Anda di halaman 1dari 9

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Keuangan

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengertian APBN adalah rencana pengeluaran dan penerimaan negara tahun mendatang yang
dihubungkan dengan rencana dan proyek jangka panjang. Secara khusus, pengertian APBN adalah
mengacu pada pasal 23 ayat 1 UUD 1945 (perubahan).

Disebutkan, APBN adalah pengelolaan keuangan negara setiap tahun yang ditetapkan dengan undang-
undang. APBN dilaksanakan secara terbuka dan bertanggungjawab serta ditujukan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.

Sejak dikeluarkannya Undang-Undang pemerintah daerah mulai dilaksanakan secara efektif pada bulan
Januari 2001, telah membawa perubahan yang cukup berarti terhadap hubungan pusat dan daerah,
terdapat beberapa kemajuan berarti terhadap hubungan pusat dan daerah. Kemajuan disini mempunyai
artian seperti tingkat partisipasi masyarakat yang semakin luas dalam berbagai bidang, atau tingkat
tanggung jawab pemerintah Kabupaten/Kota yang lebih besar kepada masyarakat. Meskipun demikian,
masih banyak hal yang perlu dilakukan dan diperbaiki dalam pelaksanaan otonomi daerahHal ini dapat
dilihat dalam proses Pembuatan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang sama sekali tidak melibatkan
orang daerah dan lebih mengutamakan kepentingan pusat. Disamping itu masih banyak ketidak jelasan
dan kurang keterbukaan bagaimana implementasi yang baik itu mesti dimulai (Salam, 2005:11).Maka
dari itu perlu dilakukan perubahan terhadap Undang- Undang No. 22 Tahun 1999 yang dirasa belum
mampu menjawab tantangan atau mengakomodasi tuntutan perkembangan masyarakat, dan
ketatanegaraan yang ditinjau dari sisi daya guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan pemerintah di
daerah. Berdasar kondisi tersebut maka pemerintah memperbaiki Undang-Undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang

Menurut Dwiyanto, dkk (2003:106), bahwa transparansi international menempatkan Indonesia pada
tahun 2002 di urutan ke-98 antara 102 negara. Dalam hal korupsi, hal ini terbukti bahwa masih tingginya
tingkat korupsi yang terjadi di Indonesia baik dipusat maupun di daerah.

Alternatif pemecahan masalah praktik KKN di pemerintahan daerah yaitu dapat dilakukan dengan
mengutamakan upaya dalam bentuk perbaikan sistem pengawasan, perbaikan etika moral pegawai, dan
pemberian peringatan atau sangsi.

Dari berbagai fenomena praktik KKN diatas maka dapat dikatakan bahwa Indonesia belum dapat
mewujudkan suatu tata pemerintahan yang baik, sebab masih banyak terjadinya praktik KKN, maka
dapat dipakai indikator dari buruknya pemerintahan di Indonesia saat ini karena rendahnya
Transparansi pelayana maupun anggaran. Hal ini merupakan salah satu ciri penting dari tata
pemerintahan yang baik (good governance). Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan
suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh Negara dalam rangka pencapaian tujuannya. Untuk itu
penyelenggaraan pemerintahan yang diharapkan bukan lagi pemerintah yang “banyak memerintah”
namun pemerintah yang “sedikit memerintah” atau “pemerintah yang baik” (better governance)
menurut Osborne dan Gaebler dalam Widodo (2000:18). Dalam rangka penyelenggaraan good
governance maka ketiga unsur yang berada dalam ruang governance harus dapat bekerja dengan baik.
Unsur-unsur yang dimaksud tersebut adalah : state (Negara atau Pemerintahan), private sector (sektor
swasta atau dunia usaha) dan society (masyarakat). Unsurunsur tersebut akan berinteraksi menurut
fungsi-fungsi yang harus dilakukannya. Pada masa yang akan datang diperlukan kerja sama dari unsur
tersebut agar pemerintah benar-benar mampu memerintah

Atas dasar inilah, maka penulis tertarik meneliti tentang Transparansi Pengelolaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa di Desa Pertasi Kencana Kecematan Kalaena Kabupaten Luwu Timur
karena dengan adanya transparansi maka diharapkan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja desa di desa pertasi Kencana dapat berjalan secara maksimal agar tidak ada lagi
penggelembungan dana yang tidak sesuai dengan program kerja desa
Transparansi adalah prinsip menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat
melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh Informasi adalah suatu
kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah. Berkaitan dengan hal
tersebut pemerintah daerah perlu proaktif memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan
layanan yang disediakannya kepada masyarakat.

1.2 TUJUAN

Tujuan penyusunan makalah “Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah
sebagai berikut :
Untuk mengetahui pentingnya transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Untuk mengetahui konsep transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan BelanjaNegara
Untuk mengetahui transparansi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

1.3 RUMUSAN MASALAH

Mengapa transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara itu penting?


Apa konsep transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara?
Bagaimana transparansi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara?

TINJAUAN PUSTAKA

Transparansi merupakan sebuah langkah yang dilakukan oleh sebuah organisasi baik organisasi
pemerintah maupun non-pemerintah dengan mempublikasikan informasi baik informasi keuangan atau
informasi lainnya yang ditujukan bagi setiap orang untuk dapat mengakses dan mengetahui setiap
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Dalam hal ini, transparansi memberikan kebebasan
seluas-luasnya bagi setiap pihak yang membutuhkan data informasi tersebut untuk dapat menerimanya
dengan sebenar-benarnya.
Dalam konteks akuntansi pemerintahan, transparansi menjadi sebuah hal yang wajib dilakukan bagi
setiap organisasi pemerintah dengan cara mempublikasikan setiap kegiatan transaksi mulai dari
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban. Hal ini dilakukan atas
prinsip keterbukaan publik sehingga setiap elemen masyarakat bebas mengakses infromasi yang ada. Di
samping itu, transparansi dalam organisasi pemerintah berperan sangat penting untuk menghindari
tindak pidana korupsi, kolisi, dan nepotisme (KKN) yang kerap dan marak dilakukan oleh oknum pejabat
pemerintah yang tidak bertanggungjawab baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Menurut Kisnawati, dkk (2018:2)[4]di dalam jurnalnya menyatakan bahwa di dalam kerangka konseptual
Akuntansi Pemerintahan disebutkan bahwa transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang
terbuka jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara tebuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

Mardiasmo dalam Kristianten (2006:45) menyebutkan transparansi adalah keterbukaan pemerintah


dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada
pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat.

Mardiasmo menyebutkan tujuan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa yaitu :

a. Salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat

b. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan pemerintahan

c. Upaya peningkatan manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
mengurangi kesempatan praktek KKN.

Menurut Kristianten (2006:31), transparansi akan memberikan dampak positif dalam tata
pemerintahan. Transparansi akan meningkatkan pertanggungjawaban para perumus kebijakan sehingga
kontrol masyarakat terhadap para pemegang otoritas pembuat kebijakan akan berjalan efektif. Prinsip-
prinsip Transparansi setidaknya ada 6 prinsip transparansi yang dikemukakan oleh Humanitarian Forum
Indonesia (HFI)

yaitu:

a. Adanya informasi yang mudah dipahami dan diakses (dana, cara pelaksanaan, bentuk bantuan atau
program)

Adanya publikasi dan media mengenai proses kegiatan dan detail keuangan.

c. Adanya laporan berkala mengenai pendayagunaan sumber daya dalam

perkembangan proyek yang dapat diakses oleh umum.

d. Laporan tahunan
e. Website atau media publikasi organisasi

f. Pedoman dalam penyebaran informasi

Mustopa Didjaja (2003 :261), prinsip transparansi tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang
menyangkut keuangan, transparansi pemerintah dalam perencanaan juga meliputi 5 (lima) hal sebagai
berikut :

a. Keterbukaaan dalam rapatpenting dimana masyarakat ikut memberikan pendapatnya.

b. Keterbukaan Informasi yang berhubungan dengan dokumen yang perlu diketahui oleh masyarakat.

c. Keterbukaan prosedur (pengambilan keputusan atau prosedur penyusunan rancana)

d. Keterbukaan register yang berisi fakta hukum (catatan sipil, buku tanah dll.)

e. Keterbukaan menerima peran serta masyarakat.Kristianten (2006:52) menyebutkan bahwa


transparansi anggaran adalah informasi terkait perencanaan penganggaran merupakan hak setiap
masyarakat.

BAB II

Pengertian apbn

Sebelum disahkan, APBN bernama Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN.
RAPBN ini selanjutnya dibahas bersama antara DPR dan perwakilan pemerintah. Ada beberapa siklus
pembahasan APBN yang terbilang sangat panjang dan melibatkan banyak pihak. Selama pembahasan
anggaran, disusun rencana anggaran yang biasanya dibahas di tingkat komisi DPR dengan
kementerian/lembaga negara terkait yang jadi pengguna anggaran.

Tujuan Apbn

APBN mempunyai tujuan untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara, agar peningkatan
produksi dan kesampatan kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sehingga
kesejahteraan masyarakat dapat terwujudkan. Selain itu, tujuan penyusunan APBN adalah sebagai
pedoman pendapatan dan pembelanjaan negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran masyarakat.

Selain itu, tujuan penyusunan APBN adalah sebagai pedoman pendapatan dan pembelanjaan negara
dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.

Fungsi apbn
Berdasarkan pasal 3 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, ditegaskan bahwa
APBN adalah mempunyai enam fungsi sebagai berikut:

APBN adalah berfungsi sebagai otorisasi. Artinya anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

Selanjutnya fungsi APBN adalah sebagai perencanaan. Maksudnya anggaran negara menjadi pedoman
bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

Kemudian fungsi APBN adalah pengawasan, yang berarti anggaran negara menjadi pedoman untuk
menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.

Lalu fungsi alokasi yaitu anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian;

Berikutnya fungsi distribusi yaitu bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.

Terakhir fungsi APBN adalah sebagai stabilisasi, yakni anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Kondisi apbn

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa kinerja APBN pada awal tahun
2022 terpantau masih on track.

“Indonesia termasuk dari sedikit negara di lingkungan G20 dan ASEAN-6 yang (ekonominya) mencapai
level pre-covid GDP level. PDB riil kita berada di 101,6 berarti 1,6% di atas GDP saat pre-covid” ungkap
Menkeu di Konferensi Pers APBN KiTa Februari 2022, Selasa (22/02).

Saat ini, jelas Menkeu, Kementerian Keuangan masih melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan
berada pada kisaran 4,8 – 5,5%. Hal ini didukung dengan level PMI Indonesia di 5,7 yang menunjukkan
ekspansi selama lima bulan berturut-turut.

“Dari sisi harga komoditas kenaikan harga-harga masih berlanjut di awal tahun 2022. Di bulan Januari
batubara bahkan mengalami kenaikan lagi, gas minyak mentah naik. Untuk komoditas yang merupakan
unggulan di Indonesia seperti nikel, CPO, karet juga tetap pada posisi yang tinggi”

Selain itu, salah satu yang membuat peningkatan ketahanan ekonomi Indonesia adalah neraca
perdagangan yang terus mengalami surplus selama 21 bulan berturut-turut. Menkeu memaparkan di
Januari 2022 neraca perdagangan membukukan surplus hingga USD0,93 miliar.

“Ekspor kita pada bulan Januari mencapai USD19,16 miliar atau mengalami growth 25,31%, double digit
dan sangat tinggi. Ini terutama didorong oleh ekspor non migas, seperti bahan bakar mineral, lemak
hewani, nabati CPO dan mesin serta perlengkapan elektronik,” jelas Menkeu. Sedangkan impor
Indonesia tercatat mencapai USD18,23 miliar atau tumbuh 36,77%. Impor ini, sebut Menkeu, didominasi
oleh barang-barang yang mendukung produksi, yaitu bahan baku dan barang modal.

Transparansi apbn

APBN bekerja keras menahan dampak negatif Covid-19, salah satunya melalui Program PC-PEN. APBN
akan terus dikelola secara akuntabel, transparan, dan kredibel sehingga setiap rupiah yang dibelanjakan
dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan
(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat berbicara pada Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan
Pemerintah Tahun 2021, yang diselenggarakan secar virtual pada Selasa (14/09). Berbagai program PC-
PEN ini dilakukan dan didesain di tengah-tengah krisis terjadi yang memang sangat dinamis. Dalam hal
ini, kita memahami kemungkinan terjadinya risiko penggunaan uang negara dalam situasi krisis.
Sehingga di dalam perencanaan maupun pelaksanaan kita melibatkan lembaga-lembaga penegak
hukum.

Salah satu indikator pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan transparan adalah diperolehnya
opini WTP. Pemerintah memberikan apresiasi dan penghargaan atas raihan opini WTP untuk LKPP,
LKBUN, LKKL, dan LKPD serta mendorong agar capaian tersebut dapat terus dipertahankan dan
ditingkatkan.

“Pemerintah bekerja luar biasa keras menggunakan instrumen APBN Untuk meringankan dan
memulihkan ekonomi. Kita menggunakan resource ini tentu kemudian harus dipertanggungjawabkan.
Oleh karena, itu di dalam LKPP tahun 2020 kita semuanya melaporkan apa yang digunakan dan apa yang
berubah dari keuangan negara yang dikelola oleh masing-masing Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah. Dan Alhamdulillah opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk tahun 2020 dicapai.
Itu bukan sesuatu yang mudah namun kita mensyukuri apa yang kita capai,” terang Menkeu.

Menkeu juga melihat adanya peningkatan kualitas laporan keuangan pada Pemerintahan Daerah.
Sebanyak 486 dari 542 pemerintah daerah atau 89,7% mendapatkan opini WTP, yang terdiri dari 33
provinsi, 88 pemerintah kota, dan 365 pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia.

BAB III pembahsan

Ada beberapa penjelasan yang dapat menerangkan mengapa transparansi keuangan lembaga publik
sangat penting: Pertama, untuk meningkatkan kepercayaan (trust). Pemerintah yang terbuka
menyampaikan informasi keuangan kepada publik lebih dipercaya dibanding pemerintah yang relatif
tertutup. Medina and Rufín (2015) menjelakan bahwa “transparency does have both a direct effect on
trust and an indirect effect that is mediated by satisfaction”

Pemerintah yang tertutup dengan informasi keuangan dapat dinilai warga memiliki setumpuk rahasia
penyelewengan keuangan. Pemerintah menutup informasi keuangan dapat diduga kurang berkompeten
dalam mengelola dan melaporkan keuangan. Umumnya, pemerintah yang tertutup tidak dapat
menjelaskan mengapa kinerja pembangunan mereka buruk dan tidak berhasil.

Kedua, untuk meningkatkan pengawasan masyarakat (controlling). Untuk mengefektifkan pelaksanaan


pembangunan warga perlu disertkan dalam pengawasan, dan pengawasan masyarkat ini akan efektif
bila warga masyarakat mendapat informasi tentang pembiayaan program/kegiatan. Warga menjadi
“watch dog” di tingkat lapangan bila perangkat pemerintah tidak ada disana. Pemerintah mempunyai
keterbatasan dalam melakukan pengawasan program dan kegiatan, dan untuk itu membutuhkan
dukungan warga masyarakat.
Ketiga, bahwa warga berhak untuk mendapatkan informasi dan hak untuk mengetahui (right to inform
and right to know). Pasal 14 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
menyatakan “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya”. Hak-hak warga negara menjadi perhatian dan
ukuran kualitas demokrasi di setiap negara. Warga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi dan
mengetahui kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah yang secara langsung atau tidak langsung
berdampak pada kehidupan warga dan masyarakat. Keuangan yang dialokasi pemerintah juga harus
diinformasikan secara terbuka (transparan) agar warga dapat menilai kecukupan atau kekurangan untuk
membiayai kebijakan, program, dan kegiatan.

Desakan transparansi keuangan dalam satu dekade terakhir makin menguat karena beberapa faktor.
Faktor pertama ialah tuntutan publik untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas belanja publik. Publik
semakin sadar bahwa kebijakan yang dijalankan pemerintah termasuk kebijakan belanja harus
mendapat pengawasan ketat, karena hanya dengan pengawasan yang baik pemerintah semakin berhati-
hati dalam merencanakan dan melaksanakan belanja. Pengawasan masyarakat terhadap kebijakan
publik ini hanya dimungkinkan bila tercipta transparansi keuangan daerah.

Faktor kedua, bahwa warga semakin sadar untuk berperan dalam mengawasi dan mendorong
pemberantasan korupsi. Berbagai regulasi telah memberi peluang kepada warga ikut menyuarakan
pemberantasan korupsi. Dampak korupsi telah dipahami banyak warga, dan jumlah ini terus bertambah
karena berbagai penyiaran dan kampanye melawan korupsi selama ini. Informasi yang transparan
tentang keuangan akan membantu publik mengawasi perilaku korupsi. Faktor ketiga, transparansi
keuangan juga semakin dimungkinkan oleh kemajuan teknologi informasi. Penyajian informasi kepada
publik banyak dipermasalahkan karena tingginya biaya untuk memproduksi informasi.

Dengan perkembangan teknologi terutama teknologi informasi – seperti internet – maka permasalahan
tingginya biaya informasi ini sudah dapat diatasi. Warga juga dapat memperoleh biaya informasi yang
murah dengan mengakses informasi dengan menggunakan perangkat warnet dan modem yang makin
banyak tersedia di perkotaan.

Faktor keempat ialah ditetapkannya perundangan tentang keterbukaan informasi publik - KIP (UU
14/2008). Lahirnya undang-undang tentang KIP semakin memperjelas kebijakan Negara untuk
melaksanakan transparansi informasi. KIP ini secara meluas telah disebarkan ke warga masyarakat, dan
mereka terus menanti wujud dan janji pemerintah ini.

Faktor kelima ialah kebebasan menyatakan pendapat. Dalam alam demokrasi sekarang ini kebebasan
menyatakan pendapat semakin disadari oleh banyak orang. Pernyataan pendapat ini diwujudkan dalam
bentuk tulisan atau lisan yang menuntut hak-hak publik, termasuk hak memperoleh informasi. Dengan
semakin luasnya kebebasan menyatakan pendapat, maka diperkirakan warga yang sadar dan menuntut
hak memperoleh informasi akan semakin meningkat di masa yang akan datang.

BAB 4 kesimpulan

KESIMPULAN

a. Transparansi sudah menjadi tuntutan publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas belanja
publik.

b. Transparansi keuangan harus diterapkan dalam tiga tahapan siklus keuangan yaitu: tahapan
penganggaran, tahapan pelaksanaan, dan tahapan pelaporan.

c. Warga semakin sadar untuk berperan dalam mengawasi dan mendorong pemberantasan korupsi
karena sudah terbukti korupsi sangat merugikan rakyat.

4.2. SARAN

a. Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara harus dibuat se-transparan mungkin untuk
menghindari penyalahgunaan anggaran.

b. Perencanaan harus memperhatikan penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara dari segi
ekonomi maupun sosial.

c. Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara pemerintah harus melibatkan masyarakat.

Daftar pustaka

Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika.


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

http://digilib.unila.ac.id

https://media.neliti.com

https://www.kemenkeu.go.id

https://media.neliti.com/

Anda mungkin juga menyukai