Anda di halaman 1dari 22

Madeleine Leininger’s

Transcultural Theory

a.Pengertian

Transcultural Theory

Madeleine Leininger pada mulanya menguraikan teori keperawatan transkultural pada tahun 1970-an,
dan pada tahun 1978, Leininger menyajikan suatu model pembangkit teori untuk studi tentang teori dan
praktik keperawatan transkultural.Definisinya mengenai keperawatan transkultural adalah sebagai sub
bidang keperawatanyang difokuskan pada studi komparatif dan analisis dari berbagai kultur dan
subkulturdengan mempertimbangkan perilaku kasih sayang mereka, asuhan keperawatan, dannilai-nilai
sehat-sakit, keyakinan-keyakinan dan pola-pola perilaku dengan tujuanmengembangkan landasan
pengetahuan ilmiah dan humanistik, yang berguna untukmenyiapkan praktik asuhan keperawatan
spesifik-kultur dan universal-kultur (1978:8).

Fokus utama dari hasil karya Leininger adalah studi humanistik dan ilmiah tentangsemua orang dari
berbagai kultur mengenai cara-cara perawatn dapat membantu orangdengan kebutuhan-kebutuhan
kesehatan dan hidupnya sehari-hari (1981:8). Leiningermenguraikan tentang transkultural dan
ethnocaring. Tindakan caring dikatakan sebagaitindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan
kepada individu secara utuh.Perilaku caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam
perkembangandan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring
secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungandan bimbingan pada
manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yanguniversal dimana ekspresi, struktur dan
polanya bervariasi diantara kultur satu tempatdengan tempat lainnya Paula (2009:60).

Ethnocaring didefinisikan sebagai sebuah studi dan klasifikasi sistematis darikeyakinan, nilai-nilai, dan
praktik asuhan keperawatan yang secara kognitif diterima oleh budaya tertentu melalui bahasa,
pengalaman, keyakinan, dan sistem nilai setempat mereka (Leininger, 1978:8). Sedangkan ethnonursing
adalah penggunaan pengetahuantentang nilai-nilai, keyakinan, dan praktik kultur atau subkultur
setempat yang berhubungan dengan kesehatan dan keperawatan.

Keperawatan transkultural mencakup mengintegrasikan pandangan, pengetahuan,dan pengalaman


budaya dalam merencanakan dan mengimplementasikan asuhan khususuntuk individu dari suatu
budaya. Model dari Leininger menekankan pandangan dunia,dengan mempertimbangkan beragam
budaya. Model ini sangat berguna bagi perawatyang bekerja dengan individu, kelompok, keluarga, atau
komunitas dengan keyakinan,nilai, dan praktik budaya yang unik. Keperawatan transkultural mencakup
pengintegrasian pandangan, pengetahuan, dan pengalaman budaya dalam semua area proses
keperawatan: walau demikian, model ini tidak memberikan panduan untuk mengkaji klien — individu,
kelompok, atau komunitas — juga tidak memandu diagnosis, perencanaan, dan intervensi keperawatan.

b. Konsep dalam Transcultural Nursing


1.Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yangdipelajari, dan dibagi serta
memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak danmengambil keputusan.

2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanatau suatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi tindakan dan keputusan.

3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimaldari pemberian
asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan
untuk memberikan asuhan budayayang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan
termasukkepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yangmungkin kembali
lagi.

4.Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individuyang menganggap bahwa budayanya adalah
yang terbaik diantara budaya- budaya yang dimiliki oleh orang lain.

5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yangdigolongkan menurut
ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.

6.Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada asal muasalmanusia.

7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi
memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaranyang tinggi pada perbedaan budaya setiap
individu, menjelaskan dasar observasiuntuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikan timbal balik diantara keduanya.

8.Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,dukungan perilaku pada
individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadianuntuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun
potensial untuk meningkatkankondisi dan kualitas kehidupan manusia.

9.Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan mengarahkan
individu, keluarga atau kelompok pada keadaanyang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk
meningkatkan kondisi kehidupanmanusia.

10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,kepercayaan dan pola
ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukungatau memberi kesempatan individu, keluarga
atau kelompok untukmempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidupdalam
keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.

