Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Stase Keperawatan Jiwa

Disusun oleh :
Mahasiswa Program Profesi Ners
Angkatan XIII

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN (NERS)

STIKES BINA PUTERA BANJAR

2018

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Progressive Muscle Relaxation (PMR)

Pokok Bahasan : Latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)

Sub Pokok Bahasan : Terapi Relaksasi Mengencangkan dan Melemaskan Otot

Sasaran : Warga Binaan

Pelaksanaan Kegiatan

Hari, Tanggal : Jumat, 25 Mei 2018

Waktu : 60 Menit

Tempat : Di Lapas Kota Banjar

Pemateri : Mahasiswa Program Profesi Ners

I. Nama Kegiatan

Penyuluhan Kesehatan Mengenai Latian Progressive Muscle Relaxation

(PMR)

II. Tujuan Kegiatan

 Tujuan InstruksionalUmum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan peserta diharapkan dapat mengerti tentang

pentingnya latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR).

 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Menjelaskan definisi latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR).

Menjelaskan tujuan latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR).

Menjelaskan pelaksanaan latihan Progressive Muscle Relaxation

(PMR).

Menjelaskan Cara Melakukan Progressive Muscle Relaxation

2
III. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

IV. Media Penyuluhan

Media Penyuluhan yang digunakan adalah materi SAP, leaflet, dan infokus.

V. Materi Penyuluhan

Materi Penyuluhan Terlampir

 Apa definisi dari latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR) ?

 Apa saja tujuan latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR) ?

 Bagaimana pelaksanaan latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)?

 Bagaimana cara melakukan latihan Progressive Muscle Relaxation

(PMR) ?

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

 Mengucapkan salam Menjawab salam

 Memperkenalkan diri Mendengarkan dan

 Menjelaskan tujuan memperhatikan

 Menyebutkan materi atau

pokok bahasan yang akan

disampaikan

2 25 menit Pelaksanaan :

1. Penyampaian materi: Mendengarkan dan

Menjelaskan definisi latihan memperhatikan

Progressive Muscle

3
Relaxation (PMR).

Menjelaskan tujuan latihan

Progressive Muscle

Relaxation (PMR).

Menjelaskan pelaksanaan

latihan Progressive Muscle

Relaxation (PMR).

Menjelaskan Cara

Melakukan Progressive

Muscle Relaxation

2. Tanya jawab Mengajukan

Memberikan kesempatan kepada pertanyaan

peserta untuk bertanya

3. 25 menit Evaluasi :

1. Memberikan pertanyaan kepada Mendengarkan,

masyarakat: memperhatikan dan

 Apa definisi dari latihan menjawab.

Progressive Muscle Relaxation

(PMR)?

 Apa saja tujuan latihan

Progressive Muscle Relaxation

(PMR)?

 Bagaimana pelaksanaan

latihan Progressive Muscle

4
Relaxation (PMR)?

 Bagaimana cara melakukan

latihan Progressive Muscle

Relaxation (PMR)?

2. Menyimpulkan materi yang telah Mendengarkan dan

dibahas memperhatika

4. 5 menit Penutup :

Memberikan salam penutup Menjawab salam

VIII. Tinjauan pustaka

https://www.scribd.com/doc/162383645/SAP-Progressive-Muscle-

Relaxation

https://www.scribd.com/document/23836959/Langkah-Progressive-

Muscle-Relaxation-(PMR)

https://www.scribd.com/document/253]7795658/Makalah- Progressive
Muscle-Relaxation-(PMR)

IX. Evaluasi

 Cara : Lisan

 Jenis : Pertanyaan terbuka (Tanya jawab)

Pertanyaan :

1) Apa definisi dari latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)?

2) Apa saja tujuan latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)?

3) Bagaimana pelaksanaan latihan Progressive Muscle Relaxation

(PMR)?

5
4) Bagaimana cara melakukan latihan Progressive Muscle Relaxation

(PMR)?

5) Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan

 Peserta penyuluhan mampu mengulangi penjelasan yang telah

disampaikan

 Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

 Kreteria Evaluasi :

 Peserta mampu menyebutkan definisi latihan Progressive Muscle

Relaxation (PMR).

 Peserta mampu menyebutkan beberapa tujuan latihan Progressive

Muscle Relaxation (PMR).

 Peserta Mampu menyebutkan pelaksanaan latihan Progressive

Muscle Relaxation (PMR).

 Peserta mampu memgikuti cara latihan Progressive Muscle

Relaxation (PMR).

