DI Susun Oleh :
1. Siti Faradhila Nur L.M
2. Siti Fatimah Tus Zahroh
3. Sofiatun Munawaroh
4. Syafi’udin Hasan
5. Ulfa Nurul Afifah
6. Ulfatun Hasanah
7. Umi Islamiyah
8. Ummi Latifah
9. Yulia Putri Fatmilarini
10. Zakariyta Adif Yahya
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga Makalah Konsep Remaja ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Semoga shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
atas segenap keluarga, para sahabat dan mereka yang senantiasa .
Harapan penulis dengan diselesaikanya makalah ini, semoga memberi
manfaat baik untuk diri sendiri agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai
kebutuhan dasar oksigenasi atau pun untuk pembaca yang bisa menjadikan
makalah ini sebagai referensi.
Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancer antara lain
tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Pembina
Yayasan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
2. Dr. Nur Hamim, S.Kep., M.Kes. selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3. Nafolion Nur Rahmat S. Kep., Ns., M. Kep. Selaku dosen konsep dasar 1.
4. Orang tua selaku pemberi dukungan moral dan material.
5. Rekan-rekan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Zainul Hasan Genggong
Tingkat 1.
Seiringdoa semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.
Dalam penulisan makalah ini, saya telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyajikan yang terbaik, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ruang dan waktu. Oleh sebab
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
A.Kesimpulan……………………………………………………….…7
B. Saran…………………………………………………………….......7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pemeriksaan fisik atau pemeruksaan klinis adalah sebuah prosesproses
dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis
penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan
pemeriksaan fisik akan membantu dalam menegakkan diagnosis dan perencanaan
perawatan pasien.
Biasanya,pemeriksaam fisik dilakukan secara sistematis,mulai dari bagian
kepala dan berakhir pada anggota gerak.setelah pemeriksaan organ utama
diperiksa dengan inspeksi,palpasi,perkusi,dan auskultrasi, beberapa tes khusus
mungkin diperlukan dan kadang harus dilakukan ,tes ini disebut sebagai
pemeriksaan penunjang.
Dengan petunjuk yangb didapatselam pemeriksaan riwayat dan fisik,ahli
medis dapat menyusun sebuah diagnosis diferensial ,yakni sebuah daftar
penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut.beberapa pemeriksaan
penunjang akan dilakukan untuk meyakinkan penyakit tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa macam-macam Pemeriksaan Penunjan?
2. Apa macam-macam Pemeriksaan Dianostik?
3. Apa yang diperlukan persiapan untuk Pemeriksaan ?
1. Tujuan
Adapun tujuan pembahasan yang terkait di dalam isi makalah ini yaitu :
1. Menjelasakan konsep kebersihan perorangan dan perawatan diri.
1.PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan specimen darah
Specimen darah harusdiambil tidak hanya dari pasien tetapi dari juga dari
orang tua untuk analisa DNA dan untuk mengetahui adanya infeksi
Metode direk dan indirek
Metode direk dan indirek digunakan untuk analisis gen
retinoblastoma.metode direk bertujuan untuk menemukan mutasi instal
yang mempercepat pertumbuhan tumor,jadi pemeriksaan ini menentukan
apakah mutasi terjadi pada sel benih pasien.metode indirek di gunakan
pada kasus dimana mutasi awal tidak terlokalisasi atau tidak jelas apakah
mutasi tersebut ada
b.Pemeriksaan Pencitraan
USG
USG berguna dalam membedakan retinoblastoma dari keadaan non
neoplastik.USG berguna juga untuk mendeteksi klasifikasi selain itu
ultrasonografi dan tomografi computer di lakukan terutama untuk pasien
dengan metastase ke luar misalnya dengan gejala proptosis bola mata.
Elektroretino-gram(ERG)
Elektroreting-gram(ERG)berguna untuk menilai kerusakan luas pada
retina
Visual evoked respons(VER)
Visual evoked renspons(VER)berguna untuk mengetahui adanya
perbedaan rangsangan yang sampai korteks sehingga dapat di ketahui
adanya gangguan rangsangan/penglihatan pada seseorang
CT –scan
CT-scan cranial dan orbital –metode senitif untuk diagnosis deteksi
kalfisikasi intraokuler dan menunjukkan perluasan tumor intraokuler
bahkan pada keadaan tidak adanya klasifikasi
MRI
MRI dapat berguna untuk memperkirakan derajat diferensiasi
retinoblastoma namun tidak spesifik CT-scan karena kurangnya sentivitas
mendeteksi kalsium,MRI juga berguna dalam mengidentifikasi
retinoblasma yang berhubungan dengan pendarahan atau ablation retina
eksudatif
Pemeriksaan dengan anastesi umum
Bertujuan untuk melakukan pemeriksaan bola mata secara baik,yaitu
menentukan diameter kornea, tekanan intera okuler,pemeriksaan
funduskopi serta melihat pembuluh darah atau neovaskularisasi yang
terjadi.
Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang
memanfaatkan peran sinar x untuk melakukan skrining dan mendeteksi
kelainan pada berbagai organ diantaranya jantung, abdomen,ginjal, ureter,
kandun kemih, tenggorokan dan rangka.
2.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A.Persiapan Dianostik
Hasil dari suatu pemeriksaan fisik sangat penting dalam membantu
diagnosa,membantu perjalanan penyakit serta menentukan pragnosa.karena itu
perlu diketahui factor-faktor yang mempenharuhi hasil pemeriksaan laboratorium.
Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan hasil laboratorium yaitu:
1. Pra Instrumentasi
Pada tahap ini sangat penting diperlikan kerja sama dari petugas,pasien
dan dokter.hal ini karna tanpa kerja sama baik dan mengganggu
/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.yang termasuk dalam
tahap pra instrumentasi meliputi:
a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas,
pasien dan dokter. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan
pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan
pasiensehingga tidak merugikan pasien dan menykiti pasien.
Prngisian formulir dilakukan secra lengkap meliputi identitas
pasien : nama, alamat, ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis
atau diagnose, dokter pengirim, tanggal dan diperlukan pengobatan
yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari
tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil
terutama pada pasienyang mendapat pengobatan khusus dan jangka
panjang.
b. Persiapan penderita
1) Puasa
Dua jam setelah makan kira-kira 800 kalori akan
mengakibatkan peningkatan volume plasma,sebaliknya
setelah berolahraga volume plasma akan
berkuran.perubahan volume plasma akan mengakibatkan
perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan
jumlah sel darah.
2) Obat
Pengguna obat dapat mempengaruhi hasil peneriksaan
hematologic misalnya:asam folat,Fe,vitamin b12,DLL.pada
pemberian kortigasteroid akan menurunkan jumlah
eosinofil,sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah
leokosit dan trombosit,pemberian tranfusi darah akan
mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan
pembacaan morfologi sediaan hapus darah tepi maupun
penilaian hemostasis.antikoagulan oral atau heparin
mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.
3) Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada
pagi hari terutama pada pasien rawat inap.kadar beberapa
zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi
hari sehingga lebih mudah di periksa bila kadarnya
rendah.kecuali ada intriksi dan indikasi khusus atas perintah
dikter selain itu juga da pemeriksaan yang tidak melihat
waktu berhubungan dengan tingkat kegawatan pasien dan
memerlukan penangana segera disebut pemeriksaan
sito.beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil
dan kadar besi serum menunjukkan fariasi diurnal,hasil
yang dapatdipengaruhi oleh waktu pengambilan kadar besi
serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada
sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl.jmlah eosinofil akan
lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih
trendah dari tegah malam sampai pagi
4) Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume
plasma 10% demikian juga sebaliknay.hal lain yang penting
pada persiapan penderita adalah menenangkan dan member
tahu apa yabg akan di kerjakan sebagai sopan santun atau
etik sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak
merasa asing atau menjadi objek
a) Persiapan alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan
selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak
salah persiapan dan berkesan professional dalam
bekerja
b) Pengambilan darah
Yang harus disiapkan antara lain:-kapas
alkohol70%,karet pembendung
atau( tornengket)semprit sekali pakai umumnya 2,5
ml atau 5 ml, penampung kering betutup dan
berlabel.pemampung dapat tanpa anti oagulan atau
mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan
yang minta oleh dokter.kadang-kadanh diperlukan
pula tabung kapiler polos atau mengandung anti
koanggulan
c) Penampungan urin
Digunakan botol penampung urin yang bermulut
lebar,berlabel,keringbersih,bertutup rapat dapat
reteril (untuk biakan)atau tidak steril untuk urin
kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2 L dengan
memakai pengawet urin
d) Penampung khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan
mikrobiologi atau pemeriksaan khusus yang lain
yang pnting diingat adalah label harus ditulis
lengkap identitas penderita seperti pada formulir
termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.
