Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN


PEMERIKSAAN PAP SMEAR

KELOMPOK 22
Nama Anggota Kelompok :

1. Yesi Nur Faiqotun Nisa 122020030153


2. Aurora Sinta Sabila 122020030154
3. Dyah Ayu Kumala Sari 122020030155
4. Andre Nanda Ardiansyah 122020030157
5. Nabilatun Nailufah 122020030159

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


FAKULTAS KESEHATAN
SARJANA KEPERAWATAN
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN
PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Pokok Bahasan : Pendidikan pada Wanita Usia Subur (WUS)
Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan PAP SMEAR
Sasaran : Wanita usia 20 – 45 tahun warga Desa Bangsri
Hari/Tanggal : Minggu, 7 Agustus 2022
Tempat : Aula Balai Desa Bangsri
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawaatan Universitas Muhammadiyah Kudus

1. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi wanita salah satunya meliputi kesehatan organ-organ
reproduksi pada wanita. Secara anatomi fisiologis, organ reproduksi wanita terbagi
menjadi dua bagian. Alat reproduksi bagian luar dan alat reproduksi bagian dalam.
Diantara alat reproduksi bagian dalam terdapat organ reproduksi servik. Serviks
merupakan bagian bawah dari rahim yang berfungsi sebagai jalur lahir dan pemisah
antara rahim dengan vagina. Salah satu penyakit yang dapat menganggu kesehatan
organ reproduksi wanita adalah kanker servik. Kanker serviks merupakan kanker
yang mengenai leher rahim atau serviks (Kemenkes,2015). Dalam upaya-upaya yang
dapat dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat kanker
serviks dapat dilakukan dengan upaya Pap Smear. Pap smear merupakan tindakan
untuk melakukan deteksi dini (early detection) dan mengambil langkah yang
dibutuhkan sebelum terjadi stadium akhir. Pada Negara Amerika Serikat telah
dilakukan 50 juta uji pap smear setiap tahunnya, dalam hal itu berhasil menurunkan
adalah insiden kanker serviks hingga 70%. Sedangkan tingkat pengetahuan dan
kesadaran pada perempuan di Indonesia untuk melakukan tes pap smear masih sangat
rendah. Kurangnya pengetahuan wanita usia subur tentang kanker serviks dapat
berdampak pada tidak adanya motivasi untuk melakukan pemeriksaan dini dengan
tindakan pap smear. Dampak kanker serviks jika tidak segera dilakukan pemeriksaan
pada organ reproduksi serviks beresiko keadaan kesehatannya telah menjadi kritis
atau penyakit sudah mencapai pada tahap stadium lanjut sehingga dapat berujung
pada kematian. Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya bagi perempuan Indnesia
pada bahay kanker serviks perlu ditanggapi dengan meningkatkan upaya promotif-
preventif. Dengan cara melaksanakan sosialisasi, advokasi, dan edukasi berbagai
elemen masyarakat.
2. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang pemeriksaan PAP SMEAR selama 30
menit, diharapkan wanita usia 20 - 45 tahun warga Desa Bangsri dapat mengerti
dan memahami tentang deteksi dini kanker serviks menggunakan pemeriksaan
PAP SMEAR.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 30 menit, wanita usia 20 – 45 tahun
warga Desa Bangsri diharapkan :
1) Mampu menjelaskan pengertian Wanita Usia Subur dan kanker serviks
2) Mampu menjelaskan pemeriksaan PAP SMEAR (pengertian, tujuan, manfaat,
indikasi, syarat pemeriksaan, persiapan sebelum pemeriksaan)
3. Pokok Materi
(terlampir)
4. Kegiatan Belajar Mengajar
 Metode : Ceramah dan Tanya jawab
 Pengorganisasian :
 Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
 Kegiatan Penyuluh :

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1. Pembukaan 5 menit - Menyampaikan salam Lisan
- Menjelaskan tujuan
- Kontrak waktu
- Test awal
2. Pelaksanaan 15 menit - Menjelaskan tentang PPT,
pengertian WUS dan Leaflet,
kanker serviks Lembar
- Menjelaskan Balik
Pemeriksaan PAP
SMEAR (pengertian,
tujuan, manfaat, indikasi,
syarat pemeriksaan,
persiapan sebelum
pemeriksaan)
3. Penutup 10 menit - Evaluasi Lisan
- Menyimpulkan materi
- Tanya jawab
- Menyampaikan salam

5. Setting Tempat A
A : Moderator B

B : Penyaji
E E
C : Peserta Penyuluhan C

D : Observer D

E : Fasilitator
6. Media dan Sumber
Media : PPT, Leaflet dan Lembar Balik.
Sumber :

Candra Wati, P.A. (2018). Hubungan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentnag
Kanker Servik Dengan Frekuensi Pemeriksaan Pap Smear Di Puskesmas I
Denpasar Utara Tahun 2018 (Doctoral dissertation, Jurusan Kebidanan
2018)

Andika, F., Safitri, F., & Safira, A. (2020). Edukasi tentang Pemeriksaan Papsmear
pada Wanita Usia Subur di Desar Baharu Kecamatan Susoh. JURNAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (KESEHATAN), 2(2), 79-83.

7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Proposal pendidikan kesehatan yang berisi Satuan Acara Penyuluhan telah
siap sebelum kegiatan dimulai.
2. Kontrak waktu, tempat dan topic dengan ibu pasien, pasien/keluarga
3. Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai.
4. Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
5. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan.
6. Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi Proses
1. Penyuluh berperan sesuai dengan perannya.
2. Kegiatan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan.
3. Adanya tanya jawab dan feed back.
4. Media dapat digunakan secara efektif.
5. Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin di capai.
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu menyebutkan pengertian WUS dan kanker serviks dengan
presentase 90%.
2. Peserta menjelaskan Pemeriksaan PAP SMEAR (Pengertian, Tujuan, Manfaat,
Indikasi, Syarat pemeriksaan, Persiapan sebelum pemeriksaan) dengan
presentase 85%.
Lampiran Materi

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN


PEMERIKSAAN PAP SMEAR

1. Wanita Usia Subur (WUS)


Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara 20-45 tahun. Masalah kesuburan alat reproduksi
merupakan hal yang sangat penting untuk di ketahui. Dimana dalam masa wanita
subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan
alat kelaminnya dengan rajin membersihkannya, oleh karena itu dianjurkan untuk
merawat diri.
2. Kanker Serviks
Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah kanker yang terjadi pada serviks
uteri, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah
rahim yang terletak antara rahim atau uterus dengan liang senggama (vagina). Kanker
ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan
kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20-30 tahun
(Taufan Nugroho, 2014)
3. Pemeriksaan PAP SMEAR
3.1 Definisi
Pengertian Pap smear adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel
yang diperoleh dari apusan serviks untuk mendeteksi dini perubahan atau
abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker (Taufan
Nugroho, 2014). Pap smear adalah pemeriksaan sitologi epitel portio dan
endoserviks uteri untuk penentuan adanya perubahan pra ganas dengan cepat,
mudah dan tidak menyakitkan karena tidak merusak jaringan.
3.2 Tujuan
Tujuan dari pap smear Menurut Bertiani, adalah:
a. Mencoba menemukan sel – sel yang tidak normal dan dapat berkembang
menjadi kanker serviks.
b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang
yang belum menderita kanker.
c. Mengetahui adanya kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher
rahim.
d. Mengetahui tingkat keganasan sel kanker.
3.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pemeriksaan pap smear (Taufan Nugroho, 2014) adalah :
a. Mendiagnosis kelainan pra ganas atau keganasan portio atau serviks terutama
untuk penemuan dini kanker serviks.
b. Membantu mendiagnosis adanya proses peradangan serta penyebabnya.
c. Mengetahui fungsi hormonal karena pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan perubahan-perubahan khas pada sel selaput lendir vagina
3.4 Indikasi
Pap smear hendaknya mutlak dilakukan pada setiap wanita yang sudah menikah
atau yang sudah pernah melakukan hubungan seksual aktif. Ada beberapa faktor
predisposisi yang memudahkan terjadinya kanker serviks yaitu :
a. Mulai melakukan hubungan seksual aktif pada usia muda.
b. Melahirkan banyak anak
c. Sering berganti-ganti pasangan seksual
d. Memiliki kebiasaan merokok karena wanita perokok mempunyai resiko dua
kali lebih besar untuk menderita kanker serviks.
e. Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
3.5 Syarat dilakukan pemeriksaan pap smear
Penggunaan apusan pap untuk mendeteksi dan mendiagnosis lesi prakanker dan
kanker serviks dapat menghasilkan interpretasi sitologi yang akurat bila
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Bahan pemeriksaan harus berasal dari portio serviks (sediaan servikal) dan
dari mukosa endoserviks (sediaan endoservikal).
b. Pengambilan apusan pap dapat dilakukan setiap waktu di luar masa haid, yaitu
sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pra menstruasi.
c. Apabila penderita mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan di
curigai penyebabnya kanker servik, sediaan apusan pap harus di buat saat itu,
walaupun ada perdarahan.
d. Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan bahan apusan pap sedapat
mungkin memenuhi syarat untuk menghindari hasil pemeriksaan negatif palsu.
Hal ini perlu diperhatikan karena penggunaan apusan pap untuk tujuan
skrining dan deteksi dini kanker serviks sering menimbulkan masalah,yaitu
ketika di diagnosis klinik tidak sesuai dengan diagnosis sitologi. Hal ini sering
terjadi akibat dari hasil pemeriksaan negative palsu.
3.6 Persiapan sebelum pemeriksaan pap smear
Beberapa persiapan sebelum melakukan pap smear yaitu:
a. Sebaiknya datang untuk pemeriksaan pap smear dua minggu setelah haid.
b. Pada saat pengambilan lendir usahakan otot-otot vagina rileks.
c. Tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut
rahim.
d. Tidak menggunakan pembasuh antiseptik atau sabun antiseptik di sekitar
vagina selama 72 jam sebelum pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai