Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak di dunia dan

penyebab kematian kedua terbanyak (terlepas dari gender) di Amerika Serikat.1 Dari

data Globocan 2012, insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000

penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari seluruh kasus kanker.2 Di

Indonesia, kanker kolorektal sekarang menempati urutan nomor 3 (GLOBOCAN

2012), kenaikan tajam yang diakibatkan oleh perubahan pada diet orang Indonesia,

baik sebagai konsekuensi peningkatan kemakmuran serta pergeseran ke arah cara

makan orang barat (westernisasi) yang lebih tinggi lemak serta rendah serat. Meskipun

perkembangan pengobatan adjuvan akhir-akhir ini berkembang secara cepat dan

sangat maju, akan tetapi hanya sedikit saja meningkatkan harapan hidup pasien

kanker kolorektal bila sudah ditemukan dalam stadium lanjut.

Bedah Kolorektal (Usus dan Saluran pembuangan) adalah bidang kedokteran

dimana berbagai prosedur bedah dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada usus,

rektum dan anus yang disebabkan oleh luka atau penyakit bagian bawah tubuh seperti

kanker, hernia dan lain lain. Pada pasien dengan kolorectal yang mereka rasakan

adalah nyeri sehingga nyeri yang mereka rasakan dapat berpengaruh terhadap

kecemasan dan kualitas tidur mereka. Oleh karena itu banyak cara untuk mengurangi

rasa cemas dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan kolorectal salah

satunya dengan aromaterapi lavender. Kandungan utama dari bunga lavender adalah

1
linalyl asetat dan linolool, dimana linolool adalah kandungan aktif utama yang

berperan menurunkan kecemasan (Dewi, 2013). Aromaterapi lavender bekerja

merangsang sel saraf penciuman dan mempengaruhi sistem kerja limbik. Sistem

limbik merupakan pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagai emosi

lainnya. Hipotalamus yang berperan sebagai relay dan regulator, memunculkan

pesan-pesan ke bagian otak serta bagian tubuh yang lain. Pesan yang diterima

kemudian diubah menjadi tindakan berupa pelepasan hormone melatonin dan

serotonin yang menyebabkan euporia, relaks atau sedatif (Koensoemardiyah, 2009).

Dalam jurnal ini aromaterapi lavender diberikan dengan pijatan oleh terapi yang

sudah menerima pelatihan. Jurnal ini dapat diterapkan pada pasien-pasien yang akan

melakukan bedah kolorectal.

1.2 Tujuan Penelitian

a. Memaparkan informasi terkini dengan evidence based di area keperawatan terkait

intervensi keperawatan pada pasien dengan kolorectal.

b. Memberikan penjelasan tentang temuan terbaru atau inovasi didunia keperawatan

terkait efek pijat aromaterapi pada prosedur pra bedah untuk mengurangi kecemasan

dan meningkatkan kualitas tidur pasien dengan kolorectal.

c. Meningkatkan critical thingking tentang manfaat hasil penelitian tersebut bagi dunia

keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai