Anda di halaman 1dari 3

Desentralisasi Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Publik

Desentralisasi merupakan penyerahan kekuasaan atau wewenang yang diberikan oleh pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah, tujuannya adanya sistem ini adalah agar daerah-daerah lebih
terkontrol perkembangannya dan juga agar pemerintah daerah lebih mandiri dalam mengelola
daerahnya. Kebijakan ini sebenarnya menuai pro dan kontra dari masyarakat indonesia, sebagian
masyarakat ada yang menganggap kebijakan ini dapat meningkatkan pelayanan publik yang akan
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat daerah setempat, tetapi ada pula yang tidak setuju
dengan kebijakan ini karena adanya desentralisasi ini hanya akan menngkatkan peluang bagi pejabat
di daerah untuk melakukan praktik korupsi dari dana yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Menurut Oates (1993) desentralisasi fiskal mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi


dan kesejahteraan masyarakat, karena pemerintah daerah akan lebih efisien dalam memeproduksi
dan menyediakan barang-barang publik. Oates juga menyatakan bahwa desentralisasi fiskal
meningkatkan efisiensi ekonomi yang kemudian berkaitan dengan dinamika pertumbuhan ekonomi.
Perbelanjaan infrastuktur dan sektor sosial oleh pemerintah daerah lebih memacu pertumbuhan
ekonomi daripada kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya daerah memiliki kelebihan dalam
membuat anggaran pembelanjaan sehingga lebih efisien dengan memuaskan kebutuhan masyarakat
karena lebih mengetahui keadaannya. Perbaikan pelayanan publik oleh pemerintah daerah di era
desentralisasi merupakan hal yang tidak dapat ditunda lagi karena merupakan salah satu indikator
kesiapan daerah dalam menghadapi globalisasi yang sarat akan persaingan dan liberalisme, arus
impor, investasi, tenaga kerja dan budaya, selain itu dari sisi internal perbaikan pelayanan public
yang semakin cerdas, dan masyarakat yang semakin banyak tuntutannya (Mardiasmo, 2004)

Contoh desa yang berhasil menerapkan sistem desentralisasi adalah Desa Ponggok,
Kabupaen Klaten, Jawa Tengah. Masyarakat di Desa Ponggok ini menyalurkan kreativitasnya dengan
merombak pemandian tua yang tidak terurus menjadi salah satu tempat wisata untuk ermain air dan
terdapat spot foto bawah air yang menarik perhatian pengunjung lokal maupun mancanegara.
Pemandian tua ini dilengkapi dengan barang-barang seperti, sofa, motor, kuda lumping, kursi, dan
kamera sebagai property foto di dalam air.Setelah adanya Umbul Ponggok ini Desa Ponggok
mendongkrak pendapatan pengelolaan pemandian tua itu dari Rp. 5 juta per tahun menjadi Rp. 6,5
miliar per tahun.

Desentralisasi ini juga menuai kontra dari masyarakat Indonesia. Menurut pengamat
hukum Dody Nur Andryan menjelaskan kepada detik.com (Kamis, 5/9/19), bahwa dalam praktiknya
desentralisasi dan otonomi daerah ternyata malah menyuburkan munculnya local strong man dan
muncul juga oligarkhi kekuasaan baru serta dinasti politik di daerah. Hal tersebut terdapat pada data
dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyebutkan bahwa terdapat 105 lebih kepala daerah
yang tertangkap karena kasus korupsi pada tahun 2004 sampai 2019. Yang paling terbaru adalah
kasus tertangkapnya Bupati Indramayu bersama tujuh orang dalam kasus suap proyek. Juru Bicara
Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri Diansyah mengatakan bahwa Supendi diamankan Bersama
tujuh orang lainnya yang terdiri dari ajudan bupati, pegawai, rekanan atau swasta, kepala dinas,
serta beberapa dinas pekerjaan umum lain.

