I. PENGKAJIAN
I.1 IDENTITAS
I.1.1 KLIEN
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
RR : 32 x / mnt HR : x / mnt
Normal Teratur
Cyanosis Tidak Teratur
Cheynestoke
Kusmaul
Lainnya, sebutkan : Dyspnea
d. Type pernapasan
Normal Orthopnea Chyne Stokes
√ Dyspnea Cusmaul
e. Bunyi napas
√ Vesikuler Ronchi Crecels
Wheezing Rales
Lokasi : Seluruh bagian lapang dada
Keluhan Lain:
√ Batuk, sejak klien di rawat di rumah sakit
Berdarah, sejak ...........................
√ Sputum, sejak klien di rawat di rumah sakit
III.3.2 PENGINDRAAN
a. Mata
Penglijatan
Berkurang Kabur Ganda Buta
c. Penghidu
Bentuk √ Simetris Asimetris
Lesi, lokasi : ..................
Patensi :
Obstruksi, lokasi: ................
Nyeri tekan sinus
Suara jantung
√ Normal
Ada kelainan, sebutkan :
Edema
Palpebra Extremitas atas Aseitas
Anasarka Extremitas bawah √ Tidak ada
Grade : +1
III.3.4 PERSYARAFAN
a. Tingkat kesadaran
√ Compos mentis Sopr Apatis
Koma Somnolent Gelisah
b. GCS
E : 4 (Spontan)
Klien membuka mata dengan nama panggilan
V : 5 (Berorientasi)
Klin dapat menjawab pertanyaan dengan jelas
M : 6 (Mengikutiperintah)
Klien dapat mengangkat badan sesuai dengan perintah dan keinginan
III.3.5 PERKEMIHAN
1. Produksi : ± 1500 ml/24 Jam
2. Warna : Kuning Pekat
3. Bau : Normal, bau khas amoniak tidak terlalu menyengat
4. Pembedahan : Tidak ada
5. Masalah keluh : Tidak ada
Olguria Menetes Cystotonomi
Poliuria Nyeri Inkontinensi
a
Disuria Pans Nokturia
√ Terpasang keteter Sering Hematuria
Retensio
III.3.6 PENCERNAAN
1. Mulut dan gigi : Mukosa bibir klien tampak kering, gigi tidak lengkap
2. Tenggerokan : Klien dapat menelan makanan dan minum dengan baik tanpa ada
rasa sakit saat menelan dan tidak ada peradangan
3. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
4. Rectum / Anus : Tidak ada lesi, ulkus dan nodul sehingga saat BAB tidak ada rasa
nyeri
5. BAB : 2 x/hari
6. Konsistensi : Lembek
7. Masalah / keluhan :
.
2. Integumen
Kulit / integumen Rambut Kuku
1. Warna Coklat Hitam Putih
III.3.8 REPRODUKSI
1. Laki-laki
a. Penis : Tidak dikaji
b. Scrotom : Tidak dikaji
c. Testes : Tidak dikaji
d. Lainnya, sebutkan : Tidak dikaji
2. Perempuan
a. Vagina :
b. Urethra :
c. Payudara :
d. Axilia :
e. Siklus haid :
f. Lainnya, sebutkan :
III.3.9.2Fungsi Kesehatan
No POLA FUNGSI KESEHATAN SEBELUM SAKIT KETIKA SAKIT
.
1. Nutrisi – Metabolisme
a. Frekuensi 3x/hari 3 x/sehari
b. Nafsu makan Baik Kurang Nafsu Makan
c. Jenis makanan Nasi, Sayur, Ikan (makanan rumah sakit)
(variasi)
d. Jenis minuman Air putih Air putih
e. Jumlah makanan 1 porsi 3 sendok
f. Jumlah minuman Tidak ada Tidak ada
g. Kebiasaan minum Saat haus Saat haus
h. Kebiasaan makan Tidak ada Sesuai waktu jadawal
makan di rumah sakit
i. Berat badan 51 kg 46 kg
j. Tinggi badan 165 cm 150 kg
k. Diit khusus Tidak ada Tidak ada
b. Siang - -
III.3.9.3Kognitif :
Orientasi terhadap tempat, waktu, orang baik klien/keluarga mengetahui tentang
penyakitnya.
III.3.9.5Peran / berhubungan :
Hubungan klien dengan keluarga dan tenaga kesehatan baik.
Berbicara
√ Normal Gagap Parau
Tidak dapat menyampaikan Dengan isyarat Gelisah
Menjalankan ibadah : Setelah sakit dan dirawat, klien tidak dapat beribadah seperti
biasanya.
Farihatun Nisa
Inisial Pasien : Tn. U
No. Reg : 27.97.25
ANALISA DATA
Data Fokus
Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
DS : 1. Klien mengatakan sesak napas dan Pola nafas tidak efektif Kanker Paru
dada terasa berat
Hipersekresi mucus, hyperplasia sel epitel
DO : 1. Klien tampak sesak napas
2. Klien tampak pucat Saluran Obstruksi lumen saluran napas (total
3. Terpasang oksigen nasal kanul 2 partial)
Liter
4. TD : 140/70 mmHg, N : Sesak
116x/menit, S : 36,7˚C, RR :
32x/menit Pola napas tidak efektif
DO : 2. TD : 140/70 mmHg, N :
116x/menit, S : 36,7˚C, RR :
32x/menit
Data Fokus
Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
DO : 3. Hipervolemia Riway DM Tidak terkontrol
Sindrom Nefrotik
Hepatomegali, Kogesti paru, Abdomen ascites
Edema
Kelebihan asupan cairan
Inisial Pasien : Ny. Y
No. Reg : 26.58.69
ANALISA DATA
Data Fokus
Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
DS : 1. Klien mengatakan nyeri ulu hati Gangguan rasa aman dan nyaman : Nyeri ulu Riway DM Tidak terkontrol
seperti ditusuk-tusuk dengan skala hati (Epigastris)
nyeri 4 (sedang) saat melakukan Gasteritis
respirasi dan ekspirasi
Peningkatan kadar asam lambung
DO : 1. Klien tampak meringis kesakitan,
sambil menekan-nekan bagian ulu Asam lambung berdifusi dengan mukosa
hati dan abdomen, dan bibir
tampak kering. Nyeri ulu hati
2. Hasil pemeriksaan TTV
TD : 170/90 mm/Hg
N : 78 x/mnt
S : 35 oC
RR : 26 x/mnt
Inisial Pasien : Ny. Y
No. Reg : 26. 58.69
1. Pola nafas tidak efektif tidak efektif berhubungan dengan gangguan perfusi serebral yang
ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan sesak nafas dan terkadang batuk-batuk, sejak masuk rumah sakit
DO: Klien tampak lemah dan berkeringat dingin.
Auskultasi paru terdengar ronci +/+ dan rales +/+
Frekuensi pernafasan meninggat (cepat dan dangkal)
Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 170/90 mm/Hg
N : 78 x/mnt
S : 35 oC
RR : 26 x/mnt
2. Hipervolemia berhubungan dengan sindrom nefrotik (kerusakan ginjal) yang ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan sesak nafas
DO : Klien mengatakan bengkak (Edema) di bagian ekstermitas atas (Tangan) dengan grade 1+
Terdapat suara nafas tambahan
Abdomen membuncit (ascites)
Hasil pemeriksaan TTV
TTV :
TD : 170/90 mm/Hg
N : 78 x/mnt
S : 35 oC
RR : 26 x/mnt
3. Gangguan rasa aman dan nyaman (Nyeri ulu hati) berhubungan dengan gasteritis (Peningkatan
asam lambung) yang ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan nyeri ulu hati seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4 (sedang) saat
melakukan respirasi dan ekspirasi
DO : Klien tampak meringis kesakitan, sambil menekan-nekan bagian ulu hati dan abdomen
Bibir tampak kering.
Hasil pemeriksaan TTV
TD : 170/90 mm/Hg
N : 78 x/mnt
S : 35 oC
RR : 26 x/mnt
Inisial Pasien : Ny. Y
No. Reg : 26. 58.69
RENCANA KEPERAWATAN
No Nomor Diagnosa Tujuan / kriteria
Tanggal Rencana Tindakan Rasional
. Keperawatan Hasil
1 11-12-2017 1. Pola nafas tidak efektif tidak Tujuan : 1. Kaji tingkat frekuensi 1. Agar mengetahuai
efektif berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan pola nafas klien frekuensi pola nafas
gangguan perfusi serebral keperawatan 3x24 jam diharapkan 2. Observasi tanda-tanda 2. Agar mengetahuai
yang ditandai dengan : pola nafas tidak efektif dapat teratasi vital perkembangan tanda-
DS : dengan : tanda vital klien
a. Klien mengatakan sesak Kriteria hasil : 3. Bantu klien dengan 3. Agar mengurangi rasa
nafas dan terkadang 1. Klien dapat mengatakan tidak posisi duduk atau sesak nafas yaitu
batuk-batuk, sejak terasa atau berkurang rasa sesak semifowler saat sesat merenggangkan otot
masuk rumah sakit nafasnya. nafas dada
DO: 2. Frekuensi pola nafas klien 4. Agar mengurangi rasa
a. Klien tampak lemah dan normal 4. Ajarkan klien relaxsasi sesak nafas dan
berkeringat dingin. 3. Hasil pemeriksaan TTV normal dan teknik nafas dalam menstimulus rasa
b. Auskultasi paru TD : 120/90 mm/Hg sesak
terdengar ronci +/+ dan N : 60 x/mnt 5. Agar melonggrakan
rales +/+ S : 36oC 5. Berikan terapi oksigen pergerakan otot dada
c. Frekuensi pernafasan RR : 20 x/mnt saat respirasi dan
meninggat (cepat dan ekspirasi pernafasan
dangkal) 6. Agar dapat
d. Hasil pemeriksaan TTV : 6. Kolaborasi dengan mengurangi rasa sesak
TD : 170/90 mm/Hg dokter dalam pemberian saat reespirasi dan
N : 78 x/mnt obat ekspirasi dengan
S : 35 oC menggunakan obat
RR : 26 x/mnt farmakologik
DISCHARGE PLANNING
Memberikan edukasi kepada klien dan keluarganya terhadap mekanisme mengatasi nyeri
dari bagaimana bisa terjandinya nyeri hingga penanganan nyeri.
Nyeri bisa diartikan adalah sensor rasa tidak nyaman terhadap rasa gangguan di dalam
tubuh, nyeri bisa dibagi dua ada yang akut dan kronik, dan skla nyeri terdiri dari ringan,
sedang dan berat.
Penanganan nyeri yang bisa dilakukam dengan teknik nafas dalam, relaxsasi, stimulus
sensor nnyeri yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Mengingatkan klien dan keluarga agar selalu memantau pola makan agar nyeri ulu hati
tidak meningkat dengan cara makan sedikit-sedikit tapi sering dan mengingatkan klien agar
selalu melakukan pergerakan otot agar tidak kaku, seperti duduk (semifowler-fowler) di atas
kasur.
Memberikan edukasi kepada klien dan keluarga terhadap kebersihan diri yaitu salah
satunya perawatan kuku, karena jika kuku panjang mangka kuman bakteri akan bersarang
dan akan mengakibatkan penyakit yang tidak terduga