Anda di halaman 1dari 11

PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN

PEYULUHAN (SAP)
PAP SMEAR

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM


(PKRS)
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN

Paket Penyuluhan Dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Pap Smear
Telah Disetyjui Dan Disahkan Pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui,
Pembimbing Klinik

(Prima Yuli FM, Amd. Keb)

Kaur Poli Obstetri Gynekologi


Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar

(Siti Masamah, S.Kep. Ners, Mm. Kes)


LEMBAR PENGESAHAN

Paket Penyuluhan Dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Pap Smear
Telah Disetyjui Dan Disahkan Pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Kepala instalasi rawat jalan Kepala SMF OBGYN

Dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG (K) Dr. Dr. Kusnarman kemas, SpOG
NIP : 19710323 200604 1019 NIP 1957301982031004
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

I. TOPIK
Pap Smear

II. PERMASALAHAN
Di antara semua jenis kanker di Indonesia, karsinoma servik uteri atau kanker
leher rahim masih menduduki peringkat pertama yang diderita wanita. Apabila kanker
ditemukan dalam stadium lanjut, maka penyembuhannya akan sulit, dan angka
harapan hidup menjadi rendah. Oleh karena itu, sangat diperlukan deteksi dini untuk
mengetahui apakah ada perubahan – perubahan abnormal pada sel – sel leher rahim.
Sehingga bisa ditangani secara dini. Untuk mengetahui normal atau tidaknya
pertumbuhan sel – sel kanker pada leher rahim perlu dilakukan pap smear.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
dapat mengerti tentang pemeriksaan pap smear.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
dapat mengerti dan memahami tentang:
1. Pengertian Pap smear
2. Tujuan pap smear
3. Mengerti prosedur persiapan pap smear
4. Mengerti persyaratan dan indikasi pap smear

IV. SASARAN
a. Sasaran Langsung
Seluruh pasien ibu-ibu di poli obgyn RSUD Dr. Saiful Anwar
b. Sasaran Tidak Langsung
Seluruh pengunjung pasien, pengantar pasien, keluarga pasien yang ada
diruang tunggu poli obgyn RSUD Dr. Saiful Anwar
V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
Peserta
1 3 Pembukaan:
menit a) Memberi salam Menjawab
b) Perkenalan salam
c) Menjelaskan tujuan
penyuluhan Mendengarkan
d) Menyebutkan materi / pokok dan
bahasan yang akan memperhatiakn
disampaikan materi yang
disampaikan
2 15 Pelaksanaan / penyampaian
menit materi: Menyimak dan
a) Pengertian Pap smear memperhatikan
b) Tujuan pap smear
c) Persyaratan ,indikasi, prosedur
dan cara melakukan tes pap
smear
3 10 Evaluasi:
menit a) Merangkum materi dan Peserta
melakukan reinforcement bertanya
b) Memberi mengenai
pertanyaan/kesempatan kepada masalah yang
peserta untuk bertanya belum
c) Moderator membacakan dipahami
kesimpulan hasil penyuluhan Mendengarkan
dan
memperhatikan
4 2 Penutup: Peserta
menit Mengakhiri pertemuan dengan menjawab
mengucapkan terimakasih dan salam
salam
VI. MATERI

PAP SMEAR

A. Pengertian Pap Smear


Pap smear adalah pemeriksaan sel – sel pada servik uteri untuk mengetahui
apakah ada perubahan abnormal yang bersifat prakanker. Umur penderita kanker leher
rahim antara 30 – 60 tahun, terbanyak antara 45 – 50 tahun. Periode laten dari fase
prainvasif untuk menjadi invasif memakan waktu sekitar 10 tahun. Dalam kurun
waktu yang selama itu, mungkin saja seorang penderita tidak akan merasakan nyeri
pada alat genitalnya, karena memang sel – sel pada leher rahim tidak terdapat sensor
nyeri. Pemeriksaan sel-sel dilakukan untuk menentukan adanya perubahan pra ganas
atau ganas di porsio (mulut rahim) dan serviks uteri.

B. Tujuan Pap Smear


Tujuan dilakukan pap smear adalah untuk mendeteksi secara dini perubahan –
perubahan sel pada servik uteri, apakah normal atau tidak. Sehingga apabila
ditemukan sel prakanker dapat diupayakan pengobatan yang optimal.

C. Manfaat Pap Smear


1. Untuk diagnosa kelainan pra kanker, yaitu Cervical Intraepithelial Neoplasia I, II,
dan III atau yang sering disebut sebagai displasia ringan, sedang dan berat.
2. Untuk diagnosa keganasan di porsio dan serviks uteri baik sebagai deteksi dini,
follow up setelah pengobatan, maupun untuk menentukan keganasan stadium lanjut.
3. Untuk diagnosa adanya proses keradangan dan penyebabnya antara lain radang
yang disebabkan oleh jamur ( Candida Albicans), Parasit ( Trichomonas Vaginalis),
Bakteri ( Hemophylus Vaginalis) dan Virus ( Herpes Simplex atau Human Papilloma
Virus)
4. Untuk evaluasi sitohormonal, karena pengaruh esterogen dan progesteron akan
menyebabkan perubahan khas pada epitel vagina.
5. Untuk evaluasi pengobatan kemoterapi dan radioterapi.

D. Persiapan yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pemeriksaan Pap Smear


1. Pengobatan lokal di vagina dihentikan 1 minggu sebelum pemeriksaan.

2. Penderita pasca bersalin, pasca operasi rahim, pasca radiasi, pemeriksaan dilakukan 6
minggu kemudian.
3. Tidak waktu menstruasi
4. Tidak memakai pembersih vagina/mencuci vagina sebelum pemeriksaan.
5. Tidak berhubungan 24 jam sebelum pemeriksaan.

E. Cara Melakukan Pap Smear


Pada pemeriksaan ini dilakukan usapan pada daerah mulut rahim dan leher rahim
dengan menggunakan alat yang disebut sebagai Spatula Ayre dan Cyto Brush,
kemudian dibuat sediaan hapusannya pada kaca benda, diawetkan, dan diwarnai
dengan pengecatan Papanicilaou kemudian diskrining menggunakan mikroskop untuk
melihat bentuk sel epitel yang didapat dan selanjutnya ditentuka diagnosanya oleh
dokter Spesialis Patologi Anatomi.

Adapun langkah – langkah dalam melakukan pap smear adalah:


a) Spekulum cocorbebek dipasang dalam vagina
b) Spatula Ayre yang dimodifikasi dengan cytobrush dimasukkan ke dalam leher rahim,
kemudian diputar 180° searah jarum jam
c) Usaplah sekret yang didapat pada obyek glass
d) Sediaan difiksasi dalan alkohol 95% selama 30 menit, bila lab siap menerima
specimen segera setelah pengambilan.
e) Kirim sampel ke laboratorium sitologi
f) Bila laboratorium patologi anatomi belum siap menerima specimen, maka setelah
diviksasi dengan alkohol 95 % selama 30 menit, obyekglass dikeluarkan dari botol
alkohol 95% ditunggu kering, kemudian diberi etiket, dibungkus dengan tissue,
kemudian dikirim ke laboratorium patologi anatomi bila sudah siap menerima.

F. Yang Perlu Melakukan Pap Smear


WANITA YANG SEKSUAL AKTIF, TERUTAMA WANITA RESIKO TINGGI :
1. Wanita yg menikah/melakukan aktifitas seksual pertama kali < 20 th
2. Melahirkan > 3 kali
3. Berusia 40 tahun
4. Mempunyai keluhan ginekologi
5. Sosio ekonomi kurang
6. Keputihan
7. Contact bleeding ( perdarahan setelah berhubungan )

G. Tempat Melakukan Pemeriksaan Pap Smear


1. Dokter umum
2. Dokter spesialis
3. Perawat / Bidan
4. Ahli Patologi Anatomi
5. Puskesmas
6. Rumah Sakit
7. Laboratorium klinik

VII. EVALUASI
Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan pap smear dilaksanakan di ruang penyuluhan
b. Pelaksanaan penyuluhan pap smear sudah dikonsultasikan dengan pembimbing
c. Peserta hadir tepat waktu di tempat pelaksanaaan penyuluhan pap smear
d. Peserta mengisi lembar absensi
Evaluasi proses
a. Peralatan penyuluhan mola hidatisoda telah dipersiapkan sebelum acara dimulai.
b. Peserta aktif bertanya.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan tanpa alasan yang tidak jelas.
Evaluasi hasil
a. Penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Peserta memahami tentang :
- Pengertian dari mola hidatidosa
- Klasifikasi dari mola hidatidosa
- Penyebab dari mola hidatidosa
- Gejala dari mola hidatidosa
- Patofisiologi dari molahidatidosa
- Bahaya dari mola hidatidosa
- Komplikasi dari mola hidatidosa
- Pemeriksaan penunjang dari mola hidatidosa
- Penatalaksaan mola hidatidosa

VIII. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

IX. MEDIA
1. Materi SAP dalam bentuk slide
2. Lcd
3. Leaflet

X. DAFTAR PUSTAKA
Dianawati, Ajen. 2003. Pendidikan Seks untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka.
Kondisi mulut rahim yang normal hingga yang telah terinfeksi kanker mulut rahim

Posisi Litotomi, awal pemeriksaan Pap Smear

Memasukkan spekulum cocor bebek ke dalam jalan lahir, kemudian pengampilan sample
dengan menggunakan spatula dan meletakkan sample di atas pleparat.
PERTANYAAN

1. Nama : SARWIYAH – TRENGGALEK

Kenapa wanita dengan sosial ekonomi rendah sangat perlu melakukan pemeriksaan Pam
Smear ?

Karena biasanya wanita dengan sosial ekonomi rendah kurang memperhatikan


kebersihan diri, termasuk kebersihan alat kelamin. Selain itu, wanita dengan sosial
ekonomi rendah biasanya asupan gizi dan nutrisinya kurang, sehingga kuman-kuman
yang masuk ke dalam alat kelamin dengan mudahnya berkembangbiak.

Anda mungkin juga menyukai