Anda di halaman 1dari 7

LEARNING JOURNAL POKOK PIKIRAN DAN PENERAPAN

NILAI-NILAI DASAR PNS “AKUNTABILITAS”

SEBAGAI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP 2

RSUD KOTA PALANGKA RAYA

DISUSUN OLEH:

DEVY SILVIA, A.Md.Kep.

NIP. 199706272020122021

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GELOMBANG III ANGKATAN III KELOMPOK II

PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TAHUN 2021
AKUNTABILITAS

I. POKOK PIKIRAN AKUNTABILITAS


A. Pengertian Akuntabilitas
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
B. Aspek - Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggungjawab
memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Dilain sisi, individu/kelompok/institusi
bertanggungjawab untuk memenuhi semua kewajibannya.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is
results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil
dan inovatif.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requiers reporting)
Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah
dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu
memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah
dilakukan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupa penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
C. Fungsi Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens,
2007), yaitu:
1. Peran demokrasi, untuk menyediakan kontrol demokratis
2. Peran konstitusional, untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan
3. Peran belajar, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
D. Akuntabilitas publik
1. Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi
2. Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
E. Tingkatan Akuntabilitas
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang
ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral
dan etika.
2. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan
antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS
dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.
3. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas
kerjasama kelompok.
4. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil
pelaporan kinerja yang telah dicapai, baik pelaporan yang
dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi
maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab
organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan
kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
F. Dimensi Akuntabilitas
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik
yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi:
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for
probity and legality)
Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang diterapkan
2. Akuntabilitas proses (process accountability)
Akuntabilitas proses terkait dengan: apakah prosedur
yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup
baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi,
sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi.
3. Akuntabilitas program (program accountability)
Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan
apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan Apakah
ada alternatif program lain yang memberikan hasil
maksimal dengan biaya minimal.
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Akuntabilitas ini terkait dengan pertanggungjawaban
pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas.
G. Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
1. Kepemimpinan, Memberi contoh kepada orang lain,
memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
2. Transparansi, tujuannya mendorong komunikasi dan
kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan
3. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan
4. Tanggungjawab, kewajiban dari individu atau lembaga
terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan
5. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas.
6. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang
dapat dipercaya
7. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki
8. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi
9. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel

II. PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PNS “AKUNTABILITAS”


SEBAGAI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP 2 RSUD KOTA
PALANGKA RAYA
1. Kepemimpinan, dapat kita tunjukan dengan cara mampu
menjadi pemimpin diskusi atau rapat pada suatu kelompok.
Misalnya, memimpin pada saat rapat bulanan untuk melakukan
evaluasi kinerja di ruang rawat inap yang dilaksanakan setiap
awal bulan
2. Transparansi, dapat kita tunjukkan dengan cara memberikan
informasi yang sebenar-benarnya terkait kondisi pasien kepada
keluarga pada saat menanyakan tentang kondisi pasien
3. Integritas, dapat kita tunjukkan dengan cara selalu hadir ke
tempat kerja tepat pada waktunya, pulang sesuai dengan jamnya
dan melakukan absen datang dan absen pulang. Selain itu,
dapat ditunjukkan dengan membuat asuhan keperawatan dan
memberikan asuhan keperawatan dengan profesional
4. Tanggung jawab, sebagai seorang perawat yaitu, melaksanakan
tugas jaga pagi, sore dan malam secara bergilir sesuai dengan
jadwal dinas secara tepat waktu. Selain itu, dapat ditunjukkan
dengan mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan
kepada pasien dengan menuliskan di catatan perkembangan
pasien terintegrasi, catatan perkembangan asuhan keperawatan
maupun di buku laporan pasien sebagai wujud pertanggung
jawaban
5. Keadilan, dapat kita tunjukan dengan memberikan pelayanan
secara adil dan merata kepada pasien tanpa membeda-bedakan
baik dari status sosial, ras, suku dan agama dan tanpa
membeda-bedakan kelas perawatan, baik itu membayar umum
ataupun BPJS, semua memperoleh pelayanan yang sama
6. Kepercayaan, dapat kita tunjukkan dengan cara membina
hubungan saling percaya antara pasien maupun perawat agar
pasien mendapatkan perawatan yang maksimal di ruangan
7. Keseimbangan, dapat di kita tunjukkan dengan bekerja sesuai
dengan kapasitas ataupun keahlian yang dimiliki. Misalnya,
perawat tidak dapat memberikan terapi obat tanpa adanya resep
dari dokter, karena memberikan terapi obat pasien merupakan
wewenang dan keahlian dari dokter, bukan perawat
8. Kejelasan, dapat kita tunjukan dengan cara memberikan
informasi yang jelas kepada pasien tentang hasil dari
pemeriksaan yang telah dilakukan. Misalnya, menyampaikan
hasil pemeriksaan ttv dan pemeriksaan gula darah kepada
pasien dengan jelas. Selain itu, dapat ditunjukkan dengan,
melaksanakan serah terima tugas dengan jelas kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tertulis, pada saat pergantian
dinas/shif
9. Konsistensi, dapat kita tunjukan dengan cara hadir ke tempat
kerja selalu tepat waktu yaitu 20 menit sebelum pergantian shif,
dan tidak mudah terpengaruh oleh teman-teman yang lain,
walaupun teman sering datang terlambat, kita selalu konsisten
datang tepat waktu

Anda mungkin juga menyukai