Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL

MATERNITAS

OLEH :

ANJELINUS IAS LODONG

NIM. 181470

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA MALANG

MALANG

2020
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN NORMAL

A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan) bulan) dan bila lebih dari 43
minggu disebut disebut sebagai sebagai kehamilan kehamilan post matur.
Kehamilan Kehamilan antara 28 sampai 3! minggu disebut disebut kehamilan
prematur. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu)
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah telah viable (dapat hidup).
(Hanifa Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk
dan ukuran uterus sama/ sesuai usia kehamilan. Trimester 1 (sebelum 14
minggu) trimester 2 (antara minggu 14-28) dan trimester ketiga (antara 28-36
minggu dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat aspek berikut yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti leher yang menghubungkan kepala dengan bagian bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak bergerak sehingga sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi.
d. Nidasi
e. Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
f. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan:
a) Triwulan 1 antara 0-12 minggu.
b) Triwulan 2 antara 12-28 minggu.
c) Triwulan 3 antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010:19 )

C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan Ketika seorang perempuan melakukan
hubungan seksual hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi
perempuan tersebut akan hamil (terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel
sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc dan
setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta
buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba fallopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur atau
dengan kata lain terdapat sel telur yang matang maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

Pathway

D. Tanda dan gejala kehamilan


1. Tanda pasti kehamilan
a) Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin
b) Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c) Dapat dirasakan gerakan janin
d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin
e) Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin dan
dapat diperkirakan diperkirakan tuanya kehamilan kehamilan serta
dapat menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a) Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b) Leukore sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan
hormon progesteron
c) Epulis (hipertrofi papila gingiva) sering terjadi pada TM I kehamilan
d) Perubahan payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli
payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen
berlebihan. Terdapat kolostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
e) Pembesaran abdomen, jelas terlihat setelah kehamilan 12 minggu.
f) Suhu basal meningkat terus antara 37,2-39,8 OC
g) Perubahan organ-organ dalam pelvis :
1) Tanda chadwick : livid terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar ke salah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan. Tes
kehamilan yng banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen
antibodi dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi
hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing pingsan dan mudah muntah. Pingsan sering ditemukan bila
berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan lalu
hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

E. Klasifikasi kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan :
a. Kehamilan prematur: usia kehamilan antara 28 sampai 39 minggu
b. Kehamilan aterm: kehamilan antara 39 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm: kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42
minggu.

2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:


a. Kehamilan trimester 1: antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester 2: antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester 3: antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro,2009)

F. Perubahan pada Ibu Hamil


a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
- Elastisitas vagina bertambah
- Getah dalam vagina biasanya bertambah reaksi asam PH : 3,5-6
- Pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna
selaput selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan (tanda
chadwick).
3. Ovarium (indung telur)
Ovulasi terhenti masih terdapat corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal papila normal
dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elastis dibawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mamae melebar dan lebih tua warnanya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim
kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernapas lebih dalam, sekitar 20-25%
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono, 2010:94-100)

b. Perubahan psikologis ibu hamil


1. Trimester pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan perubahan
psikologi seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya merasakan kekecewaan
penolakan kecemasan dan kesedihan.
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar- benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan
seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya.
c. Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap setiap wanita.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido akan
menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.

2. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu terlalu dirasakan dirasakan ibu sebagai sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontrukt secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya
dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. bayinya. Gerakan-gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu-waktu.
Ini mengebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua, keluarga mulai menduga-duga apakah
bayi mereka laki-laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan
sudah mulai memilih nama untuk bayi mereka.
(Marjati, dkk, 2010; 68-69)

G. Ketidaknyamanan dalam Kehamilan


Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan bagi
kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. ( Idayah, 2008. 120)
1. Ketidaknyamanan ibu hamil trimester 1
Trimester 1 yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada trimester 1
ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah letih pusing sering kencing
meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina, meningkatnya kerentanan
emosional.
2. Ketidaknyamanan ibu hamil trimester 2
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28. Trimester
kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan.
Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini menjadi tidak
terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan dan kekuatan.
3. Ketidaknyamanan ibu hamil trimester 3
Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari minggu ke-2 sampai
minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan kegairahan
ketika terpikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang bayi anda
meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawatiran berkenaan dengan
persalinan dan kelahiran anak. Ketidaknyamanan akibat ukuran bayi yang
sedang tumbuh mungkin sedikit mengganggu.

H. Komplikasi kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada trimester 1
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester 1. Mual biasa
terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda perdarahan muda perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik.
2. Komplikasi kehamilan pada trimester 2
a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya gejala mual
dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester
2. Namun ketika hal ini masih terjadi berarti ibu hamil mengalami
komplikasi. kehamilan. Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat
meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu
juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari
dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi ibu hamil harus menjalani
perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau
radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan
karena kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan.
Dalam keadaan ini gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi
bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif perdarahan juga akan terjadi
terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak
yang lebih banyak.
c. Diabetes gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu
sering lapar haus sering buang air kecil tetapi berat badan cenderung
cenderung menurun. menurun. Bila menemui menemui tanda-tanda
tanda-tanda itu segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan
kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan darah tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya
hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan
oksigen pada janin. Namun kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak
terjadi secara berlarut-larut.

3. Komplikasi kehamilan pada trimester 3


a. Plasenta previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester
ketiga. Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan
lahir. Bila ini terjadi ibu hamil akan mengalami perdarahan.
Perdarahan tersebut ada yang terjadi secara perlahan-lahan ada juga
yang secara tiba-tiba. Karena itu ibu hamil bisa langsung shock dan
lemas.
b. Sakit Kepala hebat
Umumnya ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu
terjadi karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya
sakit kepala tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat.
Namun ada kelainan kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil di
trimester ketiga berupa sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit ini
tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala ini adalah
tanda preeklamsia.
c. Anggota tubuh bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala tubuh bengkak
juga biasa terjadi pada ibu hamil. Namun waspadalah jika
pembengkakan tersebut tidak hilang setelah beristirahat.
Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut edema, adalah
penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan
pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang
menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin terkena
gagal jantung atau anemia.
d. Ketuban pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya dapat terjadi pada ibu yang
sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan
pervaginam. Pecahnya ketuban dapat disertai dengan keluarnya
anggota tubuh janin seperti tangan kaki atau plasenta. Ibu hamil yang
belum cukup bulan untuk melahirkan bila mengalami kejadian ini
harus segera pergi ke rumah sakit. Terlebih cairan ketuban sangat
penting dalam proses persalinan. Ketuban yang pecah sebelum
waktunya disebabkan karena berbagai berbagai hal. Pertama karena
selaput ketuban kurang kuat. Kedua adanya infeksi dari mulut rahim
atau vagina.
(Marjati, dkk. 2010 ;100 - 106)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL

1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam
suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35
tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama
pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
cara pendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.

2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing
manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk
mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung,
darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker
ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan
hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh
karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak
kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada
usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai
3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama
haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
f)
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan
setelah bayi lahir, BBLR.

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu


Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu
apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan
adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan
selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu
normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan
tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18
minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida.
Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan
lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x
pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup
diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak
membahayakan janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi.

11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.

12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi,
vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang
banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan
perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal
ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan
pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena
kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal
mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga
mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin
terhadap usus besar dan rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga
dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat
dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba,
2000:140).
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan
dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga
yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,
dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan.
Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik
dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya
(Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)

13) Riwayat Psikososial dan Budaya


Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaimana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamilan. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan
keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat
dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.

14) Pola Spiritual


Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan
sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau
penurunan berat badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang
merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur

2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1. Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi
2. Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3. Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4. Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik
5. Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis,
gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
- Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpigmentasi pada
areola, puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
- Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).

c. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
- Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka
klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang
fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis

Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus

Leopold III :

(1) Dipergunakan satu tangan saja


(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :

(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.


(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga
panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran terbesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar
kepala belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk
menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.

1) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)


2) Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelainan cervik dan vagina.
Apabila perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus
dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak plasenta.
3) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien
lemah serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2

DAFTAR PUSTAKA
Deswani. 2017. Keperawatan Maternitas. Diakses secara online pada tanggal 29 november 2020. https://www.google.com/url?

sa=t&source=web&rct=j&url=http://poltekkesbanten.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/KEPERAWATAN-MATERNITAS-DAFTAR-

ISI.pdf&ved=2ahUKEwjanvGN7qntAhUTfX0KHekZBOcQFjABegQIAxAB&usg=AOvVaw0c76B-SYwokKn3iD8JMI7d

Lazuardi, A. 2011. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil. Diakses secara online pada tanggal 29 November 2020.

https://id.scribd.com/doc/57802044/Asuhan-Keperawatan-Ibu-Hamil

Raharja, B. 2014. Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Kehamilan Normal. Diakses secara online pada tanggal 29 November

2020. https://id.scribd.com/doc/206643121/Laporan-Pendahuluan-Asuhan-Keperawatan-Kehamilan-Normal

Anda mungkin juga menyukai