S
DENGAN KASUS OSTEOART RITIS di DUSUN KRAJAN DESA PESISIR
KECAMATAN GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO
Disusun Oleh:
Leli Febrianti
14201.10.18016
2022
LEMBAR KONSULTASI ASKEP KELUARGA
PRAKTIK PROFESI NERS
HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN PROBOLINGGO
2022
1. Pengertian
(Adhiputra, 2017).
2. Etiologi
primer dengan faktor genetik, karena sampai 60% dari semua kasus
b. Osteoartritis Sekunder
Osteoartritis
Tulang rawan
Pembengkak Deformitas
Pergeseran sendi ↑tekanan intraartikuler
atau adanya cairan akibat kongesti vaskuler an sendi
Gangguan
yang viskosa Kelemahan Nyeri Perubahan
Citra
dan mudah Fibrosis Akut/Kronis bentuk
Tubuhtubuh
Perubahan mekanisme sendi dlm
lelah menyangga beban tubuh pada tulang
kapsul,osteosit,iregula
ri tas permukaan
Kekakuan
pada sendi
Perubahan status kesehatan
besar atau
Bagan 2.1 Pathway Osteoathritis (Dyasmita,2016)
↓kemampu
Hambatan an
Mobilitas
Kelemah Ansietas Kurangnya informasi
an Resiko Jatuh
Intoleransi Defisit
Akativitas Pengetahu
4. Patofisiologi
rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh yang lain
disertai perubahan yang tidak sesuai dengan kolagen dan kondrosit akan
molekuler dan matriks rawan sendi yang diikuti oleh kelainan fungsi
menjadi tebal dan padat. Proses ini disebut eburnasi yang nantinya
5. Faktor resiko
Faktor resiko pada osteoartritis menurut Ganong tahun 2011 terdiri dari :
a. Usia
b. Aktivitas
c. Obesitas
semakin besar khususnya pada sendi lutut karena sendi bekerja lebih
d. Jenis kelamin
akan terjadi penurunan estrogen oleh karena itu wanita memiliki lebih
besar terkenaosteoarthritis
6. Manifestasi klinis
a. Nyeri sendi
c. Kekakuan sendi
d. Krepitasi
e. Deformitas sendi
yang progresif.
umumnya tua.
7. Pemeriksaan penunjang
8. Komplikasi
permukaan sendi yang terjadi berupa debris pada kavum sinovial atau
osteochondral bodies yang tetap melekat pada permukan sendi asalnya.
Pada sendi lutut, efusi sinovial dapat menyebabkan timbulnya kista Baker
9. Penatalaksanaan
a. Edukasi
derajat tertentu akan tetap ada rasa nyeri, kaku dan keterbatasan gerak
serta fungsi. Selain itu juga diberikan pemahaman bahwa hal tersebut
sendi lutut dan lebih banyak beristirahat. Pasien juga disarankan untuk
membaik atau ternyata ada efek samping akibat obat yang diberikan.
b. Terapi fisik
tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang
sakit. Pada pasien OA dianjurkan untuk berolah raga tapi olah raga
intraartikular bila ada efusi sendi dan bahkan bisa dapat menyebabkan
seminggu. Hal ini bisa dilakukan dengan olahraga naik sepeda atau
meluruskan lututnya.
c. Diet
intake energi diberikan 1200-1300 kal per hari, dan paling rendah 800
kal per hari. Formula yang dapat digunakan untuk kebutuhan energi
anjurkan adalah dalam sehari pasien bisa memasak 1 gelas beras (550
kal), 4 potong tempe sedang (150 kal), 1 buah telur (100 kal), 2
potong ayam sedang (300 kal) dan 1 ikat sayuran kangkung (75 kal).
d. Terapi Farmakologis
nyeri yang ringan maka asetaminophen tidak lebih dari 4 gram per hari
merupakan pilihan pertama. Untuk nyeri sedang sampai berat, atau ada
B. Konsep Keluarga
1. Definisi
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak,baik Anaknya sendiri atau adopsi dan
Jadi, dari beberapa definisi diatas maka keluarga adalah unit terkecil
yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang saling
2. Struktur Keluarga
a. Terorganisir
b. Keterbatasan
1). Patrineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara
3. Tipe Keluarga
Keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak yang tinggal dalam
b. Extended family
c. Reconstitude family
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
sekolah/perkawinan/meniti karir.
e. Dyadic nuclear
f. Single parent
h. Commuter married
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
j. Three generation
k. Institusional
l. Communal
m. Group Marriage
Suatu rumah terdiri atas orang tua dan keturunanya didalam satu
keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan
o. Cohibing Couple
(Mubarak dkk, 2012). Peran didasarkan pada preskipsi dan harapan peran
situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri atau harapan
tertentu dan ada juga peran yang tidak terlalu kompleks, sehingga dapat
pencari nafkah, ibu rumah tangga, sopir, pengasuh anak, tukang masak,
5. Fungsi Keluarga
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi dan belajar
masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi (the reproductive function)
sumber keuangan.
function)
6. Tugas Keluarga
keluarga.
c. Mengatur tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya.
luas.
keluarga mempunyai
keterbatasan dalam mengambil keputusan, maka keluarga dapat
bagi anggota keluarga. Oleh karena itu kondisi rumah haruslah dapat
keluarga yaitu :
yang diperlukan.
mandiri.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
pada usia lanjut, dan hampir tak pernah pada anak-anak. Osteoathritis
jarang dijumpai pada usia dibawah 30 tahun dan sering pada umur
lingkungan.
b. Riwayat Kesehatan
sering kesemutan pada tangan dan kaki serta hiolangnya sensasi pada
jari kaki dan tangan. Pada fase kronis dapat terjadi kekakuan (terutama
tangga (Purwanto,2016).
d. Pemeriksaan Fisik
data adnya keluhan nyeri sendi yang merupaka keluhan utama yang
menunjukkan lokasi sendi, cata adanya awitan nyeri, terutama bila ada
parut, dan lesi pada kedua tangan. Nodul yang teraba keras tidak terasa
degeneratif.
dan jari. Perikas kontur pergelangan tangan, tangan dan jari. Biasanya
siku. Topang tangan klien dan biarkan siku menekuk dan sedikit fleksi.
osteoathritis.
dan rasa nyeri saat disentuh. Lakukan inspeksi dan palpasi pada daerah
skapula dan rasakan otot yang ada disekitarnya. Inspeksi kontur bahu
internal.
palpasi pada tendon achilles, catat jika ditemukan nodul dan nyeri
tekan.
Normalnya kaki dan tumit bisa bergerak tanpa rasa nyeri. Kaji
kekuatan otot kaki. Kaji lutut klien. Inspeksi adanya perubahan bentuk
Perikas/kaji kaki dengan cara stabilkan tumit dan putar kaki depan
ibu jari dan jari telunjuk. Lakukan pengkajian pada punggun dan
pinggul klien dengan posisi berdiri. Minta klien untuk berjalan dan
2). Pengertian.
masalah.
masalahyang dialami.
baik.
a. Sifat masalah.
dengan skor 2, sebagian dengan skor 1, dan tidak dapat dengan skor
nol.
c. Kriteria ketiga
tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri atas,
tinggi dengan skor 3, cukup dengan skor 2, dan rendah dengan skor 1.
d. Kriteria terakhir
Penilaian dari kriteria ini terdiri atas, segera dengan skor 2, tidak perlu
Bobot 51 merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak bisa
keperawatan keluarga.
3. Intervensi Keperawatan
dengan sumber daya yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu
biaya, pengetahuan, dan sikap dari keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga
respon yaitu respon verbal, kognitif, afektif atau perilaku, dan respon
Edukasi
Manajemen Nyeri
(I.12391)
Observasi :
1.8 Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
Terapeutik
1.9 Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
1.10 Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
Edukasi :
1.11 Jelaskan
penyebab,
periode, dan
strategi
meredakan
nyeri
1.12 Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
1.13 Anjurkan
teknik
nonfarmakologi
s untuk
mengurangi
rasa nyeri
2. Gangguan Tujuan Umum : Mobilitas Fisik Dukungan
mobilitas fisik Setelah (L.05042). Mobilisasi (I.10573)
(D.0054) dilakukan Ekspektasi: Observasi :
berhubungan kunjungan ke meningkat 2.1 Identifikasi
ketidakmampua rumah selama 4x Kriteria Hasil : adanya nyeri
n keluarga diharapkan 1. Pergerakan atau keluhan
merawat tingkat mobilitas ektremitas fisik lainnya
anggota berkurang meningkat 2.2 Identifikasi
keluarga dengan
2. Kekuatan toleransi fisik
osteoathritis
Tujuan Khusus : otot melakukan
Setelah dilakukan meningkat ambulasi
tindakan 3. Rentang 2.3 Monitor kondisi
keperawatan gerak umum selama
selama
(ROM) melakukan
1x50menit
keluarga mampu :
meningkat ambulasi
a. Mengenal 4. Gerakan Terapeutik :
masalah terbatas 2.4 Fasilitasi
kesehatan menurun ambulasi dengan
b. Mengambil alat bantu
keputusan 2.5 Libatkan
c. Merawat keluarga untuk
anggota membantu pasien
keluarga yang dalam
sakit meningkatkan
d. Memodifikasi
ambulasi
lingkungan
Edukasi :
e. Memanfaatka
n fasilitas 2.6 Jelaskan tujuan
pelayanan dan prosedur
kesehatan ambulasi
2.7 Ajarkan
ambulasi
sederhana yang
harus di lakukan
3. Defisit Tujuan Umum : Tingkat Edukasi Proses
Pengetahuan Setelah Pengetahuan Penyakit (I. 12444)
(D.0111) dilakukan (L.12111) Observasi :
berhubungan kunjungan ke Ekspetasi : 3.1 Identifikasi
dengan rumah selama 4x Meningkat kesiapan dan
ketidakmampua
diharapkan Kriteria hasil : kemampuan
n keluarga
mengenal tingkat 1. Prilaku menerima
masalah pengetahuan sesuai informasi
keluarga anjuran Terapeutik :
meningkat meningkat 3.2 Sediakan materi
2. Kemampua dan media
Tujuan Khusus : n pendidikan
Setelah dilakukan menjelaska kesehatan
tindakan n 3.3 Jadwalkan
keperawatan pengetahua pendidikan
selama 1x50
n kesehatan sesuai
menit
keluarga mampu :
a. Mengenal 3. Prilaku kesepakatan
masalah sesuai 3.4 Berikan
kesehatan dengan kesempatan
b. Mengambil pengetahua untuk bertanya
keputusan n Edukasi :
c. Merawat
meningkat 3.5 Jelaskan
anggota
keluarga yang 4. Pertanyaan penyebab dan
sakit tentang faktor risiko
d. Memodifikasi masalah penyakit
lingkungan yang 3.6 Jelaskan tanda
e. Memanfaatka dihadapi dan gejala yang
n fasilitas menurun ditimbulkan oleh
pelayanan 5. Persepsi penyakit
kesehatan yang keliru 3.7 Jelaskan
terhadap kemungkinan
masalah terjadinya
menurun komplikasi
3.8 Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala
yang dirasakan
4. Risiko jatuh Tujuan Umum : Tingkat Pencegahan Jatuh
(D.0143) Setelah Jatuh (I. 14540)
berhubungan dilakukan (L.14138) Observasi :
dengan kunjungan ke Ekspektasi : 4.1 Identifikasi
ketidakmampua rumah selama 4x Menurun faktor resiko
n keluarga
diharapkan Kriteria hasil: jatuh
mengenal
masalah
tingkat jatuh 1. Jatuh dati 4.2 Identfikasi faktor
ketahanan fisik, menurun. tempat lingkungan yang
perubahan tidur meningkatkan
fungsi sendi. Tujuan Khusus : menurun risiko jatuh
Setelah dilakukan 2. Jatuh saat Terapuetik
tindakan berdiri 4.3 Atur tempat tidur
keperawatan menurun mekanis pada
selama 1x50
3. Jatuh saat posisi terendah
menit keluarga
duduk Edukasi
mampu :
a. Mengenal menurun 4.4 Anjurkan
masalah 4. Jatuh saat menggunakan
kesehatan berjalan alas kaki yang
b. Mengambil menurun tidak licin
keputusan 4.5 Anjurkan
c. Merawat melebarkan jarak
anggota kedua kaki untuk
keluarga yang meningkatkan
sakit keseimbangan
d. Memodifikasi saat berdiri
lingkungan
e. Memanfaatka
n fasilitas
pelayanan Manajemen
kesehatan Keselamatan
Lingkungan
(I.14513)
Observasi :
4.6 Identifikasi
kebutuhan
keselamatan
4.7 Monitor
perubahan status
keselamatan
lingkungan
Terapeutik:
4.8 Hilangkan
bahaya
keselamatan
lingkungan
4.9 Gunakan
perangkat
pelindung
Edukasi :
4.10 Ajarkan
individu,
keluarga dan
kelompok
resiko tinggi
bahaya
lingkungan.
4. Implementasi Keperawatan
terlebih dahulu membuat kontrak agar keluarga lebih siap baik fisik
alat dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga dalam
melakukan tindakan.
keluarga keliru
lingkungan sekitar.
tujuanupaya keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
dapat difokuskan pada salah satu dari tiga dimensi yang saling terkait.
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada