Anda di halaman 1dari 26

TUGAS APLIKASI 1

ASUHAN KEPERWATAN PADA Ny. E DENGAN STROKE INFARK


DI IRNA NEUROLOGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Devia Putri Lenggogeni, M.Kep, Sp.Kep.MB
Ns. Holiness Berti, M.Kep, Sp. Kep. MB

OLEH :
Ns. Andika Maharani, S.Kep
NIM. 2121312033

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


2

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSTAS ANDALAS
PADANG TAHUN
2022

Pengkajian Teori Model Adaptasi Roy Pada Pasien Stroke Iskemik


di IRNA neurologi RSUP DR M Djamil Padang

A. Pengkajian Umum
1. Data demografi
Nama pasien : Ny. E
Usia : 53 tahun 0 bulan
Tanggal Lahir : 12 April 1969
No. Rekam Medis : 01.14.**.**
Alamat : Sungai Bangek
Jenis kelamin : Peremuan
Tanggal masuk : 22 September 2022, Jam masuk: 00:06 WIB
Tanggal Pengkajian : 26 September 2022
Diagnosa Medis : Stroke Infark + DM tipe II tidak terkontrol
Sumber informasi : Keluarga, Klien dan rekam medik

2. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama:
Keluarga mengatakan, klien tidak bisa bicara. Tangan dan kaki kanan sulit d
iangkat.
 Riwayat kesehatan Sekarang:
Keluarga mengatakan, klien masuk rumah sakit dengan keluhan tangan dan ka
ki kanan terasa lemah, lama kelamaan tidak bisa di angkat. Keluhan dirasakan
sejak 1 hari sebelum masuk RS (5 hari yang lalu), dirasakan saat sedang
istirahat. Setelah 4 hari, klien tiak bisa bicara, tidak mengikuti perintah dan
mulut tampak mencong.
3

Pada saat pengkajian tgl 26 September 2022, Klien tampak belum bisa bicara,
sudah bisa mengikuti perintah, kaki dan tangan kanan tampak sulit diangkat,
aktivitas dibantu suami dan perawat, keluhan mual, muntah dan sakit kepala
tidak ada.
 Riwayat alergi: Tidak ada
 Riwayat operasi: Tidak ada
 Riwayat kesehatan dahulu:
Klien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus tipe II sejak ± 6 bulan yang l
alu. GDS tertinggi > 200, kontrol tidak teratur. Riwayat hipertensi tidak ada,
riwayat penyait jantung tidak ada.
 Riwayat kesehatan keluarga: orang tua dan kakak klien sakit diabetes mellitus

3. Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
22 September 2022
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan satuan Interpreta
si
Ureum darah 18 10 - 50 mg/dL N
Kreatinin darah 0,4 0,6 - 1,2 mg/dL L
Guladarah sewaktu 261 50 - 200 mg/dL H

Elektrolit
Natrium 140 136 - 145 mmol/L N
Kalium 3,5 3,5 - 5,1 mmol/L N
klorida 104 97 - 111 mmol/L N

22 September 2022
Pemeriksaan Hasil Nilai rujuka Satuan Interpretasi
n
Hematologi
Hemoglobin 14.1 12-14 g/dl N
Hematokrit 43 37-43 % N
Eritrosit 4.78 4-4.5 106/ml H
Trombosit 278 150-400 103/ml N
Leukosit 7.03 5.0-10 103/ml N
MCV 90 82-92 fL N
4

MCH 30 27-31 pg N
MCHC 33 32-36 % N
RDW-CV 12.4 11.5-14.5 % N
Hitung Jenis
Basofil 0 0-1 % N
Eosinofil 2 1-3 % N
Neutrofil 57 50-70 % N
Limfosit 33 20-40 % N
Monosit 8 2-8 % N
Hemostasis
APTT 24.6 21.2-28.6 Detik N
PT 10.2 9.3-12.5 Detik N
INR 1.09 <1.2 N
D-Dimer 524 <500 ng/ml H

b) Diagnostik
22 Sepetember 2022:
- X-ray thorax AP
Hasil pemeriksaan rontgen thorax didapatkan hasil tidak tampak kelainan radiolo
gis pada jantung dan paru
- Brain CT Scan: Infark frontal sinistra dan ponventrikel sinistra
- EKG: Normal

4. Pengobatan
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1 Piracetam 4 x 3 gr IV Melindungi otak dari kondisi
kekurangan oksigen
2 Ranitidin 2 x 50 mg IV Menurunkan produksi asam lambung
3 Aspilet 1 x 80 mg oral Antikoagulan
4 Cilostazol 2 x 50 mg oral Melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah trombus menyumbat aliran
darah
5 Sucralfat 3 x 10 cc oral antiulcerant
6 Metformin 3 x 500 mg oral antidiabetes
7 NaCl 0,9% 500 cc/ 12 IV Membantu mencukupu nutrisi dan gizi
5

jam kedalam tubuh (natrium, kalium,


chloride, cal
6

B. Penerapan Model Teori Pengkajian Keperawatan Adaptasi


Aspek yang Pengkajian Perilaku Pengkajian Stimulus Masalah Keperawata
di kaji n
Oksigenasi Patient claims: 1. Stimulus fokal: adaptif -
dan Sirkula Keluarga mengatakan klien tidak ada keluhan sesak, batuk dan sakit ke 2. Stimulus kontekstual:
si pala. adaptif
Riwayat: - 3. Stimulus residual:
Pemeriksaan Fisik: adaptif
I: RR: 20 x/I, SpO2: 98%, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, retr
aksi dada (-), iktus kordis tidak tampak, batuk (-), sesak (-), tidak ada pe
rnafasan cuping hidung, konjungtiva tidak anemis, sianosis (-),
Pa: taktil fremitus tidak bisa dikaji, HR: 89 x/I, irama reguler, teraba ku
at dan teratur, CRT = 2 detik, akral hangat, iktus kordis tidak teraba
Pe: Sonor pada kedua lapang paru
A: Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-, BJ I & BJ II reguler, TD: 125/90 mmHg
Pemeriksaan Diagnostik (22/09/2022):
- Rontgen thorax: tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan pa
ru
Nutrisi Patient claims: 1. Stimulus fokal: kadar Ketidakstabilan
Keluarga mengatakan klien tidak ada keluhan mual dan munta, diet dari glukosa darah kadar glukosa darah
7

RS habis 1 porsi meningkat


Riwayat: - 2. Stimulus kontekstual:
Pemeriksaan Fisik: klien tidak melakukan
Antropometri: TB 160 cm, BB: 68 kg, IMT: 26,5 kg/m2 (Overweight) pemeriksaan kesehatan
I: Abdomen datar, luka (-), stoma (-), spider (-), skelra tidak ikterik, kon secara teratur ke
jungtiva tidak anemis, mukosa bibir lembab. fasilitas kesehatan
A: bising usus 8x/I 3. Stimulus residual: DM
Pe: timpani tipe II tidak terkontrol
Pa: abdomen supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), ascites (-)
Diet MS DD: 1700 kkal/hari
Pemeriksaan diagnostik:
Tgl (22/09/2022): Hb= 14.1, Ht= 43%, GDS: 261 mg/dl,
Eliminasi Patient claims: 1. Stimulus fokal: adaptif -
Keluarga mengataka, BAB klien teratur 1 hari sekali, feses berwarna ku 2. Stimulus kontekstual:
ning, lembek, tidak ada riwayat perdarahan dan lendir saat BAB, tidak a adaptif
da hemoroid. . Keluarga mengatakan klien terpasang kateter 3. Stimulus residual:
Pemeriksaan fisik: adaptif
P: tidak ada nyeri tekan
A: BU (+) 8 kali permenit.
Urine: Warna urine kuning jernih
8

Inkontinensia tidak ada.


Pemeriksaan laboratorium tanggal 12/3/2022:
Ureum: 18 mg/dl (N), Kreatinin: 0.4 mg/dl (L)
Aktivitas d Patient claims: 1. Stimulus fokal: hemipar Gangguan mobilitas
an istirahat Keluarga mengatakan kebutuhan diri klien dibantu keluarga dan perawa ese dekstra dengan keku fisik
t, karena tangan dan kaki kiri sangat sulit digerakkan. atan otot
Keluarga mengatakan, saat tidur malam, klien sering terbangun pada 222 444
sekitar jam 2 atau jam 3, dan mulai tidur kembali jam 4 (total tidur 222 444
malam ± 6 jam dan tidur siang ± 1 jam 2.Stimulus kontekstual: In
Pemeriksaan Fisik: fark frontal sinistra dan
Skor barthel index: ponventrikel sinistra
Kriteria barthel index Dengan bantuan Mandiri 3. Stimulus residual : DM
Makan 5√ 10 tipe II tidak terkontrol
Aktivitas di toilet 5√ 10
Berpindah dari kursi roda ke tempat 5 - 10 √ 15
tidur/ sebaliknya, termasuk duduk di
tempat tidur
Kebersihan diri, mencuci muka, 0 √ 5
menyisir rambut, menggosok gigi
Mandi 0√ 5
9

Berjalan dipermukaan datar 10√ 15


Naik turun tangga 5√ 10
Berpakaian 5√ 10
Mengontrol defekasi 5 10√
Mengontrol berkemih 5 10√
Total 60 (ketergantungan berat)

Skala morse: 30 (resiko jatuh sedang)


Kekuatan otot :
222 444
222 444
Proteksi Patient claims: 1. Stimulus fokal: adaptif -
Keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada kulit 2. Stimulus kontekstual: a
Pemeriksaan fisik : daptif
Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan kulit klien bersih, tidak ada lesi, 3. Stimulus residual : ada
edema tidak ada. Tidak dilakukan pengkajian dengan Norton scale untu ptif
k resiko luka aktif karena klien masih bisa mobilisasi aktif dengan bant
uan 1 orang.
10

Pengkajian Perilaku Pengkajian stimulus Masalah keperawatan


Sensori dan Patient claims: 1. Stimulus fokal: adaptif
penginderaan Keluarga mengatakan, klien tidak ada keluhan pada penglihatan, 2. Stimulus kontekstual: ada
penciuman dan pendengaran. ptif
Pemeriksaan Fisik: 3. Stimulus residual: adaptif
Penglihatan: RC +/+, RC tidak langsung +/+, gerak bola mata b
ebas
Pendengaran: tidak terdapat gangguan pendengaran
Penciuman: normosmia
Kulit : kulit lembab, tidak ada edema
Keseimbangan Patient claims: 1. Stimulus fokal: adaptif -
cairan elektrol Tidak ada keluhan 2. Stimulus kontekstual: ada
it dan asam ba Pemeriksaan fisik ptif
sa Intake cairan: 1900 ml (Infus 1000 ml/ hari + minum), Output: 1 3. Stimulus residual: adaptif
850 ml. Membran mukosa lembab. Turgor kulit baik. Tidak ada
edema. Terpasang IVFD NaCl 0,9% 500ml/12 jam
Pemeriksaan Diagnostik: (22/9/2022)
Natrium: 140 mmol/L, Kalium: 3.5 mmol/L, Clorida: 104 mmol
/L
Fungsi neurol Patients claim: 1. Stimulus fokal: afasia, he Gangguan komunikasi
11

ogi Keluarga mengatakan, klien tidak bisa bicara dan klien tampak miparese dekstra dengan keku verbal, hambatan mobil
sulit mengangkat tangan dan kaki kanan atan otot itas fisik
Riwayat: 222 444
Klien riwayat DM tipe II sejak 6 bulan yang lalu dan kontrol tid 222 444
ak teratur 2.Stimulus kontekstual: Infar
Pemeriksaan fisik: k frontal sinistra dan
a. Status mental: ponventrikel sinistra
1) Kesadaran: GCS E4M6Vafasia, kompos mentis 3. Stimulus residual : DM tipe
2) Memori jangka panjang dan jangka pendek: tidak bisa II tidak terkontrol
dikaji
3) Mood: sesuai
4) Intelektual (judgment): tidak bisa dikaji

b. Saraf kranial:
1) Olfaktorius:
2) Optikus:
RCL:+/+, RCTL: +/+,
Lapang pandang normal
3) Okulomotorius, toklearis, dan abdusen:
Gerakan bola mata kiri dan kanan normal
12

Pupil isokor 3mm/3mm


4) Trigeminus:
Fungsi motorik: normal
5) Fasialis: senyum asimetris, mulut mencong kiri
6) Akustikus/ vestibulotoklearis: Tajam pendengaran baik
7) Glosofaringeus dan Vagus: Refleks muntah (+) dan menel
an (+), uvula tertarik ke kiri
8) Aksesorius: kepala bisa melihat kekiri-kanan, pergerakan b
ahu kanan tertinggal dari kiri
9) Hipoglosus: lidah deviasi kekiri

c. Status sensori
Sensasi nyeri: kanan kurang dari kiri
d. Status motorik
kekuatan otot : 222 444
222 444
Tonus otot: normal pada kedua ekstremitas
e. Koordinasi gerak: tes hidung - jari tidak bisa dikaji
f. Refleks: Refleks fisiologis: +2/+2, Reflek patologis: -/-
g. Rangsang meningeal: negatif
13

Pemeriksaan diagnostik
- Brain CT Scan: Infark frontal sinistra dan ventrikel sinistra
Fungsi endokr Pemeriksaan fisik; 1. Stimulasi fokal : kadar Resiko ketidakstabilan
in - pembesaran kelenjar tiroid: tidak ada gula darah puasa kadar gula darah
- tremor; tidak ada meningkat
- Polifagi ( ), Polidipsi ( ), poliuri ( ) 2. Stimulus kontekstual:
- tidak ada tanda chusing syndrom (kenaikan BB, moon face, pe klien tidak melakukan
numpukan lemak diarea bahu dan leherr) pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan diagnostik: (22/9/2022) secara teratur ke fasilitas
Gula darah sewaktu: 265 mg/dl kesehatan
3. Stimulus residual: DM
tipe II tidak terkontrol

Mode Konsep Diri


Pengkajian Perilaku Pengkajian Stimulus Masalah Keperawatan
1. Fisik diri Stimulus fokal: Fisik diri: -
Keluarga mengatakan klien tampak sulit mengangkat tangan dan kaki Stimulus Kontekstual: gangguan mobil
kanan, namun sudah bisa digeser. Keluarga mengatakan klien juga isasi, pemenuhan kebutuhan diri dibant Personal diri: Kesiapan
belum bisa berbicara. u keluarga, gangguan komunikasi untuk meningkatkan
2. Personal diri Stimulus residual: Mekanisme koping manajemen kesehatan
14

Keluarga mengatakan, klien tampak ingin segera sembuh yang tidak efektif,
Keluarga akan mengajak klien agar lebih memperhatikan kesehatan
diri dengan rajin kontrol kesehatan
Keluarga dan klien kooperatif dengan perawat saat dilakukan
pengkajian.
Keluarga tampak berusaha dan berlatih menggerakkan tangan dan ka
ki kanan klien.
Keluarga mengatakan sering mengajak klien berdoa dan mendengark
an murattal alquran selama dirawat

Mode Fungsi Peran


Pengkajian Perilaku Pengkajian Stimulus Diagnosa Keperawatan
Ny. E merupakan seorang ibu rumah tangga. Peran Ny. E dalam kelu Stimulus fokal: Ketidakmampuan -
arga terganggu karena kondisinya yang tidak mampu untuk melakuka melakukan peran sebagai ibu rumah
n pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. tangga
Stimulus kontekstual: adaptif
Stimulus residual: adaptif
15

Mode Interdepensi
Pengkajian Perilaku Pengkajian stimulus Diagnosa Keperawatan
Ny. E memiliki seorang suami dan lima orang anak. Keluarga mengatakan hubu Stimulasi fokal : Dukungan Kesiapan untuk
ngannya Ny. E dengan keluarga sangatlah dekat dan saling menyayangi. Hal ters keluarga untuk sembuh meningkatkan
ebut tampak suami, dan anak klien yang selalu menjaga dan membantu setiap keb Stimulus kontekstual : adapt manajemen kesehatan
utuhan Ny. E. Apabila ada masalah yang ingin dibahas, biasanya Ny.E mendisku if
sikan dengan keluarganya. Stimulus residual : adaptif
Keluarga mengatakan merasa sedih dengan kondisi penyakitnya Ny. E saat ini,
dan yakin Tuhan akan menolongnya untuk sembuh
Klien dan keluarga mendukung semua tindakan yang diberikan selama proses pe
ngobatan dan perawatan. Keluarga berharap dapat membantu proses kesembuhan
Ny.E
Untuk biaya RS di tanggung BPJS
16

C. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawa
tan
1 DS: Penurunan kekuata Gangguan mobilisa
 Keluarga mengatakan tangan dan kaki kanan sulit diangkat dan pemenuhan kebutuha n otot si fisik
n dibantu oleh keluarga dan perawat
 Keluarga mengatakan untuk merubah posisi butuh bantuan
DO:
 Skor bartel index: 60 (ketergantungan berat)
 Kekuatan otot: 222 444
222 444
2 DS: Keluarga mengatakan klien tidak bisa bicara. Penurunan sirkulasi Gangguan
DO: serebral (Infark komunikasi verbal
 GCS E4M6Vafasia, kesadaran CM afasia frontal sinistra)
 Ct scan: infark frontal sinistra dan ponventrikel sinistra
 Klien tidak bisa mengeluarkan kata dan berbicara dengan jelas
3 DS: Keinginan Kesiapan
 Keluarga mengatakan akan mengajak klien agar lebih memperhatikan kesehatan diri meningkatkan meningkatkan
dengan rajin kontrol kesehatan manajemen manajemen
 Keluarga dan klien kooperatif dengan perawat saat dilakukan pengkajian. penyakit kesehatan
 Keluarga tampak berusaha dan berlatih menggerakkan tangan dan kaki kanan klien.
 Keluarga mengatakan sering mengajak klien berdoa dan mendengarkan murattal alqu
ran selama dirawat
 Klien dan keluarga mendukung semua tindakan yang diberikan selama proses pengob
atan dan perawatan.
 Klien memiliki riwayat DM 6 bualn yang lalu, kontrol tidak teratur
17

DO:
 Klien tampak berusaha dan berlatih menggerakkan tangan dan kaki kanan dibantu de
ngan suaminya
D. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
2. gangguan komunikasi verbal b.d gangguan sirkulasi serebral (Infark frontal sinistra)
3. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan d.d keinginan meningkatkan manajemen penyakit

E. Intervensi Keperawatan
No Diagnosis keperawatan NOC NIC
1 Gangguan mobilitas Fisik b.d Setelah diberikan intervensi k Pengaturan posisi, kegiatan:
gangguan neuromuskuler eperawatan selama 3 x 24 jam  Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
hambatan mobilitas fisik terat  Pantau status oksigenasi sebelum dan sesudah perubahan posisi
asi ditandai dengan:  Lakukan ROM aktif/ pasif
- Gerakan otot meningk  Tempatkan barang - barang yang sering digunakan dalam jangkauan
at Fall prevention
- Bergerak dengan mud  Identifikasi defisit kognitif atau fisik pasien yang meningkatkan
ah potensi jatuh
 Bantu ambulasi pasien
 Tempatkan barang barang yang mudah dijangkau pasien
 Anjurkan pasien untuk meminta bantuan
18

 Pasang tanda resiko jatuh


 Naikkan pagar pengaman tempat tidur
2 Gangguan komunikasi verbal Setelah diberikan intervensi k Commnication enhancement: speech deficit
b.d penurunan sirkulasi serebr eperawatan selama 3 x 24 jam  Monitor kognitif, anatomi dan proses fisiologis terkait kemampuan
al gangguan komunikasi verbal t bicara (mis, memori, pendengaran dan bahasa)
eratasi ditandai dengan:  Monitor pasien terhadap rasa frustasi, kemarahan, depresi, atau lain
Komunikasi: nya terkait gangguan kemampuan bicara
- Penggunaan bahassa i  Kenali perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
syarat meningkat  Berikan alternatif komunikasi (mis, writing tablet, flash card, kedip
- Penggunaan Bahasa n an mata, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tanga
on verbal meningkat n atau gerakan lainnya, dan komputer)
 Berikan metode alternatif untuk menulis dan membaca yang sesuai
 Sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pasien (mi
s, berdiri di depan pasien ketika berbicara, mendengarkan dengan pe
nuh perhatian, menyajikan suatu ide atau satu pikiran di suatu wakt
u, berbicara perlahan sambil menghindari berteriak, menggunakan k
omuniksi tertulis, atau meminta bantuan keluarga dalam memahami
ucapan pasien)
 Pertahankan lingkungan dan rutinitas yang terstruktur (yaitu, pastika
n jadwal harian yang konsisten, sering memberikan pengingat, dan
19

menyediakan kalender dan isyarat lingkunngan lainnya)


 Ubah lingkungan untuk meminimalisir kebisingan berlebih dan men
gurangi tekanan emosional (mis, batasi pengunjung, peralatan berle
bihan dan kebisingan)
 Ulangi apa yang pasien ucapkan untuk memastikan akurasi
 Gunakan pertanyaan tertutup hingga pasien bisa menjawab ya atau t
idak, waspada pasien dengan afasia ekspresif dapat memberikan res
pon otomatis yang salah
 Kolaborasi dengan keluarga dan terapis untuk mengembangkanrenc
ana komunikasi yang efektif
 Berikan penguatan positif
 Mengkoordinasikan kegiatan dengan tim rehabilitasi
3 Kesiapan meningkatkan 
manajemen kesehatan d.d
keinginan meningkatkan
manajemen penyakit
20

F. Implementasi dan Evaluasi


Hari/ Diagnosis keperawata Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Nama/
Tanggal/ Paraf
Jam
Senin/ Gangguan mobilitas Fisik Pengaturan posisi, kegiatan: Senin 26 September 2022, jam 14.00 wib
26-09- b.d gangguan neuromusk  Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi S: Keluarga mengatakan klien tampak sulit
22/ uler  Pantau status oksigenasi sebelum dan sesudah peruba mengangkat tangan dan kaki kanan
14.00 han posisi O: kekuatan otot 222 444
 Lakukan ROM aktif/ pasif 222 444
 Tempatkan barang - barang yang sering digunakan da Pasien mengubah posisi dengan bantuan
lam jangkauan Vital sign setelah perubahan posisi:
Fall prevention TD: HR: RR: Sat O2:
21

 Identifikasi defisit kognitif atau fisik pasien yang A: masalah belum teratasi, perilaku klien
meningkatkan potensi jatuh masih belum adaptif
 Bantu ambulasi pasien P: terapi ambulasi dan ROM
 Tempatkan barang barang yang mudah dijangkau
pasien
 Anjurkan pasien untuk meminta bantuan
 Pasang tanda resiko jatuh
Naikkan pagar pengaman tempat tidur
Gangguan komunikasi ve Commnication enhancement: speech deficit Senin 26 September 2022, jam 14.00 wib
rbal b.d penurunan sirkul  Monitor kognitif, anatomi dan proses fisiologis terkait S:
asi serebral kemampuan bicara (mis, memori, pendengaran dan ba - Keluarga mengatakan klien belum bisa
hasa) bicara
 Monitor pasien terhadap rasa frustasi, kemarahan, dep O:
resi, atau lainnya terkait gangguan kemampuan bicara - GCS E4M6Vafasia
 Kenali perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk ko - Klien kesulitan mengucapkan kata dan
munikasi berbicara
 Berikan alternatif komunikasi (mis, writing tablet, fla A: masalah belum teratasi. Klien belum
sh card, kedipan mata, papan komunikasi dengan gam menunjukkan perilaku adaptif
bar dan huruf, isyarat tangan atau gerakan lainnya, da P: Peningkatan komunikasi dengan
n komputer) menggunakan media papan dengan gambar
 Berikan metode alternatif untuk menulis dan membac atau huruf
a yang sesuai
 Sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuh
an pasien (mis, berdiri di depan pasien ketika berbicar
a, mendengarkan dengan penuh perhatian, menyajika
n suatu ide atau satu pikiran di suatu waktu, berbicara
22

perlahan sambil menghindari berteriak, menggunakan


komuniksi tertulis, atau meminta bantuan keluarga dal
am memahami ucapan pasien)
 Pertahankan lingkungan dan rutinitas yang terstruktur
(yaitu, pastikan jadwal harian yang konsisten, sering
memberikan pengingat, dan menyediakan kalender da
n isyarat lingkunngan lainnya)
 Ubah lingkungan untuk meminimalisir kebisingan ber
lebih dan mengurangi tekanan emosional (mis, batasi
pengunjung, peralatan berlebihan dan kebisingan)
 Ulangi apa yang pasien ucapkan untuk memastikan ak
urasi
 Gunakan pertanyaan tertutup hingga pasien bisa menj
awab ya atau tidak, waspada pasien dengan afasia eks
presif dapat memberikan respon otomatis yang salah
 Kolaborasi dengan keluarga dan terapis untuk menge
mbangkanrencana komunikasi yang efektif
 Berikan penguatan positif
Mengkoordinasikan kegiatan dengan tim rehabilitasi
23

Hari/ Diagnosis keperawata Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Nama/


Tanggal/ Paraf
Jam
Selasa/ Gangguan mobilitas Fisik Pengaturan posisi, kegiatan:
27-09- b.d gangguan neuromusk  Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
22/ uler  Pantau status oksigenasi sebelum dan sesudah peruba
han posisi
 Lakukan ROM aktif/ pasif
 Tempatkan barang - barang yang sering digunakan da
lam jangkauan
Fall prevention
 Identifikasi defisit kognitif atau fisik pasien yang
meningkatkan potensi jatuh
 Bantu ambulasi pasien
24

 Tempatkan barang barang yang mudah dijangkau


pasien
 Anjurkan pasien untuk meminta bantuan
 Pasang tanda resiko jatuh
Naikkan pagar pengaman tempat tidur
Gangguan komunikasi ve Commnication enhancement: speech deficit
rbal b.d penurunan sirkul  Monitor kognitif, anatomi dan proses fisiologis terkait
asi serebral kemampuan bicara (mis, memori, pendengaran dan ba
hasa)
 Monitor pasien terhadap rasa frustasi, kemarahan, dep
resi, atau lainnya terkait gangguan kemampuan bicara
 Kenali perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk ko
munikasi
 Berikan alternatif komunikasi (mis, writing tablet, fla
sh card, kedipan mata, papan komunikasi dengan gam
bar dan huruf, isyarat tangan atau gerakan lainnya, da
n komputer)
 Berikan metode alternatif untuk menulis dan membac
a yang sesuai
 Sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuh
an pasien (mis, berdiri di depan pasien ketika berbicar
a, mendengarkan dengan penuh perhatian, menyajika
n suatu ide atau satu pikiran di suatu waktu, berbicara
perlahan sambil menghindari berteriak, menggunakan
komuniksi tertulis, atau meminta bantuan keluarga dal
am memahami ucapan pasien)
25

 Pertahankan lingkungan dan rutinitas yang terstruktur


(yaitu, pastikan jadwal harian yang konsisten, sering
memberikan pengingat, dan menyediakan kalender da
n isyarat lingkunngan lainnya)
 Ubah lingkungan untuk meminimalisir kebisingan ber
lebih dan mengurangi tekanan emosional (mis, batasi
pengunjung, peralatan berlebihan dan kebisingan)
 Ulangi apa yang pasien ucapkan untuk memastikan ak
urasi
 Gunakan pertanyaan tertutup hingga pasien bisa menj
awab ya atau tidak, waspada pasien dengan afasia eks
presif dapat memberikan respon otomatis yang salah
 Kolaborasi dengan keluarga dan terapis untuk menge
mbangkanrencana komunikasi yang efektif
 Berikan penguatan positif
Mengkoordinasikan kegiatan dengan tim rehabilitasi
26

Anda mungkin juga menyukai