DISUSUN OLEH :
1. SAINO
2. SITI ROBI’AH YUNIATUN
3. SITI SYAH SHOLATI
4. SRI SUSANTI
5. SUGIYAH
A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok Meronce
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori halusinasi
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi meronce
diharapkan klien mampu mengontrol halusinasinya.
2. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengidentifikasi masalah
D. LANDASAN TEORI
1. LATAR BElAKANG
2. HALUSINASI
a. Defenisi Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien
dengan gangguan jiwa, Halusinasi sering diidentikkan dengan Schizofrenia. Dari
seluruh klien Schizofrenia 70% diantaranya mengalami halusinasi. Gangguan
Jiwa lain yang juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan maniak
depresif dan delerium. (Wahyudi, Oktaviani, Dianesti dkk. 2018)
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada
rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui
panca indra tanpa stimulus eksternal (persepsi palsu). Berbeda dengan ilusi
dimana klien mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus, salah persepsi
pada halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi. Stimulus
internal dipersepsikan sebagai sesutu yang nyata ada oleh klien. (Wahyudi,
Oktaviani, Dianesti dkk. 2018)
b. Etiologi
Menurut Stuart dan Laraia (2001) dalam Wahyudi, Oktaviani, Dianesti
dkk (2018), faktor-faktor yang menyebabkan klien gangguan jiwa mengalami
halusinasi adalah sebagai berikut:
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor genetis
Secara genetis, skizofrenia diturunkan melalui kromosom-kromosom tertentu.
Namun demikian, kromosom ke berapa yang menjadi faktor penentu gangguan
ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian. Anak kembar identik
memiliki kemungkinan mengalami skizofrenia sebesar 50% jika salah satunya
mengalami skizofrenia, sementara jika dizigote, peluangnya sebesar 15%.
Seorang anak yang salah satu orang tuanya mengalami skizofrenia berpeluang
15% mengalami skizofrenia, sementara bila kedua orang tuanya skizofrenia
maka peluangnya menjadi 35%.
b. Faktor neurobiologis
2. Faktor Presipitasi
5) Sikap/perilaku, meliputi : merasa tidak mampu, harga diri rendah, putus asa,
tidak percaya diri, merasa gagal, kehilangan kendali diri, merasa punya
kekuatan berlebihan, merasa malang, bertindak tidak seperti orang lain dari
segi usia maupun kebudayaan, rendahnya kernampuan sosialisasi, perilaku
agresif, ketidakadekuatan pengobatan, ketidakadekuatan penanganan gejala.
Tanda gejala bagi klien yang mengalami halusinasi adalah sebagai berikut
(Wahyudi, Oktaviani, Dianesti dkk. 2018):
2. Tujuan TAK
Adapun tujuan terapi aktivitas kelompok berdasarkan Keliat (2016) adalah:
a. Mengembangkan stimulasi persepsi.
b. Mengembangkan stimulasi sensori.
c. Mengembangkan orientasi realitas.
d. Mengembangkan sosialisasi.
3. Manfaat
Manfaat TAK menurut Direja (2011) meliputi:
Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat:
a) Umum : Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (Reality testing)
melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau orang lain, membentuk
sosialisasi, meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran
tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku
defensif (bertahan terhadap stress) dan adaptasi, meningkatkan motivasi bagi
kemajuan fungsi-fungsi psikologi seperti kognitif dan afektif.
4. Jenis TAK
Menurut Keliat & Wiyono (2016) terdapat 4 (empat) jenis TAK yang sudah dike
mbangkan yaitu:
b. TAK orientasi realita : Merupakan TAK dengan kegiatan utama dalam upay
a mengorientasikan keadaan nyata kepada pasien, yaitu orientasi pada diri sendir
i, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu. TAK orientasi realita bertujuan agar
pasien mengenal tempat ia berada, waktu, diri sendiri dan orang lain. TAK orient
asi realita diindikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan orientasi realita
orang, tempat, waktu dan pasien demensia.
Terapi Meronce
E. KLIEN
1. KRITERIA/KARAKTERISTIK
1. Klien dengan riwayat halusinasi
2. Klien yang sudah kooperatif
3. Klien yang bersedia
4. Klien yang tidak mengalami gangguan penglihatan
2. PROSES SELEKSI
Setelah ditemukan kriteria klien dan kajian data yang sesuai dengan karakteristik,
maka yang dilibatkan dalam kegiatan terapi aktifitas kelompok ini adalah klien dengan
masalah keperawatan halusinasi.
3. NAMA-NAMA KLIEN
1. Intan
2. Ainul
3. Kasmiyati
4. Nofa
5. ilyas
6. karyo
F. PENGORGANISASIAN
1. WAKTU PELAKSANAAN
Hari :
Tanggal :
Waktu : Pukul 09.00-09.45
Lama kegiatan : 45 menit
Tempat : Aula ruang Bima
2. TERAPIS
1. Leader (Saino )
Tugas
1. Memimpin jalannya terapi aktifitasa kelompok
2. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi aktifitas kelompok
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan terapi aktifitas kelompok
4. Memimpin diskusi kelompok
2. Fasilitator (Sugiyah, Sri Susanti , Siti Robiah Yuniatun )
Tugas
1. Membuka acara
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader blocking
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5. Menutup acara diskusi
6. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
7. Memberikan stimulasi dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalanya therapy
3. Observer (Siti syah sholati )
Tugas
1. Mencatat serta mengamati respon klien (di catat dalam format yang tersedia)
2. Mengawasi jalannya terapi aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan
3.
3. METODE
Diskusi, tanya jawab dan dinamika kelompok
5. SETING TEMPAT
Keterangan :
: Leader
: Fasilitator
: Klien
: Observer
6. PERSIAPAN ANTISIPASI
1. Hambatan teknis : Menggunakan komunikasi langsung
F. PELAKSANAAN
1. PERSIAPAN
1. Mempersiapkan therapis
2. Memepersiapkan tempat
3. Mempersiapkan alat
4. Mempersiapkan klien
2. ORIENTASI (5 menit)
1. Dibuka dengan salam
2. Perkenalan
3. Berdoa
4. Menjelaskan tujuan
5. Penyampaian tata tertib :
1) Mengikuti arahan leader
2) Mengikuti therapi dari awal sampai akhir
3) Minta ijin jika hendak meninggalkan ruangan untuk BAK
2. RTL
Mengajarkan SP 1 (halusinasi)
3. Akhiri dengan baik
1. Akhiri kegiatan dengan mengapresiasi para klien atas apa yang telah
dilakukan pada kegiatan hari ini.
2. Memberikan hadiah berupa snack kepada para klien yang mengikuti kegiatan
TAK.
3. Tutup kegiatan dengan mengucap hamdalah dan salam penutup.
4. EVALUASI
1. Proses
2. Hasil
NO Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5 6
Klien mampu mengidentifikasi
1
masalah
Klien dapat berlatih mematuhi
2 peraturan
Klien dapat meningkatkan interaksi
3 dengan klien lain
Klien dapat meningkatkan partisipasi
4 dalam kelompok