Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KERJA SENAM HIPERTENSI DI RT 01 DI DUSUN DICCEKANG DESA

MONCONGLOE BULU KABUPATEN MAROS

Disusun Oleh

Kelompok 1

Maryo Frans Makualaina Indar Dewi

Dewi Pratiwi Said Andini Suci Agfira

Nurhanisa Syamsidar

Vemy Mawar Nadya Mustika Samosir

Fahmi Christo Pattiwael Christanti Indriani Pontoh

A. Lisnawati Nurhalizah

DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KOMUNITAS

BAGIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2022
MAHASISWA PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PRAKTEK KOMUNITAS DAN KELUARGA


ANGKATAN XII
Dusun Diccekang Desa Moncongloe Bulu Kab. Maros

Nomor : 020/KOM.KEL/MRM/VI/2022
Lampiran :-
Perihal : Permohonan Izin Pelaksanaan Penyuluhan Di RT 01 Dusun Diccekang, Desa
Moncongloe Kabupaten Maros

Kepada Yth
Kepala Dusun Diccekang
Di-
Tempat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan hormat,
Berdasarkan program kerja praktek Profesi Ners Universitas Megarezky, maka kami mengajukan
permohonan izin untuk melaksanakan penyuluhan tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
yang akan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Selasa, 19 Juli 2022


Pukul : 16:00 WITA - Selesai
Tempat : Rumah Bapak Ketua RT 01

Demikian Surat permohonan izin ini kami buat, atas perhatian kami ucapkan terima kasih.
Wassalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Maros, 11 Juli 2022


Koordinator Desa Sekretaris Koor. Desa

Yani Roki Siahay, Andini Suci Agfira,


S.Kep S.Kep
Nim : A1C121029 Nim : A1C121012
PRE PLANNING
HE ISPA
DUSUN DICCEKANG DESA MONCONGLOE BULU
KABUPATEN MAROS TAHUN 2022

A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Atas merupakan keadaan infeksi anak paling lazim, tetapi
kemakananya tergantung frekuensi relatif dari komplikasi yang terjadi pada anak. Sindrom
ini lebih luas dari pada orang dewasa. Biasanya anak dengan ISPA mengalami penurunan
nafsu makan tetapi tindakan memaksa dia untuk makan hidangan tidak ada gunanya.

Sebagian besar penyakit pada anak-anak adalah infeksi, sebagian besar infeksi ini
terjadi pada saluran nafas, sebagian besar adalah ISPA, kebanyakan adalah virus. Ispa dapat
mencetus kejang demam, dan serangan asma (lectur, 2002).

Dinding dan seluruh sistem pernapasan dilapisi oleh mukosa yang saling berhubungan
sehinga infeksi yang terjadi disuatu tempat dengan mudah bisa mempengaruhi bagian saluran
pernapasan atas lainnya. ISPA juga menjadi alasan utama mengapa pasien lebih memilih
perawatan ambulatory atau rawat jalan. Oleh karena itu menjadi penting bahwa perawat perlu
dipersiapkan untuk memberikan perawatan terbaik, memberikan penyuluhan dan informasi
mengenai obat- obatan kepada pasien. Meskipun teknologi kedokteran telah berkembang
sedemikian pesatnya, namun pertanyaan-pertanyaan klinis yang umum untuk penyakit ISPA
selalu mementingkan pada strategi yang efektif untuk pencegahan, diagnosa dan perawatan.

Anak-anak merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk terserang berbagai


penyakit khususnya penyakit infeksi. Menurut temuan organisasi kesehatan dunia (WHO)
diperkirakan 10 juta anak meninggal tiap tahun. Yang disebabkan karena diare, HIV/AIDS,
Malaria dan ISPA (Depkes RI, 2007).Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan
utama di indonesia karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada Anak-Anak
dan balita. ISPA mengakibatkan sekitar 20% – 30% kematian anak balita. ISPA merupakan
salah satu penyebab kunjungan pasien pada sarana kesehatan. Sebanyak 40% – 60%
kunjungan berobat di puskesmas dan 15% – 30% kunjungan berobat dirawat jalan dan rawat
inap.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang pengertian ISPA, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan, penanganan ISPA, pasien diharapkan dapat
memahami tentang penyakit ISPA dan cara penanganannya.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan 1x 30 menit, warga mampu:
o Menjelaskan pengertian ISPA
o Menyebutkan penyebab ISPA
o Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Menjelaskan pencegahan ISPA
o Menjelaskan penanganan ISPA

B. Sub-Pokok Bahasan Penyuluhan


o Pengertian ISPA
o Penyebab ISPA
o Tanda dan gejala ISPA
o Pencegahan ISPA
o Pengobatan ISPA

C. Media
o Lembar balik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan
penanganan ISPA.
o Leaflet pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan
penanganan ISPA.

