Anda di halaman 1dari 8

SAP KANKER OVARIUM

DI SUSUN
OLEH:

NURUL ULFA

1707201095

IV/C

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN (PENDKES)
KANKER OVARIUM

A. LATAR BELAKANG
Kanker ovarium merupakan keganasan yang muncul dari ovarium: kanker yang sangat
progresif; sulit didiagnosis. Prognosis bergantung pada jenis histologi dan stadium.
Sebanyak 90% berupa tumor epitel primer. Tumor stoma dan sel benih juga merupakan
jenis tumor yang penting.
Kanker ovarium merupakan umor dengan histogenesis yang beraneka ragam, dapat
berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat
histiologi maupun biologis yang beraneka ragam.

B. TUJUAN
1. Umum :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat dapat mengetahui
tentang kanker ovarium.

2. Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kanker leher rahim masyarakat akan
dapat:
 Mengerti dan memhami tentang definisi kanker ovarium.
 Memahami penyebab kanker ovarm.
 Memahami tentang tanda dan gejala kanker ovarium.
 Memahami stadium kanker ovarium.
 Memahami tentang pengobatan kanker ovarium.

C. POKOK BAHASAN
Kanker ovarium.

D. SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi kanker ovarium.
2. Penyebab kanker ovarium.

1
3. Tanda dan gejala kanker ovarium.
4. Stadium kanker ovarium
5. Pengobatan kanker ovarium.

E. SASARAN
Masyarakat Desa glee dagang.

F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

G. WAKTU DAN TANGGAL PENYULUHAN


Hari/tanggal : 11 mei 2019
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah ibu hafsah di desa glee dagang.

H. MEDIA DAN ALAT


1. Poster

I. PENYAJI
1. Nurul ulfa

J. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media Waktu

Pendahuluan  Memberi salam dan  Menjawab salam 2 menit


membuka kegiatan
penyuluhan.  Mendengarkan
 Memperkenalkan diri.
 Mendengarkan
 Menjelaskan TIU dan
TIK.
Penyajian  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan poster 10 menit
kanker ovarium.

2
 Menjelaskan penyebab  Mendengarkan
Penyakit kanker
ovarium.
 Menjelaskan tanda dan  Mendengarkan
gejala kanker ovarium.
 Menjelaskan stadium
kanker ovarium  Mendengarkan
 Menjelaskan
pengobatan kanker
ovarium.  Mengajukan
pertanyaan
 Memberi kesempatan
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya.  Mendengarkan

 Menjawab pertanyaan.
Penutup  Mengevaluasi  Menjawab 3 menit
pengetahuan peserta pertanyaan.
tentang materi yang di
sampaikan dengan
memberikan
pertanyaan mengenai
penyakit kanker
ovarium.
 Membuat kesimpulan.  Mendengarkan dan
 Memberi salam dan memperhatikan.
menutup pertemuan.  Menjawab salam.

K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur

3
a. kesiapan peserta mengikuti penyuluhan.
b. media memadai.
c. tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan pre plaining sesuai alokasi waktu.
b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan efektif dan kooperatif.
c. Peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
3. Evaluasi Hasil
a. 80% masyarakat mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh.

Materi

4
KANKER OVARIUM

A. Definisi kanker ovarium


Kanker ovarium adalah suatu keganasan yang terjadi pada indung telur wanita
damerupakan penyebab kematian pada wanita. Kanker ovari sering terdeteksi sampai
telah menyebar di dalam panggul dan perut. Pada stadium akhir kanker ovarium lebih
sulit diobati dan bisa berakibat fatal.

B. Penyebab kanker ovarium


Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan resiko seorang wanita untuk
terkenakanker ovarium. Diantaranya adalah:

1. Usia, kanker ovarium cenderung terjadi pada usia 50 tahun keatas.


2. Genetik, resiko terkena kanker ovarium apabila ada anggota keluarga yang
mengidap kaker ovarium.
3. Mengalami siklus menstruasi sebelum 12 tahun dan menopause setelah 50
tahun.
4. Menjalani terapi kesuburan.
5. Menggunakan alat kontrasepsi IUD.

C. Tanda dan gejala kanker ovarium


1. Perut selalu terasa kembung.
2. Sakit perut.
3. Penurunan berat badan.
4. Mual dan muntah.
5. Sulit buang air besar.
6. Frekuensi bung air kecil yang meningkat.
7. Sakit saat berhubungan seksual.
D. Stadium kanker ovarium
1. Stadium 1: kanker hanya menyerang salah satu atau kedua ovarium, tapi belum
menyebar ke organ lain.
2. Stadium 2: kanker sudah menyebar dari ovarium ke jaringan di sekitar panggul
atau rahim.
3. Stadium 3: kaker sudah menuebar ke selaput perut, permukaan usus, dan kelenjar
getah bening di panggul atau perut.

5
4. Stadium 4: kanker sudah enyebar hingga bagian lain tubuh, misal: ginjal, hati dan
paru-paru.

E. Pengobatan kanker ovarium

Pengobatan kanker ovarium bisa berbeda-beda pada setiap kasus, ditentukan


bedasarkan stadium kanker, kondisi kesehatan dan keinginan penderita untuk
memiliki keturunan. Penanganan utama kanker ovarium adalah melalui operasi dan
kemoterapi atau radioterapi.

1. Operasi: prosedur biasanya meliputi pengangkatan kedua ovarium, tuba falopi,


rahim serta jaringan lemak dalam perut. Operasi ini juga melibatkan pengangkatan
kelenjar getah bening pada panggul dan rongga perut. Dengan pengangkatan
kedua ovarium penderita tidak dapat lagi memiliki keturunan.
Namun bila terdeteksi secara dini, penderita mungkin hanya menjalani operasi
pengangkatan salah satu ovarium dan tuba falopi sehingga kemungkinan untuk
bisa memiliki keturunan.
2. Kemoterapi: kemoterapi dapat dijadwalkan setelah operasi. Ini dilakukan untuk
membunuh sel-sel kanker yang tersisa, selama menjalani kemoterapi, dokter akan
memantau perkembangan penderita secara rutin guna memastikan keefektifan
obat dan respons tubuh terhadap obat.kemoterapi juga bisa diberikan sebelum
opersi pada penderita kanker ovarium stadium lanjut, dengan tujuan mengecilkan
tumor sehingga memudahkan prosedur pengangkatan. Kemoterapi ada efek
samping diantaranya yaitu: tidak nafsu makan, mual dan muntah, lemas, rambut
rontok serta meningkatnya resiko infeksi.
3. Radioterapi: dalam radioterapi sel-sel kanker dibunuh menggunakan sinar X.
Sama seperti kemoterapi, radioterapi dapat diberikan setelah maupun sebelum
operasi. Efek sampingnya juga serupa dengan kemoterapi, terutama terjadinya
kerontokan rambut.

DAFTAR PUSTAKA

6
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 volume 2.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai