kontrol dari

masyarakat pada kinerja pemerintah (Pusat maupun Daerah)6.

Keterbukaan informasi ini juga berlaku sampai kepada Bank, dimana Bank juga

termaksud kedalam Badan Publik7, yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
3
Kadek Cahya Susila Wibawa, 2019, Urgensi Keterbukaan Informasi dalam pelayanan Publik
Sebagai Upaya Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Administrative Law & Governance
Journal, Vol 2, No. 2 Hal 223.
4
Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 ayat (1)
5
Undang-Undang Dasar Repbulik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28F
6
Endang Retnowati, 2012, Keterbukaan Informasi Publik dan Good Governance (Antara Das
Sein dan Das Sollen), Jurnal Perspektif, Vol. 17, No. 1 Hal. 58
7
Badan Publik adalah Lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang berfungsi
dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagaian atau seluruh
dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran pendaparan
dan Belanja Daerah, atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
penyelenggaraan negara. Bank sebagai badan publik dalam menjalankan usahanya di

era keterbukaan informasi ini mengunakan beberapa prinsip diantaranya 1. Prinsip

keterbukaan Informasi publik di perbankan. 2. Prinsip kehati-hatian.

Berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik/ UU KIP

Publik/masyarakat benar diperbolehkan untuk mengakses semua informasi publik

yang mereka butuhkan, namun pada pasal 17 undang-undang ini juga mengatur

secara tegas informasi yang tidak dapat di publis atau di buka oleh masyarakat umum

dikarenakan bersifat rahasia dan bisa saja merugikan negara maupun pihak-pihak

yang bersangkutan dimana hal tersebut tertuang dalam pasal 17 huruf h butir 3 yang

mana menyatakan8 UU KIP melindugi kepentingan terkait keuangan, aset,

pendapatan dan rekening bak seseorang. oleh karena itu bank dalam menjalankan

prinsip keterbukaan informasi.

Maka prinsip keterbukaan informasi publik yang dapat dianut oleh bank sebagai

badan publik hanya sebatas pada pelaksanaan pemenuhan informasi publik bagi bank

yang ditegaskan pada Bab IV UU KIP Informasi yang wajib disediakan dan

Diumumkan diantaranya : 1. Bagian Kesatu Informasi yang wajib disediakan dan

diumumkan secara berkala (Pasal 9), 2. Bagian Kedua Informasi yang wajib

diumumkan secara serta-merta (Pasal 10), 3. Bagian Ketiga Informasi yang wajib

tersedia setiap saat (Pasal 11).

Sedangkan untuk Prinsip Kehati-hatian yang digunakan oleh Bank di era

keterbukaan informasi ini merupakan implementasi dari manajemen risiko sebagai

rangkaian prosedur yang digunakan oleh perbankan untuk mengidentifikasi,

memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank serta

meminimalisir adanya risiko yang tinggi.9 Prinsip kehati-hatian bagi bank diatur

dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.
(UU KIP Pasal 1 ayat 3).
8
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tetang Keterbukaan Informasi Publik. Pasal 17
Huruf H butir 3
9
Amanda Savira Monica, 2019, Implementasi Prinsip Keterbukaan Informasi Publik Terkait
Pembukaan Rahasia Bank Dalam Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Acta Diurnal Jurnal Ilmu
Hukum Kenotariatan, Vol.3 No.1 Hal 51.
dalam Pasal 29 ayat (2) Undang-Undang Perbankan 10 yang menyatakan “Bank wajib

memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal,

kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain

yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai

dengan prinsip kehati-hatian”.

10
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 Tentang Perbankan Pasal 29 ayat 2.
DAFTAR PUSTAKA

A. Jurnal

Monica Amanda Savira, “Implementasi Prinsip Keterbukaan Informasi Publik

Terkait Pembukaan Rahasia Bank Dalam Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”,

Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan, Vol.3 No.1. (2019) : 51.

Retnowati Endang, “Keterbukaan Informasi Publik dan Good Governance

(Antara Das Sein dan Das Sollen)”, Jurnal Perspektif, Vol. 17, No. 1 (2012) : 58

Wibawa Kadek Cahya Susila, “Urgensi Keterbukaan Informasi dalam

pelayanan Publik Sebagai Upaya Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang

Baik”, Administrative Law & Governance Journal, Vol 2, No. 2 (2019) : 223.

B. Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Repbulik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2018 tetang Keterbukaan Informasi

Publik.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

C. Sumber lain

Febriyanta, I Made Murdwarsa “Keterbukaan Informasi Publi Pada Era

Keterbukaan Informasi” www.djkn.kemenkeu.go.id. (Diakses Pada 23 September

2022, pukul 10.35).

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jakarta/baca-artikel/13275/Keterbukaan-

Informasi-Publik-Pada-Era-Keterbukaan-Informasi.html

Anda mungkin juga menyukai