A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep
diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan,
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat yang
didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial.
Lingkungan tersebut selain menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat
mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh
dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008).
Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini disebabkan banyak hal. Kondisi
lingkungan sosial yang semakin keras diperkirakan menjadi salah satu penyebab meningkatnya
jumlah masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu yang rentan
terhadap kondisi lingkungan dengan tingkat kemiskinan terlalu menekan. Penatalaksanaan
keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya
adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) .
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih.Terapi
aktivitas kelompok mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang
sama. Dari beberapa kasus kelolaan mahasiswa didaptkan bahwa beberapa klien
mengalami masalah harga diri rendah sehingga cenderung menarik diri dari pergaulan
dengan orang disekitarnya.
B. Tinjauan Teori
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah (Keliat & Pawirowiyono,
2014).
Dalam terapi aktivitas kelompok ini terdiri dari 3 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Mengidentifikasi hal positif dari diri sendiri
2. Sesi II : Menghargai Hal Positif Orang Lain
3. Sesi III : Menetapkan Tujuan Hidup Yang Realistis
C. Topik
Stimulasi persepsi
D. Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasi hal positif dari diri sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi hal – hal positif orang lain
3. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.
E. Media dan Alat
1. Buku dan ballpoint
2. Video
F. Jadwal kegiatan
a. Tempat : Ruang Gili Trawangan RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang
b. Lama : 08.30 – 09.15 (45 menit)
c. Waktu : Selasa, 26 April 2022
G. Seleksi pasien
a. Klien merupakan pasien Kelolaan mahasiswa Ners Stikes Maharani Malang di Ruang
Gili Trawangan RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang
b. Klien dapat mau mengikuti TAK dari awal sampai akhir
c. Sehat fisik
d. Klien dengan masalah keperawatan perilaku kekerasan, halusinasi, menarik diri, harga
diri rendah, dan waham.
e. Klien yang cukup kooperatif
H. Metode pelaksanaan
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi
c. Pemutaran Video
I. Pengorganisasian
a. Leader : Yusvida
Tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
4) Menjelaskan tujuan
5) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
memberikan umpan balik
6) Sebagai role model
7) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
b. Co-leader : Andhix
Tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer : Lailatus S.N
Tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
d. Fasilitator : Fitriyanti
Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
J. Setting tempat
a. Klien dan terapis (perawat) duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
Meja
Keterangan : = Leader
= Co leader
= Observer
= Fasilitator
= Klien
K. Kriteria Hasil
Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
Evaluasi Hasil : Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
L. Antisipasi Masalah
a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1) Memanggil klien
2) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1) Panggil nama klien
2) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
c. Bila klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
2) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
3) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini
2. Tahap kerja
“Baiklah bapak dan ibu kegiatan ini kita mulai”
“Kami akan membagiakan kertas pertama dan spidol, bapak dan ibu coba tuliskan hal
positif tentang bapak dan ibu miliki dan kemampuan yang bapak dan ibu miliki”
“Karena bapak dan ibu sudah selesai menulis hal positif yang bapak atau ibu miliki,
mari kita mulai untuk membacakan hal positif yang sudah bapak dan ibu tulis, dimulai
dari Bapak A yang ada dikiri saya, (bergantian searah jarum jam)
Terimakasih bapak dan ibu karena sudah membacakan hal positif yang bapak dan ibu
miliki, dan semua yang bapak dan ibu bacakan itu sangat bagus, tepuk tangan buat
bapak dan ibu semuanya”
3. Tahap terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengikuti kegiatan ini?”
b) Tindak lanjut
“Mungkin dari bapak dan ibu masih banyak memiliki hal yang positif yang belum
ditulis, nanti setelah acara ini selesai bapak dan ibu boleh menulisnya. Jika bapak
ibu lagi tidak ada kegiatan, coba bapak ibu baca hal positif pada diri anda agar bisa
lebih percaya diri lagi
c) Kontrak yang akan datang
“Bapak dan ibu sekalian tidak terasa ya sudah 45 menit kita disini, sesuai
kesepakatan kita,, acara TAK ini kita akhiri ya bapak ibu, disambung lagi pada
acara TAK besok jam 16.15 sore, diruangan ini juga, karena besok kita akan
bersama-sama mencoba melatih hal positif pada orang lain, bagaimana ibu,bapak..
apakah ibu bapak setuju? Ya sudah kalau semua setuju, sekarang saya permisi dulu
ya bapak ibu, selamat pagi. Assalamualaikum.
Sesi 1
Stimulasi persepsi : Harga Diri Rendah
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
No Nama klien Menulis hal positif diri sendiri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sesi 2
Stimulasi Persepsi : Harga Diri
Menghargai hal positif orang lain
Petunjuk :
1. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar hal positif
dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan kegiatan positif
tersebut. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi: harga diri
rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar klien
melakukannya serta berikan pujian.
3. Kerja
Baik pada permainan kali ini, terlebih dahulu saya akan membagikan selembar
kertas HVS dan satu buah ballpoint kepada bapak dan ibu semuanya?
Apakah bapak dan ibu semuanya sudah memegang selembar kertas HVS dan satu
buah spidol semuanya?
Ya.. bagus, bapak ibu sekalian,, disini terlebih dahulu saya akan menjelaskan
pentingnnya memiliki tujuan hidup. Bapak ibu semuanya, dalam hidup ini kita harus
memiliki tujuan hidup. Jika kita memiliki tujuan hidup maka kita akan tahu apa saja
yang akan dan harus kita lakukan selama hidup ini. Tanpa memiliki tujuan hidup,
kita hanya akan namapak seperti orang yang tidak tahu apa-apa, dan tidak tahu apa
yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini. Oleh sebab itu, memiliki tujuan
hidup adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup ini, kita harus bersemangat
dalam mewujudkan tujuan hidup kita, dan kita harus optimis tujuan hidup kita bisa
tercapai, bagaimana ibu bapak semuanya,, apakah bapak dan ibu sudah mengerti
akan pentingnya tujuan hidup?
Baik kalau bapak ibu sudah mengerti, coba sekarang tuliskan tujuan hidup ibu dan
bapak pada selembar kertas yang telah saya bagikan,, tulis semua tujuan hidup yang
ada difikiran bapak dan ibu,,, boleh lebih dari satu kok..,,?
Apakah semuanya sudah selesai menulisnya? Baik kalau sudah sekarang coba bapak
ibu baca tujuan hidup yang sudah bapak ibu tuliskan pada selembar kertas tadi, baik
dimulai dari bapak A dulu yang ada disamping kiri saya ini? Ayo coba baca tujuan
hidup anda bapak A?
Iya bagus sekali, tepuk tangan buat bapak A? Baik selanjutnya ibu X ayo coba
bacakan tujuan hidup anda? (begitu seterusnya berurutan searah jarum jam)
Baik sekarang coba bapak dan ibu semua lihat kembali tujuan hidup yang anda
tuliskan tadi? Coba bapak ibu amati, mana kira-kira yang tidak mungkin bisa anda
capai, tolong dicoret? Sisakan tujuan hidup yang menurut anda bisa anda capai
(tujuan hidup yang realistis)
Baik apakah bapak dan ibu sudah selesai dalam memilah tujuan hidup yang realistis?
Baik sekarang coba bapak ibu bacakan kembali, urut seperti tadi ya, ayo dimulai dari
bapak A dulu, silakan dibacakan tujuan hidup yang realistis yang sudah mas pilih-
pilih tadi?? Iya bagus sekali, kasih tepuk tangan buat bapak A?? Baik selanjutnya
ibu X,, silakan dibaca tujuan hidup yang realistis yang udah dipilih-pilih barusan.
(begitu seterusnya berurtan searah jarum jam)..
4. Terminasi
a) Evaluasi:
Bapak ibu semuanya, bagaimana perasaannya setelah melakukan permainan
tadi? Apakah bapak ibu merasa lebih senang dan bersemangat lagi dalam
memcapai tujuan hidup anda?
Iya, bagus,, tepuk tangan yang meriah buat diri anda dan kita semua, karena
acara pemainan ini telah belangsung dengan lancar,
b) Tindakan lanjut
Baik,, suatu saat nanti anda memiliki tujuan hidup yang lain yang mungkin bisa
anda capai,, silakan bapak ibu tulis lagi pada selembar kertas lagi,, simpan dan
baca setiap hari tujuan hidup anda yang sudah anda tuliskan, agar bapa ibu bisa
lebih semangat dan optimis untuk mencapai tujuan hidup anda
Sesi 3
Stimulasi persepsi : harga diri
Menetapkan tujuan hidup yang realistis
No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Menyebutkan
pentingnya tujuan
hidup
2. Menuliskan tujuan
hidup
3. Membacakan tujuan
hidup
4. Memilih tujuan hidup
yang relistis
Petunjuk :
1. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang penetapan tujuan hidup yang realistis. Beri
tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu melakukan.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi: harga diri
rendah. Klien telah menetapkan tujuan hidup yang realistis. Anjurkan dan jadwalkan agar
klien melakukannya serta berikan pujian.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan
Jiwa Berat bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.