NIP : 199303182022211003
AKUNTABILITAS
1. KONSEP AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
2. ASPEK-ASPEK AKUNTABILITAS
masyarakat. Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah
adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil,, dan inovatif.
bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang
maksimal.
3. PENTINGNYA AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
laporan kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama
kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta antara pemerintah yang
diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Kontrak antara kedua belah pihak tersebut
tanggung jawabnya.
dan publik) yang dapat dilakukan secara asimetri sebagai haknya untuk menuntut
a. Akuntabilitas vertikal
MPR.
b. Akuntabilitas horizontal
pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke samping" kepada para pejabat lainnya
dan lembaga negara. Contohnya adalah lembaga pemilihan umum yang
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
b. Akuntabilitas Individu
tanggung jawabnya.
c. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal
ini tidak ada istilah “ Saya” , tetapi yang ada adalah “ Kami” .
d. Akuntabilitas organisasi/institusi
Mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai atau akan dilakukan
e. Akuntabilitas Stakeholder
kinerjanya.
5. MEKANISME AKUNTABILITAS
yang diterapkan.
b. Akuntabilitas proses ( )
Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat,
c. Akuntabilitas program ( )
dapat tercapai, dan Apakah ada alternative program lain yang memberikan hasil
d. Akuntabilitas kebijakan ( )
Strategis (Renstra) untuk setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan
b. Kontrak Kinerja. Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa terkecuali mulai 1
Januari 2014 menerapkan adanya kontrak kerja pegawai. Kontrak kerja yang
dibuat untuk tiap tahun ini merupakan kesepakatan antara pegawai dengan
(LAKIP) yang berisi perencanaan dan perjanjian kinerja pada tahun tertentu,
keseluruhan.
1) Responsibiltas Perseorangan:
2) Responsibilitas Institusi
keputusan
c) Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan
kompetensinya
4) Kepercayaan. Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal- hal yang tidak
dapat dipercaya.
7) Konsistensi.
FRAMEWORK AKUNTABILITAS
a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan.
b. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.
d. Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.
korektif.
publik.
).
mencapai tujuan organisasi dalam melayani publik. Oleh karena itu disebut
kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan informasi dan data yang dibutuhkan
oleh masyarakat atau pembuat kebijakan atau pengguna informasi dan data
pemerintah lainnya.
Ada 2 jenis umum Konflik Kepentingan yaitu keuangan (Penggunaan sumber daya
a. Nilai dasar
e. Kualifikasi akademik
g. Profesionalitas jabatan
a. PNS bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode
masyarakat.
c. Kebiasaan kerja PNS, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan
a. PNS tidak mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh selain
seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau otorisasi yang diberikan oleh
institusi.
komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain. Penyalahgunaan informasi
resmi termasuk spekulasi saham berdasarkan informasi rahasia dan
mengungkapkan isi dari surat-surat resmi untuk orang yang tidak berwenang.
c. PNS mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua arahan
publik.
b. PNS menggunakan sumber daya yang didanai publik secara teliti dan efisien. Hal
ini termasuk fasilitas kantor dan peralatan, kendaraan, voucher biaya taksi, kredit
d. PNS tidak menggunakan waktu kantor atau sumber daya untuk pekerjaan partai
f. PNS berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap perjalanan dinas yang dilakukan
g. PNS menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
Pemerintah ( )
f. PNS memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
b. Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan
kepentingan pribadi atau personal, maka PNS dapat memilih untuk kepentingan
umum.
d. Jika konflik muncul, PNS dapat melaporkan kepada pimpinan secara tertulis,
secara tepat.
e. PNS dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
1. PENGERTIAN NASIONALISME
Nasionalisme adalah Suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,
b. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu
2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang
6) menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
hak asasi, Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
bangsa
2) Keluar, pedoman politik luar negeri bebas aktif dalam rangka ‘ ikut serta
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila
diperlukan.
Permusyawaratan/ Perwakilan
Implementasikan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari
3) Sportif
5) Bertanggung jawab
6) Tolong Menolong
7) Tidak anarkis
Pada sila ke lima sebagai jati diri bangsa yang menjungjung tinggi kebersamaan.
Implementasi sehari hari: Tidak serakah, Tepat waktu, Mau bekerja keras, Saling
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara salah satu fungsi ASN
d. ASN harus memiliki karakter dan orientasi kepublikan yang kuat dan mampu
publik.
a. ASN Profesional
b. Kualitas layanan yaitu bagaimana pelayanan itu diberikan oleh anggota dan
Kalau ada perjanjian, seharusnya sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan.
