Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

Dosen Penguji : Dr. Elvira Zeyn,SE,Msi,Ak.,CA

Nama: Daniel Frianton Tarigan


NPM: 238110006

Pilih 5 dari 6 soal yang tersedia dibawah ini. Jawab dengan singkat dan jelas.

2. Penerapan good governance dalam entitas sektor publik merupakan suatu kewajiban agar
entitas sektor publik dapat menjalankan aktifitasnya secara lebih profesional dan menghindari
terjadinya fraud serta korupsi. Coba saudara sebutkan unsur-unsur dari good governance dan
berikan penjelasan singkat.
Jawab:

Istilah governancetidak sama dengan government.Ganie-Rochman mengemukakan bahwa


konsep "government" menunjuk pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan kewenangan
tertinggi (negara dan pemerintah). Konsep "governance"melibatkan tidak sekedar pemerintah
dan negara, tetapi juga peran berbagai aktor diluar pemerintah dan negara, sehingga pihak-pihak
yang terlibat juga sangat luas (Widodo : 2001).Paulus Effendi Lotulung mengemukakan bahwa
"Konsep governancedalam masyarakat sering dirancukan dengan konsep government. Konsep
governancelebih inklusif daripada government. Konsep
Governmentmenunjuk pada suatu organisasi pengelolaan berdasarkan kewenangan tertinggi
(Negara dan pemerintah). Konsep governancemelibatkan tidak sekedar pemerintah dan negara,
sehingga pihak-pihak yang terlibat juga sangat luas".

Abdullah (2002) mengemukakan bahwa good governancesebagai suatu terminologi yang populer
sejak awal tahun sembilan puluhan, seolah-olah formula yang baru diketemukan untuk terapi
mekanisme pemerintahan suatu negara agar berjalan secara demokratis. Good governancedengan
begitu saja disamaartikan dan telah menggeser terminologi lama, yaitu goodgovernment, yang
dipandang tidak mujarab lagi. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, good
governancesesungguhnya bukanlah suatu formula yangbaru, melainkan suatu asas atau prinsip
yang telah berusia ratusan tahun dan yang seharusnya menjadi sendi-sendi pemerintahan dalam
negara demokrasi modern, yaitu bagaimana penyelenggaraan pemerintahan tersebut
mengedepankan prinsip partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas, serta membuka ruang bagi
keterlibatan warga masyarakat.

G.H Addink (Budiseyowati) mengatakan bahwa konsep good governance dalam konteks
pemerintahan adalah dalam rangka interaksi suatu Pemerintah dan bangsanya. Oleh karenanya,
Good Governance merepresentasikan beberapa hal, seperti antara lain :
1. Hak-Hak Fundamental,
2. Efektifitas Dan Transparansi,
3. Akuntabilitas Pemerintah (Dalam Hal Masalah Keuangan , Dll), Dan
4. Pengembangan Aturan Hukum (Rule Of Law).

Government adalah salah satu aktor dalam governance. Aktor- aktor lain yang terlibat dalam
governance bermacam - macam bergantung pada level government yang didiskusikan. Di dalam
pemerintahan yang governance maka terjadilah atau dituntut adanya sinergi di antara ke tiga
aktor yang ada, yaitu :
1. Pemerintah itu sendiri (Public),
2. Masyarakat (community atau civil society/masyarakat madani), dan
3. Pihak Swasta (private).
Menurut United Nation Development Program (UNDP) 4 , Good Governance memiliki 8
(delapan) karakteristik utama (Budiseyowati) yaitu :

1. Participation
Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung
maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakilikepentingannya.

2. Transparency
Dibangun atas dasar kebebasan arus informasi.

3. Rule Of Law
Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu terutama hukum untuk hak
asasi manusia.

4. Resposiveness
Setiap lembaga dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan harus mencoba
melayani setiap stakeholders.

5. Consensus Oriented
Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan
terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan kebijakan maupun prosedur.

