Anda di halaman 1dari 30

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Dosen Pengajar : Ermawati Dalami, S.Kp,M.Kes

Disusun Oleh :

KELOMPOK 9

Iftakhu Rahmawati P27901117057


Mulkan Habil P27901117068
Shinta Rizki Wulandari P27901117077
Winda Aulia Rahma Safira P27901117086

TINGKAT 3B/ SEMESTER 5

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

I. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi
sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan
pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana
pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri.
Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang
dialaminya
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Lampung
khususnya Ruang Kutilang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena
itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

II. Landasan Teori


Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi,
yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

2
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang
lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

III. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap.
3.2 Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
IV. Sesi yang digunakan
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakapdengan orang
lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

V. Klien
5.1 Kriteria klien
5.1.1 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
5.1.2 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

3
5.2 Proses seleksi
5.2.1 Mengobservasi klien yang masuk kriteria
5.2.2 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
5.2.3 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
5.2.4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

VI. Kriteria Hasil


6.1 Evaluasi Struktur
6.1.1 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
6.1.2 Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
6.1.3 Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
6.1.4 Alat yang digunakan dalam kondisi baik
6.1.5 Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

6.2 Evaluasi Proses


6.2.1 Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
6.2.2 Leader mampu memimpin acara.
6.2.3 Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
6.2.4 Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
6.2.5 Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
6.2.6 Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
6.2.7 Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

6.3 Evaluasi Hasil


Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
6.3.1 Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat

4
6.3.2 Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

VII. Antisipasi Masalah


7.1 Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
7.1.1 Memanggil klien
7.1.2 Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain

7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin


7.2.1 Panggil nama klien
7.2.2 Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

7.3 Bila klien lain ingin ikut


7.3.1 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
7.3.2 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
7.3.3 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini

VIII. Pengorgnisasian
SESI I
8.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Jumat, 4 oktober 2013
b. Waktu : Pkl. 10.00 – 10.45 WIB s.d selesai (sesi I)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)Terapi kelompok (25
menit) Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah klien : 4 orang

8.2 Tim Terapi


a. Leader Sesi I : Septa Fajar Setiya
Uraian tugas :

5
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : Rizky Fahrizal


Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : Rizki Marta Diana Amasda


Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya
acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi I :1. Yunisya Fika Hidayat


Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8.3 Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi
2. Bermain peran/stimulasi

6
b. Media
1. Papan nama
2. Whiteboard
3. Spidol
4. Tikar

IX. Proses Pelaksanaan


Sesi I: Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1. Salam terapeutik kepada klien
2. Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan
nama
3. Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)

b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak
1. Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
2. Leader menjelaskan aturan main
3. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader
4. Lama kegiatan 45 menit
5. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

7
d. Tahap kerja
1. Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul
2. Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya,
situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Hasilnya ditulis di whiteboard
3. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien
dari suara yang biasa didengar

e. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika
halusinasi muncul
3. Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b. Menyepakati waktu dan tempat

X. Evaluasi dan Dokumentasi


10.1Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut Menyebut
Menyebut Menyebutkan
Nama Situasi Perasaan
No Isi Waktu terjadi
Klien Halusinasi saat
Halusinasi Halusinasi
Muncul berhalusinasi

8
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan
perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika
klien tidak mampu.

10.2 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan
menyampaikan kepada perawat.

XI. Setting Tempat


Gambar Setting Tempat

L CL

9
K K

F F

K K

F K F

Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar

: Co-Leader
CL

O
: Observer

F : Fasilitator

K
: Klien

10
Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

XII. Pengorgnisasian
SESI II
12.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Jumat, 4 Oktober 2013
b. Waktu : Pkl. 10.45 – 11.30 (sesi II)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah klien : 4 orang

12.2 Tim Terapi


a. Leader Sesi II : Rizki Marta Diana Amasda
Uraian tugas :
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Memimpin jalannya terapi kelompok
3. Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi II : Septa Fajar Setiya


Uraian tugas :
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi II : Rizky Fahrizal


Uraian tugas :
1. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara

11
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi II : 1. Yunisya Fika Hidayat


Uraian tugas :
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

12.3 Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/stimulasi

b. Media
1. Papan nama
2. Whiteboard
3. Spidol
4. Jadwal kegiatan klien
Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

12
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam terapeutik
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
 Leader menanyakan perasaan klien saat ini
 Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
 Menjelaskan aturan main

3. Tahap keja
a) Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai
semua pasien mendapat giliran
b) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c) Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
d) Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
”Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
e) Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi
f) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi

13
a. Evaluasi
1. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
2. Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan
harian klien
3. Kontrak yang akan datang
 Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain
 Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

C. Evaluasi dan Dokumentasi


I. Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi) Kemampuan Menghardik


Halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien


1 Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
2 halusinasi
Menyebutkan efektivitas
3 cara yang digunakan
Menyebutkan cara
4 mengatasi halusinasi
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik halusinasi

14
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri
tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

II.Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori.
Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal

XIII. Pengorgnisasian
13.1Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Jumat, 4 Oktober 2013
b. Waktu : Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai (sesi III)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah klien : 4 orang

13.2 Tim Terapi


a. Leader Sesi III : Rizky Fahrizal
Uraian tugas :
1). Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2). Memimpin jalannya terapi kelompok

15
3). Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi III : Rizki Marta Diana Amasda
Uraian tugas :
1). Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2). Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3). Membantu memimpin jalannya kegiatan
4). Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi III : Septa Fajar Setiya
Uraian tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi III : 1. Yunisya Fika Hidayat
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untukmelaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

13.2 Metode dan Media


13.2.1 Metode
o Diskusi dan tanya jawab
o Bermain peran/stimulasi
13.2.2 Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Pulpen
3) Spidol dan papan tulis

16
Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan Terjadwal

A. Tujuan
1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi
2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
C. Alat
1) Jadwal kegiatan harian
2) Pulpen
3) Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
D. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi dan latihan
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b) Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan keadaan klie saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di pelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghadrik
halusinasi.
c) Kontrak

17
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi dengan
melakukan kegiata
2) Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi
2) Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard
3) Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir
yang sama di whiteboard
 Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan,
dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan
terapis menggunakan whiteboard
 Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
 Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
4. Tahap terminasi
A. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun
jadwal kegiatan dan memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
B. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi,
Yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
C. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap

18
cakap.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

F. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3, kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya
haluasinasi.
formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI 3 TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

ASPEK YANG NAMA KLIEN


NO
DINILAI
1 Menyebutkan
kegiatan yang
biasa
dilakuakan
2 Mempergakan
kegiatan yang
biasa dilakukan
3 Menyusun
jadwal kegiatan
harian
4 Menyebutkan 2

19
cara mengontrol
halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan
harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan
tanda X jika klien tidsak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi
III. Klien mampu memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien
untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

XIV. Pengorgnisasian
14.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2013
b. Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah klien : 4 orang
14.2 Tim Terapi
a. Leader Sesi IV : Yunisya Fika Hidayat
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

20
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi IV : Rizki Marta Diana Amasda
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi IV : Rizky Fahrizal
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi IV : 1. Septa Fajar Setiya
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
14.2 Metode dan Media
a. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
b. Media
1. Spidol dan Whiteboard
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

21
A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Menayakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah}untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.

22
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul ”suster
ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

23
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

F. Evaluasi dan Dokumentasi


I. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi IV : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama klien


1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan
3 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tandaX jika klien tidsak
mampu.

II. Dokumentasi

24
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi
IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.

XV. Pengorgnisasian
15.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2013
b. Waktu : Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai (sesi V)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah klien : 4 orang
15.2 Tim Terapi
a. Leader Sesi III : Rizki Fahrizal
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi III : Septa Fajar Setiya
Uraian tugas :
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi III : Yunisya Fika Hidayat
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan denganwaktu, tempat dan
jalannya acara

25
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi V : 1. Rizki Marta Diana Amasda
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

15.3 Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
b. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
4) beberapa contoh obat

Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat


A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya minum obat
2. Klien memahami akibat tidak minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis

26
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
3. Beberapa contoh obat
D. Metode
1. Diskusi tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga
cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah
dan bercakap-cakap}
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi denganbercakap-cakap
dan minum obat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja.
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegahkambuh karena
obat memberi perasaan tenang
b. Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.

27
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskan lima benar minum obat
e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)
h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)
i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau tidak
minum obat.
l. Berikan pujian bila benar.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu,
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap dan minum obat
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrolhalusinasi
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

F. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.aspek
yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:

28
Sesi V: TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan


No Nama Klien benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara minum
obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri tanda√ jika klien mampu dan
tanda X jika klien tidak mampu.

G. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan
akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang
benar.

29
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan
Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

30

Anda mungkin juga menyukai