Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ INFEKSI NOSOKOMIAL”

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


IRNA III RSUD SAIFUL ANWAR MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan Infeksi Nosokomial

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


Tanggal : 10 Januari 2019

Oleh :
1. Ners UMM
2. Ners Kandedes

Mengetahui,

Persepton Akademik Perseptor Klinik

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Infeksi Nosokomial


Sasaran : keluarga, klien dan pengunjung ruang 19 RSSA
Tempat : Ruang 19 RSSA
Hari / Tgl : Kamis, 10 Januari 2019
Waktu : 25 menit
I. Tujuan Intruksinasional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta memahami tentang
infeksi nosokomial
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari infeksi nosokomial
b. Menyebutkan cara penularan infeksi nosokomial
c. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan enam
langkah cuci tangan, etika batuk, dan penataan lingkungan ‘
d. Menejelaskan dan mendemontrasikan enam langkah cara cuci tangan
dan etika batuk
III. Materi
(Terlampir)
a. Pengertian infeksi nosokomial
b. Cara penularan infeksi nosokomial
c. Pencegahan infeksi nosokomial dengan enam langkah cuci tangan, etika
batuk dan penataan lingkungan
d. Mendemontrasikan enam langkah cuci tangan
IV. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
V. Media
a. LCD
b. Laptop
c. Leaflet
VI. Setting Tempat
Ruang 19
DENAH TEMPAT

Pemateri

Peserta Peserta Peserta Peserta

VII. Kegiatan Belajar Mengajar


N Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode
o
1 Pembu 5 q Mengucapkan salam q Menjawab Ceramah
. kaan Menit q Menjelaskan nama salam
dan akademi q Mendegar
q Menjelaskan tujuan kan/memperh
pendidikan kesehatan atikan
q Menyebutkan materi
yang diberikan
q Menanyakan
kesiapan peserta
2 Penyaji 15 Pelaksanaan : Ceramah,
. an menit 1. Penyampaian materi q Mendenga tanya
- Pengertian infeksi r/ jawab
nosokomial memperhatik
- Cara penularan an
infeksi nosokomial
- Cara mencegah
infeksi nosokomial q Mendenga
- Mendemontrasikan rkan
N Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode
o
cara enam langkah
cuci tangan dan
etika batuk q Memperha
2. Tanya jawab tikan
- Memberikan
kesempatan kepada q Memperha
peserta untuk tikan
bertanya

q Mendenga
r/
memperhatik
an

q Mendenga
rkan

q Bertanya
3 Penutu 5 q Menyimpulkan q Mendenga Ceramah,
. p menit materi penyuluhan rkan tanya
q Melakukan evaluasi / jawab
sumatif. memperhatik
q Melakukan refleksi an.
perasaan peserta q Merespon/
q Mengucapkan mengulangi
terimakasih dan q Merespon.
mengucapkan salam
q Menjawab
salam
VIII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur 
a. Peserta ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 19 RSSA  
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta memahami Pengertian infeksi nosokomial
b. Peserta memahami cara penularan infeksi nosokomial
c. Peserta memahami cara pencegahan infeksi nosokomial dengan
enam langakah cuci tangan, etika batuk dan penataan lingkungan
d. Peserta mampu mendemontrasikan cara enam langkah cuci tangan
dan etika batuk yang benar.
MATERI PENYULUHAN
“INFEKSI NOSOKOMIAL”

1. Definisi Infeksi Nosokomial


Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau
infeksi oleh kuman yang dapat selama berada di rumah sakit. Infeksi
nosokomial tidak saja menyangkut penderita tetapi juga yang kontak dengan
rumah sakit termasuk staf rumah sakit, sukarelawan, pengunjung dan
pengantar ataupun keluarga pasien yang menjaga pasien selama di rumah
sakit.
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan selama berada dalam
tindakan perawatan dan pengobatan di RS. Contohnya, apabila seorang
penjenguk menderita tuberkulosis (TBC)  dan tidak sengaja bersin di depan
pasien dengan imunosupresi atau penurunan daya tahan tubuh, kemudian
beberapa hari kemudian setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien positif
terkena TBC. Hal ini yang disebut infeksi nosokomial. Penyebaran penyakit
yang terjadi di rumah sakit baik dari pasien, keluarga pasien, dan tenaga
kesehatan.
Menurut Pendapat Ahli (dikutip dari Kompas, 2009). Infeksi nosokomial
menyebabkan 1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia, 8,7% pasien RS
menderita infeksi selama menjalani perawatan di RS.
Selama ini paparan terhadap informasi yang diberikan kepada keluarga
pasien ataupun pengunjung lainnya terhadap penularan infeksi ataupun
pencegahannya masih belum optimal, untuk itu dirasa diperlukan suatu
penyuluhan dengan tema khusus membahas tentang infeksi nosokomial.

