Oleh :
1. Ayu Diana Sari
2. Dea Amanda R
3. Oktavia Ayu
4. Putri Adi P
5. Riski Jatu
6. Sania Aprilia
7. Sifa Ayu W
8. Vina
9. Wiwik Windiarti
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan afektif dan psikomotor warga di Kelurahan
Krobokan khusunya di RW 1 mengenai ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan
Akut)
2. Tujuan Khusus
a. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana definisi ISPA
b. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana etiologi ISPA
c. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana manifestasi klinnik
ISPA
d. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana komplikasi ISPA
e. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana cara penularan ISPA
f. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana cara pencegahan
ISPA
g. Peserta dapat menjelaskan kembali secara sederhana penataklaksanaan
ISPA
C. Manfaat
a. Bagi Layanan Kesehatan
- Wilayah RW 01
Diharapkan dari kegiatan yang akan dilakukan dapat bermanfaat dan dapat
diterapkan untuk mengatasi masalah ISPA pada BALITA di RW I
Kelurahan Krobokan
- Puskesmas
Memberikan data baru tentang penyakit ISPA di wilayah cakupan
puskesmas Krobokan kususnya RW 1 tentang pengaruh terapi uap air
(inhalasi) dengan minyak kayu putih terhadap kejadian ISPA pada balita.
Diharapkan dari kegiatan yang akan dilakukan dapat membantu dalam
mengatasi ISPA yang terjadi pada balita .
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil dari kegiatan yang akan dilakukan ini sebagai bahan ide
selanjutnya dan dapat dikembangkan terkait dengan ISPA dan cara
penatalaksanaannya
D. KARAKTERISTIK SASARAN
Sasaran : Balita dan orang tua yang memiliki balia di wilayah RW I kelurahan
Krobokan
E. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ tanggal : Minggu, 19 Maret 2023
Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : Di RW 01 Krobokan
Nama Kader : Bu Alfy
F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Demonstrasi
G. MEDIA
a. LCD
b. Video dan bahan habis pakai
Leaflet
c. Alat dan bahan
Baskom, handuk/bedong, minyak kayu putih, air panas
H. SUSUNAN KEGIATAN
Metode
NO Kegiatan Leader Kegiatan Klien Media
Tahapan
1. Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab salam PPT
Waktu : 5 b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
menit c. Menjelaskan maksud dan tujuan c. Berpartisipasi
d. Mengkaji pengetahuan peserta aktif
mengenai ISPA d. Menjawab
pertanyaan
I. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji : Observer
: Fasilitator : Media
: Peserta
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Penyaji
1). Dapat menyajikan materi dengan baik
b. Fasilitator
1). Mampu memotivasi peserta untuk memperhatikan materi
2). Mampu memotivasi peserta untuk memberikan pendapat
2. Evaluasi Proses
a. Pre post sebagian dari peserta belum mengerti tentang ISPA
b. Peserta dapat mengerti materi yang disampaikan
3. Evaluasi Hasil
Post test 75% peserta mampu menjelaskan pengertian ISPA, 75% peserta
mampu menyebutkan penyebab ISPA, 75% peserta mampu menyebutkan
tanda dan gejala ISPA, 75% peserta mampu menyebutkan cara pencegahan
ISPA, 75% peserta mampu menyebutkan penanganan ISPA, 75 % pesrta
dapat mempraktekkan inhasi uap denga minyak kayu putih. Dan batuk efektif
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian ISPA
ISPA adalah masuknya mikroorganisme (bakteri, virus, riketsi) ke dalam
saluran pernapasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat
berlangsung sampai 14 hari. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
merupakan suatu infeksi yang bersifat akut yang menyerang salah satu
atau lebih saluran pernafasan mulai dari hidung sampai alveolus termasuk
(sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Depkes, 2017)
2. Penyebab ISPA
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen non- infeksius. Agen
infeksius yang paling umum dapat menyebabkan infeksi saluran
pernafasan akut adalah virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV),
nonpolio enterovirus (coxsackie viruses Adan B), Adenovirus,
Parainfluenza, dan Human metapneumo viruses. Agen infeksius selain
virus juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus, haemophilus
influenza, Chlamydia trachomatis, mycoplasma, dan pneumococcus
(Wilson, 2015)
3. Tanda dan Gejala ISPA
Djojodibroto (2016), menyebutkan tanda dan gejala ISPA sesuai dengan
anatomi saluran pernafasan yang terserang yaitu:
a. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas. Gejala yang sering
timbul yaitu pengeluaran cairan (discharge) nasal yang berlebihan,
bersin, obstruksi nasal, mata berair, konjungtivitis ringan, sakit
tenggorokan yang ringan sampai berat, rasa kering pada bagian
posterior palatum mole dan uvula, sakit kepala, malaise, lesu, batuk
seringkali terjadi, dan terkadang timbul demam.
b. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian bawah. Gejala yang timbul
biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas
seperti hidung buntu, pilek, dan sakit tenggorokan. Batuk yang
bervariasi dari ringan sampai berat, biasanya dimualai dengan batuk
yang tidak produktif. Setelah beberapa hari akan terdapat produksi
sputum yang banyak; dapat bersifat mucus tetapi dapat juga
mukopurulen. Pada pemeriksaan fisik, biasanya akan ditemukan suara
wheezing atau ronkhi yang dapat terdengar jika produksi sputum
meningkat
4. Pengobatan ISPA
a. Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan
dahak agar lebih mudah untuk dikeluarkan
b. Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu, untuk meredakan
batuk
c. Berkumur dengan air hangat yang diberi garam jika mengalami sakit
tenggorokan
d. Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan
minyak kayu putih atau mentol, untuk meredakan hidung tersumbat
e. Memosisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan
bantal, untuk melancarkan pernapasan
5. Pencegahan ISPA
a) Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat
umum.
b) Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan
mata.
c) Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin
atau batuk, agar penyakit tidak menyebar ke orang lain.
d) Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C,
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
e) Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
f) Lakukan olahraga secara rutin.
g) Hentikan kebiasaan angggota keluarga merokok.
h) Dapatkan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, maupun
pneumonia, dan diskusikan dengan dokter mengenai keperluan,
manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.