b.Bentuk pemeriksaan
Jenis/ golongan darah
HB
Gula darah
Malaria
Filaria dll
c.Persiapan alat
Lanset darah atau jarum khusus
Kapas alcohol
Kapas kering
Alat pengukur Hb/kaca objek/botol pemriksaan,tergantung macam
pemeriksaan
Bengkok
Hand scoon
Perlak dan pengalas
d.Prosedur kerja
Mendekatkan alat
Memberitahu klien dan menyiapkan tujuan serta langkah prosedur
Memasang perlak dan pengalas
Memakai hand scoon
Mempersiapkan dagian yang akan ditusuk ,tergantung jenis pemeriksaan
Kulit dihapushamakan dengan kapas alcohol
Berkas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
Merapikan alat
Melepaskan hand scoon
2.Pemeriksaan Urine
a.Kegunaan
Menafsirkan proses-proses metabolism
Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM)
b.Jenis pemeriksaan
Urine sewaktu yaitu urine yang dikeluarkan sewaktu bilamana diperlukan
pemeriksaan
Urine pagi yaitu urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun
tidur
Urine pasca prandial yaitu urine yang pertama kali dikeluarkan setelah
pasien makan (1,5-3 jam sesudah makan)
Urine 24 jam yaitu urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam
c.Persiapan alat
Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
Wadah urine dengan tutupnya
Hand scoon
Kertas etiket
Bengkok
Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
d.Prosedur tindakan
Mencuci tangan
Mengisi formulir
Memberi etiket pada wadah
Memakai hand scoon
Menuangkan 100cc urine dari bengkok ke dalam wadah kemudian ditutup
dengan rapat
Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiket
Menuliskan data dari formulir kedalam buku ekspedisi
Meletakkan wadah kedalam bengko atau tempat khusus bertutup
Membereskan dan merapikan alat
Melepaskan hand scoon
Mencuci tangan
3.Pemeriksaan faeces
a.Pengertian
b.Tujuan
d.Persiapan alat
Hand scoon
Vasseline
Botol bersih dengan penutup
Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
Bengkok
Perlak pengalas
Tissue
Tempat bahan pemeriksaan
Sampiran
e.Prosedur tindakan
Mendekatkan pasien
Memberikan pasien
Mencuci tangan
Memasang perlak pengalas dan sampiran
Melepas pakaian bawah pasien
Mengatur posisi dorsal recumbent
Memakai hand scoon
Telunjuk diberi vasellin lalu dimasukkan kedalam anus dengan arah keatas
kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja
Setelah dapat,diperlukan perlahan-lahan lalu dimasukkan ke dalam
tempatnya
Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue
Melepas hand scoon
Merapikan pasien
Mencuci tangan
4.Pengambilan sputum
a.Pengertian
Sputum atau dahak adalah bahan yang dikeluarkan dari bronchi atau
trachea,bukanludah atau lendiryang keluar dari mulut,hidung atau tenggorokan.
b.Tujuan
Untuk mengetahui basil tahan asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh
pasien sehingga diagnose dapat ditegakkan.
c.Indasi
d.Persiapan alat
e.Prosedur tindakan
Menyiapkan alat
Memberitahu pasien
Mencuci tangan
Mengatur posisi duduk
Memasang perlak pengalas dibwah dagu dan menyiapkan bengkok
Memakai hand scoon
Meminta pasien mebatukkan dahaknya kedalam tempat yang sudah
disiapkan (sputum pot).
Mengambil 5cc bahan,lalu masukkan kedalam botol
Membersihkan mulut pasien
Merapikan pasien dan alat
Melepas hand scoon
Mencuci tangan
a.Persiapan alat
Kapas lidi steril
Objek gelas
Bengkok
Sarung tangan
Spekulum
Kain kassa,kapas sublimit
Perlak
1.Prosedur
b. Cara pemeriksaan
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan du acara yaitu :
1) Pervaginaan
a. Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan
dalam.
b. Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
c. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing
d. Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada Rahim
e. Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi
f. Tidak menyebabkan keguguran
2) Perabdominan
a. Probe USG di atas perut
b. Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu
c. Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot
perut, lemak baru menembus Rahim
d. Jenis pemeriksaan Rahim
1) USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang ( memanjang dan melintang).
Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditinggalkan.
2) USG 3 Dimensi
Sebetulnya USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi
yang di sebut koronal, gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat
dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
di mungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya)
3) USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi
yang dapat bergerak, kalua gambar yang di ambil dari USG 3
dimensi statis, sementara USG 4 dimensi, gambar janinnnya dapat
bergerak . jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan
keadaan janin di dalam Rahim.
4) USG Doppler
b. Indikasi pemeriksaan
(1).sesak nafas pada bayi.
Untuk memastikan ada tidaknnya pada torak atau rongga dada,dokter
membutuhkan foto rontgen agar penagannanya tepat.
(2).bayi muntah hijau terus menerus.
Bila dokter mencurigai muntahnya karna da sumbatan di saluran
cerna,maka pengambilan voto rontgen akan di lakukan
(3).deteksi masalah padaa tulang,paru paru,usus,dan organ dalam lainnya.
Bagi balita sampai kalangan dewasa voto rontgen di manfaaatkan untuk
mendekteksi masalah pada tulang,paru paru,usus,dan organ dalam lainnya.
3. kardiotokografi (CTG)
a.pengertian
(1). Secara khusus
CTG adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur DJJ pada
saat kontraksi maupun tidak.
(2).secara umum
CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin
di dalam Rahim,dengan merkan pola denyut jantug janin dan hubungannya
dengan gerakan janin atau kontraksi Rahim.
Jadi bila Doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu
juga terekan dan kemudian dilihat perubhan DJJ pada saan kontraksi dan
diluar kontraksi .bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya
gawat janin ,akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik.
Cara pengukuran CTG hamper sama dengan Doppler hanya pada
CTG yang di tempelkan dua alat yang satu untuk mendekteksi DJJ.dan
yang satu untuk mendeteksi kontraksi,alat ini ditempelka selama kurang
lebih 10-15 menit.
(b).indikasi pemeriksaan CTG
(1).keehamilan dengan komplikasi ( darah tinggi,kencing
manis,tiroit,penyakit infeksi kronis,dll)
(2). Kehamilan dengan berat badan rendah (intra uterin growth retriction)
(3).oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
(4).poligohidramnion (air ketuban lebih)
C. pemeriksaan CTG
1.sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan
2.waktu pemeriksaan selama 20 menit
3.selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak
menyakitkanibu maupun bayi.
4.bila di temukan kelainan maka pemantauan di lanjutkan dan dapat segera
diberikan pertolongan yang sesuai.
5.konsultasi langsung dengan dokter kandungan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemeriksaan klinis tentang tangapan individu keluarga dan masyarakat
terhadap masalah kesehatan dan proses kehiduan aktual sebagai potensi.
Hasil pemeriksaan laboratorium sanat penting dalam membatu diagnosa,
memulihkan perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena perlu
diperhatikan aktor ya mempenarui hasil pemeriksaan laboratorium.
B. SARAN
Denan adanya makalah ini diharapkan pembaca khusus dapat
memperbolekan penkajian inormasi dalam bahasa inris sebagai asuhan
keperawatan dan dapat mencari referensi lainuntuk menambah
pengetahuan pembaca menenai penkajian dianostik.
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skilland Prosedur Dasar, Edisi III, Alih Bahasa
Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.