Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PEMBUATAN ASBAK DARI STIK

ICE CREAM DI RUANG KENARI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI
SULAWESI SELATAN

Oleh kelompok II :

1. Julmega B0323744
2. Yulianti B0323760
3. Wahdaniah B0323757
4. Dian Octavia B0323738

5. Juli Ayu Lestari B0323743


6. Muhammad Amar Naufal B0323749

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


2023
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PEMBUATAN ASBAK DARI STIK
ICE CREAM DI RUANG KENARI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI
SULAWESI SELATAN

OLEH :
KELOMPOK II

CI LAHAN CI INSTITUSI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahkluk sosial yang terus menerus membutuhkan pergerakan
atau aktivitas sehingga dengan pergerakan proses psikologis dapat berjalan dengan baik.
Terapai aktivitas kelompok khususnya proses psikologis tubuh dapat memberikan atau
klien yang menderita gangguan jiwa lebih kreatif dan dapat menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi perkembangan kognitif dari klien tersebut dan dapat berinterakasi dengan
lingkungannya.
Dalam kegiatan ini banyak kemungkinan yang dapat kita temukan misalnya ada
kemampuan dan ketidakmampuan klien dalam melakukan tindakan tersebut. Dengan
alasan ini maka perlu dilakukan suatu kegiatan yang mengasah respon kognitif, sehingga
kognitif dan psikomotornya klien dapat berfungsi dengan baik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengekspresikan perasaan dan pikiran serta berinteraksi
dengan orang lain. dan mampu mengikuti kegiatan
2. Tujuan Khusus
Klien dapat:
1. Bekerjasama antara sesama klien
2. Berkomunikasi dan berinteraksi
3. Melatih komunikasi,kecepatan,gerakan motorik dan meningkatkan kognitif
klien
4. Mengekspresikan perasaan terhadap TAK yang telah dilaksanakan
C. Indikasi
1. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol emosinya
2. Klien dengan waham yang telah mendapat rehabilitas
3. Klien dengan gangguan isolasi diri: Harga Diri Rendah
4. Klien yang bisa di ajak berinteraksi
D. Landasan Teori
Kelompok merupakan kumpulan individu yang mempunyai hubungan dengan
yang lain saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama (Stuard dan
Sundean, 1991). Setiap anggota kelompok mempunyai struktur dan identitas diri.
Kekuatan kelompok memberikan konstribusi pada anggota kelompok untuk saling
bertukar pengalaman dan memberikan penjelasan untuk mengatasi anggota kelompok
dengan demikian kelompok dapat dijadikan sebagai wadah untuk praktek dan arena
uji kemampuan berhubungan dan berperilaku terhadap orang lain.
Klien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa juga merupakan kelompok yang tidak
lepas dari adanya interaksi satu sama lain, sehingga mereka perlu untuk saling
mengenal dan bersosialisasi dengan kegiatan sharing persepsi ini anggota akan belajar
berkomunikasi untuk menyamakan persepsi.
Kelompok teraupetik memberi kesempatan untuk bertukar pengalaman untuk
mengutarakan pendapat umpamanya membantu undividu yang berlaku deskriptif
dalam berhubungan dengan orang lain dan belajar menerima dan menghargai
pendapat orang lain.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Tetapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat, oleh karena itu seorang perawat
khususnya perawat jiwa haruslah mampu melaksanakan terapi aktivitas kelompok
secara tepat dan benar.
E. Kriteria klien yang mengikuti kegiatan ini adalah
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah pasien rumah sakit jiwa
yang sedang rehabilitasi dan kooperatif. Proses seleksi dilakukan dengan konsultasi
pada pegawai ruang rawat inap dan yang telah di rehabilitasi. Lalu perawat kontrak
dengan pasien untuk mengikuti TAK pada waktu yang telah dijadwalkan.
BAB II
PELAKSANAAN
3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Klien
1. Kriteria klien
a. Klien dengan masalah Halusinasi
b. Klien dengan masalah Isolasi Sosial
c. Klien dengan masalah Risiko Perilaku Kekerasan
d. Klien dengan masalah Harga Diri Rendah
e. Klien dengan masalah Waham
f. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
g. Klien yang sudah kooperatif.
h. Klien dalam kondisi fisik yang baik dan sehat.
i. Klien mau mengikuti aktifitas.
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
Paturan main dalam kelompok
3. Proses Seleksi
a. Gejala yang sama
b. Jenis kelamin yang sama
4. Jumlah Peserta
a. 7 orang
5. Nama Peserta
a. Sdr. Abdul Haris
b. Sdr. Hanif khalil
c. Sdr. Erwinsyah
d. Sdr. Basri basran
e. Sdr. Usbar
f. Sdr. Yan ngandong
g. Sdr Reinaldi
3.1.2 Persiapan Terapis
a. Melakukan rapat kecil sebelum pelaksanaan.
b. Menentukan siapa-siapa yang akan menjadi leader, co-leader, fasilitator,
observer.
c. Satu jam sebelum pelaksanaan melakukan role play dengan teman- teman
disertai pembimbing ruangan.
3.1.3 Persiapan Lingkungan
a. Suasana tidak bising.
b. Pengaturan posisi tempat duduk.
c. Setting instruktur kegiatan.
d. Ventilasi yang cukup

3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Rencana Tindakan
No Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Perkenalan dan penjelasan prosedur pelaksaan 10 menit
3. Inti 25 menit
4. Penutup 5 menit
Total waktu 30 menit

3.2.2 Setting tempat

Peserta dan terapis duduk bersama dalam satu lingkungan


3.3 Pengorganisasian
Pelaksanaan Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 22 November 2023
Waktu Pelaksanaan : Pkl.09.00 - Selesai

Alokasi waktu
 Perkenalan dan pengarahan (10 menit) : Pukul 09.00-09.10
 Pelaksanaan - Evaluasi : Pukul 09.15-Selesai

3.4 Bahan dan Alat Yang Diperlukan


 Stik Es Krim
 Lem Kayu
 Cetakan Kardus
 Gunting
 Pisau/Cutter
 Pewarna Kayu dan Kuas

3.5 Langkah - Langkah Pembuatan Asbak dari Stik Es Krim


1. Menyiapkan alat dan Bahan yang akan digunakan
2. Stik Es Krim di susun sedemikian rupa
3. Lalu, diberi lem dengan menggunakan lem kayu
4. Rapatkan stik es krim dengan rapi
5. Keringkan di bawah terik matahari, tunggu sampai benar - benar kering
6. Lalu, angkat stik es krim yang sudah dibentuk
7. Setelah itu, hias dengan memberi pewarna kayu dan keringkan
8. Setelah itu, siap digunakan
Tim Terapi
Leader
a. Leader : Wahdaniah
Uraian tugas :
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Memimpin jalannya terapi kelompok
3. Memimpin diskusi
4. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
5. Memimpin jalannya terapi kelompok
b. Co Leader : Yulianti
Uraian Tugas :
1. Membantu Leader dalam Pelaksanaan Tugas
c. Observer : Juli Ayu Lestari
Uraian tugas :
1. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok
dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator 1 : Muhammad Amar Naufal
e. Fasilitator 2 : Julmega
f. Fasilitator 3 : Juli Ayu Leader
Uraian Tugas :
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

3.3 Antisipasi Masalah

Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

1. Memanggil klien

2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain

3. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

a) Panggil nama klien

b) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

4. Bila klien lain ingin ikut

a) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh
klien tersebut.

c) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak


memberi pesan pada kegiatan ini.

3.4 Kriteria Hasil

Evaluasi Struktur

a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien


untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan

b. Posisi tempat terbuka atau tertutup sesuai dengan kenyamanan peserta terapi

c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik

e. Leader, Co-leader, Fasilitator, Observer berperan sebagaimanamestinya

Evaluasi Proses

a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

b. Leader mampu memimpin acara.

c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab


dalam antisipasi masalah.

f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok


yang berfungsi sebagai evaluator kelompok

g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.


Evaluasi Hasil :

Diharapkan 75% dari kelompok mampu.

a. Menjelaskan perasaan pasien setelah dilakukan kegiatan

b. Apa manfaat yang dirasakan setelah melakukan kegiatan


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Demikian proposal yang dapat kami paparkan dalam hal ini Terapi Aktivitas
Kelompok mengenai Pembuatan asbak dari stik ice cream. Harapan kami setelah
aktivitas kelompok ini dilakukan adalah semoga pasien dapat mengekspresikan
perasannya setelah melakukan kegiatan dan mampu berkomunikasi dengan pasien
lain. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan yang kami lakukan dalam
terapi ini, karena kurangnya rujukan atau referensi yang berhubungan dengan kondisi
klien.
Kami berharap, para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya proposal ini di kesempatan
berikutnya. Semoga proposal ini berguna bagi kami, bagi pembaca, terkhusus bagi
seluruh peserta TAK.

Anda mungkin juga menyukai