Desentralisasi ini dapat meningkatkan pelayanan publik daerah tergantung kepada


pemahaman dan kesadaran pemerintah daerah tersebut. Apabila pihak pemerintah daerah,
khususnya kepala daerah memahami dan mamapu bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
desentralisasi, maka tujuan-tujuan dari desentralisasi akan terlaksana dengan baik sesuai yang
diharapkan. Sebagai contoh, ketika pemerintah pusat melimpahkan kewenangan pengelolaan
keuangan kepada daerah dan pemerintah mampu melaksaakan tanggung jawabnya dengan baik,
maka penganggaran keuangan daerah sebgai upaya untuk meningkatkan pelayanan public dan
kesejahteraan umum di daerah tersebut akan terlaksana. Namun sebaliknya, jika pemerintah daerah
kurang memahami dan tidak berkomitmen maka dana yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak
akan terkelola sebagaimana mestinya, dan tidak mamapu meningkatkan pelayanan publik
sertakesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Pelaksanaan desentralisasi juga dapat memacu
semangat warga daerah untuk berpartisipasi dalam mengurus daerahnya dalam mengelola potensi
sumber daya alam yang dimiliki, serta berpartisipasi dalam program pembangunan di daerah. Tujuan
desentralisasi adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang di dalam proses
penyelenggaraannya harus benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kemandirian
yang berakar dari masyarakat setempat.

Dari penjabaran di atas dapat kita ketahui bahwa desentralisasi sebenarnya memiliki
manfaat yang sangat baik untuk kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah. Tetapi hal tersebut juga
harus diimbangi dengan pemahaman dari pemerintah daerah dan warga daerah akan pentingnya
desentralisasi. Pemahaman tersebut dapat ditanamkan kepada pemerintah daerah dan warga
daerah tersebut melalui sosialisasi-sosialisasi. Warga daerah diharapkan dapat berpartisipasi dalam
program-program yang diadakan oleh pemerintah dan juga dapat mengawasi jalannya program
tersebut, agar tidak ada celah yang membuat pemerintah daerah dapat melakukan kasus korupsi.
Pemerintah daerah harus meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk melakukan prinsip-
prinsip good governance (tata kelola pemerintah yang baik) dengan baik. Jika hal ini dilakukan secara
baik, maka masyarakat akan dapat memahami dan merasakan peran dan fungsi birokrasi yang
sesungguhnya pada saat mendapatkan pelayanan. Di samping itu, masyarakat yang memahami
dengan baik akan peran fungsi birokrasi akan menjadi kekuatan yang baik dalam melakukan
perubahan secara efisien. Adanya desentralisasi juga dapat memacu persaingan di antara berbagai
pemerintah daerah untuk menjadi pemenang. Pemerintah daerah akan berlomba-lomba untuk
memahami dengan benar dan memberikan apa yang terbaik yang dibutuhkan oleh masyarakatnya,
perubahan struktur ekonomi masyarakat dengan peran masyarakat yang semakin besar
meningkatkan kesejahteraan rakyat, partisipasi rakyat setempat dalam pemerintahan dan lain-lain.
Daftar Pusataka

Parhah, S. (2002). Kontribusi Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.

Sasana, H. (2009), Peran Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi Di Kabuaten atau Kota
Provinsi Jawa Tengah. Jurnal ekonomi pembangunan. 10 (1: 103-124).

Haris, S. (2005). Desentralisasi dan Otonomi Daerah : Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas
Pemerintah Daerah.

Adi, Priyo H. (2005). Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal kritis.

Pollitt, C. (2005). Decentralization. The Oxford Handbook of Publik Management.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20191015095652-12-439560/bupati-indramayu-ditangkap-
bersama-7-orang-kasus-suap-proyek

https://amp.kompas.com/regional/read/2016/09/27/06320091/contohlah.desa.ponggok.setahun.h
asilkan.rp.6.5.miliar

Anda mungkin juga menyukai