Oleh :
Leny Rahayau (201810461011019)
Kelompok 8 Profesi Ners
Alhamdulillah,
Segala puji bagi Allah, Tuhan segala makhluk yang telah memberikan kita nafas
untuk hidup. Segala puji teruntuk-Nya, atas rahmat yang telah dihadirkan dalam setiap
detiknya sehingga saya menyelesaikan tugas ini dengan segala kekurangan yang masih
terdapat didalamnya.
Shalawat dan salam seraya kami haturkan kepada sang Rasul Muhammad SAW, sang
panutan yang selalu kami rindukan syafaatnya di hari akhir nanti. Tugas laporan Jurnal
Departemen Keperawatan Dasar dengan segenap keikhlasan yang saya selesaikan disela-sela
waktu yang sangat sempit.
Namun keikhlasan tersebut serasa tidak terbuang sia-sia saat semua jerih payah ini
terbayar dengan terselesaikannya tugas ini. Pada akhirnya saya terus mengharapkan manfaat
dan timbal baliknya dari para pembaca sebagai sarana untuk memperbaiki segala kekurangan
yang ada di dalam tugas kali ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
3.1.2 Pengarang.................................................................................................................. 4
Populasi : 257 pasien dengan sirosis hati direkrut dari klinik hati rawat jalan dan
GI/ Penderita penyakit hati ................................................................................................ 5
iv
Sampel : 47 pasien dengan penyakit hati. ................................................................... 5
BAB IV ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................. 9
4.1Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
v
BAB I
PENDAHULUAN
berperan dalam sistem detoksifikasi dan metabolisme tubuh (Herwana, et al., 2011)
Hati merupakan salah satu organ yang rentan mengalami gangguan. Gangguan ini
mikroba, gangguan sirkulasi dan neoplasma. Penyakit yang sering terjadi pada hati
adalah infeksi virus hepatitis (A, B, C, D dan E), sirosis hati, akibat konsumsi alkohol,
perlemakan hati yang tidak disebabkan oleh konsumsi alkohol, dan karsinoma sel hati
(Kumar, et al., 2013). Penyakit hepatitis merupakan penyakit yang paling sering di
mencapai angka 90% dan usia di bawah 70 tahun. Pasien yang menderita penyakit
hati tidak hanya mengalami berbagai masalah fisik tetapi juga mengalami gangguan
kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi
penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit
melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta
masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual (World Health
komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain,
memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat
1
sekarat dan berduka (Matzo & Sherman, 2015).Penyakit dengan perawatan paliatif
merupakan penyakit yang sulit atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan
spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik dirumah,
rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan sejak
awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan pendekatan
tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga mereka (Canadian
Selain itu Matzo & Sherman (2015) juga menyatakan bahwa kebutuhan pasien
paliatif tidak hanya pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya
Berdasarkan latar belakang diatas judul jurnal yang akan dibahas adalah
“Palliative Care For People With Advanced Liver Disease: A Feasibility Trial Of A
2
BAB II
Jurnal Penelitian
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.2 Pengarang
Barbara Kimbell, Scott A Murray, Heidi Byrne, andrea Baird, Peter c hayes,
Alastair Macgilchrist, Anne Finucane, Patricia Brookes Muda, Ronan e O’
Carroll, Christopher J Weir, Marilyn Kendall, dan Kirsty Boyd.
3.1.3 Sumber :
journals.sagepub.com/home/pmj
3.1.5 Abstrak
Abstract
Background: Liver disease is an increasing cause of death worldwide but palliative
supportive care liver nurse specialist to improve care coordination, anticipatory care
planning and quality of life for people with advanced liver disease and their carers.
specially trained liver nurse specialist. The nurse supported patients/carers to live as
well as possible with the condition and acted as a resource to facilitate care by
analysis and questionnaires examined resource use, care planning processes and
4
quality-of-life outcomes over time. Interviews with patients, carers and professionals
hospital admission with decompensated cirrhosis were recruited from an inpatient liver
unit. The intervention was delivered to patients once they had returned home.
The intervention was acceptable to all participants. They welcomed access to additional
expert advice, support and continuity of care. The intervention greatly increased the
number of electronic summary care plans shared by primary care and hospitals. The
refined the recruitment processes and outcome measures for a future randomised
controlled trial.
5
6
3.2.4 Intervension :
1. Intervensi dilakukan oleh 2 perawat spesialis hati dengan lebih dari 10 tahun
memiliki pengalaman tentang perawatan hati
2. Intervensi di berikan 21 jam dalam setiap minggu dan selama 6 bulan
3. Perawat menerima pelatihan khusus dalam perawatan paliatif
4. Para perawat hati memberikan perawatan suportif terutama melalui telepone
sampai 6 bulan.
5. Perawat spesialis hati dalam intervensi ini memiliki 3 tugas yaitu :
a. Bertindak sebgai manajer kasus dan koordinasi penghubung antara pasien /
wali (pengasuh ) , kesehatan dan sosial profesional atau jasa, dan badan –
badan sukarela
b. Memberikan dukungan kepada pasien untuk hidup sebaik mungkin dengan
memberikan informasi terkait penyakit, dan pengelolaanya, termasuk
dukungan keuangan dan sosial, memeberikan dukungan psikologis dan
memberdayakan pasien/ wali untuk mencari bantuan.
c. Perawatan dukungan disampaikan oleh para profesional di masyarakat melalui
penyediaan informasi dan nasehat tentang praktik terbaik (termasuk integrasi
perawatan penyakit yang berfokus dengan perawatan suportif dan paliatif )
dan memfasilitasi perencanaan perawatan inspiratif melalui penggunaan
rencana perawatan ringakasan eletronik skotlandia
Rincian komponen dan proses pemberian intervensi
pada enam bulan, surat peninjauan akhir dan ringkasan rencana perawatan
ringkasan elektronik yang7diperbarui dikirimkan kepada pasien, dokter yang
terkait kasus dan konsultan ahli hepatologis
1.2.6 Outcome/Hasil
Analisis data eksploratif mengungkapkan perbaikan yang signifikan scera statistik pada
hasil kunci paliatife care (POS) dan kualitas hidup (EQ-5L) dari waktu ke waktu.
The HADS menunjukan sedikit perubahan dalam depresi pasien dan kecemasan, tapi
nilainya terbatas karena kelelahan dan kurang tidur adalah gejala semakin sering
8
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Pelaksanaan konseling spritual Islami di penelitian menjadi salah satu aspek
pelayanan holistik. Bimbingan keagamaan Islami menjadi alternatif dalam memenuhi
kebutuhan spiritual dan membantu mengatasi distres spiritual pada pasien kanker. Distres
spiritual pasien kanker umumnya dipicu ketidakpahaman tentang tata cara ibadah bagi orang
sakit, pasien berada pada tahap depresi, pasien gagal menemukan makna hidupnya. Maka
dari itu sangat penting bimbingan keagamaan Islami diberikan pada pasien 42 wanita dengan
kanker. Pada pelaksanaan bimbingan keagamaan Islami, pembimbing memberikan 8 sesi.
Cara tersebut dirasa efektif karena melihat hasil tindakan pasien yang menjadi lebih positif
setelah diberikan pembimbing. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konseling spritual
dapat meningkatkan SWB baik aspek religius dan eksistensial.
4.2 Saran
kami menyarankan bahwa studi lebih lanjut dilakukan dan memperbanyak sample
penelitian untuk menindaklanjuti setelah intervensi yang dilakukan 8 minggu dan melihat
afek lain dari Konseling spritual.
9
DAFTAR PUSTAKA
Simha s.,Noble s.,chaturvedi S.K. (2014). Spiritual Concerns In Hindu Cancer Patients
Undergoing Palliative Care : A Qualitative Study. Indian J Paliative Care. 2013;
14: 12-19.
Mohebbifar, A.H. Pakpour, A. Nahvijou, A. Sadeghi. (2015).Relationship betweenspiritual
health and quality of life in patients with cancer, Asian Pac. J. Cancer Prev.
APJCP 16 (16) 7321e7326.
M. Moeini, T. Momeni Ghale Ghasemi, H. Yousefi, H. Abedi,.(2012).Effect of spiritualm
care on spiritual health of patients with cardiac ischemia, Iran. J. Nurs. Midwifery
Res. 17 (3) 195e199.
S. Moritz, M.T. Kelly, T.J. Xu, J. Toews, B. Rickhi. (2011). A spirituality teaching program
for depression: qualitative findings on cognitive and emotional change,
Complement. Ther. Med 19 201e20.
A. Sankhe, K. Dalal, V. Agarwal, P. Sarv .(2017). Spiritual care therapy on quality of life in
cancer patients and their caregivers: a prospective non-randomized single-cohort
study, J. Relig. Health 56 (2) 727e731.
10