Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT “ SENAM CUCI TANGAN ”


DI POLI GERIATRI RUMAH SAKIT RSUD Dr. SOETOMO

Oleh:

Mey Selvi Yanti 131723143002


Lilis Erna Wati 131723143003
Tuhfa Eka Indriana 131723143004
Asiadi 131723143005
Leli Ika Haryanti 131723143008
Alfan Fachrul Rozi 131723143009

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BEKERJA SAMA DENGAN TIM PKRS RUMAH SAKIT RSUD Dr.
SOETOMO
SURABAYA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : PRAKTIKA KEPERAWATAN GERONTIK


Topik : Senam Mencuci Tanggan
Sasaran : Seluruh pasien
Hari/tanggal : kamis, 19 Juli 2018
Tempat : Ruang Poli Geriatri, RSUD Dr. Soetomo
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Pelaksana :Mahasiswa Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
mendapatkan pengetahuan tentang cara Mencuci Tangan yang baik dan
benar
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang cuci tangan, peserta
penyuluhan diharapkan mampu menjelaskan tentang :
1. Definisi Mencuci Tangan
2. Tujuan Mencuci Tangan
3. Indikasi Mencuci Tangan
4. Keuntungan Mecuci Tangan
5. Teknik Mencuci Tangan
6. Enam Langkah Cuci Tangan
7. Waktu Cuci Tangan
III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh pasien yang
berada di Ruang Poli Geriatri
IV. Materi
Materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan kesehatan terdiri
dari beberapa sub pokok, diantaranya:
1. Definisi Mencuci Tangan
2. Tujuan Mencuci Tangan
3. Indikasi Mencuci Tangan
4. Keuntungan Mecuci Tangan
5. Teknik Mencuci Tangan
6. Enam Langkah Cuci Tangan
7. Waktu Cuci Tangan
V. Metode
1. Senam
2. Ceramah
VI. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah:
1. Leaflet
VII. Setting Tempat

Nb:
: Moderator

: Pemateri

: Observer
: Fasilitator

: Peserta Penyuluhan

VIII. Pengorganisasian Kegiatan


Pembimbing. Akademik : Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si
Pembimbing Klinik :
Moderator : Mey Selvi Yanti
Pemateri : Alfan Fachrul Rozi
Instruktur senam : Asiadi
Notulen & Dokumentasi : Tuhfa Eka Indriana
Fasilitator : 1. Lilis Erna Wati
2. Leli Ika Hariyanto

IX. Job Description


No Pengorganisasian Uraian
1. Moderator a) Membuka acara , memperkenalkan diri dan
tim kepada peserta.
b) Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan.
c) Memotivasi peserta untuk mengikuti
gerakan senam
d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluhan / Senam a) Menjelaskan materi penyuluhan dengan
jelas dan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta
b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
c) Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator a) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya.
b) Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas
c) Membagikan leaflet kepada peserta.
4. Observer  Mencatat nama dan jumlah peserta, serta
menempatkan diri sehingga memungkinkan
dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan. Mencatat pertanyaan yang
diajukan peserta
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses penyuluhan.
 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan
rencana penyuluhan

X. Pelaksanaan
Respon Peserta
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Pelaksana
Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam Moderator
a. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
e. Menyebutkan materi
penyuluhan yang
akan diberikan.
f. Menggali
pengetahuan peserta
2. 15 Menit Pelaksanaan 1. Mendengarkan Penyuluh
penyampaian materi 2. Memperhatikan
tentang: penjelasan
1. Definisi Mencuci pemateri
Tangan 3. Mencermati
2. Tujuan Mencuci materi
Tangan
3. Indikasi Mencuci
Tangan
Keuntungan Mecuci
Tangan
4. Teknik Mencuci
Tangan
5. Enam Langkah Cuci
Tangan
6. Waktu Cuci Tangan

3. 5 menit Diskusi: 1. Mengajukan Moderator


1. Memberikan pertanyaan dan
kesempatan pada fasilitator
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan kemudian
didiskusikan bersama
dan menjawab
pertanyaan.
4. 5 menit Evaluasi: a. Menjawab Moderator
a. Menanyakan kepada pertanyaan dan dan
peserta penyuluhan menjelaskannya fasilitator
tentang materi yang b. Melakukan
diberikan langkah cuci
b. Meminta peserta tangan
untuk mengulang
secara individu.
5. 5 menit Terminasi: 1. Memperhatikan Moderator
3. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan
penyuluhan 3. Menjawab salam
4. Mengucapkan
terimakasih kepada
peserta
5. Membagikan leaflet
6. Mengakhiri dengan
salam

XI. Evaluasi
1. Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media: flipchart dan leaflet
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 10 orang
e) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
f) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
2. Proses
a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Peserta mengajukan pertanyaan
d) Peserta mampu mereview materi bahaya merokok
e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
f) Suasana penyuluhan tertib dan tenang
g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Hasil
Peserta dapat menjelaskan tentang:
a) Peserta yang datang 10 orang atau lebih
b) Acara dimulai tepat waktu
c) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati
d) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
e) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji.
MATERI PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN

1. Definisi mencuci tangan

Menurut Tim Depkes (1987) mencuci tangan adalah membersihkan

tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan

dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu menurut Perry

& Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting

dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Cuci tangan adalah proses

membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan

dengan memakai sabun dan air (Tietjen, et.al., 2004)

Sedangkan menurut Purohito (1995) mencuci tangan merupakan

syarat utama yang harus dipenuhi sebelum melakukan tindakan keperawatan

misalnya: memasang infus, mengambil spesimen. Infeksi yang di akibatkan

dari pemberian pelayanan kesehatan atau terjadi pada fasilitas pelayanan

kesehatan.Infeksi ini berhubungan dengan prosedur diagnostik atau terapeutik

dan sering termasuk memanjangnya waktu tinggal di rumah sakit (Perry &

Potter, 2000). Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir

untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benarbenar

hilang. Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan mikroba ke

pasien dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada

kuku, tangan , dan lengan (Schaffer, et.al., 2000).

Status kesehatan ditentukan oleh pemeliharaan personal hygiene dimana

setiap individu sadar untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.

Upaya yang dilakukan dalam kebersihan diri meliputi kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian (Akmal &

Semiarty, 2013).

2. Tujuan Mencuci Tangan

Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk

Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan, Mencegah infeksi silang

(cross infection), Menjaga kondisi steril, Melindungi diri dan pasien dari

infeksi, Memberikan perasaan segar dan bersih, pencegahan penyakit,

meningkatkan percaya diri serta menciptakan keindahan.

3. Indikasi Cuci Tangan

Indikasi untuk mencuci tangan menurut Depkes RI. (1993) adalah :

Sebelum melakukan prosedur invasif misalnya : menyuntik, pemasangan

kateter dan pemasangan alat bantu pernafasan, Sebelum melakukan asuhan

keperawatan langsung, Sebelum dan sesudah merawat setiap jenis luka

Setelah tindakan tertentu, tangan diduga tercemar dengan mikroorganisme

khususnya pada tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah, selaput

lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekresi, Setelah menyentuh benda yang

kemungkinan terkontaminasi dengan mikroorganisme virulen atau secara

epidemiologis merupakan mikroorganisme penting. Benda ini termasuk

pengukur urin atau alat penampung sekresi Setelah melakukan asuhan

keperawatan langsung pada pasien yang terinfeksi atau kemungkinan

kolonisasi mikroorganisme yang bermakna secara klinis atau epidemiologis

Setiap kontak dengan pasien-pasien di unit resiko tinggi Setelah melakukan

asuhan langsung maupun tidak langsung pada pasien yang tidak infeksius.
4. Keuntungan Mencuci Tangan

Menurut Puruhito (1995), cuci tangan akan memberikan keuntungan

Dapat mengurangi infeksi nosocomial, Jumlah kuman yang terbasmi lebih

banyak sehingga tangan lebih bersih dibandingkan dengan tidak mencuci

tangan Dari segi praktis, ternyata lebih murah dari pada tidak mencuci tangan

sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi nosokomial

5. Teknik Mencuci Tangan

Teknik mencuci tangan biasa Teknik mencuci tangan biasa adalah

membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau yang

disiramkan, biasanya digunakan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

yang tidak mempunyai risiko penularan penyakit. Peralatan yang

dibutuhkan untuk mencuci tangan biasa adalah setiap wastafel dilengkapi

dengan peralatan cuci tangan sesuai standar rumah sakit (misalnya kran air

bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat sampah injak

tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung pembersih tangan

yang berfungsi sebagai antiseptik, lotion tangan, serta di bawah plastik

berwarna kuning untuk sampah yang terkontaminasi atau terinfeksi), alat

pengering seperti tisu, lap tangan (hand towel), sarung tangan (gloves),

sabun cair atau cairan wastefel terdapat alas kaki dari bahan handuk.

Prosedur kerja cara mencuci tangan biasa adalah sebagai berikut :

1. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti

cincin atau jam tangan.

2. Mengatur posisi berdiri terhadap kran air agar memperoleh posisi

yang nyaman.
3. Membuka kran air dengan mengatur temperatur airnya.

4. Menuangkan sabun cair ke telapak tangan.

5. Melakukan gerakan tangan, dimulai dari meratakan sabun dengan

kedua

telapak tangan, kemudian kedua punggung telapak tangan saling

menumpuk, bergantian, untuk membersihkan sela-sela jari.

6. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.

7. Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara

bergantian, kemudian membersihkan ibu jari dan lengan secara

bergantian.

8. Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang mengalir sampai

bersih, sehingga tidak ada cairan sabun dengan ujung tangan

menghadap ke bawah.

9. Menutup kran air menggunakan siku, bukan dengan jari karena jari

yang telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih.

10. Hal yang perlu diingat setelah melakukan cuci tangan yaitu

mengeringkan tangan dengan hand towel

6. Enam langkah Cuci Tangan

Mencuci tangan merupakan metode pencegahan primer yang efektif untuk

mengurangi kejadian diare dan infeksi saluran pernapasan. mencuci tangan ini

dapat meningkatkan status kesehatan dan mengurangi resiko infeksi

(Ranasinghe et al. 2016). Prinsip mencuci tangan yaitu dengan menggunakan

sabun, air mengalir, serta gunakan handuk atau tissue untuk

mengeringkan.Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan


sanitasi dengan memberihkan tangan dan jari menggunakan air dan sabun

untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Hal tersebut

dilakukan dikarenakan tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman

dan menyebabkan pathogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik

kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Jenis sabun yang digunakan

yaitu sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik ataupun sabun cair (Kemenkes RI

2014). Durasi cuci tangan dilakukan selama 40-60 detik. Enam langkah yang

dapat dilakukan dalam cuci tangan yaitu

1) Basahi tangan menggunakan air dan sabun, kemudian menggosokkan kedua

tangan hingga berbusa.

2) Bersihkan punggung tangan dan sela-sela jari dengan menggosoknya

menggunakan tangan dan jari tangan yang lain secara bergantian

3) Satukan kedua telapak tangan dan bersihkan sela-sela jari dengan mengusap

satu tangan dengan yang lainnya.

4) Genggam jari-jari tangan dengan jari-jari tangan kanan dan bersihkan

punggung jari-jari tangan dengan menggerakkan berlawanan.

5) Bersihkan ibu jari setiap tangan dengan cara memutar ibu jari dengan

menggunakan tangan yang lain.

6) Menggosok jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri untuk

membersihkan kotoran yang ada pada jari-jari kuku tangan, begitu pula

sebaliknya.

7) Bilas dengan air mengalir dan keringkan dengan handuk atau tissue kering.
Gambar 2.2 Langkah Cuci Tangan (Kemenkes RI 2014)

7. Waktu Cuci Tangan

Cuci tangan pakai sabun penting dilakukan, khususnya:


1) Sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan,
2) Sebelum menyuapi anak,
3) Sesudah buang air besar dan kecil,
4) Setelah menceboki bayi,
5) Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari
bepergian,dan Sehabis bermain/memberi makan/memegang hewan
peliharaan
Sementara cara yang tepat untuk cuci tangan sebagai berikut:
1. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan gunakan sabun. Tak perlu
harus sabun khusus antibakteri, namun lebih disarankan sabun yang
berbentuk cairan.
2. Gosok tangan setidaknya selama 15-20 detik.
3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari,
dan kuku.
4. Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir.
5. Keringkan dengan handuk bersih atau alat pengering lain
6. Gunakan tisu/handuk sebagai penghalang ketika mematikan keran air
DAFTAR PUSTAKA
Isro’in, L. & Andarmoyo, S. 2012. Personal hygiene : Konsep, Proses, dan
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan 1st ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mubarak, W.I., Indrawati, L. & Susanto, J. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar, Jakarta: Salemba Medika.

Ahmad, M.I., Suriah & Ibnu, I.F. 2013. Perilaku Personal hygiene di Kelurahan
Karema Kecamatan Mamuju Sulawesi Barat.Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin Tahun 2013. Diakses tanggal 5 April
2017. Available from: http://repository.unhas.ac.id/xmlui
/bitstream/handle/123456789/561 0/Jurnal.pdf. Diakses pada tanggal 15
Mei 2017

Akmal, S.C. & Semiarty, R. 2013. Artikel Penelitian Hubungan Personal hygiene
Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pendidikan Islam Darul Ulum ,
Palarik Air Pacah , Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2013. , 2(3),
pp.164–167. Diakses pada tanggal 23 Mei 2017

Azizah, I.N. & Setiyowati, W., 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Pemulung tentang Personal hygiene dengan Kejadian Skabies pada Balita
di Tempat Pembuangan Akhir Kota Semarang. , 1(1).Available at:
http://jurnal.abdihusada.ac.id/index.php/jurabdi/article/viewFile/5/5.
Diakses pada tanggal 23 Mei 2017

Maryunani, A. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) Bagi Perawat dan


Mahasiswa Perawat. Bogor: In Media.

Hidayat, R. & Tandiari, A. 2016. Kesehatan Gigi dan Mulut, Yogyakarta: Andi
Offset.

Potter, P. a. & Perry, A.G. 2010. Fundamental Keperawatan Edisi 7., Jakarta:
Salemba Medika.

Ranasinghe, S., Ramesh, S. & Jacobsen, K.H. 2016. Hygiene and mental health
among middle school students in India and 11 other countries. Journal of
Infection and Public Health, 9(4), pp.429–435. Available at:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jiph.2015.11.007. Diakses pada tanggal 20
April 2017

Mustikawati, I.S. 2012. Perilaku Personal Hygiene pada Pemulung di TPA


Kedaung Wetan Tangerang. Available at:
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-4522-Intan.pdf. Diakses
pada tanggal 15 April 2017

Fatmasari, A., Asfawi, S. & Hartini, E. 2013. Kejadian Scabies di Pondok


Pesantren Roudlotul Muttaqin Mijen Semarang Tahun 2013. Available at:
http://eprints.dinus.ac.id/6495/1/jurnal_12423.pdf. Diakses pada tanggal
17 April 2017
Djohan, A. Johanes & Halim, Devy. 2013. Pengelolaan Limbah Rumah Sakit.
Jakarta: Salemba Medika

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010.


http://www.depkes.go.id.
Rohani dan Setio, Hingawati. 2010. Panduan Praktik Keperawatan Nosokomial.
Yogyakarta : PT Citra Parama

Tietjen, L., Debora Bossemeyer, Noel McIntosh. 2004. Panduan Pencegahan


Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya
Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
DAFTAR HADIR PESERTA SENAN CUCI TANGAN

Ruang : Ruang Poli Geriatri, RSUD dr. soetomo


Tanggal : kamis, 19 Juli 2018
Waktu : 09.00-09.30 WIB
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KEGIATAN KESEHATAN “SENAM CUCI TANGAN”
DI POLI GERIATRI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan


Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi √
2 Kesiapan SAP √

3 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 10) √

4 Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh √


mahasiswa
5 Pengorganisasian penyelenggaran √
kegiatan dilakukan pada hari sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam √

2 Memperkenalkan diri √

3 Kontrak waktu √

4 Menjelaskan tujuan dari kegiatan √

5 Menyebutkan materi kegiatan √

6 Menggali pengetahuan peserta √

Pelaksanaan:
7 Pelaksanaan kegiatan senam cuci tangan √
Evaluasi:
8 Menanyakan kepada peserta penyuluhan √
tentang materi yang diberikan
9 Moderator penyimpulkan hasil √
penyuluhan
10 Membagikan leaflet √
11 Ucapan terimakasih kepada peserta √

12 Menutup acara dengan salam √

Kriteria Hasil
13 Peserta yang hadir  10 orang √

14 Acara dimulai tepat waktu √

18 Peserta mengikuti acara sesuai dengan √


aturan yang disepakati
19 Peserta memahami materi yang telah √
disampaikan dan menjawab pertanyaan
dengan benar

Surabaya, 18 Juli 2018


Observer

(mey selvi)
LEMBAR EVALUASI MAHASISWA
PELAKSANAAN KEGIATAN KESEHATAN “SENAM CUCI TANGAN”
DI POLI GERIATRI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

No Keterlaksanaan (Sesuai dengan


Struktur Penilaian Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Moderator
1 Membuka acara senam cuci tangan √

2 memperkenalkan diri dan tim kepada √


peserta.
3 Menyebutkan kontrak waktu √
kegiatan.
4 Memotivasi peserta untuk bertanya √

5 Memimpin jalannya diskusi dan √


evaluasi
6 Menutup acara penyuluhan. √

Penyuluh
7 Menjelaskan materi penyuluhan √
dengan jelas dan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
8 Memotivasi peserta untuk tetap aktif √
dan memperhatikan proses
penyuluhan
9 Menjawab pertanyaan peserta. √

Fasilitator
10 Ikut bergabung dan duduk bersama di √
antara peserta
11 Menjawab pertanyaan jika ada √
peserta yang bertanya kepadanya
12 Memotivasi peserta untuk bertanya √
materi yang belum jelas
13 Menjelaskan tentang istilah atau hal- √
hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
Observer
14 Mencatat nama, dan jumlah peserta, √
serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan
jalannya proses penyuluhan.
15 Mencatat pertanyaan yang diajukan √
peserta
16 Mengamati perilaku verbal dan non √
verbal peserta selama proses
penyuluhan.
17 Mengevaluasi hasil penyuluhan √
dengan rencana penyuluhan
18 Menyampaikan evaluasi langsung √
kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.

Surabaya, 18 Juli 2018


Observer

(mey selvi)

Anda mungkin juga menyukai