Kalau menunggu, seharusnya dalam batas waktu yang masuk akal Pelanggan tdk
b. Akurasi Pelayanan
Pelayanan yang diterima Pelanggan, berupa perlakuan, barang atau jasa, haruslah
Diperoleh dari setiap orang dalam organisasi yang berhubungan langsung dengan
Pelanggan.
Terbabas dari rasa takut dan rasa ditipu, mudah dijangkau, mudah didapat, ruang
Berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan yang ramah dan sopan, dan
g. Pelayanan Spesifik
pelanggan.
h. Kemudahan Diakses
dihubungi.
masyarakat.
b. Profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
a. Penegasan ASN sebagai perekat dan pemersat bangsa: UU no 5 Tahun 2014 psl
66 ayat 1, 2: PNS akan senantiasa etia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
b. ASN pemersatu bangsa dan negara: memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
diskriminatif
a. Pengertian Etika
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:
tinggi.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
11)Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN, dan
pegawai ASN.
2. NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
Indonesia 1945.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
b. Dimensi Modalitas
b. Penguasaan pelayanan
c. Wewenang peranan
Dalam Reformasi Birokrasi ada 8 area perubahan yang harus dilakukan oleh seluruh
a. Manajemen Perubahan
d. Penataan Tatalaksana
f. Penguatan Akuntabilitas
g. Penguatan Pengawasan
c) Legitimasi etis : Norma etika menjadi penopang dari berbagai ideologi dan
c. Konflik Kepentingan
a) Penyalahgunaan kekuasaan
2) Pengaruh buruk dari adanya konflik kepentingan secara rinci dapat dijelaskan
a) Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atau perusahaan swasta untuk
pemerintah.
b. Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja dalam lembaga pemerintah
peraturan itu dirasa bermakna ganda, kurang bijaksana atau perlu perubahan, kita
d. Manajemen yang efisien dan efektif adalah dasar bagi administrasi publik.
e. Sistem penilaian kemampuan, kesempatan yang sama, dan azas-azas itikad baik
h. Hati nurani memegang peran penting dalam memilih arah tindakan. Ini
pengkajian tentang prioritas nilai; tujuan yang baik tidak pernah membenarkan
i. Para administrator negara tidak hanya terlibat untuk mencegah hal yang salah,
Negeri Sipil
Negeri Sipil
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Paham idealisme etik mengatakan bahwa pada dasarnya setiap manusia adalah baik
dan suka hal-hal yang baik. Apabila ada orang-orang yang menyimpang dari kebaikan,
itu semata-mata karena dia tidak tahu norma untuk bertindak dengan baik atau tidak
tahu cara-cara bertindak yang menuju ke arah kebaikan. Hal yang diperlukan adalah
kesadaran moral dan melestarikan nilainilai tersebut dalam kehidupan dan interaksi
antar individu.
KOMITMEN MUTU
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan. (Ricard L. Daft).
yang ke luar alur. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku,
uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk
bisa muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk melakukan
perubahan, atau bisa juga muncul karena ada desakan kebutuhan dari pihak
d. Menurut pakar tentang pengertian mutu. (1) Menurut Edward Deming: “ Mutu
adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.” (2) Menurut
spefikasi.”
2. MANAJEMEN MUTU
kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi. Ada lima pilar dalam manajemen mutu
terpadu yaitu Produk, Proses, Organsiasi, Pemimpin dan Komitmen. Artina kelima
merupakan pilar tengah yang membuat kerangka kerja berorientasi mutu. Produk
yang bermutu sebagai hasil kerja organisasi diperoleh melalui proses yang bermutu
Organisasi tentu tidak akan dapat mencapai target kelembagaan secara efektif,
efisien, dan inovatif tanpa ada pemimpin yang kuat dan kredibel.
Ada sepuluh strategi yang mesti dijalankan organisasi agar pelaksanaan manajemen
kejujuran;
( ), sejak memulai
i. Setiap pekerjaan ( );
program kerja.
a. Program harus didasarkan pada kesadaran akan mutu dan berorientasi pada
b. Program harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat untuk membawa mutu
keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan, bukan hanya slogan kosong.
yang sudah dilakukan telah berjalan dengan semestinya, apakah target dan
ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan dapat dicapai? Jika belum tercapai
4) Act yaitu melakukan tindakan atau keputusan yang perlu diambil sebagai
tindaklanjut dari tahap Check. Ada tiga tindakan/ keputusan terhadap hasil
pemeriksaan. Yaitu:
a) Adopt (adopsi). Jika hasil dari pelaksanaan rencana aksi terbukti mampu
mencapai hasil yang direncanakan maka solusi yang sudah dilakukan perlu
kemudian diadopsi.
Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
berbagai factor yang menjadi akar permasalahan yang dianggap menjadi kendala
dalam mutu. Diagram tersebut bisa berbentuk tulang ikan sehingga biasa disebut
dengan .
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
pengambilan keputusan;
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan dari
pegawai ASN kepada publik. Misalnya: memahami fungsi, tugas pokok, dan peran
pelayani prima dengan memberikan layanan prima dan bersedia menerima kritik
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi. Pada level puncak (corporate
level) bertanggung jawab atas mutu layanan institusi secara keseluruhan untuk
business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan penetapan diversifikasi
mutu pada setiap unit kerja sesuai dengan target masing-masing. Pada level
fungsional bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan yang diberikan di
unit-unit pendukung. Sedangkan pada level unit dasar tanggung jawab mutu
kerja.
6. PENDEKATAN INOVASI
a. Produk
b. Layanan
c. Metode Kerja
d. Sumberdaya
a. Penemuan, yaitu dengan cara mengkreasikan suatu produk, jasa atau proses yang
memenangkan persaingan.
d. Dengan Cara Sintesis, yaitu dengan cara perpaduan konsep dan faktor-faktor yang
sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide
atau produk yang sudah ditemukan atau sudah dibentuk sehingga menjadi produk
a. Mutu kinerja aparatur dalam memberikan layanan kepada masyarakat dewasa ini
dilakukan oleh “ oknum” aparatur yang tidak bertanggung jawab, ketika mereka
c. Perubahan dalam bidang pelayanan, menuntut adanya perubahan pola pikir dan
d. Posisi pegawai ASN sebagai aparatur memiliki tanggung jawab utama untuk
meningkatkan kinerja aparatur yang kreatif, inovatif, dan komitmen terhadap mutu,
g. Inovasi layanan akan berhasil dengan baik apabila dijalankan oleh aparatur yang
i. Mutu dalam pelayanan publik, meskipun penting dan harus dilakukan sebagai
suatu akuntabilitas ternyata tidak terlepas dari motivasi politis pembuat kebijakan
perubahan lingkungan. Inovasi juga penting untuk keluar dari situasi pasar yang
Hal ini menjadi penting untuk menyelaraskan hasil dengan aspirasi dan
perubahan yang lebih baik. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh PBB
Pelayanan Publik Awards PBB terdapat sejumlah prinsip kunci dan strategi untuk
1) Mengintegrasikan layanan;
2) Desentralisasi pelayanan;
3) Memanfaatkan kemitraan;
8. BERPIKIR KREATIF
a. Aparatur yang kreatif akan tercermin dari perilakunya yang memiliki dorongan
yang sudah ada, dan menciptakan keunikan yang berujung pada lahirnya karya
inovatif.
membutuhkan daya imajinasi yang tinggi, yangmampu ke luar dari rutinitas atau
d. Inovasi bisa berbentuk karya hasil penemuan baru atau mengandung unsur
yang sudah ada, produk imitasi (tiruan) yang memiliki nilai tambah, serta karya
hasil sintesis.
akan sangat bermanfaat baik bagi aparatur, institusi, maupun masyarakat yang
dilayani. Semua pihak akan merasakan kepuasan dan nilai tambah atas layanan
yang diberikan.
Best practices atau contoh dan pengalaman terbaik sebenarnya merupakan hal yang
sudah biasa terjadi dalam ranah publik. Namun, pengalaman dan contoh yang
dianggap baik itu belum tentu cocok dipraktikkan secara utuh kepada suatu negara,
daerah maupun institusi. Perlu ada modifikasi dan penyesuaian lainnya yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik negara, daerah dan institusi
yang akan diujicobakan. Terdapat beberapa kriteria terhadap layanan publik yang
a. Pelayanan publik itu telah memberikan nilai tambah kepada masyarakat maupun
pemangku lainnya baik dalam hal ketepatan dan kecepatan layanan, dan bersifat
b. Best practices itu dapat memberikan inspirasi terhadap kegiatan serupa yang
sedang dilakukan di suatu tempat baik dalam hal proses maupun hasil inovasi
yang dilakukan.
Secara umum akibat korupsi adalah merugikan negara dan merusak sendi-sendi
2. PENGERTIAN KORPSI
seseorang bekerja untuk keuntungan pribadi atau orang lain (Kamus Hukum).
C=M+D– A
C = Corruption/Korupsi M = Monopoly/Monopoli
D = Discretion/Diskresi A = Accountability/Akuntabilitas
bribery (penyuapan) dan kickbacks (penerimaan komisi secara tidak sah) juga
a. Menurut SIMONS Tindak Pidana Korupsi adalah Tindakan melawan hukum yang
telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh seseorang
yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan oleh undang-undang
gangguan terhadap tertib hukum yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah
dilakukan oleh seorang pelaku, dimana penjatuhan hukuman terhadap pelaku itu
umum
c. Menurut Prof. MULJATNO Tindak Pidana Korupsi adalah Perbuatan yang dilarang
oleh suatu aturan hukum, larangan yang mana disertai sanksi berupa pidana
pidana :
1) Adanya perbuatan
2) Suap-menyuap,
3) Pemerasan,
4) Perbuatan Curang,
7) Gratifikasi.
4. ANTI KORUPSI
a. Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan
b. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
c. Nilai dasar anti korupsi antara lain: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab,
tercapai.
pendekatan inside out dan outside in. Untuk terjadinya hal tersebut maka:
asosiasi bahwa pengaruh tersebut hanya ada diluar diri kita dan tidak
tersebut.
3) Perubahan Sistem Nilai, misalnya jika pengaruh sudah masuk dalam pikiran
(diri) segera lakukan teknik perubahan sistem nilai agar yang negatif dapat
dan kesediaan.
dalam diri, penyelarasan jiwa, pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan dengan
nurani dan lingkungan (sistem dan budaya integritas). Sistem integritas yang kuat
sebagai pengendali dan penyelaras akan berjalan secara efektif ketika diikuti
h. Beragam jenis dan bentuk sistem integritas untuk menjaga suatu organisasi
SDM, 4) Pengadaan Barang dan Jasa, 5) Kode Etik dan Pedoman Perilaku, 6)
Kedudukan ASN:
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas
Peran ASN:
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
Tugas ASN:
maka setiap ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas proposionalitas, ASN yang
b. cuti;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh:
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi
a. setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah;
berwenang;
Indonesia.
Sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah dan
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
dan
c. Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam
Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
Bagi ASN: Menjamin keadilan dan juga menyediakan ruang keterbukaan dalam
b. Obyektif
c. Berbasis kinerja
b. Penilaian kinerja
perlindungan;
latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang
f. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun
sendiri;
h. Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang
i. Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
Pemerintah;
B. PELAYANAN PUBLIK
1. KONSEP DAN PRINSIP PELANYANAN PUBLIK
pelayanan publik.
yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena
Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
e. Definisi pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009 sangat sempit, karena
pasal 5 ayat 3 dan 4 juga sangat sempit karena pelayanan kebutuhan barang
instansi pemerintah.
bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang, Pelayanan publik memiliki
negara.
Duplikasi Tugas dan Fungsi, Red Tape, Konflik Kewenangan, Korupsi Kolusi
dengan cara: memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara
etis boleh dan tidak boleh dilakukan, menjadikan prinsip melayani sebagai
birokrat.
Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi
norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan
jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap/ perilaku, Ekspresi wajah,
Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain:
Etiket dalam berjabat tangan, Etiket dalam menerima tamu, Etiket dalam
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan
layanan publik.
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong
pelaksanaan WoG dilakukan mulai dari sebatas koordinasi tanpa ada dampak
permanen.
a. Praktek WOG
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
4) Koalisi sosial
terlibat dalam WoG tidaklah sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi
2) Nilai dan budaya organisasi Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi,
nilai dan budaya organisasi pun menjadi kendala manakala terjadi upaya
masyarakat
2) Pelayanan Jasa. Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
berikut ini.
merumuskan prasyarat untuk penerapan WoG yang baik yaitu antara lain:
c. E-government
tertinggal;
yang dapat dikenali semua sistem. Beberapa negara yang terdepan dalam
dan India;
dan lembaga. Dalam hal ini Amerika Serikat memimpin sebagai negara
pemerintah.
yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga
lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif atau seluruh lembaga negara, dalam
efisien.
Indonesia, serta dengan memanfaatkan pula segenap dana dan daya yang
d. WoG dalam Lingkup Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta
antar Daerah
Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta antar Daerah sangat
terkait erat dengan prinsip-prinsip dan tujuan pemberian Otonomi Daerah, baik
Tahun 1945, diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik,
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
f. WoG dalam Pelayanan Publik di lingkup Administrasi Pemerintahan
pemerintahan;
AUPB; dan
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah ditetapkan
3) Asas Akuntabilitas;
4) Asas Proporsionalitas;
5) Asas Profesionalitas;
6) Asas Keterbukaan;
8) Asas Efektifitas.
terdiri atas:
1) Asas Legalitas
a) kepastian hukum;
b) kemanfaatan;
c) ketidakberpihakan;
d) kecermatan;
e) tidak menyalahgunakan kewenangan;
f) keterbukaan;
Indonesia adalah UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mulai
berlaku sejak tanggal 18 Juli 2009. Pegawai ASN yang merupakan unsur
penyelenggaraan pelayanan.
penerima pelayanan.
masyarakat.
perundang-undangan.
10)Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan. Pemberian
pelayanan.
5) Pengaduan