LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue banyak ditemukan di daerah tropis maupun daerah
subtropis. Data yang dihimpun dari seluruh dunia menunjukkan bahwa Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah dengue setiap
tahunnya. Sementara itu, World Health Organization (WHO) mencatat sejak tahun
1968 hingga 2009, bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan kasus demam
berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit demam berdarah dengue
merupakan penyakit kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Seiring dengan
mobilitas serta kepadatan penduduk di Indonesia, jumlah penderita dan luas daerah
penyebaran penyakit DBD semakin bertambah. Demam berdarah dengue disebabkan
oleh virus Dengue dari genus flavivirus, famili flaviviridae, ditularkan manusia melalui
gigitan nyamuk aedes yang terinfeksi oleh virus dengue.
(Depkes RI, 2010). Jumlah kasus DBD yang semakin meningkat di berbagai daerah
memunculkan berbagai usaha dalam upaya pencegahan yang dilakukan bertujuan
untuk memutuskan rantai penularannya, yaitu pengendalian yang dilakukan terhadap
vektor nyamuk ( Aedes aegypti dewasa). Upaya ini dilakukan karena upaya
pencegahan melalui pemberian vaksin tidak menghasilkan hasil yang memuaskan. (
Soemarmo, 2005). Pencegahan utama demam berdarah dengue terletak pada upaya
mengurangi maupun menghapuskan vektor nyamuk demam berdarah yaitu Aedes
aegypti. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk
mencegah timbulnya DBD adalah dengan menggerakan program Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN). Untuk terlaksananya program Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dimasyarakat, maka diperlukan sosialisasi secara terus menerus oleh pihak-
pihak yang terkait, terutama oleh petugas petugas kesehatan yang terlibat dalam
wilayah tersebut.
B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa/siswi SDN 16 campagi ipuh,
dapat memahami cara-cara pemberantasan sarang nyamuk.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan, siswa/siswi SDN 16 campago ipuh dapat:
1. Menjelaskan pengertian, penyebab dan tanda gejala DBD
2. Menjelaskan pencegahan DBD (fogging, 3M Plus, pemantauan jentik nyamuk
dan ovitrap)
3. Menjelaskan peran kader jumantik
a) Pengertian, penyebab dan tanda gejala DBD
b) Pencegahan DBD (fogging, 3M Plus, pemantauan jentik nyamuk dan
ovitrap)
c) Peran kader jumatik
D. MASALAH KEPERAWATAN
Kesiapan meningkatkan management kesehatan di SDN 16 Campago Ipuh, Bukittinggi
berhubungan dengan mengekspresikan keinginan untuk menangani penyakit.
E. RENCANA KEGIATAN
1. Topik : pemberantasan jentik-jentik nyamuk
2. Sasaran : Siswa SDN 16 campago ipuh
3. Tempat : Kelas
4. Materi :
a) Pengertian jentik-jentik nyamuk
b) Bagaimana cara penularannya
c) Bahaya jentik-jentik nyamuk
5. Media penyuluhan
a) Laptop
b) Powerpoint
c) Leafleat
6. Metode penyuluhan
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Tanya jawab
F. STRUKTUR KELOMPOK
1. Moderator : Muhammad Irvan
2. Penyaji : Siti Andriyani
3. Observer : Azizah Nuraini
4. Fasilitator : Yulia Rahmadani
5. Notulen : Azizah Nuraini
G. KETERANGAN DARI JABATAN
1. Moderator
a) Membuka acara penyuluhan
b) Memperkenalkan diri, anggota kelompok dan pembimbing
c) Membuat kontrak waktu, bahasan dengan siswa/i
d) Menjelaskan tujuan penyuluhan
e) Membuka sesi tanya jawab
f) Menjawab pertanyaan audiens
g) Menutup acara penyuluhan
2. Penyaji
a) Menggali pengetahuan siswa/i tentang materi dan menjelaskan materi
yang diberikan
b) Menjawab pertanyaan audiens
3. Fasilitator
a) Ikut tergabung dan duduk bersama diantara peserta
b) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
d) Menjawab pertanyaan audiens
e) Menginterupsi penyuluhan tentang istilah yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
4. Observer dan notulen
a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
b) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c) Menjawab pertanyaan audiens
d) Mengamati prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
e) Mengevaluasi hasil penyuluhan
f) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
5. SETTING TEMPAT
ket :
: Penyaji : :Fasilitator
: Moderator : Observer
: Notulen : pembimbing
6. STRATEGI PELAKSANAAN
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 10 Pembukaan (moderator) Peserta :
menit a. pembukaan menjawab
b. Mengucapkan salam dan salam
berterimakasih atas kedatangan Mendengarkan
para peserta serta
c. Memperkenalkan diri memperhatikan.
d. Kata sambutan dosen
pembimbing
e. Menjelaskan tujuan
2. 25 Ceramah atau menyampaikan Peserta
menit materi (peserta) memperhatikan
a. Pengertian jentik-jentik nyamuk dan
b. Bagaimana cara penularannya mendengarkan
c. Bahaya jentik nyamuk
3. 10 Evaluasi Peserta
menit a. Memberikan kesempatan mengajukan
kepada peserta untuk bertanya. pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan yang Peserta
diajukan peserta memperhatikan
c. Memberikan pertanyaan kepada dan
peserta. mendengarkan
Peserta
menjawab
pertanyaan
4. 5 menit Penutup Membalas
a. Mengucapkan terimakasih dan terimakasih
meminta maaf apabila ada Menjawab
kesalahan salam
b. Mengucapkan salam
7. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
2. Menyiapkan SAP
Dalam menyiapkan SAP berjalan dengan baik berkat kerjasama antara anggota
kelompok dengan dosen pembimbing, dimana SAP dikonsulkan sebanyak kali.
3. Menyiapkan materi dan media
Materi penyuluhan diselesaikan dengan tepat waktu bersamaan dengan
penyelesaian SAP. Media yang digunakan disiapkan oleh semua anggota
kelompok yang telah di bagi TJ nya masing masing.
4. Kontrak waktu dengan sasaran
Semua anggota kelompok pergi kesekolah menemui kepala sekolah dan
pembimbing uks untuk dilakukan kontrak waktu untuk melakukan pengkajian
dan penyuluhan.
Sasaran dari kegiatan tersebut adalah anak SD dari kelas 4,5dan 6
5. Evaluasi proses
Diharapkan peserta penyuluhan hadir tepat waktu.
6. Evaluasi hasil
MATERI