Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3 Hukum Administrasi negara

Penuhi Hak Masyarakat, Kementerian ESDM


Kembangkan Sistem Informasi
Jakarta - Memperoleh informasi merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia. Untuk itu, sudah selayaknya Badan Publik memiliki kewajiban
memberikan pelayanan yang baik, cepat, tepat waktu dan efisien. Di samping itu,
penyajian informasi juga hendaknya mengikuti perkembangan teknologi informasi
terkini.

"Memperoleh informasi merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Hak
ini dijamin oleh konstitusi, yakni pasal 28 F UUD 1945, bahwa setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis saluran yang tersedia," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, dalam keterangannya, Selasa
(6/7/2021).

Ego mengungkapkan, Kementerian ESDM sebagai Badan Publik terus


mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi
publik secara efisien, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan
masyarakat.

"Kepercayaan masyarakat kepada Kementerian ESDM tercipta saat pemenuhan


informasi yang dibutuhkan dapat dilaksanakan dengan baik," lanjut Ego yang juga
Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian ESDM.

Diketahui, Kementerian ESDM telah menyediakan kanal informasi yang dapat


diakses masyarakat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Masyarakat dan
pelaku usaha di sektor ESDM juga dapat meminta informasi dan mengajukan
perizinan di berbagai kanal yang sudah disiapkan secara online.

"Seluruh proses dan kinerja sektor ESDM ini kami sajikan di berbagai kanal
informasi, seperti website, media sosial, kanal pengajuan permohonan informasi
melalui website PPID Online, Contact Center ESDM 136 dan ruang pelayanan
informasi di setiap unit kerja Kementerian ESDM. Hal ini menjadi komitmen kami
agar kebutuhan informasi dan pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik,"
jelas Ego.

Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Hendra J Kede juga menjelaskan bahwa
setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi.

"Konstitusi mengakui hak atas informasi sebagai hak asasi manusia sekaligus
memberikan hak konstitusional baru kepada warga negara. Konstitusi juga
memberikan kewajiban kepada penyelenggara negara untuk menjamin
terlaksananya hak tersebut," ujar Hendra.

Menurutnya, tidak boleh ada satu pun peraturan dibawah UUD 1945 yang
mengurangi hak masyarakat untuk mengakses, meminta, memiliki, menyimpan,
mengelola, dan menggunakan informasi.

Sementara itu, Kepala Pusat Data Dan Teknologi Informasi ESDM Agus Cahyono
Adi menambahkan, berbagai kanal layanan informasi di Kementerian ESDM telah
tersedia dan terintegrasi secara online.

"Pelaksana layanan informasi yang tersebar di seluruh unit kerja juga bekerja dalam
satu platform yang sama, sehingga penyelesaian permohonan informasi dapat
dilaksanakan dengan baik dengan Service Level Agreement yang ketat," ujar Agus.

Agus menyebutkan, sepanjang tahun 2020, melalui kanal layanan PPID Online dan
Contact Center ESDM 136, telah terselesaikan lebih dari 30 ribu permohonan
informasi terkait sektor ESDM. Selain itu, pada semester I tahun 2021, Kementerian
ESDM telah menyelesaikan 13.800 permohonan informasi dari masyarakat dan
investor.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM tengah menggelar Webinar Series


Kemudahan Berinvestasi Di Sektor ESDM Dan Transparansi Informasi Industri
Ekstraktif, yang dilaksanakan secara virtual.

Webinar Series ini akan berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, lebih dari
400 peserta mengikuti kegiatan yang berlangsung secara interaktif.

Adapun acara terselenggara melalui kolaborasi apik antara seluruh pemangku


kepentingan sektor ESDM, seperti Kementerian/Lembaga Negara, pemerintah
daerah, pelaku usaha, organisasi masyarakat Sipil, akademisi perguruan tinggi dan
media massa.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5633853/penuhi-hak-masyarakat-
kementerian-esdm-kembangkan-sistem-informasi
Pertanyaan :

1. Badan Publik memiliki kewajiban memberikan pelayanan yang baik, cepat,


tepat waktu dan efisien. Di samping itu, penyajian informasi juga hendaknya
mengikuti perkembangan teknologi informasi terkini. Berikan analisis saudara
penanganan informasi publik yang dikecualikan dari akses publik tersebut.

Jawaban :

Penanganan informasi publik yang dikecualikan dari akses publik adalah


informasi i yang tidak memenuhi kriteria pelayanan yang baik, cepat, tepat
waktu, dan juga efisien. Selain itu juga informasi tersebut tidak mengikuti
perkembangan teknologi informasi terkini.

Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,


dan/ atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan
penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang.

Informasi Dikecualikan adalah informasi yang tidak dapat diakses oleh


pemohon informasi publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Reff:

https://www.langsut.com/2023/05/badan-publik-memiliki-kewajiban.html

https://maluku.kemenag.go.id/artikel/optimalisasi-pelayanan-publik-melalui-
pemanfaatan-teknologi-informasi

https://dpmpt.kulonprogokab.go.id/detil/509/prinsip-prinsip-pelayanan-publik

2. Dalam memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi publik,


tegaskan kewajiban yang harus dilakukan oleh pemohon informasi publik
dalam menggunakan informasi tersebut secara bertanggung jawab.

Jawaban:

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal


28 F disebutkan bahwa setiap Orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh Informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan
menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia. Untuk memberikan jaminan terhadap semua orang dalam
memperoleh Informasi, perlu dibentuk undang-undang yang mengatur
tentang keterbukaan Informasi Publik. Fungsi maksimal ini diperlukan,
mengingat hak untuk memperoleh Informasi merupakan hak asasi manusia
sebagai salah satu wujud dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang
demokratis.Salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan
negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Hak atas Informasi menjadi sangat
penting karena makin terbuka penyelenggaraan negara untuk diawasi
publik, penyelenggaraan negara tersebut makin dapat
dipertanggungjawabkan. Hak setiap Orang untuk memperoleh Informasi
juga relevan untuk meningkatkan kualitas pelibatan masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan publik. Partisipasi atau pelibatan masyarakat
tidak banyak berarti tanpa jaminan keterbukaan Informasi
Publik. Keberadaan Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik
sangat penting sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan (1) hak
setiap Orang untuk memperoleh Informasi; (2) kewajiban Badan Publik
menyediakan dan melayani permintaan Informasi secara cepat, tepat waktu,
biaya ringan/proporsional, dan cara sederhana; (3) pengecualian bersifat
ketat dan terbatas; (4) kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem
dokumentasi dan pelayanan Informasi.

Setiap Badan Publik mempunyai kewajiban untuk membuka akses atas Informasi
Publik yang berkaitan dengan Badan Publik tersebut untuk masyarakat luas. Lingkup
Badan Publik dalam Undang-undang ini meliputi lembaga eksekutif, yudikatif,
legislatif, serta penyelenggara negara lainnya yang mendapatkan dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan mencakup pula organisasi nonpemerintah, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, seperti lembaga swadaya masyarakat,
perkumpulan, serta organisasi lainnya yang mengelola atau menggunakan dana yang
sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat,
dan/atau luar negeri. Melalui mekanisme dan pelaksanaan prinsip keterbukaan, akan
tercipta kepemerintahan yang baik dan peran serta masyarakat yang transparan dan
akuntabilitas yang tinggi sebagai salah satu prasyarat untuk mewujudkan demokrasi
yang hakiki.

Dengan membuka akses publik terhadap Informasi diharapkan Badan Publik


termotivasi untuk bertanggung jawab dan berorientasi pada pelayanan rakyat yang
sebaik-baiknya. Dengan demikian, hal itu dapat mempercepat perwujudan
pemerintahan yang terbuka yang merupakan upaya strategis mencegah praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN), dan terciptanya kepemerintahan yang baik (good
governance).

https://ppid.kalbarprov.go.id/?public=keterbukaan-informasi#:~:text=Prinsip
%20pengaturan%20informasi%20publik%20adalah,dengan%20cara
%20yang%20mudah%2C%20dan

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/
2008/14TAHUN2008UUPenjel.htm#:~:text=Dalam%20Undang%2DUndang
%20Dasar%20Negara,Informasi%20dengan%20menggunakan%20segala
%20jenis

Anda mungkin juga menyukai