2. Sumber Dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial


Sumber :
1. Hidup
a. Manusia yang menderita suatu penyakit
b. Binatang : kucing, tikus, lalat dan kecoa
2. Mati
a. Debu
b. Air
c. Cairan yang dikeluarkan oleh manusia, seperti : air ludah, nanah, air
kencing, darah, muntahan dan tinja.
Cara Penularan Infeksi Nosokomial
1. Melalui saluran pernafasan (Batuk, Bersin)
2. Melalui saluran pencernaan (muntah, makanan atau minuman yang
tercemari kotoran dari manusia atau binatang)
3. Melalui Kulit (keringat, bersentuhan dengan luka, masukknya darah
melalui luka

3. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial


1. Mencuci tangan
a. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan sabun  adalah merupakan satu
tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman
kedalam tubuh.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian
telapak, punggung tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan
membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan
manusia. Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun
secara bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat
dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air.
Mencuci tangan adalah  proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES,2007).
Jadi, pencegahan infeksi dengan mencuci tangan adalah
kegiatan membersihkan seluruh bagian-bagian tangan dimulai dari
telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari dan kuku dengan
air bersih dan sabun atau dapat juga dengan menggunakan
handscrub untuk mencegah penyebaran infeksi kuman melalui
tangan.
b. Kapan waktu mencuci tangan
Dalam perawat Indonesia (2016), 5 Momen Cuci Tangan atau Hand
Hygiene dilakukan pada saat:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan linkungan di sekitar pasien

c. Enam langkah cara mencuci tangan


1. Ratakan sabun dengan
menggosokkan pada kedua telapak tangan
2. Gosok punggung tangan dan
sela-sela jari, lakukan pada kedua tangan
3. Gosok kedua telapak dan
sela-sela jari kedua tangan
4. Gosok punggung jari kedua
tangan dengan posisi tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri dengan
diputar dalam gengganman tangan kanan, lakukan juga pada
tangan satunya
6. Usapkan ujung jari dan kuku
tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri, lakukan juga
pada tangan satunya kemudian dibilas
2. Menerapkan Etika Batuk Yang Benar
a. Pengertian  Batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan
dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi
di tenggorokan karena adanya lendir, gumpalan darah dan benda asing.
Batuk tidak hanya bertujuan untuk mengeluarkan lendir maupun
benda asing tetapi juga disebabkan oleh iritasi jalan nafas
(Djojodibroto, 2012).
b. Kebiasaan batuk yang salah.
a. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
b. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau
hidung saat batuk.
c. Membuang ludah sudah batuk disembarang tempat.
d. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang
tempat.
e. Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk
c. Etika Batuk
Alat:
a. Tissue, Kain Lap
b. Sabun dan air
c. Gel pembersih tangan (Handscrub)
Langkah-langkah
1) Tutup hidung dan mulut denganm Menggunakan tisu/saputangan
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
2) Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol.
3) Gunakan masker
d. Pembuangan ludah dan dahak yang benar
Alat :
a. Kaleng atau wadah tertutup/pot sputum
b. air sabun / karbol atau lisol
Prosedur :
1) Isi kaleng/ wadah tertutup/pot sputum dengan cairan sabun / karbol
atau lisol.
2) Meludah pada kaleng/ wadah tertutup/pot sputum
3) Tutup wadah dengan rapat setelah batuk
4) Buang dahak kelobang wc atau timbun dalam tanah ditempat yang
jauh keramaian.
5) Cuci tempat penampungan dahak dan cuci tangan

2. Penataan Lingkungan
a. Merapikan barang-barang yang berserakan dan menumpuk di dalam
ruangan, karena akan menimbulkan tempat yang nyaman untuk
bersarangnnya nyamuk. Barang-barang pasien dimasukkan semua ke
dalam lemari pasien dan tidak ada yang menumpuk diluar atau sudut
ruangan.
b. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada
tempatnya,   seperti air ludah atau muntahan punya tempat tersendiri
dan langsung dibuang     ditempat sampah khusus yang disediakan
RS
c. Tidak membolehkan anak dibaeah usia 12 tahun berkunjung ke
rumah sakit. Dikarenakan Anak-anak mudah terserang penyakit.
Anak-anak rentan terhadap   infeksi karena daya tahan tubuhnya
yang lebih rendah dibandingkan dengan orang   dewasa.
d. Membatasi pengunjung yang menjenguk pasien di rumah sakit,
karena akan menimbulkan ruangan yang sesak, masuk dengan
membawa kuman dari luar rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen PP & PL. (2013). Buku Krida Pengendalian Penyakit Ditjen Pp & Pl .
diakses tanggal 26 desember 2013 melalui www.pppl.depkes.go.id
Djojodibroto,R,.D.(2012). Respirologi. Jakarta : EGC.
Gegtries. (2010). Konsep etika batuk. diakses tanggal 26 desember 2013 melalui
http://gegtriee.wordpress.com/2010/10/02/etika-batuk/
Potter&Perry.(2005). Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC
Tjay, T.H & Rahardja K. (2007). Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan
efek-efek sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai