Oleh :
Pendidikan Profesi Ners RW 01
Kelompok A
C. Manfaat
a. Bagi Layanan Kesehatan
- Wilayah RW 01
Diharapkan dari kegiatan yang akan dilakukan dapat bermanfaat dan dapat
diterapkan untuk mengatasi masalah ISPA pada BALITA di RW I
Kelurahan Krobokan
- Puskesmas
Memberikan data baru tentang penyakit ISPA di wilayah cakupan
puskesmas Krobokan kususnya RW 1 tentang pengaruh terapi uap air
(inhalasi) dengan minyak kayu putih terhadap kejadian ISPA pada balita.
Diharapkan dari kegiatan yang akan dilakukan dapat membantu dalam
mengatasi ISPA yang terjadi pada balita .
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil dari kegiatan yang akan dilakukan ini sebagai bahan ide
selanjutnya dan dapat dikembangkan terkait dengan ISPA dan cara
penatalaksanaannya
D. KARAKTERISTIK SASARAN
Sasaran : Balita dan orang tua yang memiliki balia di wilayah RW I kelurahan
Krobokan
E. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ tanggal :
Waktu : 09.00-selesai
Tempat :
F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Demonstrasi
G. MEDIA
1. LCD
2. Video dan bahan habis pakai
- Leaflet
H. SUSUNAN KEGIATAN
Metode
NO Kegiatan Leader Kegiatan Klien Media
Tahapan
1. Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab salam PPT
Waktu : 5 b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
menit c. Menjelaskan maksud dan tujuan c. Berpartisipasi
d. Mengkaji pengetahuan peserta aktif
mengenai ISPA d. Menjawab
pertanyaan
2. Penyajian a. Menjelaskan tentang pengertian a. Mendengarkan PPT dan
Waktu :45 ISPA b. Berpartisipasi pantum
menit b. Menjelaksan tentang penyebab aktif
ISPA c. Mempraktikkan
c. Menjelaskan tentang tanda dan dengan benar
gejala ISPA
d. Menjelaskan pencegahan ISPA
e. Menjelaskan penanganan ISPA
f. Menjelaskan melalui paparan
presentasi ppt
g. Meminta peserta untuk mengulangi
atau menjelaskan kembali
mengenai materi yang telah
dijelaskan
3. Evaluasi a. Memberi kesempatan kepada a. Berpartisipasi PPT
Waktu : 10 peserta untuk bertanya aktif
menit b. Mengevaluasi pemahaman peserta b. Mampu
tentang ISPA serta cara menjawab
penanganan, penularan, dan pertanyaan
pencegahan
I. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji : Observer
: Fasilitator : Media
: Peserta
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Penyaji
1). Dapat menyajikan materi dengan baik
b. Fasilitator
1). Mampu memotivasi peserta untuk memperhatikan materi
2). Mampu memotivasi peserta untuk memberikan pendapat
2. Evaluasi Proses
a. Peserta dapat mengerti materi yang disampaikan
b. 75% peserta tidak meninggalkan acara kegiatan
3. Evaluasi Hasil
75% peserta mampu menjelaskan pengertian ISPA, 75% peserta mampu
menyebutkan penyebab ISPA, 75% peserta mampu menyebutkan tanda dan
gejala ISPA, 75% peserta mampu menyebutkan cara pencegahan ISPA, 75%
peserta mampu menyebutkan penanganan ISPA.
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian ISPA
ISPA adalah masuknya mikroorganisme (bakteri, virus, riketsi) ke dalam
saluran pernapasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat
berlangsung sampai 14 hari. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
merupakan suatu infeksi yang bersifat akut yang menyerang salah satu
atau lebih saluran pernafasan mulai dari hidung sampai alveolus termasuk
(sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Depkes, 2017)
2. Penyebab ISPA
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen non- infeksius. Agen
infeksius yang paling umum dapat menyebabkan infeksi saluran
pernafasan akut adalah virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV),
nonpolio enterovirus (coxsackie viruses Adan B), Adenovirus,
Parainfluenza, dan Human metapneumo viruses. Agen infeksius selain
virus juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus, haemophilus
influenza, Chlamydia trachomatis, mycoplasma, dan pneumococcus
(Wilson, 2015)
3. Tanda dan Gejala ISPA
Djojodibroto (2016), menyebutkan tanda dan gejala ISPA sesuai dengan
anatomi saluran pernafasan yang terserang yaitu:
a. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas. Gejala yang sering
timbul yaitu pengeluaran cairan (discharge) nasal yang berlebihan,
bersin, obstruksi nasal, mata berair, konjungtivitis ringan, sakit
tenggorokan yang ringan sampai berat, rasa kering pada bagian
posterior palatum mole dan uvula, sakit kepala, malaise, lesu, batuk
seringkali terjadi, dan terkadang timbul demam.
b. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian bawah. Gejala yang timbul
biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas
seperti hidung buntu, pilek, dan sakit tenggorokan. Batuk yang
bervariasi dari ringan sampai berat, biasanya dimualai dengan batuk
yang tidak produktif. Setelah beberapa hari akan terdapat produksi
sputum yang banyak; dapat bersifat mucus tetapi dapat juga
mukopurulen. Pada pemeriksaan fisik, biasanya akan ditemukan suara
wheezing atau ronkhi yang dapat terdengar jika produksi sputum
meningkat
4. Pengobatan ISPA
a. Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan
dahak agar lebih mudah untuk dikeluarkan
b. Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu, untuk meredakan
batuk
c. Berkumur dengan air hangat yang diberi garam jika mengalami sakit
tenggorokan
d. Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan
minyak kayu putih atau mentol, untuk meredakan hidung tersumbat
e. Memosisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan
bantal, untuk melancarkan pernapasan
5. Pencegahan ISPA
a) Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat
umum.
b) Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan
mata.
c)Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin
atau batuk, agar penyakit tidak menyebar ke orang lain.
d) Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C,
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
e) Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
f) Lakukan olahraga secara rutin.
g) Hentikan kebiasaan angggota keluarga merokok.
h) Dapatkan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, maupun
pneumonia, dan diskusikan dengan dokter mengenai keperluan,
manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.