Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENGENAL TUMOR OTAK

Disusun Oleh :
Aisya Rahmadhanty
2121312008

Pembimbing Akademik:
Ns. Devia Putri Lenggogeni, M.Kep, S.Kep.MB

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Tumor otak


Sub Pokok Bahasan : Mengenal tumor otak dan terapi yang dapat
diterapkan
Penyaji : Aisya Rahmadhanty
Sasaran : Pasien kelolaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 29/09/2022
Tempat : Bangsal Neurologi

A. LATAR BELAKANG
Tumor otak atau tumor intrakranial adalah neoplasma atau proses
desak ruang (space occupying lesion atau spase taking lesion) yang timbul
didalam rongga tengkorak baik didalam kompartemen supratentotrial
maupun infratentotrial. Tumor otak dapat dibagi menjadi tumor otak
primer dan sekunder. Tumor otak primer merupakan tumor otak yang
berkembang dari sel otak itu sendiri, sedangkan tumor otak sekunder
merupakan tumor otak yang berkembang sekunder atau metastasis dari
tumor di bagian tubuh lain. Kebanyakan tumor yang metastasis ke otak
merupakan tumor payudara, ginjal, paru-paru, melanoma dan kolorektal
(Kemkes RI, 2020)
Data WHO menyebutkan di tahun 2017 terdapat 18,1 juta kasus baru
dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-
laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian SOL.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi SOL di Indonesia menunjukkan
adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi
1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2017. Prevalensi kanker tertinggi
adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti
Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000
penduduk (Riskesdas, 2018).
Berdasarkan prevalensi di atas, gejala-gejala yang dialami pasien
tumor otak seperti sakit kepala secara bertahap menjadi semakin sering
dan parah, mual dan muntah, gangguan ingatan, kejang, gangguan
keseimbangan dan resiko kematian (Han & Jiang, 2021). Biasanya pasien
tumor otak akan mengalami syok, takut, cemas, perasaan berduka, marah,
sedih dan menarik diri. Perasaan cemas terjadi karena takut akan dampak
dan pengobatan yang akan di lalui, misalnya perubahan body image,
keoterapi, operasi dan banyak program pengobatan lainnya Proses tersebut
akhirnya memperburuk kualitas hidup bahkan menyebabkan kematian
(Sitorus et al., 2017).
Kualitas hidup adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kondisi kesehatan seseorang, kualitas hidup yang rendah akan
memperburuk kondisi suatu penyakit (Maruf & Palupi, 2021). Seseorang
yang memiliki kualitas hidup tinggi maka mudah menyesuaikan diri
dengan tuntutan yang ada sehingga stres yang dialami rendah, sebaliknya
seseorang yang memiliki kualitas hidup rendah maka mengalami kesulitan
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada sehingga
mengakibatkan stress yang dialami tinggi dan proses penyembuhan
semakin lama, selanjutnya dapat mengancam jiwa (Roifah, 2016).
Kualitas hidup pasien tumor otak akan membaik apabila individu
mampu menerima penyakit yang dialaminya dan patuh terhadap
pengobatan. Salah satu faktor agar kualitas hidup tetap maksimal adalah
self efficacy. Fungsi self efficacy adalah memberikan keyakinan bahwa
sesorang akan berhasil melakukan perawatan dirinya asalkan optimal
melakukan kegiatan yang menunjang status kesehatan (Wahyuningsih et
al., 2017).
Oleh karena latar belakang di atas maka penyusun membuat satuan
cara penyuluhan mengenai mengenal tumor otak pada pasien yang baru
terdiagnosis tumor otak metastase dengan tujuan agar pasien dan keluarga
dapat memahami tentang tumor otak dan pasien maupun keluarga mampu
meningkatkan kualitas hidup pasien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit
klien dan keluarga dapat memahami tentang tumor otak, pengobatan
dan terapi yang dapat diberikan pada penderita tumor otak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit klien mampu
menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian tumor otak
b. Penyebab tumor otak
c. Tanda dan gejala tumor otak
d. Pengobatan tumor otak
e. Terapi yang dapat diterapkan selama proses pengobatan ataupun
dalam masa pemulihan

C. SASARAN
Pasien yang baru terdiagnosis tumor otak
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : kamis, 29/09/2022
Waktu : 30 menit
Tempat : bangsal neurologi

E. MATERI
Terlampir

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan 5 menit o Salam
perkenalan
o Menjelaskan
kontrak dan
tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit  Menjelaskan Lembar
tentang : tumor Balik
otak
(pengertian,
penyebab, tanda
dna gejala,
program
pengobatan,
terapi non-
farmakologi
yang dapat
diberikan)
 Membuka
sesion
pertanyaan
 Diskusi dengan
keluarga
3. Penutup 5 menit  Menutup
pembelajaran
dengan salam

G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

H. MEDIA DAN ALAT


Lembar Balik / leaflet
I. DENAH LOKASI
Terlampir

J. SUMBER
Kemenkes RI, 2020. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Tumor Otak.
https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1610423332_841
380.pdf
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rako
rpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus
2018.
Sitorus et al., 2017. Distres Pada Pasien Tumor Otak Dan Faktor-Faktor
Yang Memengaruhinya. Neurona Vol. 34 (2).

K. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Klien di dampingi keluarga hadir dalam acara penkes.
b. Kesiapan materi penyaji.
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a. Klien hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Klien bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
c. Klien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penkes.
b. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penkes berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya kesepakatan klien dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya.
c. Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi yang diterima
oleh klien dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir
ceramah.
LAMPIRAN 1

MATERI

A. PENGERTIAN
Istilah “tumor otak” merujuk pada berbagai grup neoplasma yang berasal
dari jaringan intrakranial, termasuk meningen (contoh : meningioma)
dengan berbagai derajat keganasan, dimulai dari yang jinak hingga ganas
atau agresif (Kemkes RI,2020)
Tumor otak adalah Pertumbuhan jaringan didalam otak yang tidak normal
sehingga menimbulkan desakan ada otak, dapat bersifat jinak atau ganas
B. PENYEBAB
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang menderita
tumor otak primer (tumor yang muncul pertama kali di otak atau jaringan
sekitar otak). Diperkirakan bahwa tumor otak primer mulai muncul ketika
sel normal mengalami kesalahan atau mutasi DNA. Mutasi inilah yang
membuat sel-sel tumbuh dan berkembang biak dengan tingkat yang lebih
cepat, serta tetap hidup ketika sel-sel sehat sudah mati. Akibatnya terjadi
penumpukan sel-sel abnormal dan membentuk tumor. Tumor otak primer
lebih jarang terjadi dibandingkan tumor otak sekunder (tumor otak yang
berasal dari kanker yang tumbuh di bagian tubuh lain lalu menyebar ke
otak).
Faktor resiko berasal dari kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok dan
konsumsi alkohol, turut berperan. Faktor risiko lain adalah genetik dan
hormonal, zat karsinogenik, virus onkogenik (virus tumor), dan zat kimia
tertentu (pestisida, herbisida).
C. TANDA DAN GEJALA
Gejala tumor otak sangat beragam dan bergantung pada lokasi, ukuran,
atau tingkat pertumbuhan tumor itu sendiri. Tumor yang tumbuh secara
lambat pada awalnya mungkin tidak akan menimbulkan gejala apa pun.
Setelah tumor otak mulai memberikan tekanan pada otak atau membuat
sebagian fungsi otak tidak bisa berfungsi dengan baik, gejala akan mulai
muncul.
Gejala lain yang mungkin ditemukan adalah defisit neurologis (gangguan
penciuman, gangguan penglihatan, pandangan ganda, baal-baal atau nyeri
di wajah, kelemahan otot wajah, gangguan pendengaran, menelan, dan
lain-lain) yang bersifat progresif dan bergantung lokasi tumor, kejang,
penurunan kognitif, gangguan keseimbangan dan gangguan kepribadian.
Tanda dan gejala ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi tumor
sebelum dilakukan pemeriksaan penunjang radiologis, sesuai dengan
struktur anatomis yang terganggu.
D. Pengobatan
1) Pembedahan
Pembedahan pada tumor otak dilakukan untuk mengangkat tumor dan
dikompresi dengan cara mereduksi efek massa sebagai upaya
menyelamatkan nyawa serta memperoleh efek paliasi.
2) Radiotherapy
Merupakan salah satu modalitas penting dalam pelaksanaan proses
keganasan.
3) Kemotherapy
Tindakan ini bertujuan untuk membunuh sel tumor. Diberikan secara
oral IV atau secara shunt.
4) Obat-obatan
 Steroid untuk menghilangkan swelling. Contoh obat:
dexamethazone.
 Anticonvulsan untuk mencegah dan mengontrol kejang. Contoh
obat: carbamazephine
 Shunt untuk mengalirkan cairan serebrospinal
LAMPIRAN 2

DENAH LOKASI

KETERANGAN:
: PENYAJI : KELUARGA

: KLIEN

Anda mungkin juga menyukai