6
Lampiran Materi

LATIHAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)

A. Definisi Latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)

Progressive Muscle Relaxation (PMR) adalah terapi relaksasi dengan

gerakan mengencangkan dan melemaskan otot-otot pada satu bagian tubuh

pada satu waktu untuk memberikan perasaan relaksasi secara fisik (Synder &

Lundqist, 2012). Ketika otot tubuh terasa tegang, kita akan merasakan

ketidaknyamanan, seperti sakit pada leher, punggung belakang, serta

ketegangan pada otot wajahpun akan berdampak pada sakit kepala. Jika

ketegangan otot ini dibiarkan akan menganggu aktivitas dan keseimbangan

tubuh seseorang (Marks, 2011).

Progressive Muscle Relaxation merupakan kombinasi latihan pernafasan

yang terkontrol dengan rangkaian kontraksi serta relaksasi kelompok otot.

Kegiatan ini menciptakan sensasi dalam melepaskan ketidaknyamanan dan

stress (Potter dan Perry, 2005). Dengan melakukan tindakan Progressive

Muscle Relaxation secara berkelanjutan, seorang individu dapat merasakan

relaksasi otot pada berbagai kelompok otot yang diinginkan.

Terapi non farmakologi untuk mengatasi kecemasan yang sering

digunakan adalah terapi perilaku, terapi kognitif dan logo therapy (Stuart,

2013). Selain itu teknik relaksasi yang bisa digunakan untuk mengurangi

kecemasan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis adalah dengan

menggunakan teknik Progressive Muscle Relaxation (PMR).

7
B. Tujuan Latihan Progressive Muscle Relaxation (PMR)

Menurut Smeltzer & Bare (2010) Tujuan terapi Progressive Muscle

Relaxation (PMR), antara lain:

a. Membantu mengurangi ketegangan otot sehingga dapat meningkatkan

toleransi terhadap aktifitas sehari-hari.

b. Membantu menurunkan ansietas (kecemasan).

c. Mengurangi strass

d. Menurunkan tekanan darah

e. Meningkatkan toleransi dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Progressive Muscle Relaxation memberikan hasil yang memuaskan dalam

program terapi terhadap ketegangan otot, menurunkan kecemasan,

memfasilitasi tidur, depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada leher

dan pungung, menurunkan tekanan darah tinggi, fobia ringan, serta

meningkatkan konsentrasi. Target yang tepat dan jelas dalam memberikan

Progressive Muscle Relaxationpada keadaan yang memiliki respon ketegangan

otot yang cukup tinggi dan membuat tidak nyaman sehingga dapat menggangu

kegiatan sehari-hari. Jacobson (1938) dalam Snyder, Pestka & Bly, (2006)

mengatakan bahwa Progressive Muscle Relaxationmenurunkan konsumsi

oksigen tubuh, metabolisme tubuh, frekuensi nafas, ketegangan otot, kontraksi

ventrikel yang tidak sempurna, tekanan darah sistolik dan diastolik, dan

meningkatkan gelombang alpha otak.

Seseorang yang mengalami perasaan tidak tentram, kecemasan dan stress

psikologis, jika diberikan suatu latihan relaksasi yang terprogram akan

menurunkan denyut nadi, tekanan darah, mengurangi keringat dan frekwensi

8
pernafasan (Stuard & Laraia, 2005). Teknik ini didasarkan pada keyakinan

bahwa tubuh berespon pada kecemasan yang meransang pikiran dan kejadian

dengan ketegangan otot. Ketegangan fisiologis ini, sebaliknya meningkatkan

terjadinya kecemasan.

Manfaat dari Progressive Muscle Relaxation telah dibuktikan pada

beberapa jenis penyakit dan gangguan pada pasien yang dibuktikan dengan

penelitian yang dilakukan di dunia maupun di Indonesia. Singh pada tahun

2009 melakukan penelitian penggunaan teknik Progressive Muscle Relaxation

pada pasien COPD yang mengalami kecemasan. Dalam penelitiannya

diketahui bahwa setelah dilakukan dua kali tindakan PMR, maka tingkat

ansietas pasien dengan penyakit COPD memiliki penurunan angka kecemasan.

Vancamport (2012) meneliti Progressive Muscle Relaxation dalam

menurunkan gejala dan tanda kecemasan, psikologi distres dan untuk

meningkatkan angka kesembuhan pasien dengan penyakit skizofrenia.

C. Pelaksanaan Progressive Muscle Relaxation (PMR)

Topik dalam Progressive Muscle Relaxation (PMR) yaitu Teknik untuk

mengatasi kecemasan, mengurangi stress, dan mengatasi gangguan tidur.

Sasaran dalam peaksanaan Progressive Muscle Relaxation (PMR) yaitu klien

dengan masalah psikososial kecemasan.

