Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031) 8298582
KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa :Mamik Rindayani RS :Mitra Keluarga Surabaya


NIM :1120019146 Ruangan :IGD
Tanggal Pengkajian :10/6/2020 Jam :08.10

A. IDENTITAS
Pasien Penanggung
Jawab
Nama :Ny.N Nama :Tn.S
Umur :52 th Umur :55 th
Agama :Kristen Agama :Kristen
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Ibu Rumah Pekerjaan :Swasta
Tangga
Status :Menikah Status :Menikah
Pernikahan Pernikahan
Alamat :Surabaya Alamat :Surabaya
Diagnosa :COR,ICH,SAH Hubungan :Suami
Medis saudara
No. RM :3753xx
Tanggal :10/6/2020
Masuk

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Saat aktivitas nyeri tumpul di kepala belakang telinga kiri skala 6 hilang timbul

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien terjatuh dari tangga jam 07.30 tadi pagi,kepala terbentur pinggiran keramik,sempat
tidak sadar dan pusing,ada luka robek di belakang telinga kiri ± 5 cm dan dalam 2
cm,kemudian langsung dibawa ke rumah sakit.Saat masuk rumah sakit pasien datang
dengan keluhan pusing dan sakit di bagian kepala kiri yang luka.Pasien mengingat
kronologis saat kejadian berlangsung terjatuh.Keluhan tersebut tidak disertai
mual,muntah,sesak,kejang,kelemahan anggota gerak,nyeri dada,nyeri perut,nyeri anggota
gerak,tidak keluar cairan darah dari hidung-mulut-telinga,gangguan pendengaran.Buang
air besar dan buang air kecil normal.Terdapat luka robek dibelakang telinga kiri ± 5 cm
dan dalam 2cm.Luka di bersihkan dengan PZ +betadine+ H202 kemudian luka bagian
dalam di hecting 10 jahitan luka bagian luar 11 jahitan kemudian diberi antibiotik cream
dan bactigras dan ditutup kassa

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak pernah jatuh sebelumnya,tidak pernah pingsan sebelumnya,tidak
mempunyai penyakit hipertensi,diabetes mellitus,asma dan TBC,tidak pernah di rawat di
RS sebelumnya,tidak pernah operasi

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sakit hipertensi,diabetes mellitus,asma
dan TBC

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
sedang, tampak meringis kesakitan, kesadaran composmentis, GCS E4V5M6,pasien
terpasang oksigen nasal canul 3 lpm dan terpasang infus di tangan kanan vena cevalika
no.22

2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut Nadi : 70 kali/menit teraba kuat reguler
Suhu : 36,3°C
Respiratory Rate : 20 kali/menit reguler
SpO2 : 99 %

Pergerakan dada  Simetris         


 Tidak simetris
Pemakaian otot bantu napas  Tidak ada
Ada, jenis:
Suara nafas  Vesikuler  Wheezing  Ronchi
Lokasi: paru kanan dan kiri
Batuk  Produktif  Tidak produktif  Tidak ada
Sputum  Ada, jelaskan:
 Tidak ada
Breathing Alat bantu napas  Tidak ada
(B1)  Ada
 Masker sederhana
 Nasal 3 lpm
 Sungkup balon
 BVM
 Junction rees 
 Ventilator
 Nasofaring
 Orofaring
Lain – lain Bunyi stridor tidak ada
Suara jantung  S1 S2 tunggal
 S3
 S4
 Gallop
 Murmur
Irama jantung  Aritmia  Sinus ritme 70x/mnt
 Atrial flutter
 Atrial fibrilasi
 VT with pulse
 Ventrikel fibrilasi
 Asystol/ PEA
Bleeding
CRT  ≤ 2 detik
(B2)
 > 2 detik
JVP  Normal ( 5 cmH2O)
 Meningkat
CVP  Ada, nilai = tidak ada
 Tidak ada
Akral  Hangat, kering, merah
 Dingin, lembab, pucat
Edema  Ada, lokasi:
 Tidak ada
Lain-Lain Tidak ada sianosis perifer(kuku,bibir) maupun
sianosis sentral
Brain Tingkat kesadaran Kualitatif
(B3)  Composmentis
 Apatis
 Delirium
 Somnolen
 Sopor
 Koma
Kuantitatif (GCS)
E: 4 V:5 M :6
Skala AVPU
 Alert
 Voice
 Pain
 Unconscious
Reaksi pupil  Isokor +2/+2
 Anisokor

