Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Fraktur


Sub Pokok Bahasan : Fraktur Femur
Sasaran : Keluarga pasien di ruang 17
Waktu : 15 Menit ( 09.30 – 09.45 WIB)
PertemuanKe : 1
Tanggal : 23 November 2020
Tempat : Ruang 17 RSU Dr. Saiful Anwar Malang
:
A. Latar Belakang Masalah
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
danatautulangrawan yang umumnyadisebabkanolehrudapkasa.Trauma yang
menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung, misalnya benturan pada
lengan bawah yang menyebabakan patah tulang radius dan ulna, dan dapat berupa
tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu pada lengan yang menyebabkan tulang
klavikulaatau radius distal patah.
Akibat trauma pada tulang tergantung pada jenis trauma, kekuatan dan arahnya.
Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang kuat dapat menyebabkan tulang
patah dengan luka terbuka. Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sen didapat
menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. Di
antara jenis patah tulang, patah tulang cruris adalah menduduki peringkat pertama dari
keseluruhan angka kejadian patah tulang yang terjadi. Penderita kebanyakan adalah
pengendara sepeda motor. K omplikasi akibat patah tulang cukup banyak mulai dari
ringan sampai berat bahkan sampai menimbulkan kecacatan, di samping itu patah
tulang membutuhkan biaya perawatan dan pengobatan yang cukup tinggi.
B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami dan
mengetahui fraktur femur.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama15 menit diharapkan keluarga pasien mampu:
1. Menyebutkan pengertian fraktur femur secara benar tanpa melihat catatan/
leaflet.
2. Menyebutkan hal-hal yang dapat menyebabkan fraktur femur.
3. Menyebutkan tanda dan gejala fraktur femur.
4. Menyebutkan penatalaksanaan tentang fraktur femur.
5. Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam patah tulang:

C. Materi    : (terlampir)

D.   Metoda  : Ceramah dan tanya jawab

E .    Media    : Leaflet

F.   StrategiPelaksanaan

NO KEGIATAN PENYULUH KLIEN


1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Menerima dengan
Menjelaskantuju baik

2. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak dengan


tentang baik
2. Perawatan luka.
3. Memberikan 2. Mengajukan
kesempatan untuk beberapa pertanyaan
bertanya 3. Menyimak dengan
4. Menjawab pertanyaan baik
yang diajukan

3. Penutup 1. Mengulang kembali 1. Mampu menjawab


materi yang pertanyaan yang
disampaikan dengan diajukan
mengajukan
pertanyaan
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam

F. SETTING TEMPAT
G. PENGORGANISIAN
1. Leader : Leliana
2. Fasilitator : Dadang Dwi P
Ike Pennysa M.I
3. Observasi : Ayu Ari Kristanti

H. Evaluasi
1. Struktur
a. Semua alat tersedia lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
b. Peserta hadir tepat waktu
c. Tim penyuluhan hadir 15 menit sebelum acara dimulai.
2. Proses
a. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
b. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Hasil
a. Peserta mengerti tentang pencegahan diare.
b. Peserta mampu menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan,
dan pengobatan.
MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya disertai dengan
luka pada jaringan lunak disekitarnya, kerusakan otot, ruptur tendon, kerusakan
pembuluh darah dan luka organ-organ tubuh.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis,
lokasi, dan luasnya. Biasanya disebabkan oleh stress pada tulang yang melebihi daya
tahan tulang (smeltzer, 2010)
Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang femur, baik pada bagian
kaput, kolum, trokhanter femur, atau pada daerah kondiler/ supra kondiler (daerah lutut)
2. KLASIFIKASI
Ada 2 tipe dari fraktur femur, yaitu:
1. Fraktur Intrakapsuler Femur yang terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan melalui
kepala femur (Capital Fraktur)
a. Terjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebih besar / yang
lebih kecil / pada daerah intertrokhanter.
b. Terjadi di bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah
trokhan terkecil.
2. Fraktur Ekstrakapsuler
a. Hanya dibawah kepala femur
b. Melalui leher dari femur
3.  PENYEBAB FRAKTUR
1. Trauma langsung/direct trauma, yaitu apabila fraktur terjadi di tempat, dimana bagian
tersebut mendapat ruda paksa misalnya benturan pukulan yang mengakibatkan patah
tulang.
2. Trauma yang tidak langsung/indirect trauma, contoh penderita jatuh dengan lengan
dalam keadaan ekstensi dapat terjadi fraktur pergelangan tangan.
3. Trauma ringan pun dapatmenyebabkanterjadinyafrakturbilatulangitusendirirapuh/ada
“underlying disease” dalam hal ini disebut fraktur patologis
4.    TANDA DAN GEJALA
1.      Sakit (nyeri)
2.      Inspeksi
3.       Bengkak
4.      Deformitas
5.      Palpasi
6.       Nyeri
7.      Nyerisumbu
8.       Krepitasi
9.      Gerakan
10.    Aktif (tidak bisa – fungsiolasea)
5.   PENATALAKSANAAN
Prinsipnya ada 2 jenis yaitu konservatif dan operatif, criteria untuk menentukan
pengobatan dapat dilaksanakan secara konservatif (operatif) selamanya tidak absolut.
1. Sebagai pedoman dapat dikemukakan sebagai berikut.
Cara Konservatif
1.  Anak-anak dan remaja, dimana masih ada pertumbuhan tulang panjang
2.Adanya infeksi/diperkirakan dapat terjadi infeksi
3.  Jenis fraktur tidak cocok untuk pemasangan fiksasi internal
4.  Ada kontraindikasi untuk dilakukan operasi

Cara Operatif dilakukan apabila:


1.  Bila reposisi mengalami kegagalan
2.  Pada orang tua dan lemah (imobilisasi) – akibat yang lebihburuk
3.  Fraktur multiple pada ekstremitas bawah
4.  Fraktur patologik
5.  Penderita yang memerlukan immobilisasi cepat
6. DISKRIPSI FRAKTUR
Berdasarkan Keadaan Luka
1. Fraktur Tertutup “closed fraktur” bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar.
2.  Fraktur Terbuka “open/compound fraktur” bila terdapat hubungan antara fragmen
tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit.
Berdasarkan Garis Patahlo
1. Fraktur Komplet, bila garis patahnya menyeberang dari satu sisi kesisi yang lain jadi
mengenai dari seluruh korteks tulang.
2. Fraktur Inkomplet, bila tidak mengenai korteks tulang pada sisi yang lain jadi masih
ada korteks yang utuh sering kali pada anak-anak “Green Stick Frackture”.
Berdasarkan Jumlah Garis Patah
1. Simple Fraktur dengan satu garis patah.
2. Communitive Fraktur, bila ada garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan /
bertemu
3.  Segmental Fraktur, bila garis patah lebih dari satu dan tidak saling berhubungan
dengan pengertian bahwa fraktur terjadi pada tulang yang sama, eksfraktur yang
terjadi pada 1/3 proksimal dan 1/3 distal.
Berdasarkan Arah Garis Patah
1. Fraktur melintang
2. Fraktur miring
3. Fraktur spiral
4. Fraktur kompresi
5. Fraktur V/Y/T sering pada permukaan sendi
7. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam patah tulang:
a. Mengenai sisi kanan (dekstra) atau sisi kiri (sinistra) anggota gerak.
b. Lokalisasinya semua tulang dibagi menjadi 1/3 proksimal, 1/3 tengah, dan 1/3 distal
kecuali klaukula dibagi menjadi ¼ medial ½ tengah lateral.
c. Dislokasi fragmen tulang
- Undisplaced

Anda mungkin juga menyukai