D. Rancangan Tempat

Ket:
1
1: Penyuluh
2, 2: Warga
3, 5
3: Warga
4.
4: Warga
5: Meja
E. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Estimasi
Kegiatan Penyuluh Respon Metode
Kegiatan Waktu

1. Mengucapkan salam
1. menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. memperhatikan
1 Pendahuluan 3. Menjelaskan tujuan 5 menit ceramah
3. memperhatikan
umum
4. memperhatikan
4. Kontrak waktu

2 Penyampaian Penyampaian materi 1. Memperhatikan


materi 1. Materi penjelasan dan
15 menit
a. Menjelaskan mencermati materi
pengertian dan
klasifikasi ISPA

b. Menjelaskan
penyebab
ISPA

c. Menjelaskan tanda
Ceramah
dan gejala ISPA
& Tanya
d. Menjelaskan
pencegahan ISPA jawab

e. Menjelaskan
penanganan ISPA
2. Bertanya

2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya 3. Memperhatikan
jawaban
3. Menjawab
pertanyaan
peserta
Penutup

a. Menyimpulkan hasil a. Memperhatikan

3 Penutup penyuluhan 10 menit ceramah

b. Mengahiri dengan b. Menjawab salam


salam

F. Evaluasi

Aspek Waktu Metode Alat Evaluator

Kognitif Setelah materi Daftar


Wawancara Tim penyaji
Afektif selesai pertanyaan

Daftar pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ISPA ?
2. Sebutkan beberapa penyebab ISPA ?
3. Sebutkan tanda dan gejala ISPA ?
4. Bagaimana pencegahan ISPA ?
5. Jelaskan penanganan ISPA ?

G. Materi (Lampiran)
1. Pengertian
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada
anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut
muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari
bahasa Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai
pengertian sebagai berikut:
 Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam
tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala
penyakit.
 Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli
beserta organ adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura
ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
 Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas
14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk
beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat
berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).

2. Klasifikasi
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan
menjadi dua golongan yaitu golongan umur dibawah 2 bulan, dan
golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun.
a. Golongan umur dibawah 2 bulan
o Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik
terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau
frekuensi napas cepat (frekuensi pernafasan 60 kali permenit atau
lebih).
o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk
pilek biasa, dan tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada
bagian bawah atau tidak ditemukan napas cepat (frekuensi
pernafasan kurang dari 60 kali permenit).

b. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun


o Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik
ditemukan nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 kali per
menit atau lebih (usia 2 – 12 bulan), atau frekuensi pernafasan
40 kali per menit atau lebih (untuk usia 1 – 5 tahun).
o Pneumonia Berat
Yang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafas
dalam pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan
dinding dada bagian bawah. Namun saat dilakukan pemeriksaan
anak harus dalam keadaan tenang, dan tidak menangis.

o Bukan Pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada
napas cepat, dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian
bawah, jadi penderita hanya mengalami batuk pilek biasa.

3. Etiologi
 Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus,
haemopilus influenzae.
 Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau
panas .
 Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas
ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
 Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa
memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat
menyebabkan anak-anak menderita ISPA.
 Asupan gizi yang kurang.

4. Tanda dan Gejala


 Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan
satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan
suara (misalnya pada waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC
 Gejala dari ISPA Sedang
Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai
gejala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala
sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk
kelompok umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per
menit atau lebih dan kelompok umur 2 bulan sampai kurang
dari 5 tahun : frekuensi nafas 50 kali atau lebih untuk umur 2
sampai kurang dari 12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih
pada umur 12 bulan sampai kurang dari 5 tahun.
b. Suhu lebih dari 39 O C (diukur dengan termometer)
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)

 Gejala dari ISPA Berat


Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai
gejal- gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih
gejala- gejala sebagai berikut :
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah

5. Penularan
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang
keluar saat penderita bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat. Penularan juga dapat terjadi
melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh sekret saluran pernapasan,
hidung, dan mulut penderita.

6. Pencegahan
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah
terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain :
a. Perbaikan peningkatan gizi
 Penyusunan atau pengaturan menu
 Cara pengolahan makanan
 Variasi menu
b. Perbaikan dan santasi lingkungan
c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
d. Tindakan pencegahan pada bayi:
 Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan
terhadap penyakit tertentu.
 Perbanyak ASI eksklusif
 Jauhkan dari penderita ISPA

7. Penanganan
Perawatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk
menghindari penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan
malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya,
lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI pada bayi yang
menyusu juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan
cairan lebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah
pemberian minum atau cairan untuk menghindari dehidrasi.
Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat
penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan
dahak,
c. Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan
anak agar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak
untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena
ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk
membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan
paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan
dengan demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan
cara: gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras
seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat
ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala
bisa berkurang.
g. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½
sendok teh , diminum tiga kali sehari.

Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak


nafas, nafas cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila
terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak
terjadi.
PELAKSANAAN

A. Persiapan Pelaksanaan
1. Pada tanggal 18 Juli 2022 pukul 10.00 wita diadakan rapat bersama anggota posko untuk
membahas kegiatan penyuluhan dan di peroleh kesepakatan kegiatan akan dilaksanakan
di Dusun Diccekang pada tanggal 19 Juli 2022 pada pukul 16.00 wita – selesai.
2. Selanjutnya persiapan pembuatan surat undangan dan media Kegiatan ISPA
3. Menyebarkan undangan dan sosialisasikan ke warga untuk menghadiri kegiatan

B. Proses Pelaksanaan
Pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 16.00 wita kegiatan penyuluhan ISPA di mulai

C. Waktu dan Tempat


Kegiatan penyuluhan Hipertensi di laksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Juli 2022
Pukul : 16.00 Wita- selesai
Tempat : Rumah Bapak Ketua RT 01 diccekang

D. Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor pendukung
a. Adanya kerja sama antara anggota pelaksanaan penyuluhan
b. Adanya kerja sama antara mahasiswa KKN dengan ketua RT 01 dusun diccekang
c. Tersedianya tempat pelaksanaan penyuluhan

2. Faktor penghambat
a. Hanya sebagian Warga yang datang
b. Masih banyaknya aktivitas dan pekerjaan Warga sehingga tidak menghadiri
penyuluhan
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Acara berlansung lewat 60 menit dari waktu yang ditentukan diakibatkan warga
yang masih menyelesaikan aktivitas dan pekerjaan
b. Mahasiswa Profesi Ners menyediakan alat-alat dan media yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
2. Evaluasi Proses
a. Pemateri menyampaikan penyuluhan dengan baik
b. 60% peserta yang hadir semua mengikuti penyuluhan ISPA
c. Penyuluhan dilakukan sesuai rencana pukul 16.00-selesai
d. Selama acara tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan
e. Mahasiswa mampu memfasilitasi media penyuluhan seperti leaflet
3. Evaluasi Hasil
a. Penyuluhan berjalan lancar
b. Peseserta memahami dan dapat mejelaskan kembali materi yang diberikan oleh
pemateri
DOKUMENTASI
MAHASISWA PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PRAKTEK KOMUNITAS DAN KELUARGA


ANGKATAN XII
Dusun Diccekang Desa Moncongloe Bulu Kab. Maros

BERITA ACARA

Pada hari jumat 24 juni 2022 telah dilaksanakan Penyuluhan ISPA yang diadakan di rumah
kader Desa Moncongloe Bulu, Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros oleh Mahasiswa (i)
Profesi Ners Universitas MegaRezky Makassar, yang beranggotakan :

Maryo Frans Makualaina Indar Dewi

Dewi Pratiwi Said Andini Suci Agfira

Nurhanisa Syamsidar

Vemy Mawar Nadya Mustika Samosir

Fahmi Christo Pattiwael Christanti Indriani Pontoh

A. Lisnawati Nurhalizah

Adapun jumlah peserta yang hadir adalah orang (Daftar hadir terlampir)

Kejadian penting selama kegiatan berlangsung :

Berlangsung aman, tertib, dan lancar, masyarakat tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini .

Demikianlah berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Maros, Juni 2022

Mengetahui

Anda mungkin juga menyukai