Disusun oleh :
1. Pembahasan
a. Tujuan Desentralisasi dan Pembangunan
Tujuan Desentralisasi:
1. Meningkatkan partisipasi publik: Desentralisasi bertujuan untuk memberikan
kesempatan yang lebih besar kepada masyarakat untuk terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pembangunan. Dengan
mendekatkan pusat kekuasaan ke tingkat lokal, desentralisasi memungkinkan
warga negara untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: Desentralisasi bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyediaan layanan publik.
Dengan memindahkan kekuasaan dan tanggung jawab ke tingkat lokal,
desentralisasi dapat mengurangi birokrasi dan memungkinkan pengambilan
keputusan yang lebih cepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
3. Mengurangi kesenjangan pembangunan: Salah satu tujuan utama desentralisasi
adalah mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah yang maju dan
tertinggal. Dengan memberikan otonomi kepada pemerintah lokal, desentralisasi
memungkinkan penyesuaian program pembangunan yang lebih spesifik sesuai
dengan kebutuhan lokal, sehingga membantu dalam mengatasi kesenjangan
pembangunan yang ada.
4. Meningkatkan akuntabilitas: Desentralisasi bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas pemerintah. Dengan memberikan kekuasaan kepada pemerintah
lokal, desentralisasi memungkinkan pemantauan yang lebih dekat oleh
masyarakat terhadap pelaksanaan program pembangunan dan penggunaan
sumber daya publik. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi tingkat korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan.
Tujuan Pembangunan:
1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat: Tujuan utama pembangunan adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini meliputi
peningkatan pendapatan, akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan,
perumahan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi, serta peningkatan kualitas hidup
secara umum.
2. Pengurangan kemiskinan: Pembangunan bertujuan untuk mengurangi tingkat
kemiskinan di masyarakat. Ini melibatkan menciptakan peluang ekonomi,
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan akses terhadap sumber daya dan
layanan dasar, serta memperluas jaringan perlindungan sosial bagi mereka yang
rentan terhadap kemiskinan.
3. Peningkatan kesetaraan: Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan
dalam masyarakat. Ini mencakup kesetaraan akses terhadap pendidikan, layanan
kesehatan, pekerjaan, serta hak-hak dan peluang bagi semua warga negara, tanpa
memandang jenis kelamin, usia, suku, agama, atau latar belakang sosial-ekonomi
mereka.
4. Keberlanjutan lingkungan: Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan untuk
menjaga dan melindungi lingkungan alam agar dapat dinikmati oleh generasi
saat ini dan masa depan. Hal ini mencakup perlindungan sumber daya alam,
pengelolaan limbah yang baik, pemulihan ekosistem, dan pengurangan dampak
negatif terhadap lingkungan.
5. Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pengetahuan: Pembangunan
bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan
pengetahuan bagi semua individu. Ini melibatkan penyediaan pendidikan dasar
yang universal, peningkatan akses ke pendidikan tinggi dan pelatihan vokasional,
serta pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
b. Perencanaan Desentralisasi
c. Desentralisasi di Indonesia
Struktur Desentralisasi:
Pemerintah Pusat: Pemerintah pusat adalah tingkat pemerintahan yang memiliki
kekuasaan dan tanggung jawab atas kebijakan nasional, urusan luar negeri,
pertahanan, dan kebijakan sektor-sektor lain yang mempengaruhi seluruh negara.
Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah terdiri dari pemerintah provinsi,
kabupaten, dan kota. Pemerintah daerah memiliki otonomi dalam mengelola
urusan lokal, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perekonomian, dan
pelayanan publik.
Fungsi Utama Desentralisasi:
Delegasi Kekuasaan: Fungsi utama desentralisasi adalah delegasi kekuasaan dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Pemerintah pusat memindahkan
kekuasaan dan tanggung jawab tertentu kepada pemerintah daerah untuk
mengelola urusan lokal sesuai dengan kebutuhan dan konteks setempat.
Pengambilan Keputusan: Desentralisasi memungkinkan pemerintah daerah untuk
mengambil keputusan secara mandiri dalam hal perencanaan, penganggaran,
kebijakan, dan pelaksanaan program pembangunan. Pemerintah daerah memiliki
kewenangan dalam menentukan prioritas pembangunan dan mengalokasikan
sumber daya secara efisien.
Pelayanan Publik: Desentralisasi bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik
dengan mendekatkan pemerintahan ke masyarakat. Pemerintah daerah memiliki
tanggung jawab dalam menyediakan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, perumahan, air bersih, sanitasi, dan keamanan di tingkat lokal.
Pembangunan Ekonomi: Salah satu fungsi desentralisasi adalah memfasilitasi
pembangunan ekonomi di tingkat lokal. Pemerintah daerah dapat merumuskan
kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi,
penciptaan lapangan kerja, pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan
menengah, serta meningkatkan daya saing wilayah mereka.
Partisipasi Publik: Desentralisasi mendorong partisipasi publik dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan program pembangunan. Melalui
mekanisme partisipatif seperti musyawarah desa atau forum konsultasi
masyarakat, masyarakat dapat terlibat langsung dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan program pembangunan di tingkat lokal.
Koordinasi Antara Tingkat Pemerintahan: Desentralisasi juga mencakup fungsi
koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Koordinasi ini
penting untuk memastikan sinergi kebijakan dan program pembangunan, alokasi
sumber daya yang adil, dan pemecahan masalah yang melibatkan kedua tingkat
pemerintahan.
Melalui struktur dan fungsi utama ini, desentralisasi bertujuan untuk memberikan
pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelayanan publik, serta mendorong partisipasi publik dalam pengambilan keputusan
pembangunan.
4. Alokasi Dana Desa: Salah satu inisiatif penting dalam desentralisasi pasca
reformasi adalah alokasi dana desa. Pemerintah pusat mengalokasikan dana secara
langsung kepada desa-desa untuk membiayai pembangunan lokal, pemberdayaan
masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan desa. Dana desa bertujuan untuk
memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan mengurangi
kesenjangan antarwilayah.
Daptar Pustaka
Arham, M. A. (2014). Kebijakan Desentralisasi Fiskal, Pergeseran Sektoral, dan Ketimpangan Antar
kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. 14(2), 145-
167. https://doi.org/10.21002/jepi.v14i2.437
Ashar, S. (2021). Pendaftaran Murid Baru Segera Dibuka, KK non-Jakarta Tidak Bisa Daftar
Sekolah Negeri. Kontan. https://newssetup.kontan.co.id/news/pendaftaran-murid-baru-segera-
dibuka-kk-non-jakarta-tidak-bisa-daftar-sekolah-negeri?page=all
Azura, N. K. (2021, Oktober, 07). Kemenkes Koordinasi ke Kemendikbud untuk Penggunaan
PeduliLindungi di Sekolah. Kumparan News. https://kumparan.com/kumparannews/kemenkes-
koordinasi-ke-kemendikbud-untuk-penggunaan-pedulilindungi-di-sekolah-1wftYte7gHj/full
Cheema, G. S., & Rondinelli, D. A., (2007). Decentralizing Governance Emerging Concepts and
Practices. Brookings Institution Press
Faguet, J. P. & Poschl, C. (2015). Is Decentralization Good for Development?. Oxford University
Press
Muluk, M. R. K. (2009). Peta Konsep Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. ITS Press.
Nuradhawati, R. (2019). Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia. Jurnal Academia
Praja. 2(1), 152-170.
Pasichnyi, M., Kaneva, T., Ruban, M., & Nepytaliuk, A. (2019). The Impact of fiscal
decentralization on economic development. Investment Management and Financial Innovation.
16(3). 29-39.