Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HIV\Aids Dan Tuberkulosis (TB) Paru DI RSUD
dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2


Desry Handayani 2019.C.11a.1004

Egga Ellisiya 2019.C.11a.1006

Fordianus Candy 2019.C.11a.1010

Hepi Nopita Sari 2019.C.11a.1011

NatalianaDoq 2019.C.11a.1020

Yoandra Resa Veronika 2019.C.11a.1034

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jl. Beliang No.110 Telp/Fax (0536) 3227707

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa :
Nim :
Ruang Praktek :
Tanggal & Jam Praktek :
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD Sederajat
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Desa Pangi
Tgl MRS : 7 Juli 2021
Diagnosa Medis : HIV\Aids Dan Tuberkulosis (TB) Paru

B. RIWAYAT KESEHATAN / PERAWATAN


1. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh demam di sertai batuk batuk kurang lebih 1 bulan
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tn. A di rawat di Rumah Sakit dengan riwayat HIV\Aids dan Tuberculosis
(TB) Paru dengan keluhan demam disertai batuk-batuk kurang lebih 1
bulan. Hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik ditemukan Tekanan darah
110/90 mmhg, Nadi 100 x/menit, Suhu tubuh 39 0C, respirasi 27x/menit,
selain itu badan terasa hangat, mengalami penuruan penurunan berat badan,
BB sebelum dirawat 60 kg, BB setelah dirawat /saat sakit 54 kg, selain itu
pasien mengeluh nyeri saat menelan, terdapat jamur dimulut. Selama pasien

17
dirawat terlihat pasien suram, menyendiri, dan jarang berbicara. Menurut
keluarga selama dirumah pasien sering berdiam diri dan mengurung diri,
kadang-kadang pasien menangis sendiri, marah-marah dan merasa bersalah
dengan diri sendiri sehingga terpikir untuk menghakhiri hidupnya. Pasien
jarang melakukan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal karena dia
merasa di jauhi dan dicemooh oleh tetangga sekitar rumah karena
penyakitnya. Hasil laboratorium didapatkan pemeriksaan sputum didapatkan
bakteri tahan asam (BTA), CD4 150 sel/mm3. Pasien mendapatkan Terapi
O2 5 liter/menit, infus RL/D5, Parasetamol 3x500 mg, Nystatin oral drops
4x2 cc, Fluconazole oral 1x100 mg, Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mempunyai penyakit seperti
ini sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
yang sama seperrti yang dialaminya sekarang
GENOGRAM KELUARGA :

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: HubunganKeluarga

: : SatuRumah

18
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Pasien mengeluh nyeri saat menelan, terdapat jamur dimulut, selama pasien
dirawat terlihat pasien suram, menyendiri, dan jarang berbicara. Menurut
keluarga selama dirumah pasien sering berdiam diri dan mengurung diri,
kadang-kadang pasien menangis sendiri, marah-marah dan merasa bersalah
dengan diri sendiri sehingga terpikir untuk menghakhiri hidupnya. Pasien
jarang melakukan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal karena dia
merasa di jauhi dan dicemooh oleh tetangga sekitar rumah karena
penyakitnya.
2. Status Mental :
a.
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
b.
Ekspresi wajah : Lesu
c.
Bentuk badan : Simetris
d.
Cara berbaring/bergerak : Lancar
e.
Berbicara : Terbatas
f.
Suasana hati : Sedih
g.
Penampilan : Kurang Rapi
h.
Fungsi kognitif :
 Orientasi waktu : Pasien dapat membedakan siang dan malam
 Orientasi Orang : Pasien mampu mengenali perawat
 Orientasi Tempat : Pasien tau bahwa dirinya dirawat di rumah sakit
i. Halusinasi : x Dengar/Akustic x Lihat/Visual x Lainnya
j. Proses berpikir : x Blocking x Circumstansial x Flight oh ideas
x Lainnya:………..
k. Insight :  Baik x Mengingkari x Menyalahkan orang lain
m. Mekanisme pertahanan diri :  Adaptif  Maladaptif
n. Keluhan lainnya :………………….
3. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 39 C  Axilla  Rektal  Oral
b. Nadi/HR : 100 x/mt
c. Pernapasan/RR : 27 x/tm
d. Tekanan Darah/BP : 110/90 mm Hg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk Dada : Simetris

19
Kebiasaan merokok : Tidak ada
 Batuk, sejak 1 bulan yang lalu
 Batuk darah, sejak
 Sputum, warna
 Sianosis
 Nyeri dada
 Dyspnoe nyeri dada  Orthopnoe  Lainnya …….………..
X Sesak nafas x saat inspirasi x Saat aktivitas x Saat istirahat
Type Pernafasan  Dada  Perut  Dada dan perut
 Kusmaul  Cheyne-stokes  Biot
 Lainnya
X Sesak nafas x saat inspirasi x Saat aktivitas x Saat istirahat
Type Pernafasan  Dada  Perut  Dada dan perut
 Kusmaul  Cheyne-stokes  Biot
 Lainnya
Irama Pernafasan  Teratur  Tidak teratur
Suara Nafas  Vesukuler  Bronchovesikuler
 Bronchial  Trakeal
Suara Nafas tambahan  Wheezing  Ronchi kering
Ronchi basah (rales)
Lainnya……………
Masalah Keperawatan : -Bersihan jalan nafas tidak efektif
-Pola nafas tidak efektif

5. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
 Nyeri dada  Kram kaki  Pucat
 Pusing/sinkop  Clubing finger  Sianosis
 Sakit Kepala  Palpitasi  Pingsan
 Capillary refill  > 2 detik  < 2 detik
 Oedema :  Wajah  Ekstrimitas atas
 Anasarka  Ekstrimitas bawah

20
 Asites, lingkar perut ……………………. cm
 Ictus Cordis  Terlihat  Tidak melihat
Vena jugularis  Tidak meningkat  Meningkat
Suara jantung  Normal,………………….
 Ada kelainan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperaatan
6. PERSYARAFAN (BRAIN)

Nilai GCS : E : 4 ( Spontan Membuka Mata )

V : 5 ( Orientasi Baik, Bicaranya Jelas )

M : 6 ( Mengikuti Perintah Pemeriksa )

Total Nilai GCS : 15 (Kesadaran Penuh)


Kesadaran :  Compos Menthis  Somnolent  Delirium
 Apatis  Soporus  Coma
Pupil :  Isokor  Anisokor
 Midriasis  Meiosis
Refleks Cahaya :  Kanan  Positif  Negatif
 Kiri  Positif  Negatif
 Nyeri, lokasi ………………………………..
 Vertigo  Gelisah  Aphasia  Kesemutan
 Bingung  Disarthria  Kejang  Trernor
 Pelo
Nervus Kranial I : Pasien mampu mengenali bau minyak angin
Nervus Kranial II : Lapang pandang pasien normal
Nervus Kranial III : Reflak pupil normal / mengecil saat ada cahaya
Nervus Kranial IV : Pasien dapat memutar bola matanya
Nervus Kranial V : Reflek kornea normal (Sentuhan Kapas)
Nervus Kranial VI : Pasien dapat mengerutkan dahinya
Nervus Kranial VII : Pasien dapat merasakan rasa manis

21
Nervus Kranial VIII : Pasien dapat mendengar bisika perawat
Nervus Kranial IX : Pasien dapat berbicara dengan jelas
Nervus Kranial X : Pasien dapat menggerakan bahunya
Nervus Kranial XI : Pasien mampu menahan gerakan perawat
Nervus Kranial XII : Pasien dapat menggerakan lidahnya
Uji Koordinasi :
Ekstrimitas Atas : Jari ke jari  Positif  Negatif
Jari ke hidung  Positif  Negatif
Ekstrimitas Bawah : Tumit ke jempul kaki  Positif  Negatif
Uji Kestabilan Tubuh :  Positif  Negatif
Refleks :
Bisep :  Kanan +  Kiri + Skala……
4……. Trisep :  Kanan +  Kiri +
Skala……4……. Brakioradialis : 
Kanan +/-  Kiri +/- Skala……4……. Patella :
 Kanan +/-  Kiri +/- Skala……
4……. Akhiles :  Kanan +/-  Kiri +/- Skala……
3……. Refleks Babinski  Kanan +  Kiri +
Refleks lainnya :
Uji sensasi :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. ELIMINASI URI (BLADDER) :

Produksi Urine : 1200 ml 3x/hr

Warna : Kuning

Bau : Amoniak
 Tidak ada masalah/lancer  Menetes  Inkotinen
 Oliguri  Nyeri  Retensi
 Poliuri  Panas  Hematuri
 Dysuri  Nocturi

22
 Kateter  Cystostomi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. ELIMINASI ALVI (BOWEL) :

Mulut dan Faring


Bibir : Kering
Gigi : Putih
Gusi : Baik, merah muda
Lidah : Baik
Mukosa : Kering
Tonsil : Tidak ada pembesaran
Rectum : -
Haemoroid : -
BAB : ……1….x/hr Warna :..kuning Konsistensi : Lembek
 Tidak ada masalah  Diare  Konstipasi 
Kembung
 Feaces berdarah  Melena  Obat pencahar 
Lavement
Bising usus : Normal
Nyeri tekan, lokasi : Tidak ada nyreri
Benjolan, lokasi : Tidak ada benjolan
Masalah Keperawatan : Tidak ada
9. TULANG - OTOT – INTEGUMEN (BONE) :
 Kemampuan pergerakan sendi Bebas Terbatas
 Parese, lokasi : tidak ada
 Paralise, lokasi : tidak ada
 Hemiparese, lokasi : tidak ada
 Krepitasi, lokasi : tidak ada
 Nyeri, lokasi
 Bengkak, lokasi : tidak ada
 Kekakuan, lokasi : tidak ada

23
 Flasiditas, lokasi : tidak ada
 Spastisitas, lokasi : tidak ada
 Ukuran otot  Simetris
 Atropi
 Hipertropi
 Kontraktur
 Malposisi
Uji kekuatan otot :  Ekstrimitas atas baik  Ekstrimitas bawah baik
x Deformitas tulang, lokasi...................................................................................
x Peradangan, lokasi.............................................................................................
x Perlukaan, lokasi................................................................................................
x Patah tulang, lokasi............................................................................................
Tulang belakang  Normal  Skoliosis
 Kifosis  Lordosis
10. KULIT-KULIT RAMBUT
Riwayat alergi  Obat...........................................................................
 Makanan...................................................................
 Kosmetik...................................................................
 Lainnya......................................................................
Suhu kulit  Hangat  Panas  Dingin
Warna kulit  Normal  Sianosis/ biru 
Ikterik/kuning
 Putih/ pucat  Coklat tua/hyperpigmentasi
Turgor  Baik  Cukup  Kurang
Tekstur  Halus  Kasar
Lesi :  Macula, lokasi
 Pustula, lokasi............................................................
 Nodula, lokasi............................................................
 Vesikula, lokasi..........................................................
 Papula, lokasi.............................................................
 Ulcus, lokasi..............................................................

24
Jaringan parut lokasi..............................................................................................
Tekstur rambut : Kering
Bentuk kuku  Simetris  Irreguler
 Clubbing Finger  Lainnya....................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. SISTEM PENGINDERAAN :
a. Mata/Penglihatan
Fungsi penglihatan :  Berkurang  Kabur
 Ganda  Buta/gelap
Gerakan bola mata :  Bergerak normal  Diam
 Bergerak spontan/nistagmus
Visus : Mata Kanan (VOD) :4/6
Mata kiri (VOS) :4/6
Selera  Normal/putih  Kuning/ikterus  Merah/hifema
Konjunctiva  Merah muda  Pucat/anemic
Kornea  Bening  Keruh
Alat bantu  Kacamata  Lensa kontak  Lainnya…….
Nyeri : .................................................................................................
Keluhan lain :..................................................................................................
b. Telinga / Pendengaran :
Fungsi pendengaran :  Berkurang  Berdengung  Tuli
c. Hidung / Penciuman:
Bentuk :  Simetris  Asimetris
 Lesi
 Patensi
 Obstruksi
 Nyeri tekan sinus
 Transluminasi
Cavum Nasal Warna…………………..
Integritas……………..
Septum nasal  Deviasi  Perforasi  Peradarahan

25
 Sekresi, warna ………………………
 Polip  Kanan  Kiri  Kanan dan Kiri
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. LEHER DAN KELENJAR LIMFE
Massa  Ya  Tidak
Jaringan Parut  Ya  Tidak
Kelenjar Limfe  Teraba  Tidak teraba
Kelenjar Tyroid  Teraba  Tidak teraba
Mobilitas leher  Bebas  Terbatas
13. SISTEM REPRODUKSI
a. Reproduksi Pria
Kemerahan, Lokasi : Tidak dikaji
Gatal-gatal, Lokasi : Tidak dikaji
Maetus Uretra : Tidak dikaji
Discharge, warna : Tidak dikaji
Srotum : Tidak dikaji
Kelainan : Tidak dikaji
Keluhan lain : Tidak ada
Gland Penis : Tidak dikaji
a. Reproduksi Wanita
Kemerahan, Lokasi : Tidak dikaji
Gatal-gatal, Lokasi : Tidak dikaji
Perdarahan : Tidak dikaji
Flour Albus : Tidak dikaji
Clitoris : Tidak dikaji
Labis : Tidak dikaji
Uretra : Tidak dikaji
Kebersihan :  Baik  Cukup  Kurang
Kehamilan : Tidak ada
Tafsiran partus : Tidak ada
Keluhan lain Tidak ada

26
Payudara :
 Simetris  Asimetris
 Sear  Lesi
 Pembengkakan  Nyeri tekan
Puting :  Menonjol  Datar  Lecet  Mastitis
Warna areola ....................................................................................................
ASI  Lancar  Sedikit  Tidak keluar
Keluhan lainnya...........................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
D. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin cepat
berkumpul dengan keluarga dan melakukan aktifitas seperti biasanya
2. Nutrisida Metabolisme
TB : 167 Cm
BB sekarang : 54 Kg
BB Sebelum sakit : 60 Kg
Diet :
 Biasa  Cair  Saring  Lunak
Diet Khusus :
 Rendah garam  Rendah kalori  TKTP
 Rendah Lemak  Rendah Purin 
Lainnya……….
 Mual
 Muntah…………….kali/hari
Kesukaran menelan  Ya  Tidak
Rasa haus
Keluhan lainnya : Tidak ada
Pola Makan Sehari- Sesudah Sakit Sebelum Sakit
hari
Frekuensi/hari 2 x Sehari 3 x Sehari

27
Porsi 1 Piring 1 Piring
Nafsu makan Berkurang Normal
Jenis Makanan Nasi,, ikan, sayur, lauk Nasi,, ikan, sayur,
pauk lauk pauk
Jenis Minuman Air Putih Air Putih
Jumlah minuman/cc/24 800 cc 1000 cc
jam
Kebiasaan makan Pagi, Siang, Malam Pagi, Siang, Malam
Keluhan/masalah Pasien mengeluh saat Tidak ada masalah
menelan

Masalah Keperawatan : Risiko defisit nutrisi


3. Pola istirahat dan tidur
Siang 1 Jam, malam 7 Jam
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Kognitif :
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat mengerti apa yang di
sampaikan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran) :
Pasien sayang dengan tubuhnya, pasien tau dirinya sakit tetapi dirinya tetap
yakin pasti akan sembuh, dia tau dirinya seorang ayah dan juga seorang
kakek, dia ingin melihat cucu-cucunya senang
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. Aktivitas Sehari-hari
Pasien mengatakan aktivitas sehari-harinya adalah melakukan pekerjaan
berjualan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
7. Koping –Toleransi terhadap Stress
Pasien mengatakan kalau mempunyai masalah selalu menceritakan kepada
istrinya.

28
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien mengatakan taat beribadah setiap hari minggu
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik
2. Bahasa sehari-hari
Menggunakan bahasa dayak
3. Hubungan dengan keluarga :
Baik
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
Pasien berhubungan baik dengam perawat dan dokter di rumah sakit
5. Orang berarti/terdekat:
Suami, anak, dan cucunya
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang:
Pasien mengatakan menggunakan waktu luang untuk kumpul dengan
keluarga
7. Kegiatan beribadah:
Pasien aktif beribadah di Mesjid, seperti pengajian dan arisan

F. DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATO RIUM,


PENUNJANG LAINNYA)

NO Pemeriksaan Laboraturium Pemeriksaan Radiologi

1. Sputum

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
NO Terapi Medis Dosis Rute Indikasi

1 O2 5 liter\menit Kedua lubang hidung Terapi jangka

29
dan mulut pendek

2 Infus RL\D5 Intravena Cairan dan nutrisi


pengganti
kekurangan kalium

3 Parasetamol 3x500 mg Oral Pereda nyeri

4 Nystatin oral drops 4x2 cc Oral Mengobati Infeksi


jamur pada mulut

5 Fluconazole oral 1x100 mg, Oral Mengobati infeksi


jamur

Palangka Raya,

ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB

30
DS : TB Paru Bersihan jalan Napas tidak
Pasien mengeluh demam di efekif berhubungan dengan
sertai batuk batuk kurang penumpukan secret yang
lebih 1 bulan Ada masalah di Parenkin tidak keluar saat batuk
DO : Paru -
- Pasien tampak lesu tidak efektif
menyendiri, dan jarang
berbicara. Timbul peradangan di
TTV bronkus
-TD : 110/90 mmHg
-RR : 27 x /mnt
-N : 100 x /mnt Penumpukan secret
-S : 39 oC

Sekret tidak keluar saat


batuk

Ketidak efektifan bersihan


jalan nafas

DS : Sering berdiam diri dan Isolasi sosial berhubungan


Keluarga pasien mengurung diri dengan perubahan status
mengatakan selama kesehatan , perubahan pada
dirumah pasien sering Menangis sendiri, marah- penampilan fisik, perubahan
berdiam diri dan marah dan merasa bersalah status mental, persepsi
mengurung diri, kadang- dengan diri sendiri tentang tidak dapat
kadang pasien menangis diterimadalam masyarakat.
sendiri, marah-marah dan
merasa bersalah dengan diri
sendiri sehingga terpikir Jarang melakukan interaksi

31
untuk menghakhiri dengan lingkungan tempat
hidupnya. tinggal
DO :
- . Selama pasien dirawat
terlihat pasien suram, Di jauhi dan dicemooh oleh
menyendiri, dan jarang tetangga sekitar rumah
berbicara

Isolasi Sosial

PRIORITAS MASALAH

32
1. Bersihan jalan napas tidak efekif berhubungan dengan penumpukan secret yang
tidak keluar saat batuk dibuktikan dengan DS :Pasien mengeluh demam di sertai
batuk batuk kurang lebih 1 bulan, DO : Pasien tampak lesu menyendiri, dan jarang
berbicara. Tanda-tanda vital TD : 110/90 mmHg, RR : 27 x /mnt, N : 100 x /mnt,S :
39 oC
2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status kesehatan , perubahan pada
penampilan fisik, perubahan status mental, persepsi tentang tidak dapat diterima
dalam masyarakat dibuktikan dengan DS : Keluarga pasien mengatakan selama
dirumah pasien sering berdiam diri dan mengurung diri, kadang-kadang pasien
menangis sendiri, marah-marah dan merasa bersalah dengan diri sendiri sehingga
terpikir untuk menghakhiri hidupnya, DO : Selama pasien dirawat terlihat pasien
suram, menyendiri, dan jarang berbicara

33
3.3 Rencana Keperawatan

Nama Pasien : Tn. A


Ruang Rawat :
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan 1.pasien akan dapat 1.menentukan tingkat kesepian
keperawatan selama ± 1 x 7 mepertahankan interaksi sosial dan isolasi dan alasan untuk itu.
jam diharapkan kurangnya
yang efektif dengan orang lain 2.sumber daya komunitas
interaksi sosial (isolasi sosial)
dapat berkurang dengankriteria dalam proses penyakit. tersedia untuk klien dan
hasil: 2.keluarga akan menjaga keluarga yang berurusan
A.Klien dapat berinteraksi kesehatan nya sendiri yang dengan tahapan AD yang
dengan oranglain optimal. memberikan informasi dan
B.klien dapat membina
hubungan saling percaya 3.keluarga akan mengakses bantuan.
C.Klien mampu berkomunikasi kelompok 3.rasional: memberikan
dengan baik dengan perawat
dukungan,konseling,untuk rangsangan dan meningkat kan
bantuan sesuai kebutuhan. fungsi psikososial.
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakuka tindakan Latihan batuk efektif
efektif berhubungan dengan keperawatan selama ±1x7 jam observasi :
diharapkan bersihan jalan nafas
adanya secret dijalan nafas 1. identifikasi kemampuan
efektif dengan kriteria hasil :
batuk efektif
ditandai dengan batuk tiidak
1. batuk efektif meningkat 2. monitor adanya retensi
efektif, sputum 2. produksi sputum menurun sputum
3. monitor tanda dan gejala

34
berlebih/obstruksi jalan nafas. 3. frekuensi nafas membaik infeksi saluran nafas
4. pola nafas membaik 4. monitor intake dan output
cairan (misal : jumlah dan
karakteristik)
Teraupetik :
1. atur dan posisikan fowler
atau semi fowler
2. pasang perlak dan bengkok
sesuai kebutuhan
3. buang secret pada tempat
sputum
Edukasi :
1. jelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
2. anjurkan tarik nafas dalam
melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
3. anjurkan tarik nafas hingga 3
kali
4. anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik nafas
yang ketiga.

35
3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. A
Ruang Rawat :
Tandatangan dan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
Nama Perawat
A.membina hubungan saling S.klien mengatakan sudah
percaya: mengetahui bagaimana
- memberi salam perkenalan interaksi dengan orang lain
diri O. Klien tampak tenang dan
- menjelaskan tujuan interaksi nyaman
- menciptakan lingkungan yang A. Masalah teratasi sebagian
tenang P. Interaksi dilanjutkan

36
- membuat kontraksi yang jelas
B. Mendorong dan memberi
kesempatan untuk
mengungkapkan perasaannya
mendengarkan klien dengan
empati

37
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan tersebut, menarik kesimpulan bahwa secara
umum asuhan keperawatan pada pasien Tn. M dengan combustio harus dilakukan
secara komprehensif, artinya teliti dalam pengkajian dan memprioritaskan kebutuhan
pasien, adanya kesesuaian antara proses keperawatan dan sumber daya yang ada, serta
kesungguhan dalam implementasi untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi.
Dan secara khusus penulis menguraikan sebagai berikut:
1. Pada pasien khususnya Tn. B dengan combustio di RSUD dr. Doris Syilvanus
ditemukan masalah-masalah keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan
ujung-ujung saraf karena luka bakar.
2. Untuk mengatasai masalah-masalah yang muncul pada kasus dengan combustio
sebagian besar rencana tindakan secara teori dapat diterapkan pada rencana tindakan
kasus.
3. Mengacu pada intervensi yang telah dibuat dan sudah dilakukan implementasi yang
sesuai maka hasil evaluasinya antara lain:
a. Diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan kerusakan ujung-ujung saraf
karena luka bakar fisik teratasi sebagian dikarenakan pasien masih merasa nyeri,
walaupun sudah sedikit berkurang intervensi dilanjutkan.
b. Diagnosa kedua gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka bakar teratasi
sebagian dikarenakan pasien masih merasa nyeri dan intervensi
c. Diagnosa ketiga resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit teratasi
dan intervensi dihentikan karena pasien bebas dari gejala infeksi.
4.2 Saran
Sehubungan dengan hal di atas maka penulis menyampaikan saran saran sebagai
berikut:
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah RSUD dr. Doris Syilvanus
Perlunya mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
secara komprehensif.
2. Bagi tenaga kesehatan terutama perawat.

39
Untuk lebih memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pemulihan klien dengan combuatio agar klien tidak kekurangan informasi.
3. Bagi institusi pendidikan.
Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan pendidikan
yang lebih baik, berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat-perawat
yang professional, terampil, dan handal yang mampu memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif.
4. Bagi penulis dan pembaca.
Semoga karya tulis ini dapat meningkatkan kemampuan belajar penulis dan
pembaca dalam menangani masalah yang muncul pada kasus combustio khususnya
dan dapat memberikan informasi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

40
DAFTAR PUSTAKA
Jong WD. Luka Bakar: buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2005.
David S. Anatomi fisiologi kulit dan penyembuhan luka. Surabaya: Universitas
Airlangga; 2007.
Becker JM. Essentials of surgery. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2006.
Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Edisi ke-12. New York;
Graw-Hill Companies: 2014.
Stylianou N, Buchan I, Dunn KW. A review of the international burn injury database
(ibid) for England and Wales: descriptive analysis of burn injuries 2003–2011. BMJ
Open. 2015; 5(2):e006184.
Martina NR, Wardhana A. Mortality analysis of adult burn patients. JPR. 2013; 2(2):96-
100.
Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanson B. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders; 2007.
Moenadjat Y. Luka bakar dalam pengetahuan klinis praktis. Edisi ke-2. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2005.

41
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.1 Satuan Acara Penyuluhan
1.1.1 Topik
“Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar”
1.1.2 Sasaran
1.1.2.1 Program
Keluarga dan Klien di Ruang Bedah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
1.1.3Tujuan
1.1.3.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang Combustio.
1.1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
1. Mengetahui pengertian Demam Combustio
1. Mengetahui penyebab terjadinya Demam Combustio
2. Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar
3. Mengetahui cara Mencegah Penularan Demam Thypoid
1.1.4 Materi
Adapun garis besar materi dalam pendidikan kesehatan adalah :
1. Pengertian Combustio
2. enyebab Combustio
1.1.5 Metode
1.Ceramah
2.Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun
sebaliknya.
1.1.6 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tentang cara
“Combustio”, yaitu :
1. Leaflat

42
1.1.7 Waktu Penyuluhan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 26 September 2020
2. Pukul : 09:00 – Selesai
3. Alokasi Waktu : 30 Menit
1.1.8 Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
Penyuluhan
1 5 Menit Pembukaan - Menyampaikan salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 10 Menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan menguraikan
materi
- Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan peserta yang
belum jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan (salam)

1.1.9 Tugas Pengorganisasian

43
Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan penyuluhan oleh
mahasiswa/i STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1. Moderator : Sapta
Uraian Tugas :
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4) Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5) Mengatur jalannya diskusi
2. Leader : Sapta
Uraian Tugas :
1) Menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
2) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3) Mengucapkan salam penutup
3. Dokumentator : Sapta
Uraian Tugas :
1) Mendokumentasi kegiatan penyuluhan agar menjadi bukti untuk diarsipkan
bahwa telah diadakan kegiatan penyuluhan
4. Fasilitator : Sapta
Uraian Tugas :
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
3) Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4) Membagikan konsumsi
5. Notulen : Sapta
Uraian Tugas :
1) Mencatat hal penting dalam jalannya penyuluhan dan mencatat pertanyaan dari
siswa.

DENAH PELAKSANAAN

44
Keterangan :

: Moderator dan Leader

: Peserta

: Fasilitator

: Notulen

: Dokumentator

Materi :

45
A. Pengertian Combustio
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi.
B. Penyebab luka bakar
 Luka bakar disebabkan oleh kulit yang bersentuhan atau terpapar dengan:
 Benda panas
 Sinar matahari
 Radiasi
 Bahan kimia
 Listrik
C. Derajat luka bakar
1. Luka bakar derajat satu

Luka bakar derajar satu hanya merusak lapisan kulit paling atas atau epidermis
kulit.
Menimbulkan rasa sakit
 Kulit memerah
 Biasanya tidak meninggalkan bekas ketika sembuh.
2. Luka bakar derajat dua
Luka bakar derajat dua adalah luka bakar yang kerusakannya hingga lapisan
dermis kulit.
D. Pertolongan pertama pasa luka bakar
1. Dinginkan dengan air mengalir
Dinginkan area terbakar dengan air yang mengalir hingga 20 menit, atau hingga
rasa sakit berkurang.
2. Tutupi luka bakar
Tutupi luka bakar dengan bahan steril untuk menghindari infeksi. Gunakan perban
yang bersih dan kering.
3. Hubungi unit gawat darurat
Untuk luka bakar yang parah, segera kirim korban ke rumah sakit untuk bantuan
medis lebih lanjut.

46

Anda mungkin juga menyukai