Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK SESI 2)


STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

Disusun oleh :
Dini Dwi Aliyyah
3720180037

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik. Proposal
TAK yang berjudul ”TAK Stimulasi Persepsi ( Halusinasi )” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan Jiwa jurusan Profesi Ners
Universitas Islam As-syafiiyah
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa 1 yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.

2. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan
baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan
keperawatan.

3. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan proposal TAK ini.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan. Akhir kata, semoga proposal ini berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai
bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.

24 Desember 2019

Penulis
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 2
(MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK)

A. Topik
Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

B. Tujuan Umum dan Khusus


1. Tujuan umum
Klien dapat mengontrol halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

C. Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan selama 6 hari di Rumah Sakit Islam
Jiwa Klender dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak 13 orang, didapatkan bahwa
sekitar 54% pasien mengalami halusinasi yang ditandai dengan klien sering berbicara
sendiri, mondar mandir dan tertawa sendiri.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi dimana pasien merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atam penciuman. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Salah satu penanganan halusinasi adalah dengan melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi.
TAK Stimulasi Persepsi menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah terapi yang
bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi,
menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta
mengurangi perilaku maladaptif. Dari data di atas, kami ingin melakukan TAK
stimulasi persepsi pada pasien Rumah Sakit Islam Jiwa Klender.
D. Seleksi Klien
1. Kriteria Klien
Klien yang mengalami perubahan sensori persepsi: halusinasi.
2. Proses Seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

E. Pengorganisasian (SESI II)


1. Waktu dan Tenpat Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 2 January 2019
b. Jam : 09:25WIB s/d Selesai
c. Tempat : Ruang Aula RSIJ Klender

2. Alokasi Waktu
o Perkenalan dan pengarahan (2 menit)
o Terapi kelompok (10 menit)
o Penutup (3 menit)

3. Metode Pelaksanaan
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran/simulasi

4. Media dan Alat


a. Papan nama karton
b. Spidol
c. Bola
d. Musik (Laptop/Handphone)
5. Setting Tempat

Keterangan :
= Leader

= Co-Leader

= Observer

= Perawat

= Pasien/ Klien

6. Tim Terapis
a. Leader Sesi 2: Dini Dwi Aliyyah
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi 2: Wahyuni


Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi 2: Kiky Cahyadi


Uraian tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
dengan evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi 2: Intan Aulia


Uraian tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

F. Antisipasi

a. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas


b. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
c. Klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai

G. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih pasien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan perubahan sensori
persepsi: halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi
1) Salam
− Salam dari terapis kepada klien
− Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
− Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2) Penjelasan Tujuan TAK
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
3) Penjelasan aturan main
Terapis menjelaskan aturan main berikut:
• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
• Lama kegiatan 30 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4) Kontrak waktu
Lama kegiatan ±30 menit.

c. Kerja : Penyampain materi sesuai topik


! Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu mencegah kambuh
karena obat memberi perasaan tenang,dan memperlambat kambuh.
! Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu penyebab
kambuh
! Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan waktu
memakanya. Buat daftar di whiteboard
! Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar waktu minum
obat,benar orang yang minum obat,benar cara minum obat,benar dosis obat
! Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran
! Berikan pujian pada klien yang benar
! Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di buku)
! Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di buku)
! Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
! Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat,yaitu kejadian
halusinasi/kambuh
! Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat
! Memberi pujian tiap kali klien benar
d. Terminasi
a) Evaluasi proses
1) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Leader mampu memimpin acara.
3) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
4) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
5) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
6) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
7) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

b) Evaluasi hasil
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi
2, kemampuan klien yang di harapkan adalah menyebutkan 5 benar
minum obat keuntungan minum obat dan akibat tidak patuh minum
obat formulir evaluasi sebagai berikut.
Lembar Evaluasi Kemampuan Pasien

SESI II: TAK


Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Mengontrol Halusinasi : Patuh Minum Obat

No Aspek yang Dinilai NamaKlien

1 Menyebutkan manfaat minum obat

2 Menyebutkan akibat tidak minum obat

3 Menyebutkan 5 benar minum obat

Jumlah

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu,
situasi, dan perasaan. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien
tidak mampu.

Demikian proposal ini kami buat, atas perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam
kegiatan ini kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan

Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran E

Stuar, Gail W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5 . Jakarta: EGC.

Yosep, Iyus.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai