Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK): STIMULASI PERSEPSI

(HALUSINASI)

SESI IV: MAMPU MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA MELAKUKAN


AKTIVITAS TERJADWAL

A. Latar Belakang

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu masalah
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami gangguan persepsi sensori
antara lain merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
penciuman. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik
dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol
halusinasi yang dialaminya.

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah. Dalam
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
4. Sesi IV : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
5. Sesi V : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

C. Tujuan
1. Tujuan umum:
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam
kelompok secara bertahap
2. Tujuan khusus
a. Klien mengenal halusinasi
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
d. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Sesi yang digunakan / diimplementasikan

Sesi I : Klien mengenal halusinasi

E. Klien

1. Kriteria klien

a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

b. Komunikatif / dapat mempertahankan interaksi

c. Klien yang mengalami halusinasi.

2. Proses seleksi

a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Membuat kontrak dengan klien, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien,
rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

F. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur

a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien


untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan

b. Tempat nyaman untuk terapi

c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sesuai kontrak / rencana

d. Alat yang digunakan tersedia dan kondisi baik

e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer melaksanakan tugas sesuai peran


masingmasing.

2. Evaluasi Proses

a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

b. Leader mampu memimpin acara.


c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam


antisipasi masalah.

f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang


berfungsi sebagai evaluator kelompok

g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.

3. Evaluasi Hasil Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

a. Menjelaskan apa isi halusinasi

b. Menjelaskan frekuensi terjadinya halusinasi

c. Menjelaskan waktu terjadinya halusinasi

d. Menjelaskan apa yang dilakukan jika halusinasi muncul

e. Mengidentifikasi perasaan dan hasil dari tindakan yang dilakukan

G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini

H. Pengorgnisasian
SESI III : Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Kamis, 19 Maret 2020
b. Waktu : Pkl. 09.00 WIB s.d selesai (sesi III)
c. Alokasi waktu :
1. Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
2. Terapi kelompok (20 menit)
3. Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Srikandi
e. Jumlah klien : 5 orang
2. Tim Terapi
a. Leader : Febrina Faihauzzahroh
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader : Feria Ratnasari
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer :
1. Risdawanti Dwi Kusuma Wulandari
2. Rahmita Mulia Putri
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
angota kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator :
1. Nia Cantika Pasaribu
2. Dossy Chlismala
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah
kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
e. Metode dan Media
1. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
2. Media
1) Spidol
2) Kertas
I. Proses Pelaksanaan: Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader
4) Lama kegiatan 40 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal halusinasi
yaitu: isi, waktu terjadi, frekuensi, yang dilakukan dan perasaan pada saat
halusinasi muncul dan hasil dari tindakan.
2) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi
yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya
ditulis di kertas
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi (subyektif dan obyektif)
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika
halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
b) Menyepakati waktu dan tempa
J. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi IV, kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.
Formulir yang dievaluasi

SESI IV TAK

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Kemampuan Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

No. Aspek yang Nama Klien


dinilai
1. Menyebut
kegiatan yang
biasa dilakukan
2. Memperagakan
percakapan
yang biasa
dilakukan
3. Menyusun
jadwal kegiatan
harian
4. Menyebut cara
mengontrol
dengan
mencegah
halusinasi

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien

2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa
dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan
menyebutkan dua cara mencegah halusinasi, beritanda √ jika klien mampu dan tanda X
jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti  TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi III.
Klien mampu memperagakan kegitan  harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

K. Setting Tempat

Gambar setting tempat

F
K K

O L CL O

K K
F
Keterangan gambar:

L : Leader

CL : Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator

K : Klien

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TAK STIMULASI


SESI 4

MENGONTROL HALUSINASI DENGAN AKTIVITAS TERJADWAL

A. Vignette (Ilustrasi Kasus)

Terapi aktivitas kelompok stimulasi ini diberikan pada klien yang mengalami masalah
kejiwaan terkait gangguan persepsi sensori. Klien yang terlibat dalam terapi ini memiliki
diagnose yang sama yakni halusinasi pendengaran. Terapi ini dilakukan di ruang TAK RSUD
Sukamaju. Klien berjumlah 3 orang yang terdiri dari 2 laki-laki dan 1 perempuan. Terapi
dilakukan saat klien dapat berkomunikasi dengan baik.

B. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori b.d. pendengaran d.d. klien mengatakan ia mendengar suara-suara
bisikan ketika sedang berdiam diri. Klien juga terlihat sering berbicara sendiri dan melamun.

C. Rencana Keperawatan

Observasi : Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi

: Sesuaikan tingkat aktivitas

: Monitor isi halusinasi

Terapeutik : Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi

: Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi

Edukasi : Anjurkan memonitor sendiri terjadinya halusinasi

: Anjurkan melakukan distraksi (mis. Melakukan aktivitas terjadwal)

Kolaborasi : Pemberian obat antipsikotik dan antiansietas, bila perlu

Anda mungkin juga menyukai