6. Equality
Semua warga negara mempunyai kesempatan untuk meningkatkan atau menjaga kesejahteraan
mereka.

7. Effectiveness anf Efisiency


Proses-proses dan lembaga lembaga menghasilkan produknya sesuai dengan yang telah
digariskan, dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin.

8. Accountability
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat (civil society)
bertanggung jawab kepada publik dan lembaga-lembaga stakeholders.

3. Dalam akuntansi sektor publik tuntutan akuntabilitas publik sangatlah kuat dari masyarakat
sebagai salah satu stake holders. Coba saudara sebutkan apa itu akuntabilitas publik dan dimensi
akuntabilitas publik serta mengapa akuntabilitas publik pada public sector menjadi penting.
Berikan penjelasan singkat.

Jawab:

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui

suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Definisi akuntabilitas publik menurut Penny Kusumastuti (2014:2)

adalah sebagai berikut :

“Akuntabilitas adalah bentuk kewajiban penyedia penyelenggaraan

kegiatan publik untuk dapat menjelaskan dan menjawab segala hal

menyangkut langkah dari seluruh keputusan dan proses yang dilakukan,

serta pertanggungjawaban terhadap hasil kinerjanya.”

Menurut Abdul Halim (2012:20) definisi akuntabilitas publik sebagai

berikut :

“Kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban serta menerangkan

kinerja dan tindakan seseorang, badan hukum atau pimpinan organisasi

kepada pihak yang lain yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta
kewajiban pertanggungjawaban dan keterangan.”

Dimensi Akuntabilitas Publik yang harus dilakukan oleh organisasi

sektor publik menurut (Hopwood dan Tomkins,1984; Elwood, 1993) dalam

Mahmudi (2013:9) sebagai berikut :

1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran

2. Akuntabilitas Manajerial

3. Akuntabilitas Program

4. Akuntabilitas Kebijakan

5. Akuntabilitas Finansial

Berikut dibawah ini merupakan penjelasan mengenai dimensi

akuntabilitas publik :

1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran

Akuntabilitas hukum dan kejujuran adalah akuntabilitas lembaga-lembaga

publik untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan menaati ketentuan hukum

yang berlaku. Penggunaan dana publik harus dilakukan secara benar dan

telah mendapatkan otorisasi. Akuntabilitas hukum berkaitan dengan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam

menjalankan organisasi, sedangkan akuntabilitas kejujuran berkaitan dengan

penghindaran penyalahgunaan jabatan (abuse of power), korupsi dan kolusi.

Akuntabilitas hukum menuntut penegakan hukum (law of enforcement),

sedangkan akuntabilitas kejujuran menuntut adanya praktik organisasi yang

sehat tidak terjadi malpraktik dan maladministrasi.

2. Akuntabilitas Manajerial

Akuntabilitas Manajerial adalah pertanggugjawaban lembaga publik untuk

melakukan pengelolaan organisasi secara efisien dan efektif. Akuntabilitas


manajerial dapat juga diartikan sebagai akuntabilitas kinerja (performance

accountability). Inefisiensi organisasi publik adalah menjadi tanggung

jawab lembaga yang bersangkutan dan tidak boleh dibebankan kepada klien

atau customer-nya. Akuntabilitas manajerial merupakan akuntabilitas

bawahan kepada atasan dalam suatu organisasi.

3. Akuntabilitas Program

Akuntabilitas program berkaitan dengan pertimbangan apakah tujuan yang

ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan

alternatif program yang memberikan alternatif program yang memberikan

hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Dengan kata lain

akuntabilitas program berarti bahwa program-program organisasi

hendaknya merupakan program yang bermutu yang mendukung strategi dan

pencapaian misi, visi, dan tujuan organisasi.

4. Akuntabilitas Kebijakan

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban lembaga publik

atas kebijakan-kebijakan yang diambil. Lembaga-lembaga publik

hendaknya dapat mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah

ditetapkan dengan mempertimbangkan dampak di masa depan. Dalam

membuat kebijakan harus dipertimbangkan apa tujuan kebijakan tersebut,

mengapa kebijakan itu diambil siapa sasarannya, pemangku kepentingan

(stakeholder) mana yang akan terpengaruh dan memperoleh manfaat dan

dampak (negatif) atas kebijakan tersebut.

5. Akuntabilitas Finansial

Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik

untuk menggunakan dana publik (public money) secara ekonomis, efisien,


dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi.

Akuntabilitas Finansial ini sangat penting karena menjadi sorotan utama

masyarakat. Akuntabilitas ini mengaharuskan lembaga-lembaga publik

untuk membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja finansial

organisasi kepada pihak luar.

4. Laporan keuangan merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas publik, dan
transparansi informasi keuangan perlu dilakukan oleh entitas sektor publik. Coba saudara
jelaskan maksud dari pernyataan tersebut.
Jawab:

Pelaksanaan otonomi daerah yang dibarengi dengan desentralisasi fiskal

berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah menunjukkan kesungguhan pemerintah

dalam mereformasi sistem pemerintahan yang selama cenderung sentralistik

menuju desentralisasi dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada

daerah, termasuk kewenangan pengelolaan keuangan daerah.

Misi utama kedua undang-undang tersebut tidak sekedar pelimpahan

kewenangan pembiayaan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, tetapi

yang lebih mendasar adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan

sumber daya keuangan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan. Dengan

demikian semangat desentralisasi, demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas

menjadi sangat dominan dalam mewarnai proses penyelenggaraan pemerintahan

pada umumnya, dan proses pengelolaan keuangan daerah pada khususnya. Untuk

itu, suatu laporan keuangan yang relevan, handal, dapat dibandingkan, dan dapat

dipahami mutlak diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Disamping itu,

dengan laporan keuangan yang baik dan dapat dipercaya juga memudahkan
pengukuran tentang sejauh mana kinerja pengelolaan keuangan daerah sesuai

dengan dinamika dan tuntutan masyarakat.

5. Transparansi informasi merupakan bentuk keterbukaan informasi publik yang dilakukan


oleh sentitas sektor publik agar stake holders dapat memperoleh informasi yang
dibutuhkannya terkait dengan proses pengambilan keputusan. Bagaimana saudara
memaknai transparansi informasi tersebut dan Regulasi apa yang mengatur tentang
keterbukaan informasi publik.
Jawab:
pelaporan keuangan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah, antara lain:
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya bagian yang
mengatur keuangan Negara; (pasal 23 ayat (1): Anggaran pendapatan dan
belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.)

2. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-


undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-undang

6. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;

8. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akraul pada Pemerintah Daerah;

10. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi


Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2010;

12. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor


8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2016;
16. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 15 Tahun 2016 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran
2016

Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan
keuangan daerah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh DPRD dan masyarakat.
Transparansi pengelolaan keuangan daerah pada akhirnya akan menciptakan horizontal
accountability antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya sehingga tercipta
pemerintahan daerah yang bersih, efektif, efisien, akuntabel, dan responsive terhadap
aspirasi dan kepentingan masyarakat. Transparansi berarti terbukanya
akses bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap setiap informasi terkait seperti
berbagai peraturan daerah, kebijakan pemerintah dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan biaya yang minimal. Artinya,
transparansi dibangun atas pijakan kebebasan arus informasi yang memadai disediakan
untuk dipahami dan (untuk kemudian) dapat dipantau. Transparansi bera eterbukaan
(openness) pemerintah dalam mmeberikan yang terkait dengan aktivitas pengelolaan
sumber daya public kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Pemerintah
berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang akan
digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social,dan politik oleh pihak-pihak
yang berkepentingan. Untuk melakukan pengambilan keputusan ekonomi,social, dan
politik diperlukan informasi akuntansi yang salah satunya berupa laporan keuangan
Transparansi jelas mengurangi tingkat ketidakpastian dalam prosespengambilan
keputusan dan implementasi kebijakan publik. Sebab, penyebarluasan bebagai informasi
yang selama ini aksesnya hanya dimiliki pemerintah dapat memberikan kesempatan
kepada berbagai komponen masyarakat untuk turut mengambil keputusan. Oleh
karenanya, perlu dicacat bahwa informasi ini bukan sekedar tersedia, tatapi jugarelevan
dan bisa dipahami publik. Selain itu, transparansi ini dapat membantu untuk Jurnal Media
Wahana Ekonomika, Vol. 9, No.2, Juli 2012 : 23 – 43 mempersempit peluang korupsi di
kalangan para pejabat public dengan “terlihatnya” segala proses pengambilan keputusan
oleh masyarakat. Setiap entitas pelaporan
mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil
yang dicapai dalam pelaksaan kegiatan secara sistimatis dan terstruktur pada suatu
periode pelaporan untuk kepentingan transparansi memberikan informasi keuangan yang
terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat
memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatan
pada peraturan perundangan- undangan.

6. Anggaran merupakan komponen penting dalam pelaksanaan kegiatan di sektor publik


termasuk pemerintahan. Apa tujuan dan manfaat penganggaran pada sektor publik dan
sebutkan juga jenis-jenis penganggaran sektor publik.
Jawab:

Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental


Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:

…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan
sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.

Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas


mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap
organisasi adalah proses dimana manajemen berpikir tentang pengintegrasian aktivitas
organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak
lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun
stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses
integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi.

Ikuti survei singkat dan bantu kami meningkatkan Wikipedia


Data survei ditangani oleh pihak ketiga. Kebijakan privasi.

Fungsi Anggaran Sektor Publik

Anggaran berfungsi sebagai berikut:

 Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.


 Anggaran merupakan cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
 Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan
mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
 Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
 Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
 Anggaran merupakan instrumen politik.
 Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

Karakteristik Anggaran Sektor Publik

Anggaran mempunyai karakteristik:

 Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.


 Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
 Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
 Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari
penyusunan anggaran.
 Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

Prinsip Anggaran Sektor Publik

Prinsip-prinsip di dalam anggaran sektor publik meliputi:

 Otorisasi oleh legislatif.

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif
dapat membelanjakan anggaran tersebut.

 Komprehensif.

Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu,
adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat
komprehensif.

 Keutuhan anggaran.

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.

 Nondiscretionary Appropriation.

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan
efektif.

 Periodik.
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi tahunan.

 Akurat.

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat
dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta dapat
mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate pengeluaran.

 Jelas.

Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan.

 Diketahui publik.

Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

Jenis Anggaran

Anggaran Operasional

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan


pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional
adalah "belanja rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun
anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin"
karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran
yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja Administrasi Umum dan Belanja
Operasi dan pemeliharaan.

Anggaran Modal/Investasi

Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti
gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya
dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja investasi / modal adalah pengeluaran yang
manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan
pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan
pemeliharaan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang digunakan untuk memutuskan
prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.

Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

prinsip pokok dalam siklus anggaran

 Tahap persiapan anggaran.

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum
menyetujui taksiranj pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu diulakukan penaksiran pendapatan
secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika
anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan drengan pembuatan keputusan tentang
angggaran pengeluaran

 Tahap ratifikasi

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat.
Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus mempunyai
political skill, salesman ship, dan coalition building yang memadai. Integritas dan kesioapan
mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena
dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan
memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-
bantahan dari pihak legislatif.

 Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.

Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan
publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.

 Tahap pelaporan dan evaluasi.

Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah
didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka
diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemukan banyak masalah.

Tujuan Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

 Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian
dalam lingkungan pemerintah.
 Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik
melalui proses pemrioritasan.
 Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
 Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau
MPR dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai