A DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HIV\Aids Dan Tuberkulosis (TB) Paru DI RSUD
dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
NatalianaDoq 2019.C.11a.1020
Nama Mahasiswa :
Nim :
Ruang Praktek :
Tanggal & Jam Praktek :
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD Sederajat
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Desa Pangi
Tgl MRS : 7 Juli 2021
Diagnosa Medis : HIV\Aids Dan Tuberkulosis (TB) Paru
17
dirawat terlihat pasien suram, menyendiri, dan jarang berbicara. Menurut
keluarga selama dirumah pasien sering berdiam diri dan mengurung diri,
kadang-kadang pasien menangis sendiri, marah-marah dan merasa bersalah
dengan diri sendiri sehingga terpikir untuk menghakhiri hidupnya. Pasien
jarang melakukan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal karena dia
merasa di jauhi dan dicemooh oleh tetangga sekitar rumah karena
penyakitnya. Hasil laboratorium didapatkan pemeriksaan sputum didapatkan
bakteri tahan asam (BTA), CD4 150 sel/mm3. Pasien mendapatkan Terapi
O2 5 liter/menit, infus RL/D5, Parasetamol 3x500 mg, Nystatin oral drops
4x2 cc, Fluconazole oral 1x100 mg, Rifamfisin 450 mg, INH 300 mg.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mempunyai penyakit seperti
ini sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
yang sama seperrti yang dialaminya sekarang
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: HubunganKeluarga
: : SatuRumah
18
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Pasien mengeluh nyeri saat menelan, terdapat jamur dimulut, selama pasien
dirawat terlihat pasien suram, menyendiri, dan jarang berbicara. Menurut
keluarga selama dirumah pasien sering berdiam diri dan mengurung diri,
kadang-kadang pasien menangis sendiri, marah-marah dan merasa bersalah
dengan diri sendiri sehingga terpikir untuk menghakhiri hidupnya. Pasien
jarang melakukan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal karena dia
merasa di jauhi dan dicemooh oleh tetangga sekitar rumah karena
penyakitnya.
2. Status Mental :
a.
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
b.
Ekspresi wajah : Lesu
c.
Bentuk badan : Simetris
d.
Cara berbaring/bergerak : Lancar
e.
Berbicara : Terbatas
f.
Suasana hati : Sedih
g.
Penampilan : Kurang Rapi
h.
Fungsi kognitif :
Orientasi waktu : Pasien dapat membedakan siang dan malam
Orientasi Orang : Pasien mampu mengenali perawat
Orientasi Tempat : Pasien tau bahwa dirinya dirawat di rumah sakit
i. Halusinasi : x Dengar/Akustic x Lihat/Visual x Lainnya
j. Proses berpikir : x Blocking x Circumstansial x Flight oh ideas
x Lainnya:………..
k. Insight : Baik x Mengingkari x Menyalahkan orang lain
m. Mekanisme pertahanan diri : Adaptif Maladaptif
n. Keluhan lainnya :………………….
3. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 39 C Axilla Rektal Oral
b. Nadi/HR : 100 x/mt
c. Pernapasan/RR : 27 x/tm
d. Tekanan Darah/BP : 110/90 mm Hg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk Dada : Simetris
19
Kebiasaan merokok : Tidak ada
Batuk, sejak 1 bulan yang lalu
Batuk darah, sejak
Sputum, warna
Sianosis
Nyeri dada
Dyspnoe nyeri dada Orthopnoe Lainnya …….………..
X Sesak nafas x saat inspirasi x Saat aktivitas x Saat istirahat
Type Pernafasan Dada Perut Dada dan perut
Kusmaul Cheyne-stokes Biot
Lainnya
X Sesak nafas x saat inspirasi x Saat aktivitas x Saat istirahat
Type Pernafasan Dada Perut Dada dan perut
Kusmaul Cheyne-stokes Biot
Lainnya
Irama Pernafasan Teratur Tidak teratur
Suara Nafas Vesukuler Bronchovesikuler
Bronchial Trakeal
Suara Nafas tambahan Wheezing Ronchi kering
Ronchi basah (rales)
Lainnya……………
Masalah Keperawatan : -Bersihan jalan nafas tidak efektif
-Pola nafas tidak efektif
5. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
Nyeri dada Kram kaki Pucat
Pusing/sinkop Clubing finger Sianosis
Sakit Kepala Palpitasi Pingsan
Capillary refill > 2 detik < 2 detik
Oedema : Wajah Ekstrimitas atas
Anasarka Ekstrimitas bawah
20
Asites, lingkar perut ……………………. cm
Ictus Cordis Terlihat Tidak melihat
Vena jugularis Tidak meningkat Meningkat
Suara jantung Normal,………………….
