Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PROSEDUR PERSIAPAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

KELAS D

Nama : 1. 122020030134 millatun najihah

2. 122020030139 Zulaikha Kamalia

3. 122020030138 Lutfi Dewi Anggita

4. 122020030146 Dea Rahmania Saputri

5. 122020030152 Nurul Izzah Latifah

6. 122020030153 Yesi Nur Faiqotun Nisa'

7. 122020030167 Dihin Laksono

8. 122020030169 Wahyu Pranoto

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI S-I KEPERAWATAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “persiapan pasien untuk
pemeriksaan penunjang” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini memuat tentang “persiapan pasien untuk pemeriksaan penunjang” yang
mengidentifikasikan dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan halhal
nyata dalam keperawatan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah etika
keperawatan yang telah membimbing agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Kudus, 1 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar isi.....................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1

a. Latar Belakang ....................................................................................1


b. Rumusan Masalah................................................................................1
c. Tujuan..................................................................................................1
d. Manfaat ...............................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................2
1.Pengertian pemeriksaan penunjang.........................................................2
2.jenis penunjang terhadap pasien.....................................2
3.Tahap-tahap pemerikaan penunjang...................................................3
4.Alat-alat yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang....3
5. Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang ........................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................3

1. Saran....................................................................................................5
2. Kesimpulan..........................................................................................5
Daftar pustaka.......................................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang cukup banyak,
terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum memasuki daerah – daerah
terpencil dan walaupun ada, para tenaga ini juga sangat kesulitan dalam memaksimalkan
asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat, terutama alat untuk pemeriksaan
penunjang.
Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting, karena ada beberapa pemeriksaan yang
tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat - alat dalam pemeriksaan penunjang, dan
pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam menentukan jenis penyakit maupun
mengontrol perkembangan proses penyembuhan.

2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan penunjang?

2. Apakah Tujuan dan manfaat pemeriksaan penunjang?

3. Apa saja Macam-macam pemeriksaan penunjang?

4. Apa saja alat-alat yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang?

5. Apa saja prosedur persiapan pasien untuk pemeriksaan penunjang?

3. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang


Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang
Untuk mengetahui tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang
Untuk mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang
Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjang
4. Manfaat
1. Teoritis

Penulisan ini dapat menambah referensi membuat mahasiswa tentang pemeriksaan


penunjang.
1. Praktis
Penulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang
pemeriksaan penunjang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengkajian Penunjang


Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit, perubahan ini
bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga sebagai ilmu terapan yang berguna
membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan mengobati pasien. Pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses penyembuhan pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan alat bantu tertentu untuk
memperoleh hasil yang selanjutnya.

1.2 Jenis Pemeriksaan Penunjang

Berdasarkan media yang di gunakan:


Pemeriksaan lab
Pemeriksaan robegen
Pemeriksaan USG
Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :
Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan
Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL
Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
Pemeriksaan penunjang di bagian mata

1.3 Tahap Pemeriksaan Penunjang Tahap-tahap


pemeriksaan penunjang meliputi:

1. Persiapan alat.
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter
sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.

2. Persiapan pasien.
Dalam mempersiapkan pasien yang perlu diperhatikan yaitu puasa, obat yang diminum
pasien saat menjalani pengobatan, Waktu Pengambilan dan Posisi pengambilan sampel.

1.4 Alat yang Digunakan untuk Melakukan Pengkajian Penunjang

1. MRI(Magnetic Resonance Imaging)


Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang
electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat berguna
untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan tumor. Semakin
besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya

2. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography)


Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3
dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu mengurangi
dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30%

3. Angiograph
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini menggunakan
sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat dan dengan bantuan
alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga pembuluh darah/stent.

4. Mobile Fluorostar C-Arm


Adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.

5. Roentgen Konvensional

6. Mammografi
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita, alat ini
menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel sehat
dan sel ganas/kanker.

7. Roentgen Panoramik

8. UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa organ
bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up dan
keadaan organ bagian dalam, dsb.

9. ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:


Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan jantungnya.

10. EEG (ElectroEncephaloGrafi)


Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak

11. EMG (ElectroMyoGrafi)


Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.

12. Audiometri
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang suara.
1.5 Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang
Fungsi dalam pemeriksaan penunjang, yaitu:

1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu
beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
4. Membantu pemantauan pengobatan.
5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan
pasien selanjutnya.
6. Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan
penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan
komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan.
8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati
penyakit.
9. dalam pemeriksaan penunjang yaitu:
10. Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
11. Untukeri kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yang diderita oleh
pasien
12. Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis
BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit,
perubahan ini bisa berupa penyebab. Yang menggunakan alat bantu untuk pelaksanaanya
yaitu USG, MRI, CT Scan dll, dengan menggunakan spesimen yang diambil dari pasien atau
pasien itu sendiri. Hasil pemeriksaan digunakan untuk melengkapi pemeriksaan vital karena,
jika hanya mengandalkan pemeriksaan vital, maka hasilnya sangat tidak akurat.

Saran
Dalam penyusun makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan maka saran, kritikal, idea dari
mahasiswa atau mahasiswi yang bersifat menambah dan membangun maka penulis sangat
mengharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif . Jakarta :EGC.

Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas kedokteran UI, 28-31 mei
1990

Kee,joyce Lefever,1997,pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan


implikasi keperawatan. Jakarta :EGC

Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta :EGC
Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta

:EGC

Anda mungkin juga menyukai