Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN DAN PENCEGAHAN


DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANG ANAK RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

STASE III
KEPERAWATAN ANAK

Dosen Pembimbing :
Ns. Fadliyana Ekawaty, S.Kep, M.Kep, Sp. An (Koordinator )
Ns. Suryati, S.Kep, M.Kep (CI Akademik)
Ns. Ummi Kadijah, S.Kep (CI Klinik)
Ns. Musniwati, S.Kep (CI Klinik)
Ns. Yesika Yusna, S.Kep, M.Kep (CI Klinik)
Ns. Dwi Handayani (CI Klinik)
Ns. Siti Aisyah (CI Klinik)
Ns. Yulfa Reni, S.Kep (CI Klinik)
Ns. Wurningsih, S.Kep (CI Klinik)

Disusun Oleh : Kelompok 1

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN IX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN DAN PENCEGAHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANG ANAK RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Dosen Pembimbing :
Ns. Fadliyana Ekawati, S.Kep, M.Kep. Sp.An ( Koordinator )
Ns. Ummi Kadijah, S.Kep ( CI Klinik)

DISUSUN OLEH:KELOMPOK I

Anita Febrila Darsi G1B219001

Sovia Lorenza G1B219002

Zela Mitia Eka Wati G1B219004

Intan Iwanda Sari G1B219006

Rizki G1B219007

Aisya Rahmadanty G1B219008

Ardian Firmansyah G1B219009

Anggini Dea Safitri G1B219018

Siti Fatimah G1B219030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN IX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sasaran : Keluarga pasien anak di ruang anak
Tempat : RSUD Raden Mattaher Jambi
Hari/tanggal : Sabtu, 07 Desember 2019
Waktu : 1 x 45 menit (09.30 – 10.20 WIB)
Tim Penyaji : Kelompok 1 Profesi Ners Unja angkatan IX

A. LatarBelakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegepty dan Aedes albopictus yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat
umum diseluruh wilayah Indonesia. Demam berdarah berlangsung akut
menyerang orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak menimbulkan
korban pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun, disertai dengan pendarahan
dan dapat menimbulkan renjatan (syok) yang dapat mengakibatkan kematian
(Dinkes, Kab. Karanganyar, 2010).
Indonesia adalah daerah endemis DBD dan mengalami epidemik sekali
dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan banyaknya genangan air bersih yang
menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang tinggi dan cepatnya trasportasi
antar daerah, menyebabkan sering terjadinya demam berdarah dengue.
Penyebaran DBD yang tinggi karena berpengaruhnya faktor cuaca dan iklim serta
musim pancaroba yang cenderung menambah jumlah habitat vector DBD, sanitasi
lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu
bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekasdan tempat penampungan
air lainnya) ( Kemenkes RI,2015).
Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya
adalah dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
dengan 3 berperilaku hidup sehat, namun hal ini ternyata belum disadari dan
dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Demam Berdarah
Dengue (DBD) selama 45 menit, sasaran mampu memahami tentang
bagaimana penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta
pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
a. Memahami pengertian Demam Berdarah Dengue
b. Memahami penyebab Demam Berdarah Dengue
c. Memahami tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
d. Memahami cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
e. Memahami cara perawatan Demam Berdarah Dengue

C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah seluruh keluarga pasien anak dengan
target 8-10 orang yang berada diruang rawat inap bagian anak, RSUD Raden
Mattaher Jambi.

D. Tempat dan Waktu pelaksanaan


1. Tempat : Ruang Anak RSUD Raden Mattaher
2. Hari / Tanggal : Sabtu, 07 Desember 2019
3. Waktu : 09.30 – 10.15 WIB

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab / Diskusi
F. Setting Tempat
Keterangan :
: Moderator

: LCD

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

G. Media dan Alat Bantu Penyuluhan


1. LCD dan Laptop.
2. Leaflet.
3. Video.

H. Pengorganisasian
1. Moderator : Anita Febrila, S. Kep
Uraian Tugas :
a. Membukaacara.
b. Memperkenalkan pembimbing dan mahasiswa.
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
d. Membuatkontrakwaktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Menutup acara penyuluhan.
h. Bersama peserta meriview dan menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Penyaji : Zela Mitia Eka Wati, S.Kep
Uraian Tugas :
a. Menyajikan isi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan.
c. Memberi reinforcement positif.

3. Notulen : AngginiDeaSafitri, S.Kep


UraianTugas :
a. Mencatat semua
selama proses berlangsung.

4. Observer : Siti Fatimah, S.Kep


UraianTugas :
a. Mengamati perjalanan
penyuluhan dari persiapan proses sampai akhir.
b. Menyimpulkan pada
saat post compre.
c. Mengingatkan waktu
saat penyuluhan.
5. Fasilitator : 1. Aisya Rahmadhanty S.Kep
2. ArdianFirmansyah, S.Kep
4. Rizki, S.Kep
5. Sovia Lorenza, S.Kep

UraianTugas :
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

6. Dokumentasi : Intan Iwanda Sari, S.Kep


UraianTugas :
a. Mendokumentasikan jalannya penyuluhan.
I. Kegiatanpenyuluhan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audiens
kegiatan dan
waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.
(5 menit) 2. Memperkenalkan pembimbing dan 2. Mendengarkan dan
semua anggota kelompok. memperhatikan.
3. Menjelaskan topik dan tujuan 3. Mendengarkan dan
penyuluhan yang akan dicapai. memperhatikan.
4. Membuat kontrak waktu. 4. Menyetujui
kontrak.

Penyajian 1. Menggali pengetahuan peserta 1. Menjawab.


(35 menit) tentang demam berdarah dengue.
2. Menayangkan video mengenai 2. Mendengarkan dan
penyakit demam berdarah. memperhatikan.
3. Menjelaskan penyebabdemam 3. Mendengarkan dan
berdarah dengue. memperhatikan.
4. Menjelaskan tentang tanda dan 4. Mendengarkan dan
gejala demam berdarah dengue . memperhatikan.
5. Menjelaskan tentang cara 5. Mendengarkan dan
pencegahan demam berdarah dengue memperhatikan.
6. Menjelaskan cara perawatan demam 6. Menonton video
berdarah 7. Memperhatikan
7. Memberi reinforcement positif dan
kepada peserta. mempraktekkan.
8. Memberi kesempatan untuk 8. Bertanya.
bertanya kepada audiens.

Penutup 1. Mengajukan pertanyaan pada audiens 1. Menjawab


(5 menit) untuk mengevaluasi hasil pemahaman pertanyaan.
audiens. 2. Mendengarkan
2. Memberikan reinforcement positif atas dan
pendapat audiens. memperhatikan.
3. Menyimpulkan materi 3. Mendengarkan
4. Memberikan salam penutup. (kembali dan
ke bagian promkes) memperhatikan.
4. Menjawab salam.

5. Materi ( Terlampir)
6. KriteriaEvaluasi
a. EvaluasiStruktur
1. Audiens dapat mengikuti kegiatan sesuai rencana.
2. Alat yang dibutuhkan tersedia sesuai rencana.
b. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan sesuai rencana.
2. Audiens berpartisipasi aktif selama kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
a) 85% dapat menyebutkan apa itu demam berdarah dengue
b) 85% dapat menyebutkan penyebab demam berdarah dengue
c) 85% dapat menyebutkan tanda dan gejala demam berdarah dengue
d) 85% dapat menyebutkan cara pencegahan demam berdarah dengue
e) 85% dapat menyebutkan cara perawatan demam berdarah dengue

7. Penutup
Demikianlah Satuan Acara Penyuluhan ini dibuat agar dapat dilaksanakan
dengan baik, kami menyadari SAP ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.

Jambi, Desember2019
KetuaKelompok

(Anita Febrila Darsi, S.Kep)

DisetujuiOleh

PembimbingAkademik PembimbingKlinik
Ns. Fadliyana Ekawati, M.Kep. Sp.An Ns. Ummi Khadijah, S.Kep
MATERI PENYULUHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada
anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang
biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan.

B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini
banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab
nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya
sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi
masalah utama di negeri kita ini.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty :
1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari pada jam 09.00-11.00 dan
15.00-18.00 WIB
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng
bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang
gelap dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter

C. Cara penularan Demam Berdarah Dengue


1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-
tempat umum (Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah
orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya
terdapat Virus Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat
pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat
yang ada nyamuk Aedes Aegyptynya.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang
biak dalam tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus tersebut
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus
dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik,ia
akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue).

D. Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue

1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri


pada persendiaan,serta sakit kepala.
2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan
mimisan (epistaksis).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning,ada mual dan muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan
tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
Tanda Bahaya DBD :
a. Perdarahan gusi
b. Muntah darah
c. Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba
Fase Penyakit DBD :

a. Fase demam
Merupakan fase awal, dimulai dari terjadinya inkubasi kurang lebih 4-
7 hari hingga munculnya gejala demam tinggi, nyeri, pusing, mual dan
muntah
b. Fase kritis / fase kebocoran plasma
Saat demam mulai turun dan kondisi tubuh mulai membaik, terjadi
pada hari ke 3-7 sejak mengalami demam dan berlangsung selama 24-
48 jam. Pada masa ini cairan tubuh harus dipantau ketat, tidak boleh
berlebih ataupun kurang, jika dibiarkan bisa terjadi syok dan
terjadinya penurunan tekanan darah, denyut nadi dan pendarahan dari
hidung, gusi, BAB, dan muntah yang jika tidak cepat diatasi dapat
menyebabkan kematian.
c. Fase penyembuhan
Disaat suhu tubuh kembali naik, tetapi trombosit, nafsu makan
berangsur membaik. Berlangsung sekitar 48-72 jam setelah meleawati
fase kritis. Di fase ini sangat penting untuk mempertahankan
keseimbangan cairan.

E. Perawatan dan Pengobatan


1. Di Rumah :
a. Penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman
lainnya
b. Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila
penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat
dan denyut nadi lemah.
2. Di Rumah Sakit :
a. Penderita harus tirah baring atau istirahat total ditempat tidur
b. Penderita diberi diit makanan lunak.
c. Penderita harus banyak minum (2 – 2,5 liter / jam). Pemberian cairan
merupakan hal yang paling penting bagi penderita demam berdarah.
d. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap
hari darah penderita diambil untuk pemeriksaan).
e. Transfusi darah.
f. Pemberian terapi obat.

F. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu
nyamuk  Aedes aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah
memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal
dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-
tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum
maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-
kurangnya seminggu sekali.
Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging dan
gunakan obat nyamuk dan menyemprot nyamuk dengan zat kimia.
2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M
plus :
a. Menguras tempat-tempat penampungan air
(bak mandi/WC, tempayan, ember, vas bunga, dsb) seminggu sekali.
b. Menutup rapat tempat penampungan air
seperti gentong, ember dan drum.
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda
yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas
bunga,penampungan air dsb.
d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur
dan sebelum bepergian
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum
burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang
tidak lancar / rusak.
g. Menutup lubang pada potongan bambu /
pohon dengan tanah.
h. Menaburkan bubuk Larvasida.
i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam /
bak penampung air.
j. Memasang kawat kasa.
k. Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian dalam kamar.
l. Menggunakan kelambu.
m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan
nyamuk.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif
mengendalikan nyamuk .

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer, Arif, dkk. 1999.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1.Jakarta:


Media Aesculapius

2. Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC


3. Suwarsono H : Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Cermin
DuniaKedokteran 1997; 119 : 32-3.

4. Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah,volume 2, Jakarta;


EGC2.Buku Ajar Penyakit Dalam. (1995). Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK
UIEffendi, 1995, Perawatan Pasien DHF, Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai