Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL KEPERAWATAN JIWA

“Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada Halusinasi di


Ruangan Murai A di Rumah Sakit Khusus Jiwa
Soeprapto Provinsi Bengkulu”

DISUSUN OLEH:

1. Agnes Sihsinarmiyati
2. Amalia Suryani
3. Anggun Kurnia Wahyuni
4. Ari Cahya Ramadhan
5. Asyifa Udzakira
6. Bella Arsita
7. Belinda Zahara Dewi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


BENGKULU

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa jurusan DIV
keperawatan poltekkes kemenkes bengkulu.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliahkeperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan


dan pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
2. Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan
dukungan baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami
dijurusan keperawatan politeknik kesehatan kementrian kesehatan tanjung
karang.
3. Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan
penyusunan proposal TAK ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.

Bengkulu, Mei 2018

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

I. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan
jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu
masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita
klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RS Khusus Jiwa
Soeprapto bengkulu khususnya Ruang Murai A sebagian besar pasien
menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas
Kelompok tentang halusinasi.

II. Landasan Teori


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi
dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap
dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

III. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
3.2 Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

IV. Sesi yang digunakan


1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
4. Sesi IV :Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal
5. Sesi V :Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum
obat
V. Klien
5.1 Kriteria klien
5.1.1 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
5.1.2 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
5.2 Proses seleks
5.2.1 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
5.2.2 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
5.2.3 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
5.2.4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main
dalam kelompok

VI. Kriteria Hasil


6.1 Evaluasi Struktur
6.1.1 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
6.1.2 Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
6.1.3 Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
6.1.4 Alat yang digunakan dalam kondisi baik
6.1.5 Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.

6.2 Evaluasi Proses


6.2.1 Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
6.2.2 Leader mampu memimpin acara.
6.2.3 Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
6.2.4 Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
6.2.5 Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
6.2.6 Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
6.2.7 Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
akhir

6.3 Evaluasi Hasil


Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
6.3.1 Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
6.3.2 Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

VII. Antisipasi Masalah


7.1 Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
7.1.1 Memanggil klien
7.1.2 Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
7.2.1 Panggil nama klien
7.2.2 Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
7.3 Bila klien lain ingin ikut
7.3.1 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien
yang telah dipilih
7.3.2 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin
didikuti oleh klien tersebut
7.3.3 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini

VIII. Pengorgnisasian
SESI I
8.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin, 04 juni 2018
b. Waktu : 09.30 s/d Selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Murai A
e. Jumlah klien : 6 orang

8.2 Tim Terapi


a. Leader Sesi I : Anggun Kurnia Wahyuni
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : Ari Cahya Ramadhan


Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : Asyifa Udzakirah


Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan
waktu, tempat
dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok
denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi I :1. Bella Arsita


Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah
kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8.3 Metode dan Media


a. Metode
1) Diskusi
2) Bermain peran/stimulasi

b. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
4) Tikar

IX. Proses Pelaksanaan


Sesi I: Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua
struktur (beri papan nama)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari
semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu mengenal suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada leader
4) Lama kegiatan 45 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat
halusinasi muncul
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya,
situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Hasilnya ditulis di whiteboard
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar

b. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu,
situasi dan perasaan jika halusinasi muncul
3. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
X. Evaluasi dan Dokumentasi
10.1 Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebutkan Menyebut
Menyebut Menyebut
Nama Mengidentifikasi Waktu/Frekuensi Situasi
No Isi Perasaan saat
Klien Jenis halusinasi terjadinya Halusinasi
Halusinasi berhalusinasi
Halusinasi Muncul

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi;
isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √
jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

10.2 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.
XI. Setting Tempat
Gambar Setting Tempat

L CL

K K

F F

K K

F K F

Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar

CL : Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator
K
: Klien

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

XII. Pengorgnisasian
SESI II
12. 1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Selasa, 04 juni 2018
b. Waktu : 10.30 s/d selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Murai A
e. Jumlah klien : 6 orang

12.2 Tim Terapi


a. Leader Sesi II : Asyifa Udzakirah
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi II : Bella Arsita


Uraian tugas :
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi II : Agnes Sihsinarmiyati


Uraian tugas :
1. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi II : 1. Amalia Suryani


Uraian tugas :
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

12.3 Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/stimulasi
b. Media
1. Papan nama
2. Whiteboard
3. Spidol
4. Jadwal kegiatan klien

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik


A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
i. Salam terapeutik
ii. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
i. Leader menanyakan perasaan klien saat ini
ii. Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu, situasi dan perasaan
c. Kontrak
i. Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
ii. Menjelaskan aturan main
a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada leader
b) Lama kegiata 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai
semua pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
”Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap klien memperagakan menghardik halusinasi

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
2. Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan
harian klien
3. Kontrak yang akan datang
i. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain
ii. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya
C. Evaluasi dan Dokumentasi
I. Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Menghardik Halusinasi
No Aspek yang dinilai Nama Klien

1 Menyebutkan cara yang


selama ini digunakan untuk
mengatasi halusinasi
Menyebutkan efektivitas
2 cara yang digunakan
Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi dengan
3
menghardik
Memperagakan cara
4 menghardik halusinasi

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang
biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang
digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik dan
memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

II. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik
halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
Sesi III: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

XIV. Pengorgnisasian
14.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin, 04 juni 2018
b. Waktu : 10.30 s/d selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAKMurai A
e. Jumlah klien : 6 orang
14.2 Tim Terapi
a. Leader Sesi III : Bella Arsita
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi III : Amalia Suryani


Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi III : Belinda Zahara Dewi


Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi III : 1. Agnes Sihsinarmiyati


Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

14.2 Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
b. Media
1. Spidol dan Whiteboard
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

Sesi III: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap


A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

B. Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat

1. Spidol dan whiteboard/papan tulis


2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

D. Metode

1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi

E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III


b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi

a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi
1) Menayakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara
yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan terarah}untuk mencegah halusinasi.

c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain


untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang
biasa dan bisa diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu
muncul ”suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama
suster saja”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang di sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah


di latih

3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol


halusinasi yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan
bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang

1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK


berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat

2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

F. Evaluasi dan Dokumentasi


I. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada
tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi III : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
NO Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang
yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda
√ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

II. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan
proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang
lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk
mencegah halusinasi.

Sesi IV: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal


XIII.Pengorgnisasian
13.1Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Selasa, 05 juni 2018
b. Waktu : 09.30 s/d selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Murai A
e. Jumlah klien : 6 orang

13.2 Tim Terapi


a. Leader Sesi IV : Ari Cahya Ramadhan
Uraian tugas :
1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2). Memimpin jalannya terapi kelompok
3). Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi IV : Belinda Zahara Dewi


Uraian tugas :
1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3). Membantu memimpin jalannya kegiatan
4). Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi IV : Anggun Kurnia Wahyuni


Uraian tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
angota kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi IV : 1. Agnes Sihsinarmiyati


Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah
kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

13.2 Metode dan Media


13.2.1 Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran/stimulasi
13.2.2 Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Pulpen
3) Spidol dan papan tulis
Sesi IV: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal

A. Tujuan
1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi
2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi

B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

C. Alat

1. Jadwal kegiatan harian


2. Pulpen
3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart

D. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab


2. Bermain peran/ simulasi dan latihan

E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2


b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi

a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis klien
2. Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi

1. Terapis menyakan keadaan klie saat ini


2. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah
di pelajari
3. Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghadrik halusinasi.

c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya
halisinasi dengan melakukan kegiata
2. Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari-
hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan
mencegah munculnya halusinasi
b. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard
d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien
menggunakan formulir dan terapis menggunakan whiteboard
e. Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang
sudah selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
4. Tahap terminasi

a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun
jadwal kegiatan dan memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara
mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.

c. Kontrak yang akan datang


1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3,
kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian
untuk mencegah timbulmya haluasinasi.
Formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI IV TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

ASPEK YANG NAMA KLIEN


NO
DINILAI

1 Menyebutkan
kegiatan yang
biasa dilakuakan
2 Mempergakan
kegiatan yang
biasa dilakukan
3 Menyusun
jadwal kegiatan
harian
4 Menyebutkan 2
cara mengontrol
halusinasi

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan
kegiatan harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau
kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara
mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika
klien tidsak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan
kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan
kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat


XV. Pengorgnisasian
15.1Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Selasa, 05 Juni 2018
b. Waktu : 09.30 s/d selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Murai A
e. Jumlah klien : 6 orang

15.2Tim Terapi
a. Leader Sesi III : Agnes Sihsinarmiyati
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi III : Amalia Suryani
Uraian tugas :
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi III : Ari Cahya Ramadhan


Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi V : 1. Belinda Zahara Dewi


Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

15.3 Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
b. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
4) beberapa contoh obat

Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat


A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya minum obat
2. Klien memahami akibat tidak minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
C. Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
3. Beberapa contoh obat

D. Metode
1. Diskusi tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah di pelajari{mengardik,
menyibukkan diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}

c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dan minum obat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesa
3. Tahap Kerja.
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang
b. Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan
waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskan lima benar minum obat
e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)
h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)
i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi/kambuh
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi
kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum
atau tidak minum obat.
l. Berikan pujian bila benar.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi
yaitu, menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap
dan minum obat
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien.

F. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:


Sesi V: TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan


No Nama Klien benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat

1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar
cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri tanda √ jika
klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu

G. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar
minum obat, manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan
klien minum obat dengan cara yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004).
Keperawatan
Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai