STASE III
KEPERAWATAN ANAK
Dosen Pembimbing :
Ns. Fadliyana Ekawaty, S.Kep, M.Kep, Sp. An (Koordinator )
Ns. Suryati, S.Kep, M.Kep (CI Akademik)
Ns. Ummi Kadijah, S.Kep (CI Klinik)
Ns. Musniwati, S.Kep (CI Klinik)
Ns. Yesika Yusna, S.Kep, M.Kep (CI Klinik)
Ns. Dwi Handayani (CI Klinik)
Ns. Siti Aisyah (CI Klinik)
Ns. Yulfa Reni, S.Kep (CI Klinik)
Ns. Wurningsih, S.Kep (CI Klinik)
Dosen Pembimbing :
Ns. Fadliyana Ekawati, S.Kep, M.Kep. Sp.An ( Koordinator )
Ns. Ummi Kadijah, S.Kep ( CI Klinik)
DISUSUN OLEH:KELOMPOK I
Rizki G1B219007
A. LatarBelakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegepty dan Aedes albopictus yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat
umum diseluruh wilayah Indonesia. Demam berdarah berlangsung akut
menyerang orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak menimbulkan
korban pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun, disertai dengan pendarahan
dan dapat menimbulkan renjatan (syok) yang dapat mengakibatkan kematian
(Dinkes, Kab. Karanganyar, 2010).
Indonesia adalah daerah endemis DBD dan mengalami epidemik sekali
dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan banyaknya genangan air bersih yang
menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang tinggi dan cepatnya trasportasi
antar daerah, menyebabkan sering terjadinya demam berdarah dengue.
Penyebaran DBD yang tinggi karena berpengaruhnya faktor cuaca dan iklim serta
musim pancaroba yang cenderung menambah jumlah habitat vector DBD, sanitasi
lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu
bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekasdan tempat penampungan
air lainnya) ( Kemenkes RI,2015).
Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya
adalah dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
dengan 3 berperilaku hidup sehat, namun hal ini ternyata belum disadari dan
dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Demam Berdarah
Dengue (DBD) selama 45 menit, sasaran mampu memahami tentang
bagaimana penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta
pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
a. Memahami pengertian Demam Berdarah Dengue
b. Memahami penyebab Demam Berdarah Dengue
c. Memahami tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
d. Memahami cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
e. Memahami cara perawatan Demam Berdarah Dengue
C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah seluruh keluarga pasien anak dengan
target 8-10 orang yang berada diruang rawat inap bagian anak, RSUD Raden
Mattaher Jambi.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab / Diskusi
F. Setting Tempat
Keterangan :
: Moderator
: LCD
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
H. Pengorganisasian
1. Moderator : Anita Febrila, S. Kep
Uraian Tugas :
a. Membukaacara.
b. Memperkenalkan pembimbing dan mahasiswa.
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
d. Membuatkontrakwaktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Menutup acara penyuluhan.
h. Bersama peserta meriview dan menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Penyaji : Zela Mitia Eka Wati, S.Kep
Uraian Tugas :
a. Menyajikan isi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan.
c. Memberi reinforcement positif.
UraianTugas :
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
5. Materi ( Terlampir)
6. KriteriaEvaluasi
a. EvaluasiStruktur
1. Audiens dapat mengikuti kegiatan sesuai rencana.
2. Alat yang dibutuhkan tersedia sesuai rencana.
b. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan sesuai rencana.
2. Audiens berpartisipasi aktif selama kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
a) 85% dapat menyebutkan apa itu demam berdarah dengue
b) 85% dapat menyebutkan penyebab demam berdarah dengue
c) 85% dapat menyebutkan tanda dan gejala demam berdarah dengue
d) 85% dapat menyebutkan cara pencegahan demam berdarah dengue
e) 85% dapat menyebutkan cara perawatan demam berdarah dengue
7. Penutup
Demikianlah Satuan Acara Penyuluhan ini dibuat agar dapat dilaksanakan
dengan baik, kami menyadari SAP ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.
Jambi, Desember2019
KetuaKelompok
DisetujuiOleh
PembimbingAkademik PembimbingKlinik
Ns. Fadliyana Ekawati, M.Kep. Sp.An Ns. Ummi Khadijah, S.Kep
MATERI PENYULUHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada
anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang
biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan.
B. Penyebab (Etiologi)
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini
banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab
nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya
sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi
masalah utama di negeri kita ini.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty :
1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari pada jam 09.00-11.00 dan
15.00-18.00 WIB
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng
bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang
gelap dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter
a. Fase demam
Merupakan fase awal, dimulai dari terjadinya inkubasi kurang lebih 4-
7 hari hingga munculnya gejala demam tinggi, nyeri, pusing, mual dan
muntah
b. Fase kritis / fase kebocoran plasma
Saat demam mulai turun dan kondisi tubuh mulai membaik, terjadi
pada hari ke 3-7 sejak mengalami demam dan berlangsung selama 24-
48 jam. Pada masa ini cairan tubuh harus dipantau ketat, tidak boleh
berlebih ataupun kurang, jika dibiarkan bisa terjadi syok dan
terjadinya penurunan tekanan darah, denyut nadi dan pendarahan dari
hidung, gusi, BAB, dan muntah yang jika tidak cepat diatasi dapat
menyebabkan kematian.
c. Fase penyembuhan
Disaat suhu tubuh kembali naik, tetapi trombosit, nafsu makan
berangsur membaik. Berlangsung sekitar 48-72 jam setelah meleawati
fase kritis. Di fase ini sangat penting untuk mempertahankan
keseimbangan cairan.
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging dan
gunakan obat nyamuk dan menyemprot nyamuk dengan zat kimia.
2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M
plus :
a. Menguras tempat-tempat penampungan air
(bak mandi/WC, tempayan, ember, vas bunga, dsb) seminggu sekali.
b. Menutup rapat tempat penampungan air
seperti gentong, ember dan drum.
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda
yang dapat digenangi air seperti ban bekas,kaleng bekas,vas
bunga,penampungan air dsb.
d. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur
dan sebelum bepergian
e. Mengganti air vas bunga, tempat minum
burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang
tidak lancar / rusak.
g. Menutup lubang pada potongan bambu /
pohon dengan tanah.
h. Menaburkan bubuk Larvasida.
i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam /
bak penampung air.
j. Memasang kawat kasa.
k. Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian dalam kamar.
l. Menggunakan kelambu.
m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan
nyamuk.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif
mengendalikan nyamuk .
DAFTAR PUSTAKA