KEPERAWATAN GERONTIK
DI SUSUN OLEH
FRANSINA
20200303045
Dr. P.H Rian Adi Pamungkas, S.Kep. Ns., M.N.S Dr. P.H Rian Adi Pamungkas, S.Kep. Ns., M.N.S
Disebuah panti werdha terdiri atas 35 Lansia. Beberapa lansia terlihat murung dan tidak
mau bersosialisasi dengan lingkungan. Selain itu beberapa lansia kadang terlihat
berhalusinasi dan berbicara sendiri
1. Jelaskan bagaimana strategi komunikasi efektif yang perlu ditepkan pada kasus
tersebut?
Strategi komunikasi efektif yang perlu diterapkan pada kasus beberapa lansia tersebut,
yaitu:
1. Membantu klien mengenal halusinasinya, mengajarkan klien mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik, membuat jadwal kegiatan harian.
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, mengajarkan klien cara minum obat (prinsip
6 benar obat), menganjurkan klien latihan dan memasukkan latihan kedalan jadwal
kegiatan harian.
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian, mengajarkan klien cara bercakap-cakap untuk
mengontrol halusinasi, menganjurkan klien latihan dan membuat jadwal kegiatan
harian.
4. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian, mengajarkan klien melakukan rutinitas terjadwal
untuk mengontrol halusinasi, menganjurkan klien latihan dan membuat jadwal kegiatan
harian.
2. Sebagai perawat gerontik, apa yang bisa anda sarankan bagi peramu dan tenaga
kesehatan yang ada di rumah sakit?
Saran saya bagi para perawat dan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit yaitu tindakan
komunikasi efektif dengan klien yang memiliki beberapa komponen penting seperti :
1. Support system; meminta dukungan dari orang lain atau keluarga.
2. Mekanisme koping; respon tenaga kesehatan terhadap stressor.
3. Harga diri; memandu penilaian pandangan individu terhadap dirinya.
4. Ideal diri, mengajarkan cara seseorang melihat dirinya dan bagaimana dia seharusnya.
5. Gambaran diri; menanyakan pada klien tentang penerimaan dirinya seutuhnya beserta
kelebihan dan kekurangannya.
6. Tumbuh kembang; memperhatikan trauma masa lalu karena dapat mempengaruhi
kesehatan jiwa masa sekarang.
7. Pola asuh; kesalahan dalam mengasuh lansia dapat mempengaruhi psikologis lansia
tersebut.
8. Genetika; memahami bahwa gangguan kejiwaan dapat diturunkan secara genetis.
9. Lingkungan; menghindarkan klien dari lingkungan yang buruk karena sebagai salah
satu pemicu munculnya gangguan-gangguan kejiwaan tersebut.
10. Penyalahgunaan zat; memeriksa adanya penyalahgunaan zat yang dapat memicu
terjadinya depresi susunan saraf pusat maupun perubahan pada neurotransmitter.
11. Perawatan diri; mengajarkan cara merawat diri yang baik agar tidak timbul / tumbuh
perasaan minder dengan lingkungannya.
12. Kesehatan fisik; mengetahui bahwa gangguan pada sistem saraf dapat merubah fungsi
neurologis klien tersebut.
Peserta TAK
Pasien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang dari pasien Yayasan Pemenang Jiwa
terdiri dari:
1. Ny. S (24 tahun)
2. Ny. P (54 tahun)
3. Tn. Y (56 tahun)
4. Tn. A (54 tahun)
5. Ny. M (33 tahun)
Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini di sesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah
disepakati sebagai berikut :
Leader : Fransina
Co. Leader : Heni Septiana
Fasilitator 1 : Sandra
Fasilitator 2 : Dewi
Observer : Elin Nur Indah Sari
Kriteria Pasien
1. Pasien dengan Halusinasi yang sudah kooperatif
2. Pasien yang tidak mengalami gangguan komunikasi verbal
3. Pasien bisa tulis dan baca
4. Pasien yang bersedia mengikuti TAK
Antisipasi masalah
1. Sebelum kegiatan dilaksanakan, perawat memberi kesempatan kepada setiap peserta
untuk ke toilet.
2. Fasilitator memotivasi peserta yang tidak berpartisipasi.
3. Menjaga pintu keluar unuk mengantisipasi klien melarikan diri dari tempat kegiatan.
Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan anggota kelompok.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuaan.
2. Orientasi
a) Salam teraupetik
Salam dari leader kepada klien. Leader/Co Leader memperkenalkan diri dan tim
terapis lainnya.
b) Evaluasi/Vasilidasi
Leader menanyakan perasaan dan keadaan klien saat ini.
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan.
2) Menjelaskan aturan main yaitu :
a. Berkenalan dengan anggota kelompok;
b. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin pada
pemimpin TAK;
c. Lama Kegiatan 45 menit; dan
d. Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Tahap Kerja
a) Seluruh klien dibuat berbentuk lingkaran.
b) Hidupkan music dan edarkan kotak korek api sesuai dengan arah jarum jam.
c) Pada saat musik berhenti, anggota kelompok yang memegang kotak korek api,
mendapat giliran untuk perkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah
kanan dengan cara :
1) Memberi salam.
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobby.
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobby.
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d) Setelah memperkenalkan diri klien menebak gambar dan SP yang terdapat pada
gambar tersebut. Klien akan bercerita sesuai gambar yang dipilih dan setelah itu
memperagakan SP yang terdapat pada gambar tersebut.
e) Ulangi musik kembali, dan klien kembali mengoper kotak korek api, ketika musik
berhenti, klien yang memegang kotak korek, kembali memperagakan point c dan d.
4. Tahap Terminasi
a) Leader atau Co.Leader memberikan pujian atas keberhasilan dan kerjasama
kelompok.
b) Leader atau Co.Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan TAK.
c) Fasilitator membagikan Snack.
d) Leader atau Co.Leader menganjurkan klien untuk sering bersosialisasi, selalu
bekerjasama, dan memasukkan kegiatan mengontrol Halusinasi ke dalam kegiatan
harian sebanyak 2x1.
e) Observer mengumumkan pemenang.
f) Fasilitator membagikan hadiah kepada pemenang.
5. Evaluasi
a) Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan.
b) Kerja sama klien dalam kegiatan.
c) Klien merasa senang selama mengikuti kegiatan.
Setting Tempat
a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b) Ruangan yang nyaman dan tenang.
Keterangan Gambar :
Tata Tertib dan Antisipasi Masalah
1. Tata tertib pelaksanaan TAK Halusinasi :
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi.
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis, sedangkan
permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK :
Penanganan klien yang tidak efektif saat aktifitas kelompok;
a. Memanggil klien.
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau
klien yang lain.
3. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit;
a. Panggil nama klien.
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan.
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwaklien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi.
4. Bila ada klien lain ingin ikut;
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih.
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh
klien tersebut.
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut.