Disusun oleh :
Armia Silviani
2018.C.10a.0926
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Pembimbing Akademik
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan ini
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada An. B dengan Imunisasi di Puskesmas
Pahandut Palangkaraya”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi
tugas (PPK 3).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ika Paskaria, S.Kep.,Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini.
4. Ibu Ika Paskaria, S.Kep.,Ners selaku Koordinator Praktik Pra Klinik
Keperawatan 3.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................... 3
BAB 1
PENDAHULUAN
5
9
kulit. Penyakit ini bias menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati, kanker
hati dan menimbulkan kematian. (Pelatihan safe injection, unicef. 2005 : 2-3).
2.1.6 Klasifikasi Vaksin
Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman,
komponen kuman (bakteri, virus atau riketsia), atau racun kuman (toxoid)
yang telah dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan kekebelan
spesifik secara aktif terhadap penyakit ntertentu (Pedoman Teknis Imunisasi
Tingkat Puskesmas 2005:9)
Jenis vaksin yang digunakan di Indonesia banyak macamnya pada
dasarnya vaksin dibuat dari :
1. Vaksin dari kuman hidup yang dilemahkan seperti :
1) Virus campak dalam vaksin campak
2) Virus polio dalam vaksin polio
3) Kuman TBC dalam vaksin BCG
2. Vaksin dari kuman yang dimatikan seperti
1) Bakteri pertusis dalam DPT
2) Virus polio jenis salk dalam vaksin polio
3. Vaksin dari racun / toksin kuman yang dilemahkan :
1) Racun kuman seperti toxoid (++) diptheria toxoid dalam DPT
4. Vaksin yang terbuatdari protein khusus kuman :
1) Vaksin yang dibuat dari protein seperti Hepatitis B.
13
14
Indikasi:
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis.
efek samping:
2–6 minggu setelah Imunisasi daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula) yang semakin membesar dan
dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2–4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan
parut dengan diameter 2–10 mm.
16
17
2) Persalinan
Ditanyakan pada Ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana
caranya serta penyulit yang dialami sewaktu Ibu melahirkan, kemudian
ditanyakan tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi
yang dilahirkan.
3) Nifas
Ditanyakan pada Ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa
banyak, kontraksi uterus baik atau tidak (bila kontraksi baik, uterus
bulat dan mengeras). ASI sudah keluar apa belum, ada luka jahitan
atau tidak.
4) Neonatal
Ditanyakan pada Ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang
badan bayi yang dilahirkan
5) Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui apakah anak telah mendapat imunisasi
lengkap/tidak.
6) Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi Ibu, eliminasi, istirahat,
aktivitas personal hygiene.
7. Riwayat Psikologi dan Budaya
1) Psikologi : Bagaimana respon Ibu dan keluarga terhadap kelahiran
anaknya
2) Sosial : Apakah hubungan Ibu dengan suami keluarga serta petugas
kesehatan baik atau tidak.
3) Budaya: Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan
termasuk pantang makan, minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit
8. Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap agama yang diyakininya
9. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : Baik/cukup/lemah
2) Kesadaran : Compos Methis
3) Tanda-tanda vital :
18
4) Ekstremitas
Atas : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
5) Integumen : Bersih, turgor baik
12. Auskultasi
1) Dada : COR : Nadi teratur
2) Perut : terdengar bising usus ±12 x/mnt
13. Perkusi
Abdomen : tidak kebung
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses fisiologis bekas penyuntikan SDKI
(D.0077 Hal 172).
2. Hipertermia berhubungan dengan adanya proses infeksi (D.0130 Hal 284)
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah (D.0130
Hal284).
4. Resiko infeksi berhubungan dengan proses invaksi bakteri (D.0142 Hal
304)
5. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
tentang imunisasi (D.0111 Hal 246)
.
2.3.3 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi
1 Nyeri akut berhubungan setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri SIKI (I.08238 Hal 201)
dengan kerusakan kulit atau selama 1x7 jam diharapkan nyeri klien Observasi :
jaringan. SDKI (D.0077 Hal berkurang. 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
172) Kriteria hasil : SLKI (L.08066 Hal 145) kualitas, intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun (5) 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun (5) 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
3. Kesulitan tidur menurun (5) 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaa terhadap respon nyeri
7. Identifikasi respon nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik.
Terapeutik :
1. Berikan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
16
21
2 Hipertermia berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen hipertermia. SIKI (I 15506 Hal 181)
selama 1x7 jam diharapkan hipertermia Observasi :
dengan invaksi
klien berkurang. 1. Identifikasi penyebab hipertermia
bakteri(D.0130 Hal 284) Kriteria hasil SLKI (L.14134 Hal 129) 2. Monitor suhu tubuh
1. Menggigil menurun (5) 3. Monitor kadar elektrolit
2. Kulit merah menurun (5) 4. Monitor haluaran urin
3. Kejang menurun (5) 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia
4. Pucat menurun (5) Terapeutik :
5. Takikardia menurun (5) 10. Sediakan lingkungan yang dingin
6. Takipnea menurun (5) 11. Longgarkan atau lepaskan pakaian
7. Suhu tubuh membaik (5) 12. Basahi dan kipasi bagian tubuh
8. Kadar glukosa darah membaik (5) 13. Berikan cairan oral
9. Pengisian kapiler membaik (5) 14. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
15. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,
jika perlu
3 Defisit nutrisi berhubungan setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi. SIKI (I.03119 Hal 200)
dengan ketidakmampuan selama 1x7 jam diharapkan status nutrisi Observasi :
22
Dengan proses fisiologis selama 1x7 jam diharapkan tingkat infeksi Observasi :
bekas penyuntikan (D.0142 klien menurun. 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Hal 304) Kriteria hasil ; SLKI (L.14137 Hal 139) Terapeutik :
1. Demam menurun (5) 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Kemerahan menurun (5) 2. Berikan perawatan kulit pada area edema
3. Nyeri menurun (5) 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
4. Bengkak menurun (5) pasien dan lingkungan pasien
5. Kultur area luka membaik (5) 4. Pertahankan tehnik aseptik pada pasien berisiko
tinggi
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
3. Ajarkan etika batuk
4. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
6. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian imunisasi
5 Defisit pengetahuan Setelah diberikan asuhan keperawatan Edukasi pencegahan infeksi. SIKI (I 12406 Hal 80)
berhubungan dengan selama 1x7 jam diharapkan pengetahuan Observasi :
kurang terpaparnya klien meningkat. 1. Periksa kesiapan dan kemampuan menerima
informasi terkait imunisasi. Kriteria hasil SLKI (L.12111 Hal 146) informasi
(D.0111 Hal 246) 1. Perilaku sesuai anjuran (5) Terapeutik :
2. Verbalisasi minat dalam belajar 1. Sediakan materi, media tentang factor-faktor
(5) penyebab, cara identifikasi dan pencegahan risiko
3. Kemampuan menjelaskan infeksi dirumah sakit ataupun dirumah
pengetahuan tentang suatu topik 2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
24
16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
a. Pengkajian
i. Identitas Pasien
Nama pasien : An. B
Agama : Islam
Suku : Banjar
22
27
Keterangan :
:Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Hubungan Keluarga
: Tinggal serumah
v. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran compos menthis, An. B tampak sehat dan bergerak aktif, An. B
tampak menangis saat diberikan Imunisasi dan tampak bekas suntikan
lengan kanan atas, tampak kemerahan bekas suntikan, orang tua klien
belum terlalu memahami cara penanganan pada anaknya setelah diberi
Imunisasi.
2. Tanda-tanda vital
N : 120 x/mnt
RR : 28 x/mnt
0
S : 36,2 C
29
Armia Silviani
2018.C.10a.0926
31
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui jenis nyeri
keperawatan selama 1x4 jam lokasi,karaktertistik,durasi neyri 2. Untuk mengetahui skala
dengan adanya luka injeksi
diharapakan Nyeri hilang 2. Identifikasi skala nyeri nyeri
yang ditandai dengan lengan dengan kriteria hasil: 3. Identifikasi factor yang 3. Untuk mengetahui apa saja
1. Keluhan nyeri menurun(5) memperberat dan memperingan factor yang menyebabkan
kanan bayi luka, lengan kanan
2. Kemampuan mengenali nyeri nyeri
bayi bekas injeksi anak tampak penyebab nyeri meningkat 4. Ajarkan keluarga teknik non 4. Untuk mengurangi nyeri
(5) farmakologis teknik nafas dalam 5. Untuk memberikan edukasi
lemah, anak menangis terus-
3. Melaporkan nyeri 5. Berikan pengetahuan tentang kepada keluarga terkait nyeri
terusan, suhu kulit teraba terkontrol meningkat (5) penyebab,periode, dan pemicu 6. Untuk mengurangi nyeri
4. Nyeri menurun (5) nyeri 7. Untuk mengurangi nyeri
hangat, warna kulit agak
5. Kemerahan menurun (5) 6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
kemerahan, S: 37,2ºC 6. Meringis menurun (5) 7. Kolaborasi pemberian analgetik,
7. Frekuensi nadi menurun jika perlu.
(5)
33
No DiagnosaKeperawatan TujuandanKriteriaHasil RencanaKeperawatan/Intervensi Rasional
2. Resiko Hipertermi Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab hipertermia 1. Untuk mengetahui penyebab
keperawatan selama 3x7 jam 2. Monitor suhu tubuh hipertermia
berhubungan dengan
diharapakan hipertermi hilang 3. Sediakan lingkungan yang dingin 2. Untuk mengetahui suhu
termoregulasi terganggu yang dengan kriteria hasil: 4. Longgarkan atau lepaskan tubuh klien
1. Kulit merah menurun (5) pakaian 3. Untuk menghangatkan
ditandai dengan anak tampak
2. Menggigil menurun (5) 5. Basahi dan kipasi bagian tubuh tubuh klien
lemah, anak menangis terus- 3. Kejang menurun (5) 6. Berikan cairan oral seperti ASI 4. Memberikan kenyamanan
4. Pucat menurun (5) 7. Berikan oksigen, jika perlu pada pasien
terusan,anak tampak rewel,
5. Takikardia menurun (5) 8. Anjurkan tirah baring 5. Untuk menstabilkan tubuh
suhu kulit teraba hangat, warna 6. Takipnea menurun (5) 9. Anjurkan keluarga untuk klien
7. Suhu tubuh membaik (5) memberikan kompres hangat 6. Mengganti cairan tubuh
kulit agak kemerahan, S:
8. Kadar glukosa darah 10. Kolaborasi pemberian cairan dan klien yang hilang
37,2ºC. membaik (5) elektrolit intravena 7. Membantu pernafasan klien
8. Untuk membantu
menambah cairan tubuh
klien
Rasional
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
34
Defisit pengetahuan tentang Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan 1. Untuk mengetahui tingkat
imunisasi berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 7 jam menerima informasi pengetahuan pasien
2. Untuk menambah pengetahuan
kurang terpaparnya informasi diharapkan pengetahuan pasien 2. Identifikasi factor-faktor yang dapat
pasien
ditandai dengan ibu Nampak dan keluarga bertambah dengan meningkatkan dan menurunkan 3. Mengatahui tingkat pemahaman
bingung, Nampak sering kriteria hasil : motivasi perilaku hidup bersih dan pasien tentang penjelasan
kondisi penyakit
bertanya, kelahiran anak 1. Perilaku sesuai anjuran sehat
4. Untuk menyesuaikan jadwal
meningkat (5)
pertama. 3. Sediakan materi dan media pendidikan pasien dan perawat sesuai
2. Verbalisasi minat dalam
belajar meningkat (5) kesehatan ketentuan
3. Kemampuan menjelaskan 5. Memberikan informasi perilaku
. 4. Berikan informasi terkait jadwal
pengetahuan tentang suatu hidup bersih dan sehat
topic meningkat (5) imunisasi 6. Untuk menghindari penyebab
4. Kemampuan
5. Jelaskan factor resiko yang dapat yang dapat mempengaruhi
menggambarkan
pengalaman sebelumnya mempengaruhi kesehatan kesehatan
yang sesuai dengan topic
meningkat (5)
5. Perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat (5)
35
Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan
Implementasi
Jam Jam: 10.00 Wib Nama Perawat
Rabu, 09 Juni 1. Melakukan identifikasi lokasi,karaktertistik,durasi neyri S: -
2. Melakukan identifikasi skala nyeri O:
2021
3. Melakukan identifikasi factor yang memperberat dan Klien tampak menangis
memperingan nyeri
08.30 WIB 4. Mengajarkan keluarga teknik non farmakologis teknik Tampak luka bekas injeksi di lengan kanan
nafas dalam atas
Dx 1 Nyeri 5. Memberikan pengetahuan tentang penyebab,periode, dan Klien tampak meringis
akut pemicu nyeri Suhu tubuh menurun
6. Menjelaskan kepada keluarga strategi meredakan nyeri Armia Silviani
Kemerahan menurun
7. Melakukan kolaborasi pemberian analgetik
TTV
S : 37,2oC
R : 28 x/m
A: Masalah nyeri belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
36
08.30 WIB 3. Menganjurkan keluarga menyediakan lingkungan yang O:
dingin Klien tampak menangis
Dx 2 Resiko 4. Menganjurkan keluarga Melonggarkan atau lepaskan Suhu tubuh menurun
Hipertermi pakaian Kemerahan menurun
5. Menganjurkan keluarga kompres hangat pada area lipatan Suhu tubuh mulai teraba dingin
bayi TTV Armia Silviani
6. Menganjurkan ibu memberikan ASI S : 37,2oC
7. Menganjurkan keluarga untuk anak tirah baring R : 28 x/m
A: Masalah hipertermia belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Tanda tangan
Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Implementasi dan
Jam Jam: 10.00 Wib
Nama Perawat
Rabu, 09 Juni 2021 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang S: Pasien mengatakan”Saya paham dan mengerti
10.30 WIB imunisasi dengan apa yang sudah disampaikan dan dijelaskan”
37
Dx 3 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang O:
Defisit pengetahuan imunisasi dan jadwal imunisasi kepada keluarga - Keluarga tampak mengerti
3. Menanyakan kembali pada pasien atau keluarga - Keluarga dapat menyebutkan kembali tentang
tentang imunisasi Armia Silviani
pengertian manfaat imunisasi
- Keluarga memahami tentang jadwal imunisasi
A: Masalah defisit pengetahuan teratasi
P: Hentikan intervensi
38
DAFTAR PUSTAKA
Grace, Edward, dkk. 2007. Praktik Kebidanan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan – Jakarta : EGC, 2009.
Tabar, Ben – Zion, Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi / Ben-Zion Tabel –
Ed.2 – Jakarta : EGC, 2010.
Wahyudi. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-wahyuhiday-6038-2-
babii.pdf diakses pada tanggal 19 Nopember 2020 Pukul : 16.01 WIB.
39
SATUAN ACARA PENYULUHAN
IMUNISASI
Disusun Oleh:
Armia Silviani
2018.C.10a.0926
40
Pokok Bahasan : Imunisasi
Sub Pokok Bahasan : Imunisasi
Sasaran : Keluarga
Tempat : Puskesmas Pahandut
Hari / Tanggal :
Waktu : ±10 Menit
Pelaksana : Armia Silviani
1. Tujuan Instruksional
1) Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 15 menit, Orang tua dan
keluarga memahami dan mampu menjelaskan tentang Imunisasi
2) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian Imunisasi
2. Menyebutkan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan siapa yang mendapatkan imunisasi
4. Menyebutkan kegunaan imunisasi
3) Metode dan Media
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Leaflet
41
4) Kegiatan
No Langkah-langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1 Pendahuluan 1 menit Memberi salam dan Menjawab salam
memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan Mendengarkan
tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi Menjawab
yang akan diberikan pertanyaan
2 Penyajian 3 menit Menjelaskan materi
penyuluhan mengenai : Mendengarkan
Pengertian imunisasi dengan seksama
Manfaat imunisasi
Siapa saja yang diberikan
pemberian imunisasi Mengajukan
Jenis imunisasi pertanyaan
3 Evaluasi 3 menit Memberikan pertanyaan Menjawab
akhir sebagai evaluasi Mendemonstrasikan
4 Penutup 3 menit Menyimpulkan bersama- Mendengarkan
sama hasil kegiatan
penyuluhan
Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Materi
1) Pengertian Imunisasi
42
Imunisasi adalah : suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif pada
bayi atau anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan vaksin (bibit
penyakit yang telah dimatikan/dilemahkan).
2) Manfaat / Tujuan Diberikan Imunisasi
(1) Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat
(2) Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :
b. Penyakit TBC Paru
c. Penyakit Difteri
d. Penyakit Tetanus
e. Penyakit Pertusis
f.Penyakit polio
g. Penyakit campak
h. Penyakit hepatitis B
3) Siapa saja yang perlu mendapat imunisasi
(1) Semua orang terutama bayi dan anak.
(2) Semua orang yang kontak dengan penyakit menular.
4) Apakah imunisasi harus diberikan pada saat anak atau bayi dalam keadaan
sehat
Sebaiknya demikian, tetapi penyakit-penyakit seperti batuk, pilek, sedikit
mencret dan gizi agak kurang tidak merupakan halangan untuk diberikannnya
imunisasi.
5) Efek samping dari vaksinisasi
(1) DPT
a. Ringan : bengkak/nyeri pada daerah suntikan
b. Berat : Menangis hebat > 4 jam, kejang,syok.
(2) Campak : kemerahan pada daerah suntikan, panas, borok.
(3) BCG : borok.
6) Kegunaan vaksin
(1) Vaksin BCG diberikan berguna untuk mencegah penyakit TBC .
43
(2) Vaksin DPT diberikan berguna untuk mencegah pemyakit Dipteri ,
Pertusis, Tetanus.
(3) Vaksin Polio diberikan berguna untuk mencegah penyakit Polio.
4) Vaksin Campak diberikan berguna untuk mencegah penyakit Campak
( Gabagen).
5) Vaksin Hepatitis B, diberikan berguna untuk mencegah penyakit
Hepatitis ( Radang hati)
7) Jadwal Imunisasi Pada Bayi Dan Anak
JENIS WAKTU PEMBERIAN
BCG 3 – 14 BULAN
44
45
46