Ada kelainan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperaatan
6. PERSYARAFAN (BRAIN)
21
Nervus Kranial VIII : Pasien dapat mendengar bisika perawat
Nervus Kranial IX : Pasien dapat berbicara dengan jelas
Nervus Kranial X : Pasien dapat menggerakan bahunya
Nervus Kranial XI : Pasien mampu menahan gerakan perawat
Nervus Kranial XII : Pasien dapat menggerakan lidahnya
Uji Koordinasi :
Ekstrimitas Atas : Jari ke jari Positif Negatif
Jari ke hidung Positif Negatif
Ekstrimitas Bawah : Tumit ke jempul kaki Positif Negatif
Uji Kestabilan Tubuh : Positif Negatif
Refleks :
Bisep : Kanan + Kiri + Skala……
4……. Trisep : Kanan + Kiri +
Skala……4……. Brakioradialis :
Kanan +/- Kiri +/- Skala……4……. Patella :
Kanan +/- Kiri +/- Skala……
4……. Akhiles : Kanan +/- Kiri +/- Skala……
3……. Refleks Babinski Kanan + Kiri +
Refleks lainnya :
Uji sensasi :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. ELIMINASI URI (BLADDER) :
Warna : Kuning
Bau : Amoniak
Tidak ada masalah/lancer Menetes Inkotinen
Oliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Nocturi
22
Kateter Cystostomi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. ELIMINASI ALVI (BOWEL) :
23
Flasiditas, lokasi : tidak ada
Spastisitas, lokasi : tidak ada
Ukuran otot Simetris
Atropi
Hipertropi
Kontraktur
Malposisi
Uji kekuatan otot : Ekstrimitas atas baik Ekstrimitas bawah baik
x Deformitas tulang, lokasi...................................................................................
x Peradangan, lokasi.............................................................................................
x Perlukaan, lokasi................................................................................................
x Patah tulang, lokasi............................................................................................
Tulang belakang Normal Skoliosis
Kifosis Lordosis
10. KULIT-KULIT RAMBUT
Riwayat alergi Obat...........................................................................
Makanan...................................................................
Kosmetik...................................................................
Lainnya......................................................................
Suhu kulit Hangat Panas Dingin
Warna kulit Normal Sianosis/ biru
Ikterik/kuning
Putih/ pucat Coklat tua/hyperpigmentasi
Turgor Baik Cukup Kurang
Tekstur Halus Kasar
Lesi : Macula, lokasi
Pustula, lokasi............................................................
Nodula, lokasi............................................................
Vesikula, lokasi..........................................................
Papula, lokasi.............................................................
Ulcus, lokasi..............................................................
24
Jaringan parut lokasi..............................................................................................
Tekstur rambut : Kering
Bentuk kuku Simetris Irreguler
Clubbing Finger Lainnya....................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. SISTEM PENGINDERAAN :
a. Mata/Penglihatan
Fungsi penglihatan : Berkurang Kabur
Ganda Buta/gelap
Gerakan bola mata : Bergerak normal Diam
Bergerak spontan/nistagmus
Visus : Mata Kanan (VOD) :4/6
Mata kiri (VOS) :4/6
Selera Normal/putih Kuning/ikterus Merah/hifema
Konjunctiva Merah muda Pucat/anemic
Kornea Bening Keruh
Alat bantu Kacamata Lensa kontak Lainnya…….
Nyeri : .................................................................................................
Keluhan lain :..................................................................................................
b. Telinga / Pendengaran :
Fungsi pendengaran : Berkurang Berdengung Tuli
c. Hidung / Penciuman:
Bentuk : Simetris Asimetris
Lesi
Patensi
Obstruksi
Nyeri tekan sinus
Transluminasi
Cavum Nasal Warna…………………..
Integritas……………..
Septum nasal Deviasi Perforasi Peradarahan
25
Sekresi, warna ………………………
Polip Kanan Kiri Kanan dan Kiri
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
12. LEHER DAN KELENJAR LIMFE
Massa Ya Tidak
Jaringan Parut Ya Tidak
Kelenjar Limfe Teraba Tidak teraba
Kelenjar Tyroid Teraba Tidak teraba
Mobilitas leher Bebas Terbatas
13. SISTEM REPRODUKSI
a. Reproduksi Pria
Kemerahan, Lokasi : Tidak dikaji
Gatal-gatal, Lokasi : Tidak dikaji
Maetus Uretra : Tidak dikaji
Discharge, warna : Tidak dikaji
Srotum : Tidak dikaji
Kelainan : Tidak dikaji
Keluhan lain : Tidak ada
Gland Penis : Tidak dikaji
a. Reproduksi Wanita
Kemerahan, Lokasi : Tidak dikaji
Gatal-gatal, Lokasi : Tidak dikaji
Perdarahan : Tidak dikaji
Flour Albus : Tidak dikaji
Clitoris : Tidak dikaji
Labis : Tidak dikaji
Uretra : Tidak dikaji
Kebersihan : Baik Cukup Kurang
Kehamilan : Tidak ada
Tafsiran partus : Tidak ada
Keluhan lain Tidak ada
26
Payudara :
Simetris Asimetris
Sear Lesi
Pembengkakan Nyeri tekan
Puting : Menonjol Datar Lecet Mastitis
Warna areola ....................................................................................................
ASI Lancar Sedikit Tidak keluar
Keluhan lainnya...........................................................
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
D. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin cepat
berkumpul dengan keluarga dan melakukan aktifitas seperti biasanya
2. Nutrisida Metabolisme
TB : 167 Cm
BB sekarang : 54 Kg
BB Sebelum sakit : 60 Kg
Diet :
Biasa Cair Saring Lunak
Diet Khusus :
Rendah garam Rendah kalori TKTP
Rendah Lemak Rendah Purin
Lainnya……….
Mual
Muntah…………….kali/hari
Kesukaran menelan Ya Tidak
Rasa haus
Keluhan lainnya : Tidak ada
Pola Makan Sehari- Sesudah Sakit Sebelum Sakit
hari
Frekuensi/hari 2 x Sehari 3 x Sehari
27
Porsi 1 Piring 1 Piring
Nafsu makan Berkurang Normal
Jenis Makanan Nasi,, ikan, sayur, lauk Nasi,, ikan, sayur,
pauk lauk pauk
Jenis Minuman Air Putih Air Putih
Jumlah minuman/cc/24 800 cc 1000 cc
jam
Kebiasaan makan Pagi, Siang, Malam Pagi, Siang, Malam
Keluhan/masalah Pasien mengeluh saat Tidak ada masalah
menelan
28
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien mengatakan taat beribadah setiap hari minggu
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik
2. Bahasa sehari-hari
Menggunakan bahasa dayak
3. Hubungan dengan keluarga :
Baik
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
Pasien berhubungan baik dengam perawat dan dokter di rumah sakit
5. Orang berarti/terdekat:
Suami, anak, dan cucunya
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang:
Pasien mengatakan menggunakan waktu luang untuk kumpul dengan
keluarga
7. Kegiatan beribadah:
Pasien aktif beribadah di Mesjid, seperti pengajian dan arisan
1. Sputum
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
NO Terapi Medis Dosis Rute Indikasi
29
dan mulut pendek
Palangka Raya,
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
30
DS : TB Paru Bersihan jalan Napas tidak
Pasien mengeluh demam di efekif berhubungan dengan
sertai batuk batuk kurang penumpukan secret yang
lebih 1 bulan Ada masalah di Parenkin tidak keluar saat batuk
DO : Paru -
- Pasien tampak lesu tidak efektif
menyendiri, dan jarang
berbicara. Timbul peradangan di
TTV bronkus
-TD : 110/90 mmHg
-RR : 27 x /mnt
-N : 100 x /mnt Penumpukan secret
-S : 39 oC
31
untuk menghakhiri dengan lingkungan tempat
hidupnya. tinggal
DO :
- . Selama pasien dirawat
terlihat pasien suram, Di jauhi dan dicemooh oleh
menyendiri, dan jarang tetangga sekitar rumah
berbicara
Isolasi Sosial
PRIORITAS MASALAH
32
1. Bersihan jalan napas tidak efekif berhubungan dengan penumpukan secret yang
tidak keluar saat batuk dibuktikan dengan DS :Pasien mengeluh demam di sertai
batuk batuk kurang lebih 1 bulan, DO : Pasien tampak lesu menyendiri, dan jarang
berbicara. Tanda-tanda vital TD : 110/90 mmHg, RR : 27 x /mnt, N : 100 x /mnt,S :
39 oC
2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status kesehatan , perubahan pada
penampilan fisik, perubahan status mental, persepsi tentang tidak dapat diterima
dalam masyarakat dibuktikan dengan DS : Keluarga pasien mengatakan selama
dirumah pasien sering berdiam diri dan mengurung diri, kadang-kadang pasien
menangis sendiri, marah-marah dan merasa bersalah dengan diri sendiri sehingga
terpikir untuk menghakhiri hidupnya, DO : Selama pasien dirawat terlihat pasien
suram, menyendiri, dan jarang berbicara
33
3.3 Rencana Keperawatan
34
berlebih/obstruksi jalan nafas. 3. frekuensi nafas membaik infeksi saluran nafas
4. pola nafas membaik 4. monitor intake dan output
cairan (misal : jumlah dan
karakteristik)
Teraupetik :
1. atur dan posisikan fowler
atau semi fowler
2. pasang perlak dan bengkok
sesuai kebutuhan
3. buang secret pada tempat
sputum
Edukasi :
1. jelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
2. anjurkan tarik nafas dalam
melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
3. anjurkan tarik nafas hingga 3
kali
4. anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik nafas
yang ketiga.
35
3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. A
Ruang Rawat :
Tandatangan dan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP)
Nama Perawat
A.membina hubungan saling S.klien mengatakan sudah
percaya: mengetahui bagaimana
- memberi salam perkenalan interaksi dengan orang lain
diri O. Klien tampak tenang dan
- menjelaskan tujuan interaksi nyaman
- menciptakan lingkungan yang A. Masalah teratasi sebagian
tenang P. Interaksi dilanjutkan
36
- membuat kontraksi yang jelas
B. Mendorong dan memberi
kesempatan untuk
mengungkapkan perasaannya
mendengarkan klien dengan
empati
37
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan tersebut, menarik kesimpulan bahwa secara
umum asuhan keperawatan pada pasien Tn. M dengan combustio harus dilakukan
secara komprehensif, artinya teliti dalam pengkajian dan memprioritaskan kebutuhan
pasien, adanya kesesuaian antara proses keperawatan dan sumber daya yang ada, serta
kesungguhan dalam implementasi untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi.
Dan secara khusus penulis menguraikan sebagai berikut:
1. Pada pasien khususnya Tn. B dengan combustio di RSUD dr. Doris Syilvanus
ditemukan masalah-masalah keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan
ujung-ujung saraf karena luka bakar.
2. Untuk mengatasai masalah-masalah yang muncul pada kasus dengan combustio
sebagian besar rencana tindakan secara teori dapat diterapkan pada rencana tindakan
kasus.
3. Mengacu pada intervensi yang telah dibuat dan sudah dilakukan implementasi yang
sesuai maka hasil evaluasinya antara lain:
a. Diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan kerusakan ujung-ujung saraf
karena luka bakar fisik teratasi sebagian dikarenakan pasien masih merasa nyeri,
walaupun sudah sedikit berkurang intervensi dilanjutkan.
b. Diagnosa kedua gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka bakar teratasi
sebagian dikarenakan pasien masih merasa nyeri dan intervensi
c. Diagnosa ketiga resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit teratasi
dan intervensi dihentikan karena pasien bebas dari gejala infeksi.
4.2 Saran
Sehubungan dengan hal di atas maka penulis menyampaikan saran saran sebagai
berikut:
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah RSUD dr. Doris Syilvanus
Perlunya mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
secara komprehensif.
2. Bagi tenaga kesehatan terutama perawat.
39
Untuk lebih memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pemulihan klien dengan combuatio agar klien tidak kekurangan informasi.
3. Bagi institusi pendidikan.
Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan pendidikan
yang lebih baik, berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat-perawat
yang professional, terampil, dan handal yang mampu memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif.
4. Bagi penulis dan pembaca.
Semoga karya tulis ini dapat meningkatkan kemampuan belajar penulis dan
pembaca dalam menangani masalah yang muncul pada kasus combustio khususnya
dan dapat memberikan informasi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Jong WD. Luka Bakar: buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2005.
David S. Anatomi fisiologi kulit dan penyembuhan luka. Surabaya: Universitas
Airlangga; 2007.
Becker JM. Essentials of surgery. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2006.
Doherty GM. Current Surgical Diagnosis and Treatment. Edisi ke-12. New York;
Graw-Hill Companies: 2014.
Stylianou N, Buchan I, Dunn KW. A review of the international burn injury database
(ibid) for England and Wales: descriptive analysis of burn injuries 2003–2011. BMJ
Open. 2015; 5(2):e006184.
Martina NR, Wardhana A. Mortality analysis of adult burn patients. JPR. 2013; 2(2):96-
100.
Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanson B. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders; 2007.
Moenadjat Y. Luka bakar dalam pengetahuan klinis praktis. Edisi ke-2. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2005.
41
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1.1 Satuan Acara Penyuluhan
1.1.1 Topik
“Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar”
1.1.2 Sasaran
1.1.2.1 Program
Keluarga dan Klien di Ruang Bedah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
1.1.3Tujuan
1.1.3.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang Combustio.
1.1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
1. Mengetahui pengertian Demam Combustio
1. Mengetahui penyebab terjadinya Demam Combustio
2. Mengetahui Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar
3. Mengetahui cara Mencegah Penularan Demam Thypoid
1.1.4 Materi
Adapun garis besar materi dalam pendidikan kesehatan adalah :
1. Pengertian Combustio
2. enyebab Combustio
1.1.5 Metode
1.Ceramah
2.Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun
sebaliknya.
1.1.6 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tentang cara
“Combustio”, yaitu :
1. Leaflat
42
1.1.7 Waktu Penyuluhan
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 26 September 2020
2. Pukul : 09:00 – Selesai
3. Alokasi Waktu : 30 Menit
1.1.8 Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
Penyuluhan
1 5 Menit Pembukaan - Menyampaikan salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 10 Menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan menguraikan
materi
- Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan peserta yang
belum jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan (salam)
43
Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan penyuluhan oleh
mahasiswa/i STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1. Moderator : Sapta
Uraian Tugas :
1) Membuka acara penyuluhan
2) Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4) Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5) Mengatur jalannya diskusi
2. Leader : Sapta
Uraian Tugas :
1) Menyampaikan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
2) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3) Mengucapkan salam penutup
3. Dokumentator : Sapta
Uraian Tugas :
1) Mendokumentasi kegiatan penyuluhan agar menjadi bukti untuk diarsipkan
bahwa telah diadakan kegiatan penyuluhan
4. Fasilitator : Sapta
Uraian Tugas :
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
3) Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4) Membagikan konsumsi
5. Notulen : Sapta
Uraian Tugas :
1) Mencatat hal penting dalam jalannya penyuluhan dan mencatat pertanyaan dari
siswa.
DENAH PELAKSANAAN
44
Keterangan :
: Peserta
: Fasilitator
: Notulen
: Dokumentator
Materi :
45
A. Pengertian Combustio
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi.
B. Penyebab luka bakar
Luka bakar disebabkan oleh kulit yang bersentuhan atau terpapar dengan:
Benda panas
Sinar matahari
Radiasi
Bahan kimia
Listrik
C. Derajat luka bakar
1. Luka bakar derajat satu
Luka bakar derajar satu hanya merusak lapisan kulit paling atas atau epidermis
kulit.
Menimbulkan rasa sakit
Kulit memerah
Biasanya tidak meninggalkan bekas ketika sembuh.
2. Luka bakar derajat dua
Luka bakar derajat dua adalah luka bakar yang kerusakannya hingga lapisan
dermis kulit.
D. Pertolongan pertama pasa luka bakar
1. Dinginkan dengan air mengalir
Dinginkan area terbakar dengan air yang mengalir hingga 20 menit, atau hingga
rasa sakit berkurang.
2. Tutupi luka bakar
Tutupi luka bakar dengan bahan steril untuk menghindari infeksi. Gunakan perban
yang bersih dan kering.
3. Hubungi unit gawat darurat
Untuk luka bakar yang parah, segera kirim korban ke rumah sakit untuk bantuan
medis lebih lanjut.
46