Cyanosis  Ya  Tidak
Hipoksia  Ya  Tidak
Reflek fisiologis  Ada  Tidak ada
Reflek patologis  Brudzinki
 Babinski
Meningeal sign  Ada  Tidak ada
Parestesia  Tidak
 Ada, lokasi :
Gangguan nervous I - XII Sebutkan : Tidak ada
Lain – lain Tidak ada kejang
Minum  Jenis : Air putih
 Jumlah : 1500 cc/hari
Urine  Jumlah : 5-7 x/hari
 Warna : Kuning jernih
IWL -
Bladder
(B4) Keseimbangan cairan  Input : 1500 cc
 Output : 5-7x
Kateter  Ada, jenis : - Hari ke :-
 Tidak ada
Kesulitan BAK  Ya  Tidak (terakhir BAK 10/6/2020
jam 10.00 di IGD)
Lain-lain Tidak ada
Mukosa bibir  Kering  Lembab
Lidah  Kotor  Bersih
Keadaan gigi  Lengkap
 Gigi palsu
Nyeri telan  Ya  Tidak
Abdomen  Distensi
 Tidak distensi
Peristaltik usus  Normal
 Menurun
 Meningkat
Bowel
Nilai : 10 kali per menit
(B5)
Mual  Ya  Tidak
Muntah  Tidak  Ya, jumlah/frekuensi: Tidak ada
Hematemesis  Tidak  Ya, jumlah/frekuensi: Tidak ada
Melena  Ya  Tidak
Terpasang NGT  Ya  Tidak
Diare  Tidak  Ya, jumlah/frekuensi: Tidak ada
Konstipasi  Ya, sejak:
 Tidak
Ascites  Ya  Tidak
Lain-lain BAB terakhir tadi pagi jam 06.00 lembek
Bone Turgor  Baik  Buruk
(B6) Perdarahan kulit  Ada  Tidak ada
Icterus  Ya  Tidak

Pergerakan sendi  Bebas  Terbatas


Fraktur  Ada  Tidak ada
Jenis: tidak ada
Lokasi: tidak ada
Luka  Ada  Tidak ada
Lain-lain - Luka robek bagian luar ±5 cm,bagian dalam ± 2
cm di belakang telinga kiri sudah dilakukan
heacting dan ditutup kassa dan hipafix
- Tidak ada parese atau paraplegi,pasien dapat
menggerakkan semua anggota gerak tubuhnya
- Tidak ada gangguan reflek patella
- Tidak ada penurunan tonus otot
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Tgl 10/6/2020 jam 08.30 Nilai Normal
Hematologi:
-Hb = 12,5 g/dl (12,0-16,0)
-Lekosit = 18.430/ul (4.000-11.000)
Hitung jenis :
-LED 1 jam = 14 mm/jam (0-10)
-Hematokrit = 35,8 vol% (35,0-47,0)
-Trombosit = 300.000/ul (150.000-400.000)
-Eritrosit = 4,20 juta/ul (4,00-5,00)
Koagulasi :
-Masa Pendarahan = 2 menit (1-3)
-Masa pembekuan = 10 menit (5-15)
-Masa prothrombin :
Hasil = 9,80 detik
Control = 10,50 detik (9,10-12,30)
INR = 0,92
APTT
Hasil = 28,90 detik
Control = 31,70 detik (28,80-39,00)
Lain-lain :
Retikulosit = 1,5 % (0,5-1,5)
Golongan darah = O
Rhesus Faktor = Positive
Kimia :
Fungsi Hati :
- Albumin = 4,10 g/dl (3,50-5,20)
- SGOT = 21 U/l (< 31)
- SGPT = 15 U/l (< 34)
- Asam urat = 3,9 mg/dl (2,6-6,0)
Lemak :
- Cholesterol Total =180 mg/dl (<200)
- LDL Cholesterol Direct = 107 mg/dl (<100)
- HDL Cholesterol = 62 mg/dl (>40)
- Trigliserida = 61 mg/dl (<150)
Fungsi Ginjal:
- Ureum = 21,6 mg/dl (13,0-43,0)
- Creatinin = 0,61 mg/dl (0,50-1,00)
Diabetes
Glukosa sewaktu
- Glukosa darah sewaktu = 122 mg/dl (70-140)
Elektrolit
- Natrium = 139 mmol/L (135-147)
- Kalium = 3,07 mmol/L (3,50-5,00)
- Clorida = 104 mmol/L (94-111)
Imuno-serologi
Hepatitis :
-HBsAg = Non reactive (Non-reactive)
-Anti HCV total = Non reactive (Non-reactive)
Infeksi lain :
- CRP = 2 mg/L (< 10)
- Anti SARS- CoV-2 = Non-reactive ( Non-reactive)

URINE LENGKAP: dalam batas normal

2. Rontgen (10/6/2020)
Foto thorax kesan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan
CT Scan kepala irisan axial tanpa kontras:
Kesan :1. Perdarahan subarachnoid di sulci di parietal dan temporal lobe kanan terutama
sylvian fissure kanan
2. Kemungkinan ada minimal subcortical-intracerebral hemorrhage right fronto-
parietal
3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial dengan tanda herniasi subfalcine
0,6 cm ke kiri
4. Calvaria normal

3. USG : Tidak ada


4. EKG : ( Tgl 10/6/2020) Sinus ritme 75x/menit

E. TERAPI MEDIK
- Infus NaCl 0,9% 500 CC/24 jam ( IV )
- Injeksi Broadced 2x1 gram (IV)
- Injeksi santagesik 3x1 ampul (IV)
- Injeksi phenytoin 3x100 mg (IV)
- Injeksi Tranexid 3x500 mg (IV)
- Injeksi Esomax 1x1 ampul (IV)
ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny.N No. RM : 3753xx


Umur : 52 Tahun Ruang : IGD

NO DATA (DS/DO) ETIOLOGI MASALAH


1. DS :-Pasien mengeluh sakit di Terjatuh Nyeri akut
bagian kepala belakang
10/06/20
telinga kiri habis jatuh dari
Jam tangga tadi pagi
Trauma kepala
09.00
DO :
-Pasien tampak meringis kesakitan
-Ekspresi wajah pasien tampak Terputusnya kontinuitas jaringan
meringis kesakitan bila aktivitas tulang
-Skala nyeri 6
O = tgl 10/6/2020
P = saat aktivitas
Q = nyeri tumpul
R = kepala belakang telinga kiri Nyeri akut
S=6
T = hilang timbul
-Luka robek dibelakang telinga
kiri ± 5 cm dan bagian dalam ± 2
cm,dilakukan heacting ditutup
kassa dan hipafix
-Suhu = 36,3 ᵒC
-Nadi = 70 x/mnt
-RR = 20 x/mnt
-TD = 120/80 mmHg
-SpO2 = 99 %

2. Terjatuh Risiko perfusi


DS : Pasien mengeluh sakit di
10/06/20 serebral tidak
Jam bagian kepala belakang efektif
telinga kiri habis jatuh
09.00 Trauma kepala
dari tangga tadi pagi

DO :
-Luka robek dibelakang telinga Intrakranial
kiri ± 5 cm dan bagian dalam 2
cm,di heacting ditutup kassa dan
hipafix
-Suhu = 36,3 ᵒC Perdarahan
-Nadi = 70 x/mnt
-RR = 20 x/mnt reguler
-TD = 120/80 mmHg
-SpO2 = 99 %
-Kesadaran composmentis Kompensasi tubuh yaitu
-GCS = 456 vasodilatasi dan bradikardi
-Pupil simetris reflek cahaya
+2/+2
-Pasien terpasang O2 = 3 lpm
-Tidak keluar darah dari
hidung,mulut atau telinga Aliran darah ke otak menurun
-Akral hangat,kering,merah
-CRT < 2 dtk hipoksia jaringan
- Sianosis perifer(kuku,bibir) dan
sianosis sentral tidak ada
- Pasien terpasang infus NaCl
0,9% 500 cc/24 jam Risiko perfusi serebral tidak
- Intake = 1500cc ; output =5-7x efektif
-Hasil CT Scan kepala tanpa
kontras :
1. Perdarahan subarachnoid di
sulci di parietal dan
temporal lobe kanan
terutama sylvian fissure
kanan
2. Kemungkinan ada minimal
subcortical-intracerebral
hemorrhage right fronto-
parietal
3. Tanda-tanda peningkatan
tekanan intracranial
dengan tanda herniasi
subfalcine 0,6 cm ke kiri
4. Calvaria normal

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


NO.DX DIAGNOSA KEPERAWATAN
10/06/20
Jam
09.00
1. P = Nyeri akut
E = Terputusnya kontinuitas jaringan tulang
S = Pasien mengeluh sakit di bagian kepala belakang telinga kiri habis jatuh dari
tangga tadi pagi, pasien tampak meringis kesakitan,ekspresi wajah pasien
tampak meringis kesakitan saat aktivitas,skala nyeri 6, luka robek dibelakang
telinga kiri ± 5 cm dan bagian dalam ± 2 cm,dilakukan heacting ditutup kassa
dan hipafix,suhu = 36,3 ᵒC ,Nadi = 70 x/mnt, RR= 20 x/mnt, TD = 120/80
mmHg, SpO2 = 99 %
2.
P = Risiko perfusi serebral tidak efektif
E = Hipoksia jaringan
S = Pasien mengeluh sakit di bagian kepala belakang telinga kiri habis jatuh dari
tangga tadi pagi, luka robek dibelakang telinga kiri ± 5 cm dan bagian dalam
± 2 cm di heacting ditutup kassa dan hipafix, Suhu = 36,3 ᵒC, Nadi = 70
x/mnt, RR = 20 x/mnt, TD = 120/80 mmHg, SpO2 = 99 %, Kesadaran
composmentis, GCS = 456,pupil simetris reflek cahaya +2/+2, Pasien
terpasang O2 = 3 lpm, tidak keluar darah dari hidung,mulut atau telinga,
akral hangat,kering,merah, CRT < 2 dtk,sianosis perifer(kuku,bibir) dan
sianosis sentral tidak ada,pasien terpasang infus NaCl 0,9% 500 cc/24 jam,
intake = 1500cc ; output =5-7x
Hasil CT Scan kepala tanpa kontras :
1. Perdarahan subarachnoid di sulci di parietal dan temporal lobe kanan
terutama sylvian fissure kanan
2. Kemungkinan ada minimal subcortical-intracerebral hemorrhage right
fronto-parietal
3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial dengan tanda herniasi
subfalcine 0,6 cm ke kiri
4. Calvaria normal
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. N No. RM : 3753xx
Umur : 52 Tahun Ruang : IGD

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Pa
1. Setelah dilakukan tindakan Observasi Ma
keperawatan 2 jam diharapkan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, intensitas nyeri

nyeri menurun dgn kriteria hasil : 2. Identifikasi skala nyeri


3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Keluhan nyeri menurun 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Meringis menurun Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
- Skala nyeri 0
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
- TTV dalam batas normal
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan)
- Suhu = 36-37° C 3. Fasilitasi istirahat tidur
- Nadi = 80-100x/mnt Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- TD = 120/80 mmHg
2. Jelaskan strategi meredahkan nyeri
- RR = 16-20 X/mnt
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
5. Anjurkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

.
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Pa
2. Setelah dilakukan tindakan Observasi Ma
keperawatan 3 jam diharapkan 1.Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis.lesi,gangguan metabolism,edema serebral)
keadekuatan aliran darah serebral 2.Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis.tekanan darah meningkat,tekanan nadi melebar,bradikardia,pola napas
irregular,kesadaran menurun
untuk menunjang fungsi otak
3..Monitor status pernapasan
meningkat dgn kriteria hasil :
4. .Monitor intake dan output cairan
- Tingkat kesadaran meningkat Terapeutik
1.Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan tenang
- Kognitif meningkat
2.Berikan posisi semi fowler
- Tekanan intra kranial menurun
3.Cegah terjadinya kejang
- Sakit kepala menurun 4.Pertahankan suhu tubuh normal
- Gelisah menurun
Kolaborasi
- Nilai rata-rata tekanan darah
membaik 1.Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan,jika perlu

- Tekanan darah sistolik dan


diastolik membaik
- Refleks saraf membaik
TINDAKAN KEPERAWATAN DI IGD
Nama Pasien : Ny. N No. RM : 3753xx
Umur : 52 Tahun Ruang : IGD

No.
Tanggal/Jam T i n d a k a n Keperawatan Respon
Dx.
10/06/2020
08.30 1. 1. Mengientifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1.Saat aktivitas nyeri tumpul
frekwensi, kualitas, intensitas nyeri di kepala belakang telinga
kiri dan bekas jahitan,skala
nyeri 6 hilang timbul

08.35 2. Mengidentifikasi skala nyeri 2.Skala nyeri 6

08.40 3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan 3.Nyeri bertambah saat


memperingan nyeri aktivitas dan nyeri
berkurang bila istirahat

08.50 4. Memonitor efek samping penggunaan analgetik 4.Nyeri berkurang setelah


diberi analgetik

08.55 5. Menmberikan teknik non farmakologis untuk 5.Nyeri berkurang


mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat atau dingin, terapi
bermain)
09.00 6. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa 6.Nyeri berkurang
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, dan
kebisingan)
09.10 7. Memfasilitasi istirahat tidur 7.Pasien tidur dan tenang
09.15 8. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu 8.Pasien mengerti dan paham
nyeri
09.20 9. Menjelaskan strategi meredahkan nyeri 9.Pasien mengerti dan paham
09.30 10.Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri 10.Pasien bersedia melakukan
09.40 11.Menganjurkan teknik non farmakologis untuk 11.Pasien bersedia melakukan
mengurangi rasa nyeri
09.50 12.Memasang IV line no.22 di tangan kanan vena 12.Infus NaCl 0,9% 500
cevalika cc/24 jam

10.00 13.Melakukan kolaborasi pemberian analgetik 13.Santagesik 1 ampul


10.10 14.Memasang O2 nasal canul 14.O2 nasal canul 3 lpm

10.15 2. 1.Mengidentifikasi penyebab peningkatan TIK 1.Lesi ,gangguan


(mis.lesi,gangguan metabolism,edema serebral) metabolism,edema serebral
tidak ada

10.30 2.Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK 2.TD = 125/73 mmHg, Nadi=


(mis.tekanan darah meningkat,tekanan nadi 84x/mnt teraba kuat
melebar,bradikardia,pola napas regular,RR= 20x/mnt
irregular,kesadaran menurun) regular,SpO2=99%,kesadar
an composmentis,pupil
simetris reflex cahaya
+2/+2,GCS= 456
10.40 3..Memonitor status pernapasan 3.Pola napas
normal,RR=20x/mnt regular
4.Intake = 1500 cc, output =
10.50 4. Memonitor intake dan output cairan 5-7x buang air besar
5.Pasien tidur
11.00 5.Meminimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan tenang 6.Pasien dalam posisi 30
11.10 6. Memberikan posisi semi fowler derajat
7.Pasien tidak ada kejang
11.15 7. Mencegah terjadinya kejang 8.Suhu= 36,8 °C
11.20 8. Mempertahankan suhu tubuh normal 9.Phenytoin 100 mg (IV)
11.30 9. Melakukan kolaborasi pemberian sedasi dan
anti konvulsan

E VALUAS I
Nama Pasien : Ny. N No. RM : 3753xx
Umur : 52 Tahun Ruang : IGD

Tanggal/Jam No. Evaluasi Paraf


Dx.
10/06/2020 S :- Pasien mengatakan nyeri di kepala belakang telinga kiri dan bekas Mamik
jahitannya berkurang
Jam 11.40 1
O : - Pasien tampak meringis kesakitan
- Ekspresi wajah pasien tampak meringis kesakitan bila aktivitas
- Skala nyeri 5
- P = saat aktivitas
- Q = nyeri tumpul
- R = kepala belakang telinga kiri dan bekas jahitan
- S=5
- T = hilang timbul
- Luka robek dibelakang telinga kiri ± 5 cm dan bagian dalam ± 2
cm,dilakukan heacting ditutup kassa dan hipafix
- Suhu = 36,3 ᵒC
- Nadi = 92 x/mnt
- RR = 20 x/mnt
- TD = 121/71 mmHg
- SpO2 = 100 %

A : masalah keperawatan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi no.2,3,4,5,6,7,13 dan pasien pindah ke ruangan


intermediate

10/06/2020 2 Mamik
S: :- Pasien mengatakan nyeri di kepala belakang telinga kiri dan bekas
Jam 11.40
jahitannya berkurang

O : -Luka robek dibelakang telinga kiri ± 5 cm dan bagian dalam 2


cm,di heacting ditutup kassa dan hipafix
-Suhu = 36,3 ᵒC
-Nadi = 92 x/mnt
-RR = 20 x/mnt reguler
-TD = 121/71 mmHg
-SpO2 = 100 %
-Kesadaran composmentis
-GCS = 456
-Pupil simetris reflek cahaya +2/+2
-Pasien terpasang O2 = 3 lpm
-Tidak keluar darah dari hidung,mulut atau telinga
-Akral hangat,kering,merah
-CRT < 2 dtk
- Sianosis perifer(kuku,bibir) dan sianosis sentral tidak ada
- Pasien terpasang infus NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
- Intake = 1500cc ; output =5-7x

A : Masalah keperawatan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi no.1-9 dan pasien pindah ruangan


intermediate

Anda mungkin juga menyukai