A. Pengertian Akuntabilitas Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. B. Aspek - Aspek Akuntabilitas 1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggungjawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dilain sisi, individu/kelompok/institusi bertanggungjawab untuk memenuhi semua kewajibannya. 2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. 3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. 4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences) Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi. 5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. C. Fungsi Akuntabilitas Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu: 1. Peran demokrasi, untuk menyediakan kontrol demokratis 2. Peran konstitusional, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan 3. Peran belajar, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas D. Akuntabilitas publik 1. Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi 2. Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. E. Tingkatan Akuntabilitas 1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability) Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. 2. Akuntabilitas Individu Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan. 3. Akuntabilitas Kelompok Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. 4. Akuntabilitas Organisasi Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya. 5. Akuntabilitas Stakeholder Akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat. F. Dimensi Akuntabilitas Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi: 1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality) Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan 2. Akuntabilitas proses (process accountability) Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi. 3. Akuntabilitas program (program accountability) Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan Apakah ada alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal. 4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability) Akuntabilitas ini terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas. G. Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas 1. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain, memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan 2. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan- keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan 3. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan 4. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan 5. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas. 6. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat dipercaya 7. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki 8. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi 9. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel
II. PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PNS “AKUNTABILITAS”
SEBAGAI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP 2 RSUD KOTA PALANGKA RAYA 1. Kepemimpinan, dapat kita tunjukan dengan cara mampu menjadi pemimpin diskusi atau rapat pada suatu kelompok. Misalnya, memimpin pada saat rapat bulanan untuk melakukan evaluasi kinerja di ruang rawat inap yang dilaksanakan setiap awal bulan 2. Transparansi, dapat kita tunjukkan dengan cara memberikan informasi yang sebenar-benarnya terkait kondisi pasien kepada keluarga pada saat menanyakan tentang kondisi pasien 3. Integritas, dapat kita tunjukkan dengan cara selalu hadir ke tempat kerja tepat pada waktunya, pulang sesuai dengan jamnya dan melakukan absen datang dan absen pulang. Selain itu, dapat ditunjukkan dengan membuat asuhan keperawatan dan memberikan asuhan keperawatan dengan profesional 4. Tanggung jawab, sebagai seorang perawat yaitu, melaksanakan tugas jaga pagi, sore dan malam secara bergilir sesuai dengan jadwal dinas secara tepat waktu. Selain itu, dapat ditunjukkan dengan mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien dengan menuliskan di catatan perkembangan pasien terintegrasi, catatan perkembangan asuhan keperawatan maupun di buku laporan pasien sebagai wujud pertanggung jawaban 5. Keadilan, dapat kita tunjukan dengan memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada pasien tanpa membeda-bedakan baik dari status sosial, ras, suku dan agama dan tanpa membeda-bedakan kelas perawatan, baik itu membayar umum ataupun BPJS, semua memperoleh pelayanan yang sama 6. Kepercayaan, dapat kita tunjukkan dengan cara membina hubungan saling percaya antara pasien maupun perawat agar pasien mendapatkan perawatan yang maksimal di ruangan 7. Keseimbangan, dapat di kita tunjukkan dengan bekerja sesuai dengan kapasitas ataupun keahlian yang dimiliki. Misalnya, perawat tidak dapat memberikan terapi obat tanpa adanya resep dari dokter, karena memberikan terapi obat pasien merupakan wewenang dan keahlian dari dokter, bukan perawat 8. Kejelasan, dapat kita tunjukan dengan cara memberikan informasi yang jelas kepada pasien tentang hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan. Misalnya, menyampaikan hasil pemeriksaan ttv dan pemeriksaan gula darah kepada pasien dengan jelas. Selain itu, dapat ditunjukkan dengan, melaksanakan serah terima tugas dengan jelas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat pergantian dinas/shif 9. Konsistensi, dapat kita tunjukan dengan cara hadir ke tempat kerja selalu tepat waktu yaitu 20 menit sebelum pergantian shif, dan tidak mudah terpengaruh oleh teman-teman yang lain, walaupun teman sering datang terlambat, kita selalu konsisten datang tepat waktu