Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

DENGAN CONGESTIVE HEART FAILUR (CHF)

DI RUANG ICVCU RSUD DORIS SILVANUS

SUTRIAN

PO.62.20.1.19.434

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

2022
Asuhan Keperawatan

Pengkajian diambil : Tgl. 4/10/2022 Pukul : 11.30 WITA


Nama Mahasiswa : Sutrian

I. PENGKAJIAN

I.1. IDENTITAS

I.1.1. KLIEN

Nama : Ny. I Tgl. Masuk RS : 2/10/2022


Umur : 56 Tahun Diagnosa : Congestive
Heart Failur
(CHF)
Jenis Kelamin : Perempuan No.RM : 38.62.91
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Alamat :

I.1.2. PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. E
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMK
Hubungan Keluarga : Anak kandung
Alamat :
II. RIWAYAT KEPERAWATAN [NURSING HISTORY]

II.1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak napas

II.2. Riwayat Penyakit :


2.2.1 Riwayat penyakit sebelumnya (upaya yang dilakukan dan terapi): px
mengatakan memiliki riwayat penyakit Asma sudah 8 tahun

2.2.2 Riwayat penyakit sekarang (PQRST, upaya yang dilakukan dan terapi): Pada
tanggal 2 OKTOBER 2022 px merasakan sesak nafas berat setelah BAK di
rumah lalu di bawa keluarga ke IGD RSUD DORIS SILVANUS setelah
sampai di IGD px mendapatkan terapi cairan infus Nacl 0,9% 20 Tpm dan
Oksigen 4 liter Nasal canul dan dibawa ke ruang Alexandri III untuk tindakan
lebih lanjut

II.2.1. Riwayat kesehatan keluarga : px punya Riwayat penyakit Asma dan


merupakan factor keturunan dari ibunya
Genogram Keluarga 3 (Tiga) Generasi

= Meninggal = Ny. I

= Laki-laki = Tinggal Serumah

= Perempuan

III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

III.1. KEADAAN UMUM : pasien tampak lemah, kesadaran composmetis, sesak


napas, pasien terbaring ditempat tidur dengan menggunakan oksigen nasal kanul 3
L/mnt dan stopper.

III.2. TANDA-TANDA VITAL

S : 36,6 ˚C N : 95 x/mnt TD : 140/8 mmHg


8
Axilla Teratur Lengan kiri
Rctal Tidak teratur Lengan kanan
Oral Kuat Berbaring
Lemah Duduk

RR : 24 x/mnt HR : 95 x/mnt

Normal Teratur
Cyanosis Tidak teratur
Cheynestoke
Kusmaul
Lainnya, sebutkan :

III.3. BODY SYSTEMS

III.3.1.PERNAPASAN [B1: BREATHING]


a. Hidung

Polip Benda asing Deviasi


Sekret Patent
Lain-lain:

b. Trakhea

Mukus Benda asing Peradangan


Lain-lain:

c. Bentuk rongga dada

Barrelchest (tong) PigeonChest FunnelChest


Lain-lain:

d. Tipe pernapasan

Normal Orthopnea ChyneStokes


Dyspnea Kusmaul

e. Bunyi napas

Vesikuler Ronchi Crecels


Wheezing Rales
Lokasi: Paru-Paru Kiri dan Kanan
Keluhan lain:

Batuk, sejak -
Berdarah, sejak -
Sputum, sejak -

III.3.2.PENGINDRAAN
1) Mata
Penglihatan:

Berkurang Kabur Ganda Buta


Gerakan bola mata:
Visus: VOD
VOS
Sklera: Normal Ikterus Merah/hifema
Memerah/
Konjungtiva: Pucat/anemis
Merah muda
Kornea: Bening Keruh
Alat bantu:
Nyeri:
Keluhan lain:
2) Telinga

Pendengaran: Normal Berkurang


Tinitus, sejak/saat:
Otalgia, sejak/saat:
Otorhae, sejak: warna: ..........
Keseimbangan: Normal Terganggu, sejak ..........
Alat bantu dengar, sejak:
Membran timpani:

3) Penghidung
Bentuk: Simetris Asimetris
Lesi, lokasi:
Patensi
Obstruksi, lokasi:
Nyeri tekan sinus
Cavum nasal, warna .......... integritas: ..........
Septum nasal: Deviasi Perporasi Pendarahan
III.3.3.KARDIOVASKULER [B2: BLEEDING]

Nyeri dada:
Pusing Palpitasi ClubbingFinger
Kram kaki Ictuscordis - CafillaryRefillTime:
Sakit kepala >2 detik
< 2 detik

Suara Jantung:
Normal
Ada kelainan, sebutkan: -

Edema:
Palpebra Ekstremitas atas Asites
Anasarka Ekstremitas bawah Tidak ada
Grade:

III.3.4.PERSYARAFAN
a. Tingkat kesadaran
Compos mentis
Sopor Apatis
(sadar penuh)
Koma Somnolen Gelisah

b. GCS (Skala tinggak kesadaran)


E : 4 ( pasien dapat membuka mata sepenuhnya secara spontan)
V : 5 ( suara pasien terdengar dan mampu menjawab pertanyaan
dengan tepat dan benar)
M : 6 (pasien mampu melakukan gerakan tubuh apapun saat
diperintahkan)
Total nilai: 15 ( kesadaran pasien compos mentis/sadar penuh)
Pupil: Isokor Anisokor
Midriasis Meiosis
Reflekscahaya: Kanan : Positif Negatif
Kiri : Positif Negatif

Vertigo Gelisah Kejang Tremor


Bingung Dysarthia Kesemutan
Pelo Aphasia

c. Penilaian fungsi syaraf kranial:


1) Syaraf cranial I (Olfaktoirus) :Pasien mampu membedakan
bau-bauan seperti bau minyak kayu putih
2) Syaraf cranial II (Optik) :Fungsi penglihatan bagus
3) Syaraf cranial III ( O k u l o m o t o r ) : P a s i e n m e l a k u k a n
Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks pupil
dan inspeksi kelopak mata dengan baik.
4) Syaraf cranial IV (Troklear) : Pergerakan mata keatas dan
kebawah normal, pasien dapat berkedip dengan normal.
5) Syaraf cranial V (Trigeminal) : Fungsi mengunyah baik
6) Syaraf cranial VI (Abdusen) :Pergerakan mata kekanan dan
kekiri baik, pasien dapat melakukan tes putaran bola dan
menggerakan konjungtivanya dengan baik.
7) Syaraf cranial VII (Fasialis) :Pasien bisa mengekspresikan
wajah dengan bebas
8) Syaraf cranial VIII (Vestibulokoklearis) :Pendengaran
pasien baik
9) Syaraf cranial IX (Glossofaringeal) : tidak ada gangguan
menelan
10) Syaraf cranial X (Vagus) :Reflek menelan baik
11) Syaraf cranial XI (Aksesorius) :Tidak ada gangguan
pergerakan bahu dan leher, pasien mampu menggerakan
bahunya dengan baik.
12) Syaraf cranial XII (Hipoglosus) : Tidak ada gangguan
pergerakan lidah
d. Pemeriksaan sensorik dan motorik

Fungsi sensorik : Normal dapat merasakan tekanan dan


sentuhan.
Fungsi motorik : Ekstremitas normal, pergerakan ekstremitas
atas baik dan pergerakan ekstremitas bawah
cukup baik.

5 5

4 4

e. Status refleks

Refleks tendon bagian dalam : Normal


Refleks patologis : Normal
III.3.5.PERKEMIHAN

1 Produksi urine : ±1.500 ml buang air kecil perhari.


.
2 Warna : kekuningan.
.
3 Bau : Amonia
.
4 Pembedahan : -
.
5 Masalah/keluhan :
.
Oliguria Menetes Cystotomi
Poliguria Nyeri Inkontinensia
Disuria Panas Nokturia
Terpasang kateter Sering Hematuria
Retensio

III.3.6.PENCERNAAN

1. Mulut dan gigi : Bibir pasien pucat, tidak ada sariawan, atau
peradangan.
2. Tenggorokan : Tidak peradangan.
3. Abdomen : Simetris, tidak ada nyeri saat ditekan, tidak
ada luka.
4. Rectum/anus : Tidak ada peradangan atau hemoroid.
5. BAB : Konsisten
Konsistensi : 1 x/hari
5. Masalah/keluhan : -
Muntah, sejak ..... Malabsorbsi Konstipasi

Mual, sejak ..... Diare Obstipasi

Feses berdarah, sejak .... Tidak terasa Wasir


Melena Haus Lendir

Sukar menelan Kolostomi

III.3.7.TULANG-OTOT-KULIT (MUSKULOSKELETAL-INTEGUMEN)
1. Tulang dan otot

a. Kekuatan : Kekuatan ekstremitas atas baik


Ekstremitas bawah edema
b Pergerakan : Pergerakan ekstremitas atas baik
. Pergerakan ekstremitas bawah cukup
baik.

5 5

4 4

c. Bentuk tulang : -
d Masalah/keluhan : -
.

Kemampuan Ekstremitas Ekstremitas Tulang


yang Dinilai Atas Bawah Belakang
Tidak ada kelainan - - -
Patah tulang - - -
Peradangan - - -
Perlukaan - - -
Parese - - -
Paralise - - -
Hemiparese - - -

2. Integumen

Kulit/Integumen Rambut Kuku


1. Warna Sawo matang Hitam Putih
2. Turgor Kering Baik Baik
3. Kebersihan Bersih Kering Bersih
4. Masalah/keluhan - - -

3.3.7 REPRODUKSI
1. Laki-laki
a. Penis : -
b. Scrotom : -
c. Testes : -
d. Lainnya, sebutkan : -

2. Perempuan
a. Vagina : Normal
b. Urethra : Normal
c. Payudara : Normal, Simetris, tidak ada benjolan
d. Axilla : Normal
e. Siklus haid : -
f. Lainya, sebutkan : -

3.3.8. POLA FUNGSI KESEHATAN


3.3.9.1 Persepsi terhadap kesehatan dan penyakit :
Pasien tahu akan penyakitnya dan menerima keadaannya sekarang, pasien sangat tabah
dan menyerahkan semua kepada Tuhan dan petugas kesehatan untuk perawatan dirinya.

3.3.9.2 Fungsi kesehatan


No POLA FUNGSI
SEBELUM SAKIT KETIKA SAKIT
. KESEHATAN
1. Nutrisi – metabolisme
a. Frekuensi 3x/sehari 3x/sehari
b. Nafsu makan Baik Baik
c. Jenis makanan Nasi, Sayuran, dan Lauk nasi, Sayur, dan Lauk
d. Jenis minuman Air Putih, Teh Air Putih
e. Jumlah makanan 1 porsi Setengah porsi
f. Jumlah minuman 5 gelas / hari 3 gelas / hari
g. Kebiasaan minum Saat Haus Saat haus
h. Kebiasan makan Pagi, Siang, Sore Pagi, Siang, Sore
i. Berat badan 50 kg 50 kg
j. Tinggi badan 155 cm 155 cm
k. Diit khusus - -
2. Pola Tidur dan istirahat
l. Malam 6-7 Jam ±6 Jam
m. Siang ± 1 Jam ± 2 Jam
p. Kebiasaan sebelum Berdoa Berdoa
tidur

keluhan : -

3.3.9.7 Kognitif : Orientasi klien terhadap sekitar baik, klien memahami


kondisi penyakit yang dialaminya.

3.3.9.4 Persepsi diri/ konsep diri : Pasien yakin bahwa ia akan cepat sembuh dan
kembali pulang.

3.3.9.5 Peran/ berhubungan : -

3.3.9.6 KopingToleransi-Stress : Pasien mengobrol bersama keluarga untuk


mengkoping toleransi stress.
3.3.9.7 Nilai – Polakeyakinan : Pasien yakin bahwa ia akan cepat sembuh dan selalu
taat berdoa.

3.3.10. PSIKOSOSIAL – SPIRITUAL


Berkomunikasi
Bahasa sehari-hari : Banjar, Indonesia

Berbicara
Normal Gagap Parau
Tidak dapat menyampaikan Dengan isyarat Aphasia

Hubungan dengan keluarga : Baik


Hubungan dengan teman/ petugas kesehatan : Pasien dapat menerima keadaannya,
kooperatif dan mau mengikuti anjuran dari petugas kesehatan, baik

Ekspresi afek dan emosi


Senang Sedih Marah
Takut Mudah tersinggung Gelisah

Menjalankan Ibadah : Pasien tidak bisa melakukan ibadah seperti biasanya, pasien
hanya berdoa

3.3.11 DATA PENUNJANG ( Lab., Rontgen, Pemeriksaan Diagnostik dll )


1. Laboratorium :

Basofil % 0,4 %
MCH 26.5 25.0-35.0 pg Analyzer calculates

MCV 79.2 75.0-100.0 fi Analyzer calculates

MCHC 33.4 31-37 g/gl Analyzer calculates

IG % 0.1 %
P-LCR 27.7 H 15-25 %
RDW-CV 13.0 11-16 %
KIMIA KLINIK
FUNGSI GINJAL
21,9 15-45 mg/ Urease (Color/UV)
UREUM
dL Jaffe
KREATININE 1.2 0.7-1.2
mg/
FUNGSI HATI dL UFFC
SGPT 28 12-40 UFFC
SGOT 26 10-37 u/L

METABOLIK u/L
ENDOKRIN
Glucose oxidase
GLUKOSA SEWAK
194 H 70-115
mg/
dL

2. Radiologi

Foto Thorax: Tanggal pemeriksaan : 3/10/2022, Tanggal hasil : 4/10/2022


X-ray Thorak :

Cor : bentuk, ukuran membesar kiri


Paru : corakan bronchovascular normal, Tidak tampak infiltrate, Hilus D/S
normal, nodul(-).
Trachea : posisi ditengah
Sinus phrenicocostalis D/S tajam.
Hemidiafragma D/S : dome shape
Tulang skeletal thorax : normal

Kesimpulan :
Cardiomegali

3.3.12 TERAPI & IMPLIKASI KEPERAWATAN


No Nama obat Dosis Indikasi Rute
obat
1. Inj Ranitidin - tukak lambung dan tukak duodenum, Intravena
refluks esofagitis, dispepsia episodik
kronis, tukak akibat AINS, tukak
duodenum karena H.pylori, sindrom
Zollinger-Ellison, kondisi lain dimana
pengurangan asam lambung akan
bermanfaat..
2. Inj Furosemide 3 Furosemide adalah obat untuk mengatasi Intravena
mg/jam
penumpukan cairan di dalam tubuh atau
edema.

3. Spironolactone 0-25-0 Spironolactone digunakan untuk mengob Oral


ati retensi air yang disebabkan oleh gagal
jantung, penyakit hati atau ginjal.
4. 75-0-0
5. candesartan 0-0-8 Indikasi candesartan adalah untuk Oral
menangani hipertensi pada orang dewasa
dan anak berusia ≥1 tahun, serta untuk
menangani gagal jantung pada orang
dewasa. Dosis candesartan yang
digunakan akan bervariasi tergantung
indikasi pengobatan, usia pasien, dan
respons tekanan darah terhadap terapi.
6. Colchicines 2x0,5 Colchicine adalah obat untuk mengatasi Oral
nyeri akibat serangan gout yang terjadi
tiba-tiba. Obat ini juga bisa digunakan
untuk mencegah
kambuhnya serangan gout (penyakit
asam urat) yang ditandai dengan rasa
nyeri hebat di sendi, seperti sendi ibu jari
atau lutut, akibat peningkatan kadar asam
urat.
Inisial Pasien : Ny. I
No. Reg. : 38.62.91

ANALISA DATA
No. Data Fokus
Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
1. DS :
- Pasien mengatakan sesak Hambatan upaya nafas
Pola Napas Tidak Efektif
napas pada saat istirahat
dan beraktivitas
DO :
- Napas pasien tampak tidak
teratur
- Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 3L/mnt
- TTV :
TD : 140/88 mmHg
Suhu : 36,6 C
Nadi : 95 kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit
Spo2 : 96%
2. DS :
- Pasien mengatakan sesak Ketidakseimbangan antara suplai
napas setelah melakukan dan kebutuhan oksigen D.0056 Intoleransi Aktivitas

aktivitas

DO :
- Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 3L/mnt
- Pasien tampak lemah
terbaring di tempat tidur
- TTV :
TD : 122/88 mmHg
Suhu : 36,6 C
Nadi : 95 kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit
Spo2 : 96%
InisialPasien : Ny. I
No. Reg. :

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

1. Pola Napas Tidak Efektif b.d Ketidakadekuatan Ventilasi (D.0005) ditandai


dengan pasien mengatakan sesak napas pada saat istirahat dan beraktivitas, napas
pasien tampak tidak teratur, pasien terpasang oksigen nasal kanul 3L/mnt, TTV :
TD : 122/88 mmHg, Suhu : 36,6 C, Nadi : 95 kali/menit, Pernapasan : 24
kali/menit, Spo2 : 96%
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
oksigen (D.0022) ditandai dengan pasien mengatakan sesak napas setelah
melakuan aktivitas, Pasien terpasang oksigen nasal kanul 3L/mnt, tampak edema
pada ekstermitas bawah pasien, pasien tampak lemah terbaring di tempat tidur,
TTV : TD : 122/88 mmHg, Suhu : 36,6 C, Nadi : 95 kali/menit, Pernapasan : 24
kali/menit, Spo2 : 96%
Inisial Pasien : Ny. I
No. Reg. :

RENCANA KEPERAWATAN
NOMOR
TUJUAN/KRITERIA
NO. TANGGAL DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
HASIL
KEPERAWATAN
1. 23 November Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011) 1. Agar
Pola Napas Tidak
2022 Setelah melakukan tindakan mengetahui
Efektif b.d
keperawatan 2x24 jam diharapkan Observasi pola napas
hambatan upaya
pola napas pasien membabaik. 1. Memonitor pola napas pasien normal,
nafas (D.0005)
Dengan kriteria hasil : (frekuensi, kedalaman, usaha atau tidak
1. Tekanan ekspirasi napas) 2. Agar
meningkat (5) 2. Memonitor bunyi napas mengetahui
2. Tekanan inspirasi tambahan (mis. gurgling, apakah ada
meningkat (5) mengi, wheezing, ronkhi bunyi napas
3. Frekuensi napas membaik kering) tambahan
(5) 3. Agar pasien
Terapeutik lebih tenang dan
3. Pertahankan kepatenan jalan relaks
napas 4. Untuk
4. Posisikan semi-Fowler atau membantu
Fowler pasien bernapas
5. Berikan minum hangat dengan baik
6. Berikan oksigen

2. 24 November Intoleransi Setelah dilakukan intervensi 1. Kaji kemampuan klien dalam 1. Menetapkan
2022 Aktivitas selama 1 x 24 jam, maka toleransi beraktivitas kemampuan
berhubungan aktivitas meningkat, dengan 2. Kaji respon pasien terhadap atau
dengan kriteria hasil: aktivita kebutuhan
ketidakseimbangan 1. Frekuensi nadi menurun 3. Ajarkan tehnik penghematan pasien dan
antara suplai dan 2. Keluhan lelah menurun energi memudahkan
Oksigen 3. Dispnea saat aktivitas 4. Berikan dorongan untuk pilihan
menurun melakukan aktivitas bertahap intervensi
4. Dispnea setelah aktivitas jika dapat ditoleransi dan berikan 2. Mengetahui
menurun bantuan sesuai kebutuhan. perkembanga
5. Perasaan lemah menurun n keadaan
6. Aritmia saat aktivitas umum klien
menurun 3. Dapat
7. Aritmia setelah aktivitas mengurangi
menurun penggunaan
8. Sianosis menurun energi dan
9. Tekanan darah membaik membantu
10. EKG iskemia membaik. keseimbanga
n antara
suplai dan
kebutuhan
Oksegen.
4. Kemajuan
aktivitas
bertahap
mencegah
penurunan
kerja jantung
Inisial Pasien : Ny. I
No. Reg. :

PELAKSANAAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)


Nomor Diagnosa Pelaksanaan/Tindakan Paraf/Nama
No. Tanggal/Jam Evaluasi Tindakan/Respon Klien
Keperawatan Keperawatan Perawat,mhs
1. 23 November Pola Napas Tidak Efektif 1. Memonitor pola napas S : Pasien mengatakan masih merasa Sutrian
2022/11.00 b.d Ketidakadekuatan (frekuensi, kedalaman, usaha sesak napas dan hilang timbul
WITA Ventilasi (D.0005) napas)
O:
2. Pertahankan kepatenan jalan
napas - Frekuensi napas pasien
3. Posisikan semi-Fowler atau mulai membaik
Fowler - Pasien tampak masih
4. Berikan oksigen menggunakan oksigen nasal
kanul 2 L/mnt
- Pasien tampak tenang setelah
diberi posisi semi fowler
- TTV :
TD : 123/87 mmHg
Nadi : 99 x/mnt
Suhu : 36,6 C
RR : 21 x/mnt
SPO2 : 96%

A : Pola Napas Tidak Efektif, teratasi


sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

- Memonitor pola napas


(frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
- Pertahankan kepatenan jalan
napas
- Posisikan semi-Fowler atau
Fowler
- Berikan oksigen
2. 23 November 5. Intoleransi 1. Mengkaji kemampuan 1. Aktivitas klien masih dibantu Sutrian
2022/11.30 Aktivitas klien dalam beraktivitas oleh perawat dan keluarga.
WITA berhubungan 2. Mengkaji respon pasien 2. Klien mengatakan sudah dapat
dengan terhadap aktivitas. melakukan aktivitas ringan
ketidakseimbangan 3. Mengajarkan tehnik secara bertahap.
antara suplai dan penghematan energi. 3. Aktivitas klien dibantu oleh
Oksigen 4. Memberikan dorongan keluarga dan perawat
kepada klien untuk 4. Klien masih mampu melakukan
melakukan aktivitas secara aktivitas ringan secara bertahap
bertahap.
Inisial Pasien : Ny. I
No. Reg. :

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Nomor Diagnosa Paraf/Nama
Catatan Perkembangan (S.O.A.P./ S.O.A.P.I.E.R.)
Jam Keperawatan Perawat,mhs
24 November Pola Napas Tidak Efektif S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak napas Sutrian
2022/13.00 b.d Ketidakadekuatan O:
WITA Ventilasi (D.0005) - Frekuensi napas pasien membaik
- Pasien tampak tenang setelah di atur posisi semi fowler
- TTV:
TD : 146/100 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,5 C
RR : 20 x/mnt
SPO2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Planning tidak dilanjutkan,
24 November Intoleransi Aktivitas S : Pasien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas ringan secara bertahap. Sutrian
2022/13.30 berhubungan dengan
WITA ketidakseimbangan O : Klien masih mampu melakukan aktivitas ringan secara bertahap
antara suplai dan - TTV :
Oksigen TD : 146/100 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,5 C
RR : 20 x/mnt
SPO2 : 99 %

A : Masalah teratasi sebagian


P: Planning tidak dilanjutkan,
Inisial Pasien : Ny. I

No.Reg :

DISCHARGE PLANNING

Manajemen Jalan Napas (I.01011)


 Memberikan posisi semi fowler
 Memberikan oksigen
Intoleransi Aktivitas (SIKI HAL 472)
 Manajemen program latihan
 Pemantauan tanda vital
 Terapi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai