MATERNITAS
OLEH :
NIM. 181470
MALANG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN NORMAL
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan) bulan) dan bila lebih dari 43
minggu disebut disebut sebagai sebagai kehamilan kehamilan post matur.
Kehamilan Kehamilan antara 28 sampai 3! minggu disebut disebut kehamilan
prematur. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu)
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah telah viable (dapat hidup).
(Hanifa Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk
dan ukuran uterus sama/ sesuai usia kehamilan. Trimester 1 (sebelum 14
minggu) trimester 2 (antara minggu 14-28) dan trimester ketiga (antara 28-36
minggu dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat aspek berikut yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti leher yang menghubungkan kepala dengan bagian bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak bergerak sehingga sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi.
d. Nidasi
e. Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
f. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan:
a) Triwulan 1 antara 0-12 minggu.
b) Triwulan 2 antara 12-28 minggu.
c) Triwulan 3 antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010:19 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan Ketika seorang perempuan melakukan
hubungan seksual hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi
perempuan tersebut akan hamil (terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel
sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc dan
setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta
buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba fallopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur atau
dengan kata lain terdapat sel telur yang matang maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
E. Klasifikasi kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan :
a. Kehamilan prematur: usia kehamilan antara 28 sampai 39 minggu
b. Kehamilan aterm: kehamilan antara 39 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm: kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42
minggu.
2. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu terlalu dirasakan dirasakan ibu sebagai sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontrukt secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya
dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. bayinya. Gerakan-gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu-waktu.
Ini mengebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua, keluarga mulai menduga-duga apakah
bayi mereka laki-laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan
sudah mulai memilih nama untuk bayi mereka.
(Marjati, dkk, 2010; 68-69)
H. Komplikasi kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada trimester 1
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester 1. Mual biasa
terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda perdarahan muda perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik.
2. Komplikasi kehamilan pada trimester 2
a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya gejala mual
dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester
2. Namun ketika hal ini masih terjadi berarti ibu hamil mengalami
komplikasi. kehamilan. Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat
meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu
juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari
dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi ibu hamil harus menjalani
perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau
radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan
karena kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan.
Dalam keadaan ini gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi
bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif perdarahan juga akan terjadi
terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak
yang lebih banyak.
c. Diabetes gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu
sering lapar haus sering buang air kecil tetapi berat badan cenderung
cenderung menurun. menurun. Bila menemui menemui tanda-tanda
tanda-tanda itu segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan
kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan darah tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya
hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan
oksigen pada janin. Namun kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak
terjadi secara berlarut-larut.
1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam
suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35
tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama
pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
cara pendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing
manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk
mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung,
darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker
ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan
hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh
karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak
kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada
usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai
3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama
haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
f)
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan
setelah bayi lahir, BBLR.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan
sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau
penurunan berat badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang
merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1. Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau lesi
2. Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3. Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4. Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik
5. Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis,
gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6. Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
- Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpigmentasi pada
areola, puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
- Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
- Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka
klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang
fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus
Leopold III :
Leopold IV :
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. 2017. Keperawatan Maternitas. Diakses secara online pada tanggal 29 november 2020. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://poltekkesbanten.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/KEPERAWATAN-MATERNITAS-DAFTAR-
ISI.pdf&ved=2ahUKEwjanvGN7qntAhUTfX0KHekZBOcQFjABegQIAxAB&usg=AOvVaw0c76B-SYwokKn3iD8JMI7d
Lazuardi, A. 2011. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil. Diakses secara online pada tanggal 29 November 2020.
https://id.scribd.com/doc/57802044/Asuhan-Keperawatan-Ibu-Hamil
Raharja, B. 2014. Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Kehamilan Normal. Diakses secara online pada tanggal 29 November
2020. https://id.scribd.com/doc/206643121/Laporan-Pendahuluan-Asuhan-Keperawatan-Kehamilan-Normal