Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

DI DESA RANDUSARI RW 30

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Keperawatan Komunitas

Dosen pengampu : Ns. Diyanah Syolihan Rinjani Putri, M.Kep

Disusun oleh :

1. Agas Yamani (S18002) 11. Erlingga Tyas A.D (S18125)


2. Bangkit Kuncoro (S18063) 12. Lina Dwi Ariyani (S18135)
3. Yustian Hario Fauzi (S18161) 13. Aisyah Munawaroh (S18163)
4. Muhammad Aris W. (S18246) 14. Alrisna Galuh T. (S18164)
5. Novitasari I. (S18037) 15. Resti Nurhayati (S18200)
6. Pinka Erniyanti (S18038) 16. Rina Anjarwati (S18201)
7. Rizqi Akhlaqul K. (S18043) 17. Mega Utami (S18244)
8. Fitri Indah Lestari (S18074) 18. Mey Fita Dwi S. (S18245)
9. Rahma Yati (S18092) 19. Rodiahwati (S18257)
10. Nova Okta Diani (S18089) 20. Sara Avela Astia P. (S18258)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kesehatan Komunitas


Pokok Bahasan : DBD (Demam Berdarah Dengue)
Pelaksana : Mahasiswa Universitas Kusuma Husada Surakarta
Hari, tanggal : Jumat, 26 November 2021
Waktu : 08.00-09.00 WIB
Tempat : Posyandu Desa Randusari
Sasaran : Masyarakat Desa Randusari

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan ini yaitu agar warga
Desa Randusari memahami tentang Demam Berdarah Dengue (DBD).

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat Desa Randusari mampu :
1. Mengetahui dan memahami Pengertian Demam Berdarah Dengue
2. Mengetahui dan memahami Etiologi/ Penyebab Demam Berdarah Dengue
3. Mengetahui dan memahami Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue
4. Mengetahui dan memahami Pencegahan Demam Berdarah Dengue
5. Mengetahui cara penularan Demam Berdarah Dengue
6. Mengetahui penatalaksanaan awal Demam Berdarah Dengue

III. Materi Pembelajaran


1. Pengertian DBD
2. Etiologi Hipertensi / Penyebab DBD
3. Tanda dan Gejala DBD
4. Pencegahan DBD
5. Penularan DBD
6. Penatalaksanaan awal DBD

IV. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media
1. Power Point
2. Poster
3. Laptop
4. LCD

VI. Metode Pengajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. KEGIATAN PENYULUHAN


NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH WAKTU RESPON
PESERTA
1. Persiapan Absensi kehadiran 10 menit Mengisi absensi
Mahasiswa
2. Pendahuluan 1. Salam Pembukaan 15 menit 1. Menjawab salam
2. Pembukaan 2. Mendengarkan
3. Pembagian kuosioner pre 3. Mendengarkan
penyuluhan tentang DBD 4. Mendengarkan
4. Menjelaskan kontrak dan 5. Menjawab
tujuan pertemuan
5. Menanyakan kesiapan
masyarat
2. Pelaksanaan Menjelaskan tentang : 30 menit 1. Mendengarkan
1. Pengertian DBD 2. Bertanya
2. Penyebab DBD 3. Diskusi
3. Tanda dan gejala DBD
4. Pencegahan DBD
5. Penularan DBD
6. Penatalaksanaan awal
DBD
7. Membuka sesi diskusi
dengan masyarakat
3. Evaluasi 1. Menanyakan kembali hal- 10 menit 1. Menjawab
hal yang sudah dijelaskan pertanyaan
mengenai DBD 2. Mengisi
2. Membagikan kuosioner Kuosioner
post penyuluhan tentang
DBD
4 Penutupan 1. Menutup pertemuan 5 menit 1. Mendengarkan
dengan menyimpulkan 2. Mendengarkan
materi yang telah dibahas dan menjawab
2. Memberikan salam salam
penutup
Total Waktu 70 menit

VIII. SETTING TEMPAT

IX.

KETERANGAN:
: PENYAJI :PINTUMASUK

: SOUND SISTEM :AUDIEN


IX. EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a. Peserta hadir di tempat penyuluhan


b. Kesiapan materi penyaji power point.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi proses

a. Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan 2/3 dari
jumlah peserta
b. Materi sudah sesuai jadwal
c. Peserta berperan aktif
d. Media sudah efektif
e. Penyaji sudah memahami materi
f. Petugas dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Evaluasi hasil

a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.


b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan mahasiswa dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya.
c. Adanya tambahan pengetahuan tentang dbd yang diterima oleh audience
dengan melakukan evaluasi melalui tes di akhir ceramah.
LAMPIRAN MATERI

A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti. DBD menjadi momok yang menakutkan karena penularannya dapat
berlangsung cepat dalam suatu wilayah. Bahkan dalam satu bulan, jumlah kasus DBD pada
wilayah endemik bisa mencapai puluhan manusia yang terinfeksi virus dengue.
Pemaksimalan program pengendalian DBD di dinas kesehatan dan puskesmas setempat
menjadi kunci utama dalam menanggulangi penyebaran DBD. Kementerian Kesehatan
Republik Indoneisa mencatat pada tahun 2016, terdapat 201.885 penderita DBD di seluruh
wilayah Indonesia dimana sebanyak 1.585 penderita meninggal dunia akibat serangan virus
dengue yang berpindah ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
(Suryowati et al., 2018)

B. Pengertian
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti merupakan vektor yang paling utama, namun spesies lain seperti
Ae.Albopictus juga dapat menjadi vektor penular. Nyamuk penular dengue ini terdapat
hamper diseluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang memiliki ketinggian
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Penyakit DBD banyak dijumpai
terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain rendahnya status
kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena
banyak tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan
(Buku et al., 2018).

C. Etiologi / Penyebab
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan
oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di
temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan
mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di
daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di
negeri kita ini (Respati et al., 2017).

D. Tanda dan Gejala


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan,serta sakit kepala.
2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan
(epistaksis).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda
syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar (Chamidah, 2018).

E. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk
Aedes aegypti (Chamidah, 2018).
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus :
1. Menguras bak mandi
2. Menutup tempat penampungan air
3. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air seperti
ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.
4. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
5. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
6. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
7. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
8. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
9. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
10. Menggunakan kelambu.
11. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

F. Cara Penularan DBD


1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
(Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah
orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya
terdapat Virus Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada
nyamuk Aedes Aegyptynya
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak
dalam tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue
gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia akan
segera menderita DBD (demam berdarah dengue)
(Buku et al., 2018)

G. Penatalaksanaan Awal DBD


Pasien DBD dapat berobat jalan. Pada fase demam pasien dianjurkan :
• Tirah baring, selama masih demam.
• Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.
• Untuk menurunkan suhu menjadi < 39°C, dianjurkan pemberian parasetamol.
Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat
meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.
• Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, susu, disamping
air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
• Monitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen.
• Bila dirumah tidak bisa sebaiknya dirujuk ke rumah sakit (Wayan et al.,
2017)
DAFTAR PUSTAKA

Buku, M., Dan, S., Pemantauan, R., Dalam, J., Perilaku, M., & Sarang, P. (2018). Model
Buku Saku Dan Rapor Pemantauan Jentik Dalam Meningkatkan Perilaku
Pemberantasan Sarang Nyamuk. JHE (Journal of Health Education), 3(2), 110–117.
https://doi.org/10.15294/jhe.v3i2.23314

Chamidah, D. (2018). Prevalensi Dengue Pada Mahasiswa Universitas Surabaya. Jurnal


Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 6(1), 45. https://doi.org/10.30742/jikw.v6i1.334

Respati, T., Raksanagara, A., Djuhaeni, H., Sofyan, A., Faridah, L., Agustian, D., &
Sukandar, H. (2017). Berbagai Faktor yang Memengaruhi Kejadian Demam Berdarah
Dengue di Kota Bandung. ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 9(2),
91–96. https://doi.org/10.22435/aspirator.v9i2.4509.91-96

Suryowati, K., Bekti, R. D., & Faradila, A. (2018). A Comparison of Weights Matrices on
Computation of Dengue Spatial Autocorrelation. IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering, 335(1), 1–7. https://doi.org/10.1088/1757-899X/335/1/012052

Wayan, I., Pranata, A., & Artini, G. A. (2017). Gambaran pola penatalaksanaan demam
berdarah dengue (dbd) pada anak di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah
Kabupaten Buleleng tahun 2013. Medika, 6(5), 21–27.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

Anda mungkin juga menyukai