PENDAHULUAN
penyebab kematian kedua terbanyak (terlepas dari gender) di Amerika Serikat.1 Dari
data Globocan 2012, insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000
penduduk usia dewasa, dengan mortalitas 9,5% dari seluruh kasus kanker.2 Di
2012), kenaikan tajam yang diakibatkan oleh perubahan pada diet orang Indonesia,
makan orang barat (westernisasi) yang lebih tinggi lemak serta rendah serat. Meskipun
sangat maju, akan tetapi hanya sedikit saja meningkatkan harapan hidup pasien
dimana berbagai prosedur bedah dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada usus,
rektum dan anus yang disebabkan oleh luka atau penyakit bagian bawah tubuh seperti
kanker, hernia dan lain lain. Pada pasien dengan kolorectal yang mereka rasakan
adalah nyeri sehingga nyeri yang mereka rasakan dapat berpengaruh terhadap
kecemasan dan kualitas tidur mereka. Oleh karena itu banyak cara untuk mengurangi
rasa cemas dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan kolorectal salah
satunya dengan aromaterapi lavender. Kandungan utama dari bunga lavender adalah
1
linalyl asetat dan linolool, dimana linolool adalah kandungan aktif utama yang
merangsang sel saraf penciuman dan mempengaruhi sistem kerja limbik. Sistem
limbik merupakan pusat nyeri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagai emosi
pesan-pesan ke bagian otak serta bagian tubuh yang lain. Pesan yang diterima
Dalam jurnal ini aromaterapi lavender diberikan dengan pijatan oleh terapi yang
sudah menerima pelatihan. Jurnal ini dapat diterapkan pada pasien-pasien yang akan
terkait efek pijat aromaterapi pada prosedur pra bedah untuk mengurangi kecemasan
c. Meningkatkan critical thingking tentang manfaat hasil penelitian tersebut bagi dunia
keperawatan.