Anda di halaman 1dari 9

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PASIEN TN. M DENGAN TUMOR BULI DI RUANG AL-A’RAAF RSU
PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Dosen Pengampu: Dwi Kartika Rukmi, M.Kep., Sp.Kep.MB.

Disusun Oleh:
ERRIZA ANGGORO WIDYASTUTI
223203107

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG TUMOR BULI

Topik : Tumor Buli


Sub Topik : Pendkes Tumor Buli
Sasaran : Pasien Bangsal Al-A’raaf RSU PKU Muhammadiyah
Bantul
Tempat : RSU PKU Muhammadiyah Bantul
Hari dan Tanggal : Selasa, 28 Maret 2023
Waktu : 30 menit

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan mengenai pengertian dari penyakit
tumor buli selama 30 menit, diharapkan dapat memahami pengertian
dari penyakit tumor buli.
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan mengenai tumor buli selama 1 x 30
menit diharapkan responden mampu :
1. Menjelaskan definisi tumor buli
2. Menjelaskan penyebab tumor buli
3. Menjelaskan manifestasi klinis tumor buli
4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang tumor buli
5. Menjelaskan penatalaksanaan tumor buli
III. Sasaran
Tn. M dengan Tumor Buli di Bangsal Al-A’raaf RSU PKU
Muhammadiyah Bantul
IV. Materi
1. Definisi tumor buli
2. Penyebab tumor buli
3. Manifestasi klinisanifestasi klinis tumor buli
4. Pemeriksaan penunjang tumor buli
5. Penatalaksanaan tumor buli
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VI. Media
- leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
N WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
O PENYULUHAN AUDIENCE

1. 5 Menit Pembukaan
1. Membuka 1. Menjawab salam
kegiatan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi 4. Memperhatikan
yang akan diberikan
2. 20 Menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan definisi 1. Memperhatikan
tumor buli
2. Menjelaskan penyebab 2. Memperhatikan
tumor buli
3. Menjelaskan manifestasi 3. Memperhatikan
klinis tumor buli
4. Menjelaskan 4. Memperhatikan
pemeriksaan penunjang
tumor buli
5. Menjelaskan 5. Memperhatikan
penatalaksanaan tumor
buli
6. Tanya jawab 6. Menjawab
4. 3 Menit Evaluasi
1. Menanyakan kepada 1. Menjawab pertanyaan
para peserta tentang
materi dan
memberikan
reinforcement positif
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan yang
berkaitan dengan
materi tumor buli

5. 2 Menit Terminasi
1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
terimakasih atas
waktu yang diberikan
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
penutup
VIII. Kegiatan Penyuluhan
1. Evaluasi Struktur
a. Diharapkan peserta siap dan berada di tempat penyuluhan
b. Diharapkan kesiapan materi
c. Diharapkan kesiapan SAP
d. Diharapkan kesiapan media
e. Diharapkan penyelenggaraan penyuluhan di Bangsal Al-
A’raaf RSU PKU Muhammadiyah Bantul
2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Diharapkan peserta konsentrasi mendengarkan materi penyuluhan
c. Diharapkan peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan
dengan benar
3. Evaluasi Hasil
Pasien tumor buli diharapkan dapat :
1. Menjelaskan definisi tumor buli
2. Menjelaskan penyebab tumor buli
3. Menjelaskan manifestasi klinis tumor buli
4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang tumor buli
5. Menjelaskan penatalaksanaan tumor buli
IX. Materi Penyuluhan
Tinjauan Teori

A. Definisi Tumor Buli

Tumor Buli adalah keganasan urologi yang sering terjadi pada pria
dan wanita. Tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli
(kandung kemih). Tumor bully adalah tumor yang dapat berbentuk kapiler,
tumor non invasif (insitur), noduler (infiltrat), atau campuran antara bentuk
papiler dan infiltrat. Tumor ini merupakan tumor superfisial. Tumor ini
lama-kelamaan dapat mengadakan infiltrasi ke lamina phopria, otot dan
lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitar.
Tumor buli-buli merupakan dua persen dari seluruh keganasan dan
merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenital setelah
karsinoma prostat. Tumor ini dua kali lebih sering menyerang pria
daripada wanita dan angka kejadiannya meningkat pada daerah industri
(Krisna, 2018).

B. Etiologi Tumor Buli


Menurut Senduk & Rotty (2010) penyakit ini di duga berhubungan
dengan beberapa faktor berikut:
1. Kebiasaan merokok : rokok mengandung amin aromatic dan
nitrosamine (zat karinogenik).
2. Pekerjaan : pekerja di pabrik kimia, laboratorium (senyawa amin
aromatik).
3. Obat-obatan antara lain siklofosfamid, dan infeksi parasit
schistosoma haemotobium.
4. Kopi, pemanis buatan dengan pemakaian jangka Panjang juga dapat
meningkatkan resiko karsinoma buli-buli.
Faktor resiko terjadinya karsinoma buli yaitu perokok,usia lanjut, ras, jenis
keamin, adaya paparan bahan kimia, menjalani pengobatan antikanker,
diabetes, peradanagn kandung kemih kronis dan genetik (Patel, et al.,
2021).
C. Manifestasi Klinis Tumor Buli

Terdapat beberapa tanda gejala yang sering dialami oleh klien


dengan diagnosa tumor buli, berikut adalah tanda gejala yang mungkin
dialami oleh klien tumor buli menurut Wulandari & Sukmarini (2022):
1. Kencing campur darah yang intermitten
2. Merasa panas waktu kencing
3. Tidak dapat menahan keinginan untuk berkemih (inkontinensia urin)
4. Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar
kencing
5. Nyeri suprapubik yang konstan
6. Panas badan dan merasa lemah
7. Nyeri pinggang karena tekenan saraf
8. Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis
9. Penurunan berat badan pada penderita pada kasus dengan mastase

D. Pemeriksaan Penunjang Tumor Buli


Menurut Senduk (2010), berikut adalah pemeriksaan diagnostik yang
dilakukan pada klien dengan tumor buli (kandung kemih):
1. Pemeriksaan laboratorium
Ditemukan kelainan hematuria. Anemia dapat dijumpai sebagai tanda
adanya perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasis ke sumsum
tulang. Uremia dapat dijumpai bila tumor menyumbat kedua muara
ureter, baik karena obstruksi tumornya atau limfadenopati.
2. Pemeriksaan radiologi
Dilakukan foto polos abdomen. Pielografi intravena dan foto thorax.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai keadaan traktur urinarius
yaitu berupa adanya gangguan fungsi ereksi ginjal, hidronefrosis,
hydroureter dan filling defect pada buli-buli.
3. Sitoskopi dan biopsi
Pada persangkaan adanya tumor buli-buli maka pemeriksaan
sistoskopi adalah mutlak dilakukan, bila perlu dilakukan CT-Scan.
Pada pemeriksaan sitoskopi dapat dilihat adanya tumor sekaligus
dapat dilakukan biopsy atau reaksi tumor yang juga merupakan
tindakan pengobatan pada tumor tumor superfifisial.
E. Penatalaksanaan Tumor Buli
1. Penanganan tumor kandung kemih bergantung pada derajat tumornya
(didasarkan pada derajat diferensiasi sel), stadium pertumbuhan tumor
(derajat invasi lokal serta ada tidaknya metastase) dan multi sentrisitas
tumor (apakah tumor tersebut memiliki banyak pusat).
2. Usia pasien dan status fisik, mental serta emosional harus
dipertimbangkan dalam menentukan bentuk terapi.
a. Reseksi transuretra atau fulgurasi (kauterisasi) dapat dilakukan
pada papilloma yang tunggal (tumor epitel bening). Melenyapkan
tumor melalui insisi bedah dengan menggunakan instrument yang
dimasukan melalui uretra.
b. Kemotrapi topical. Pemberian medikasi dengan konsentrasi yang
tinggi (thiotepa, doxorubisin, mitomisin, ethoughlusid dan
Bacillius Calmette Guerin (BCG) untuk meningkatkan
penghancuran jaringan tumor).
c. Radiasi. Dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi
mikroekstensi multifoal.
d. Sistektomi. Dilakukan pada kanker kandung kemih yang invasive
atau multifocal.
Daftar Pustaka

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Krisna, M. S. (2018). miRNA-195 Pada Karsinoma Sel Transisional Non Invasif dan
Invasif di RSUP Dr. Sardjito. Retrieved from etd.repository.ugm.ac.id:
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=tumor+buli+adalah
&oq=tumor+buli+#d=gs_qabs&t=1678174889710&u=%23p%3D27v9PjCEZhcJ
Senduk, S. S., & Rotty, L. W. (2010). Karsinoma Kandung Kemih. Jurnal Biomedik,
2(1), 58-66.
Wulandari, & Sukmarini, L. (2022). Edukasi Stoma Booth Camp Pada Pasien Dengan
Kanker Buli Paska Radikal Sistektomi. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(2),
1050-1057.

Anda mungkin juga menyukai