Relaksasi adalah pemanjangan dari serat serat otot tersebut yang dapat

menghilangkan sensasi ketegangan setelah memahami dalam mengidentifikasi

sensasi tegang, kemudian dilanjutkan dengan merasakan relaks. Ini merupakan

sebuah prosedur umum untuk mengidentifikasi lokalisasi ketegangan, relaksasi

dan merasakan perbedaan antara keadaan tegang (tension) dan relaksasi yang

9
akan diterapkan pada semua kelompok otot utama. Dengan demikian, dalam

Progressive Muscle Relaxation diajarkan untuk mengendalikan otot-otot

rangka sehingga memungkinkan setiap bagian merasakan sensasi tegang dan

relaks secara sistematis (Marks, 2011).

Teknik kerja Progressive Muscle Relaxation mencakup:

a) Mengisolasi kelompok otot yang terpilih saat fase kontraksi dan otot lain

dalam keadaan rileks.

b) Mengontraksikan kelompok otot yang serupa pada kedua sisi tubuh secara

bersamaam (misalnya: kedua tangan).

c) Memfokuskan perhatian pada intensitas kontraksi, rasakan ketegangan

pada setiap kelompok otot.

d) Selama fase relaksasi, fokuskan pikiran untuk merasakan kondisi relaks

tersebut. Bandingkan kondisi kontraksi (tension) dengan kondisi relaks

D. Cara Melakukan Progressive Muscle Relaxation (PMR)

Pelaksanaan gerakan PMR terdiri dari 14 gerakan menurut Supriati (2010),

antara lain:

1) Mendemonstrasikan gerkan ke-1 yaitu genggam tangan dengan membuat

kepalan selama 5-7 detik, dan rasakan ketegangan yang terjadi kemudian

dilepaskan sleama 10 detik. Melakukan gerakan sebanyak 2 kali

2) Mendemonstrasikan gerkan ke-2 yaitu menekuk kebelakang pergelangan

tangan sehingga otot-otot ditangan bagian belakang dan bagian bawah

menegang ke langit-langit selama 5 detik, dan dilepaskan sleama 10 detik.

Kemudian ulangi sekali lagi.

3) Mendemonstrasikan gerkan ke-3 yaitu menggenggam tangan sehingga

10
menjadi kepalan ke pundak selama 5 detik. Rasakan ketagannya kemudian

lepaskan selama 10 detik. Ulangi sekali lagi.

4) Melatih gerakan ke-4 yaitu mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya

seakan-akan bahu akan dibawa hingga menyentuh kedua telinga selama 5

detik, kemuadian lepaskan selama 10 detik. Ulangi sekali lagi.

5) Melakukan gerakan ke-5 sampai dengan ke-8 yaitu gerakan yang ditujukan

untuk melemaskan otot-otot di wajah (dahi, mata, rahang, dan mulut)

pertama kerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan kulitnya

keriput. Lakukan selama 5 detik kemudian lepaskan selama 10 detik.

Ulangi sekali lagi.

6) Tutup keras-keras mata sampai mata terasa tegangannya selama 5 detik

kemudian lepaskan selama 10 detik. Ulangi sekali lagi.

7) Katupkan rahang dengan menggigit gigi-gigi dengan kuat selama 5 detik

kemudian lepaskan selama 10 detik kemudian ulangi gerakan sekali lagi.

8) Moncongkan mulut sekuat-kuatnya sehingga terasa ketegangan disekitar

mulut selama 5 detik kemudian lepaskan selama 10 detik dan ulangi

gerakan sekali lagi.

9) Melatih gerakan ke 9 dan 10 Tekankan kepala kepermukaan bantalan kursi

atau ketempat tidur sehingga dapat merasakan ketegangan dibelakang

leher dan punggung atas kemudian rilekskan. Ulangi sekali lagi.

10) Melatih gerakan ke-11 yaitu mengangkat tubuh dari sandaran kursi atau

tempat tidur. Kemudian punggung dilengkungkan dan dada dibusungkan

selama 5 detik kemudian lepaskan selama 10 detik. Ulangi sekali lagi.

11) Melatih gerakan ke-12 yaitu menarik napas panjang dan dalam untuk

11
mengisi paru- paru dengan udara sebanyak-banyaknya. Ulangi sekali lagi.

12) Melatih gerakan ke-13 yaitu menarik kuat-kuat perut ke dalam kemudian

tahan selama 5 detik sampai perut menjadi kencang dan keras. Lepaskan

selama 10 detik

13) Melatih gerakan ke-14 yaitu menarik kuat-kuat perut kedalam kemudian

tahan selama 5 detik sampai perut menjadi kencang dan keras. Lepaskan

selama 10 detik dan ulangi sekali lagi.

12

Anda mungkin juga menyukai