Oleh:
Mahasiswa Profesi Universitas Airlangga
A. Identitas Penyuluhan
1 Pokok bahasan : Deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara
2 Sasaran : Wanita usia subur
salam
1 Pembukaan 5 menit 2. Menyampaikan 2. Mendengarkan
tujuan penyuluhan
3. Menentukan 3. Menyepakati
kontrak waktu kontrak waktu
penyuluhan
Leaftlet,
Menyimak dengan microphone,
2 Penyuluhan 15 menit Menyampaikan materi
baik sound
system
1. Berdiskusi dengan 1. Audience bertanya
audience melalui
tanya jawab
2. Memberikan 2. Menyimak
feedback dan
menjawab
pertanyaan
3 Penutup 10 menit
3. Evaluasi melalui 3. Menjawab
pertanyaan pertanyaan
4. Menyampaikan
simpulan 4. Mendengarkan
5. Mengucapkan
terimakasih dan 5. Menjawab salam
salam
C. Pengorganisasian
1. Pembawa acara : Riza Nuria Ulfa
2. Pembicara : Riza Nuria Ulfa
3. Fasilitator : Sopiatun Nadariah
4. Observer : Sopiatun Nadariah
D. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Pembagian tanggung jawab dengan membentuk kepanitiaan untuk
terselenggaranya acara
Membuat Proposal kegiatan yang di konsulkan kepada pembimbing klinik
maupun akademik.
Melakukan koordinasi dengan ketua kader
Kesiapan sarana dan prasarana
Tersedianya proyektor, LCD, leaflet dan meja untuk konsumsi
Pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan dilakukan sebelumnya
Job description sesuai dengan pengorganisasian.
2. Proses
Kegiatan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan 18.30 WIB -
Selesai
Tim bekerja sesuai dengan pengorganisasian
Suasana penyuluhan tertib
3 Hasil
Peserta datang tepat waktu
Peserta mampu mempraktekkan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara dan deteksi dini kanker
serviks meningkat
Peserta yang hadir minimal 50% dari target
Peserta yang mendaftarkan diri untuk pemeriksaan IVA minimal 25% dari
peserta yang hadir
MODUL PENYULUHAN
DETEKS DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA
MELALUI IVA DAN SADARI
7. Follow Up IVA
B. SADARI
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh
dunia. Kanker adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi ganas. Saat ini, kanker payudara merupakan
salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Kanker payudara adalah tumor
ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam
kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada
payudara (Azis et al, 2013). Penyebab kanker payudara tidak diketahui
dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan
dengan kejadian kanker payudara, yaitu masa reproduksi yang relatif panjang,
wanita yang belum mempunyai anak, wanita gemuk, preparat hormon
esterogen, faktor genetika, radikal bebas (Rasjidi, 2010). Kesadaran akan
pentingnya deteksi dini kanker payudara merupakan salah satu cara
pengendalian kanker payudara. Ketika kanker payudara terdeteksi dini,
ditunjang diagnosis serta pengobatan yang memadai, akan ada kesempatan
untuk disembuhkan dari kanker payudara.
a. Langkah 1:
Mulai dengan melihat payudara dicermin dengan posisi pundak tegap
dan kedua tangan dipinggang. Lihat:
1) Payudara,dari ukuran,bentuk,dan warna yang biasa diketahui.
2) Payudara dengan bentuk sempurna tanpa perubahan bentuk dan
pembengkakan.
Jika melihat perubahan berikut ini,segera ke dokter untuk
berkonsultasi:
1) Kulit mengkerut,terjadi lipatan,ada tonjolan.
2) Putting berubah posisi biasanya seperti tertarik ke dalam.
3) Kemerahan nyeri ,ruam-ruam, atau bengkak.
b. Langkah 2:
Angkat tangan dan amati jika ada perubahan-perubahan yang telah
disebut pada langkah pertama.
c. Langkah 3:
Saat bercermin, cermati apakah ada cairan yang keluar dari kedua
putting (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning, atau
bercampur darah).
d. Langkah 4:
Rasakan payudara dengan cara berbaring. Gunakan tangan kanan
untuk merasakan payudara kiri, begitu sebaliknya. Gunakan pijatan
pelan namun mantap (tapi bukan keras) dengan tiga ujung anda
(telunjuk, tengah, dan manis). Jaga posisi ujung jari datar terhadap
permukaan payudara. Gunakan gerakan memutar, sekali putaran
mencakup seperempat bagian payudara.
Pijat seluruh payudara dari atas sampai bawah, kiri kanan,dari tulang
pundak sampai bagian atas perut dan dari ketiak sampai belahan
payudara.
Buat pola memutar untuk memastikan sudah memijat seluruh
payudara. Mulai dari puting, buat gerakan memutar semakin lama
semakin besar sampai mencapai bagian tepi payudara.
Bisa juga dengan gerakan naik turun. Gerakan ini bagi sebagian
besar perempuan diangap lebih efektif. Pastikan merakan seluruh
jaringan payudara dari depan (puting) sampai bagian belakang.
Gunakan pijatan ringan untuk kulit dan jaringan tepat dibawah kulit,
pijatan sedang untuk bagian tengah payudara, dan pijatan kuat untuk
jaringan bagian dalam. Saat mencapai jaringan bagian dalam, harus
dapat merasakan tulang iga.
e. Langkah 5:
Terakhir, rasakan payudara saat berdiri atau duduk. Atau saat mandi
karena bagi sebagian perempuan, mereka merasa lebih mudah
memijat saat kulit payudara dalam keadaan basah dan licin. Lakukan
dengan gerakan yang sama seperti pada langkah 4.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, M. Farid et al. 2013. Buku Acuan Untuk Dokter dan Bidan Untuk Gerakan
Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartono, P. 2000. Kanker Serviks & Masalah Skrinning di Indonesia. Kursus
pada Pra Kongres KOGI I & Pasar Mimbar Vol. 5 No.2.
Kemenkes. 2015. Deteksi Dini Kanker Serviks. (online). Diakses pada 29 Mei
2018. Tersedia dalam http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKServiks.pdf.
Neville, H. 2001. Esensial Obstetri & Ginekologi Edisi 2. Jakarta: Hipokrates.
Nisman, W. A. 2011. Lima menit kenali payudara anda. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Olfah,Y dkk. 2013. Kanker Payudara Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rasjidi, I. 2007. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta: EGC.
Rasjidi, I. 2010. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto.
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI. 2013. Tanda dan Gejala Kanker
Payudara. (online). Diakes pada 30 Mei 2018. tersedia dalam http://pitapink-
ykpi.or.id/blockquote-post/.