Anda di halaman 1dari 41

AKUNTABILITAS PNS

• Nama : Abraham B. Sitinjak,SH.MH


• Tempat/Tgl. Lahir : P. Siantar/6-8-1966.
• Pangkat/Gol : Jaksa Utama Madya ( IV/d).
• Jabatan : Jaksa Fungsional
• Alamat : Badan Diklat RI,
Jl. RM Harsono, No. 1, Ragunan Ps. Minggu,
Jakarta Selatan.
• Email : absitinjak@gmail.com
• Hp/WA : 081280004461.

1
Akuntabilitas
• Akuntabilitas adalah sangat terkait dengan nilai-
nilai dasar yang harus melekat pada diri PNS berupa
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai .
• Responsibilitas adalah tanggung jawab individu.
• Akuntabilitas lebih luas dari responsibilitas.
• Responsibilitas merupakan bagian dari
akuntabilitas
• Akuntabilitas = pertanggunggugatan, harus
dilaporkan.
Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan
Administrasi publik pemerintahan (eksekutif, legislatif, yudikatif)
(menurut Kamus)

Akuntabilitas

Berasal dari Bahasa Latin Accomptare


(mempertanggungjawabkan) yang juga
Berasal dari kata putare
(mengadakan perhitungan)

Namun yang berkembang saat ini akuntabilitas merupakan asal kata dari
bahasa inggris accountability = pertanggungan jawab atau keadaan untuk
Diminta pertanggungan jawab.
Dapat juga diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu
Atau penguasa yang dipecaya untuk mengelola sumber daya publik dan
Yang bersangkutan dengannnya untuk dapat menjawab hal-hal yang
Menyangkut pertanggung jawabannya.

LAWSON & ROSE


Akutabilitas adalah sebuah proses dimana seorang atau sekelompok orang
Yang diperlukan untuk membuat laporan aktivitas mereka dan dengan cara
Yang mereka sudah atau belum di ketahui untuk melaksanakan pekerjaan
Mereka.
F
Aspek – Aspek Akuntabilitas

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan


individu/ kelompok/ institusi dengan negara dan masyarakat

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is result – oriented)


Hasil  aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil, inovatif, hasil
maksimal

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountabilty requiers


reporting)
laporan kinerja  individu (kontrak kerja), institusi (LAKIP)

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi


konsekuensi  Sanksi/penghargaan

5. Akuntabiltas memperbaiki kinerja


memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki tiga fungsi utama yaitu : (Bovens, 2007)
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstutisional)
3. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas (peran
belajar).
Tingkatan
Akuntabilitas

Ak. Stakeholder

Ak. Organisasi

Ak. Kelompok

Ak. Individu

Ak. Personal
Tingkatan Akuntabilitas
1. AK. Personal
mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran,
integritas, moral, etika.
2. Ak. Individu
mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya yaitu antara
PNS dengan instansi yang memberikan kewenangan.

3. Ak. Kelompok
sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok  akuntabilitas
sebagai sistem

4. Ak. Organisasi
mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai.

5. Ak. Stakeholder
tanggung jawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan
kinerja yang adil, responsif dan bermanfaat.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah
dengan aparat birokrasi serta antara pemerintah
yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Kontrak
tersebut memiliki ciri :
1. Akuntabilitas eksternal
Pengendalian bukan bagian dari tanggungjawabnya
2. Akuntabilitas interaksi
pertukaran interaksi merupakan pertukaran sosial
dua arah antara yang menuntut dan yang menjadi
tanggungjawabnya (dalam memberi jawaban).
3. Hubungan akuntabilitas merupakan hubungan
kekuasaan struktural.
Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas Vertikal
(vertical accountability)

Akuntabilitas Horizontal
(horizontal accountability)
Dimensi Mekanisme Akuntabilitas
1. Ak. Kejujuran dan Hukum
terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku.
2. Ak. Proses
apakah prosedur yang digunakan sudah baik dalam hal
kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi
manajemen, prosedur administrasi?
3. Ak. Program
apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai apakah ada
alternatif proglam lain yang memberikan hasil maksimal
dengan biaya minimal.
4. Ak. Kebijakan
terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah atas
kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat
luas.
Alat Akuntabilitas
Di Indonesia alat akuntabilitas, antara lain terdiri atas :
• Perencanaan stategis (RPJP, RPJM, RKP, Renstra, SKP)
• Kontrak Kinerja
amanat dari PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS
• LAKIP
Lingkungan Kerja Yang Akuntabel
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggungjawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
Frame Work Akuntabilitas

1. Tentukan
Tujuan dan
Tanggung Jawab

5. Berikan evaluasi dan 2. Rencanakan Apa Yang


Masukan perbaikan akan Dilakukan untuk
Mencapai tujuan

4. Berikan laporan 3. Lakukan Implementasi


Secara lengkap Monitoring kemajuan
Tugas Kelompok
1. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan
keluhan dari masyarakat terhadap kinerja pelayan
publik. Sebutkan contoh kinerja pelayanan masyarakat
yg dikeluhkan oleh masyarakat.
2. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita
dengan istilah kata responsibilitas dan akuntabilitas.
Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang
berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas
dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan
berikan pendapat anda terkait konsep responsibiltas
dan akuntabilitas tersebut?
LANJUTAN ….
3. Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu
akuntabilitas vertikal (Vertical Accountability) dan
akuntabilitas horizontal (Horizontal Accountability). Ada
studi kasus seperti ini: bahwa ada pertanggungjawaban
unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah,
kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
dan pemerintah pusat kepada DPR. Pertanyaannya,
termasuk bentuk akuntabilitas apakah studi kasus tersebut?
Akuntabilitas Vertikal atau Akuntabilitas Horizontal?
Jelaskan.
LANJUTAN …
Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit,
maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara,
birokrasi publik harus memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat, Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai
akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena tersebut?
Jelaskan
4. Jelaskan pengertian akuntabilitas dan pentingnya
menerapkan akuntabilitas dalam kehidupan berorganisasi.
5. Sebutkan dan jelaskan aspek-aspek akuntabilitas.
6. Berbicara mengenai akuntabilitas, akuntabilitas mempunyai
beberapa tingkatan. Sebutkan dan jelaskan tingkatan dalam
akuntabilitas tersebut.
LANJUTAN …
7. Jelaskan dimensi-dimensi dalam akuntabilitas dalam
rangka mewujudkan organisasi sektor publik yang
akuntabel.
8. Tanggung jawab (responsibilitas) merupakan salah satu
poin yang harus dimiliki apabila ingin menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel. Sebutkan dan
jelaskan bentuk-bentuk responsibilitas.
9. Jelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam
membuat framework akuntabilitas di lingkungan kerja
PNS.
Akuntabilitas Dalam Konteks
1. Transparansi dan Akses Informasi
2. Praktek Kecurangan (fraud) dan perilaku korup
3. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
4. Penyimpanan Data dan Informasi Pemerintah
5. Konflik Kepentingan
1. Transparansi dan Akses Informasi
• Perwujudan dari hal tersebut adalah dengan diundangkannya UU No. 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Tujuan dari
transparansi akses Informasi adalah :
a. menjamin hak WN untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan
publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan
publik serta alasan pengambilan suatu keputusan.
b. mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan Badan Publik yang baik.
c. meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik dan pengelolaan badan publik yang baik.
d. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik yaitu transparan,
efektif, efesien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan.
e. mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hisup
orang banyak
f. mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan
bangsa;
g. meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan
badan publik untuk menghasilkan layanan informasi.
INFORMASI PUBLIK

• Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan,


disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh
suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan
penyelenggaraan badan publik lainnya.
• Informasi Publik terbagi dalam 2 kategori :
a. inf. Yang wajib disediakan dan diumumkan.
b. inf. Yang dikecualikan (perlu dirahasiakan), yang
didasarkan pada undang-undang, kepatutan,
kepentingan umum.
Prinsip Keterbukaan Informasi
• Maximum Access Limited Exemption (MALE)
pada prinsipnya semua informasi bersifat terbuka dan bisa diakses
masyarakat, kecuali jika inf.tersebut apabila dibuka dapat merugikan
kepentingan publik maka informaswi tersbut dapat bersifat terbatas.
• Permintaan tidak perlu disertai alasan
akses inf merupakan hak setiap orang, namun harus juga diperhatikan jika
terjadi penyalahgunaan informasi.
• Mekanisme yang sederhana, murah dan cepat
• Informasi harus utuh dan benar
inf yang disampaikan haruslah utuh dan benar jika tidak, maka
dikhawatirkan akan menyesatkan.
• Informasi proaktif
badan tertentu dibebani kewajiban untuk menyampaikan jenis informasi
tertentu yang penting untuk diketahui publik misal : BMKG
• perlindungan pejabat yang beritikad baik
Pejabat yang beritikad baik dalam pemberian inf harus dilindungi. Misalnya
pejabat yang memberikan bocoran dokumen tentang praktik korupsi.
2. Praktek Kecurangan (Fraud) dan Perilaku Korup

• Fraud (Kecurangan) Menurut IIA (Institute of Internal Auditor)


“sekumpulan tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar
hukum yang ditandai dengan adanya unsur kecurangan yang
disengaja.”
• Tiga (3) cabang dari Fraud adalah :
a. kecurangan TPK;
b. kecurangan penggelapan asset;
c. kecurangan dalam laporan keuangan.
• Fraud terjadi karena :
a. tekanan untuk melakukan fraud : sifat buruk pelaku
b. sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud
3. Penggunaan Sumber Daya Milik Pemerintah

• Kewajiban PNS terhadap Sumberdaya Milik Pemerintah adalah


harus memastikan bahwa:
a. penggunaan SDMP sesuai dengan prosedur yang berlaku;
b. penggunaan SDMP dilakukan secara bertanggungjawab dan
efisien.
c. pemeliharaan fasilitas SDMP secara benar dan bertanggungjawab.
4. Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Inf
Pemerintah

• Terkait dengan bagaimana pemerintah atau aparatur


dapat menjelaskan semua aktifitasnya dengan
memberikan data dan informasi yang akurat terhadap
apa yang mereka laksanakan, sedang dilaksanakan, dan
akan dilaksanakan. Termasuk dalam akses dan distribusi
dari data dan inf yang telah dikumpulkan tersebut
sehingga pengguna/stakeholder mudah untuk
mendapatkan inf tersebut
• Inf dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta
dilaporkan tersebut harus relevan, reliaable (dapat
dipercaya), understandable (dapat dimengerti), serta
comparable (dapat diperbandingkan) sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil
keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
Prinsip penggunaan Data dan Informasi yang
disimpan
a. Relevant information = dapat digunakan untuk
mengevaluasi kondisi sebelumnya (past) saat
ini (present) dan yang akan datang (future).
b. Reliable inf = inf tersebut dapat dipercaya atau
tidak bias;
c. Understandable inf = inf disajikan dengan cara
yang mudah dipahami oleh pengguna atau
orang awam sekalipun.
d. Comparable inf = inf yang diberikan dapat
digunakan oleh pengguna untuk dibandingkan
dengan institusi lain yang sejenis.
5. Konflik Kepentingan

• Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul dimana tugas


publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak masalah
jika seseorang terseut punya konflik kepentingan tapi
bagaimana seseorang tersebut menyikapinya.
• Tipe konflik kepentingan :
a. keuangan penggunaan sumberdaya lembaga (sumber dana,
peralatan, atau sumber daya aparatur) untuk keuntungan
pribadi;
b. non – keuangan penggunaan posisi atau wewenang untuk
membantu diri sendiri dan atau orang lain.
• Konsekuensi dari konflik kepentingan adalah :
a. hilangnya/berkurangnya kepercayaan stake holder;
b. memburuknya reputasi pribadi dan institusi;
c. tindakan indisiplinerpemutusan hubungan kerja
d. dapat dihukum secara perdata atau pidana.
PNS AKuntabel
1. Perilaku berkaitan dengan Transparansi dan
Akses Informasi
2. Menghindari Perilaku Yang Curang dan Koruptif
3. Perilaku penggunaan Sumber Daya Negara
4. Perilaku berkaitan dengan penyimpanan dan
penggunaan Data serta Informasi Pemerintah
5. Perilaku berkaitan dengan konflik kepentingan
6. Bagaimana mengambil keputusan yang akuntabel bagi
PNS?
• Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti
dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat.
Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting
dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat
dalam pekerjaan pemerintahan.
7. Menganalisis Dampak dan Resiko Bila PNS Tidak
Mengimplementasikan Nilai Akuntabilitas
• Kompleksitas kebutuhan dan tuntutan terhadap institusi/
lembaga pemerintah, mendorong wewenang dan
tanggungjawab tidak lagi hanya dikonsentrasikan pada
pimpinan. Pendelegasian dan distribusi wewenang dan
tanggungjawab pada bawahan bukan sekedar trend semata,
namun sesuatu kebutuhan yang memang mendesak.
TUGAS KELOMPOK
1. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Namun kenyataanya masih banyak PNS yang
tidak menjalankan nilai-nilai tersebut. Bagaimana tanggapan anda
terhadap masih sering dijumpainya kasus PNS yang tidak taat aturan
maupun belum mampu menempatkan dirinya sebagai pelayan publik?
2. Fenomena PNS yang masih seringkali diketemukan memungut uang
imbalan atas layanan yang diberikan kepada masyarakat tentunya
menjadi permasalahan bagi kita semua. Ada istilah “jika ingin cepat
harus ada uang pelicin”. Padahal hal tersebut sangat tidak
diperbolehkan dan melanggar aturan yang sudah ditetapkan mengenai
pelayanan publik. Bagaimana tanggapan anda terhadap fenomena
tersebut dilihat dari perspektif perilaku yang curang dan koruptif?
LANJUTAN …
3. Bagaimana seharusnya perilaku dari seorang
PNS sehingga dapat dikatakan memiliki
akuntabilitas tinggi?
4. Jelaskan bagaimana seorang PNS yang
akuntabel menghadapi terjadinya konflik
kepentingan.
5. Jelaskan bagaimana proses pengambilan
keputusan yang akuntabel dan beretika.
LANJUTAN ...
6. Jelaskan dimensi-dimensi dalam akuntabilitas dalam
rangka mewujudkan organisasi sektor publik yang
akuntabel.
7. Tanggung jawab (responsibilitas) merupakan salah satu
poin yang harus dimiliki apabila ingin menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel. Sebutkan dan
jelaskan bentuk-bentuk responsibilitas.
8. Jelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam
membuat framework akuntabilitas di lingkungan kerja
PNS
LANJUTAN ...
9. Buruknya etika para aparatur pemerintah Indonesia dapat
terlihat dari masih banyaknya keluhan oleh masyarakat.
Laporan Ombudsman tahun 2012 di salah satu provinsi
(Perwakilan Jatim) mengemukan bahwa ada contoh
tindakan buruk aparatur pemerintah yaitu Penyalahgunaan
Wewenang, Penundaan Berlarut, Tidak Memberikan
Pelayanan, Permintaan Uang dan Barang, Penyimpangan
Prosedur, Berpihak, Diskriminasi, Tidak Patut, Konflik
Kepentingan, serta Tidak Kompeten. Melihat beberapa
contoh tindakan buruk aparatur pemerintah tersebut,
bagaimana tanggapan anda jika mengaitkannya dengan
perspektif etika pelayanan publik ataupun etika birokrasi
publik?
LANJUTAN …
10. Konflik kepentingan adalah situasi yg timbul di mana tugas
publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Ada dua jenis
umum Konflik Kepentingan yaitu Keuangan (Penggunaan
sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan atau sumber
daya aparatur untuk keuntungan pribadi) dan Non-Keuangan
(Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri
sendiri dan/atau orang lain). Ada contoh studi kasus seperti
berikut: Bahwa ada seseorang Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) menunjuk satu pemenang tender proyek pengadaan
barang dan jasa publik tanpa melalui proses yang akuntabel
dan transparan (terindikasi ada permainan atau kongkalikong
antara pemberi dan penerima proyek). Dilihat dari jenis
umum konflik kepentingan, temasuk jenis konflik kepentingan
apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
LANJUTAN …
11. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip
keterbukaan informasi yang berlaku universal.
12. Jelaskan apa saja yang dapat memicu
munculnya praktik kecurangan dalam suatu
organisasi.
13. Jelaskan prinsip-prinsip yang harus ada pada
data dan informasi khususnya yang akan
dipakai oleh publik.

Anda mungkin juga menyukai