11. Culturtal Imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untukmemaksakan


kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh
perawat lebih tinggi daripada kelompoklain (Leininger, 1985).c.
Keyakinan Leininger:

1.Keperawatan: cara ilmiah dan humanistik dalam membantu klien melalui proseskepedulian budaya
khusus (nilai-nilai, keyakinan, dan praktik) untukmeningkatkan atau mempertahankan kondisi
kesehatan.

2.Klien: individu, keluarga, kelompok, masyarakat, atau komunitas dengankemungkinan kebutuhan fisik,
psikologis atau sosial, di dalam konteks budayamereka, yang merupakan penerima asuhan keperawatan.

3.Kesehatan: ditentukan oleh sudut pndang budaya khusus dan orang-orangsetempat, budaya yang
bergantung pada teknologi memndang kesehatan dan perawatan kesehatan secara berbeda dari
masyarakat yang tidak bergantung padateknologi

4. Lingkungan: setiap budaya kultur atau masyarakat di seluruh dunia tempatethnocaring dipraktikkan
oleh perawat yang membantu klien.

Sistem Model Betty Neuman

a.Pengertian Sistem ModelSistem model Neuman merupakan suatu model keperawatan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman, yang mempertimbangkan manusia secara
utuh — dengan inti sentral faktor-faktor survival, lini pertahanan dan resistensiterhadap stresor serta
strain. Dalam hal ini, Neuman menggunakan pendekatan manusautuh (total person approach), dengan
memasukkan konsep holistik, pendekatan sistemterbuka, dan konsep stresor Kusnanto (2004:24).

b.Konsep Mayor Teori Neuman

Brooker (2001:143) memaparkan mengenai konsep mayor Neuman.

1.Manusia. Manusia merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencarikeseimbangan yang harmoni,
dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabelfisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan,
dan spiritual.

2. Lingkungan. Lingkungan adalah semua kekuatan, baik internal dan eksternalyang dapat memengaruhi
hidup dan perkembangan klien atau sistem klien.

3.Keperawatan. Secara umum, keperawatan adalah sebuah profesi yang unik,mencakup tentang respon
manusia terhadap stresor yang merupakan konseputama untuk mencapai stabilitas pasien. Neuman
mengemukakan parameter darikeperawatan adalah individu, keluarga dan kelompok dalam
mempertahankantingkat yang maksimal agar sehat dengan intervensi untuk menghilangkan stresdan
menciptakan kondisi yang optimal bagi pasien. Tujuan dari intervensikeperawatan adalah untuk
menurunkan stresor lewat pencegahan primer,sekunder, dan tersier.
4.Kesehatan. Kesehatan adalah keadaan yang adekuat dalam suatu sistem stabilitaskeadaan yang baik.
Sehat merupakan sebuah kondisi yang terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan, dan sehat adalah
keseimbangan dinamis sebagai dampakdari keberhasilan menghindari dan mengatasi stresor.

Potter (2006:276) menjelaskan bahwa Neuman meyakini bahwa keperawatanmemperhatikan manusia


secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam
mencapai dan mempertahankan tingkatkesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan
mengevaluasi sistem klien.Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respons klien
terhadapstressor. Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder, tersier.

Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasifaktor-faktor risiko
yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahansekunder berfokus pada
penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak. Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari
pencegahan tersier adalah untukmemberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui
pendidikan kesehatandan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.

Virginia Henderson

a. Pengertian Keperawatan menurut HendersonKusnanto (2004:113) dalam bukunya mengatakan


bahwa, Virgina Hendersonmemperkenalkan definition of nursing yang ditinjau dari sisi fungsional.
MenurutHenderson, tugas unik perawat adalah membantu individu — baik dalam keadaan sakitmaupun
sehat — melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukungkesehatan dan
penyembuhan individu, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individusaat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kemauan, dan pengetahuan.

Asmadi (2008:113) mengungkapkan bahwa Henderson juga mengembangkan sebuahmodel


keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”. Model inimemaparkan tentang tugas
perawat adalah membantu individu atau pasien dalammeningkatkan kemandiriannya dalam waktu
secepat mungkin. Perawat menjalankantugasnya tersebut secara mandiri, tidak tergantung pada dokter.
Akan tetapi, perawatmasih tetap harus menyampaikan rencananya ini kepada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.

b. Kepercayaan Henderson

1. Manusia adalah seseorang yang membutuhkan bantuan untuk memperolehkesehatan dan


kemandirian atau kematian yang damai. Pikiran dan tubuh tidakdapat dipisahkan.

2. Lingkungan adalah semua keadaan dan pengaruh eksternal yang memengaruhikehidupan dan
perkembangan
3. Kesehatan biasanya disamakan dengan kemandirian, dipandang dari kemampuanklien untuk
melakukan 14 komponen keperawatan tanpa bantuan.

4. Keperawatan memiliki tugas untuk membantu dan mendukung seseorang didalam aktivitas hidupnya
dan membantu untuk mencapai kedewasaan Brooker(2001:140).

Teori Keperawatan Henderson

Berdasarkan Potter (2005:274) mengatakan teori keperawatan Henderson mencakupseluruh kebutuhan


dasar seorang manusia. Yang diidentifikasikan dalam 14 komponendalam asuhan keperawatan dasar
(basic nursing care) pada tingkat asuhan individual,mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-
hari dari seseorang; perawatmembantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi yang baik
dan sesuaisehingga memungkinkan ia untuk melakukan hal-hal seperti berikut.

1.Bernafas secara normal.

2. Makan dan minum cukup.

3. Eliminasi.

4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki.

5. Istirahat dan tidur.

6. Memilih cara berpakaian, berpakaian dan melepaskannya.

7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal.

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi.

9. Menghindari bahaya dari lingkungan.

10. Berkomunikasi dengan orang lain.

11. Beribadah menurut keyakinan.

12. Bekerja yang menjanjikan prestasi.

13. Bermain dan berpatisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi.

14. Belajar, meggalih atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengacuh pada perkembangan dan
kesehatan normal.

Martha Rogers
a. Pengertian the Science of Unitary and Irreducible Human BeingsIlmu manusia kesatuan adalah sistem
konseptual keperawatan dimaksudkan untukmerangsang perkembangan teori keperawatan. Manusia
kesatuan adalah makhlukhomeodinamik dan tidak homeostatis. Ilmu rogers tentang teori manusia
kesatuan telah digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu pendidikan keperawatan, praktek,
dan penelitian. Roger mengungkapkan tentang teori keperawatan banyak dipengaruhi olehteori sistem
dan teori medan energi. Manusia dilihat sebagai medan energi yangmelakukan pertukaran energi
dengan lingkungannya secara terus menerus(homeodinamik), dengan lima karakteristiknya yang
merupakan landasan dibangunnya prinsip kesatuan dalam keperawatan yaitu kesatuan utuh,
keterbukaan, kesatuan arah, pola dan organisasi, dan kemampuan mempersepsikan/berperasaan.
Teorinya dikenalsebagai “unitary human beings theory.” Meleis (2012:311).

Teori Roger didasari oleh ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta sepertiantropologi, sosiologi,
agama, filosofi, perkembangan sejaran dan juga mitologi(homeostatis). Teori Roger ini berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Danilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia,
alam dan perkembanganmanusia secara langsung.Terdapat lima asumsi yang menjadi dasar teori Roger
yaitu sebagai berikut:

1. Manusia adalah kesatuan yang utuh, masing-masing manusia mempunyai sifatdan karakter yang
berbeda serta mempunyai proses hidup yang dinamis.

2. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, dimmana manusia merupakansebuah sistem terbuka,
dan manusia akan mempengaruhi dan dipengaruhilingkungan sekitarnya.

3. Proses kehidupan manusia berjalan lambat, tidak dapat diubah dan tidak terarah,karena jalan hidup
tiap individu berbeda-beda.

4. Identitas dari individu merupakan gambaran dari seluruh proses kehidupannyasehingga


perkembangan manusia dapat dilihat dari tingkah lakunya.

5. Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.Selain itu manusia merupakan suatu
kesatuan utuh, memiliki integritas diri danmenunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar beberapa
bagian. Manusia yang utuh merupakan “empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan
manifestasikarakterristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat ditinjau

berdasarkan bagian pembentuknya”. Keempat dimensi yaitu, sumber energi, keterbukan, kereraturan
dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia. Digunakan untukmenentukan prinsip
mengenai bagaimana manusia berkembang

b. Konsep Mayor Teori Roger

1. Manusia adalah suatu unti, manusia secara terus menerus saling tukar menukarenergi dengan
lingkungannya. Proses kehidupan manusia berkembang dan tidak kembaliseperti semula, berlangsung
lama dan terus menerus, manusia mempunyai kemampuan mengabstraksikan, imajinatif, berbahasa,
berpikir, sensasi dan emosi.
2. Lingkungan merupakan semua pola yang ada di luar dari individu, individu danlingkungan membentuk
sistem terbuka.

3. Keperawatan merupakan ilmu dan seni yang humanistik dan humanitarian.

4. Kesehatan, dalam hal ini, Roger mengatakan bahwa ia memandang kesehatansebagai suatu nilai yang
sangat penting Kusnanto (2004:22)

Pengertian Keperawatan Menurut Orem

Menurutnya teori keperawatan adalah :

Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana
mengaturnya secara terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari
penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai
kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kabutuhan hidup,
memlihara kesehatan dan kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care
(perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri,
sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas Self Care
mereka.

Deskripsi Konsep Sentral Orem

1. Manusia :

Suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis simbolik dan sosial serta berinisiasi
dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan

1. Udara

2. Air

3. Makanan

4. Eliminasi

5. Kegiatan dan istirahat


6. Interaksi sosial

7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan

8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

2. Masyarakat/lingkungan :

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan interaktif

3. Kesehatan :

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi secara
fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik, interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan
untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan
merupakan suatu kedaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai bentuk
kebahagiaan lain, pengalaman spiritual, gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui
personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan, keberhasilan dalam
usaha dan sumber yang memadai.

4. Keperawatan :

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian pada
bayi, anak dan orang dewasa, ketika mereka, orangtua mereka, wali atau orang dewasa lain yang
bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau
mengasuh atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditujukan untuk menolong sesama.
Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan mempunyai tujuan suatu fungsi
yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan
kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.

Teori Sistem Keperawatan Orem

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya
sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem
dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;
1. Self Care

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan

Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadannya , keadaan kesehatan dan
kesempurnaan.

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya
serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self
care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.

Penekanan teori self care secara umum :

a. Pemeliharaan intake udara

b. Pemeliharaan intake air

c. Pemeliharaan intake makanan

d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi

e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia

h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan
potensinya.

2. Self Care Deficit


Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem. Yang menggambarkan kapan keperawatan
di perlukan.Oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.

Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam
melakukan self care yang efektif

Teori self care deficit diterapkan bila ;

- Anak belum dewasa

- Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan

- Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tapi diprediksi untuk

masa yang akan datang.

3. Nursing system

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan “Self Care” patien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien
atau keduanya. Nursing system ditentukan atau direncanakan berdasarkan kebutuhan “Self Care” dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas “Self Care”.

Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :

a. The Wholly compensatory system

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh kepada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi, serta adanya manipulasi gerakan.

b. The Partly compensantory system

Merupakan system dalam memberikan perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan pada pasien
yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien post op abdomen dimana pasien ini
memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam
ambulasi dan melakukan perawatan luka.

c. The supportive – Educative system

Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu
melakukan perawatan mandiri.
Metode bantuan :

Perawat membantu klien denagn mengguanakn sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :

Acting atau melakukan sesuatu untuk klien

Mengajarkan klien

Menagarahkan klien

Mensuport klien

Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.

Teori Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang kemampuan
dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
(sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

Klien

Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.

PERAWAT

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat
pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.

Peran Prawat:

a. Mitra kerja,. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai
mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar
kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara perawat
dan klien.

b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang
masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan.
Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana
bersahabat dan akrab.

c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya
memberikan pendidikan , pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi
masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang
individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.

e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk
berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk membantu memenuhi
kebutuhannya.

f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan
yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah
klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu
dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien.
Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.

Hubungan Interpersonal

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan
dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan
tujuan untuk membina suatu hubungan.

Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau
mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:

a. Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri
untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang
unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal.

b. Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menghadapi kehidupan.

c. Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang


berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
d. Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri
dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan
mencapai resolusi masalah.

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap diantaranya:

a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan
dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian
askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.

b. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

a. Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

b. Individu mandiri terpisah dari perwat.

c. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

d. Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai
fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.

c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan
seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk membebaskan
diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar
mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan
yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan
diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap praktik
keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian
mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam
memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.

Konsep mayor teori Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan
keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuat (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam
rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi
lain.

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya
dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan
kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses
perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang
dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan
lingkungan sosial.

a. Lingkungan fisik (Physical environment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien
harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,
tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

b. Lingkungan psikologi (Psychology environment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus.

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

c. Lingkungan Sosial (Social environment)

Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada
umumnya.

Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.

Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan
merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan
teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi
kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan
psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan
organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah mahluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dalam meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit.

Tolok ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson
ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan
antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut,
Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai
ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seha-rusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.

Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya secara
interpersonal.

2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat memuaskan
kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan
bagi individu, serta keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi juga
kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.

5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan kepada
pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan keperawatan
terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.

7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

B. Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan

Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Kemanusiaan (Human Beeing)

Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya atau orang lain dalam memberikan
pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan
membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi
yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-
bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus
selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan
terjadi ko nflik (terutama kngi.onflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang
kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.

2. Kesehatan

Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang baik. Akan tetapi Watson juga
mempercayai bahwa ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat
ini, yaitu:

a. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi.

b. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya.

c. Tidak adanya penyakit.

Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :

a. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.

b. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan dengan apa
yang dialami.

3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial. Masyarakat
memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang
harus dicapai. Nilai -nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.

Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai
seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu
ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling
peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen,
tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.

4. Keperawatan

Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat
yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan
mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu: masalah
penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan
yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi
Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap
kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian
asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.

Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:

a. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.

b. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.

c. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.

d. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.

e. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negative.

f. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.

g. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.

h. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-
kultural, serta spiritual.

i. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.

j. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.


B. Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari TigaSistem

1.

Sistem PersonalMenurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem
personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan perkembangan
(growth and development), citra diri (body image), ruang (space), danwaktu (time).a.

Persepsi (perception)Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian.
Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu,
latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialamioleh
semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal. b.

Diri (self)Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah

individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis,

sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.c.

Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)Tumbuh kembang meliputi perubahan sel,
molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanyaterjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dansumbangan fungsi genetik, pengalaman yang berarti
dan memuaskan. Tumbuh kembang dapatdidefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang
dimana dia bergerak dari potensialuntuk mencapai aktualisasi diri.d.

Citra diri (body image)King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya
dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.e.

Ruang (space)Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif,individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan
waktu,transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisikyang
disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.f.

Waktu (time)King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yanglain,
merupakan pengalaman unik setiap orang2.

Sistem InterpersonalKing mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar


manusia.Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang
disebutGROUP. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi,
komunikasi,transaksi, peran dan stress.a.

InteraksiInteraksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang atau
lebihdidalam hubungan timbal balik. b.

KomunikasiKing mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan dari
satuorang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisiatau
tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual,transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satuorang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang
sangat penting adalah sentuhan. Aspek laindari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah,
penampilan fisik dan gerakan tubuh.c. TransaksiCiri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu
mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.d.

PeranPeran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberidan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi
perilakuyang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan
yangditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi,
danhubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus

e.
StressDefinisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi
dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan
yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorangdengan lingkungannya untuk
mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungandengan sistem terbuka yang terus-
menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-
spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,individual, personal, dan subjektif.3.

Sistem SosialKing mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal,
perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan
antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengansistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.a.

OrganisasiOrganisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan
pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal
atauorganisasi. b.

OtoritasKing mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi
yangtimbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi
definisi,validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.c.

KekuasaanKekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial


dalamorganisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.d.

Pembuatan keputusanPembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap


kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang
terusmenerus, dan berorientasi pada tujuan.e.

StatusStatus bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King mendefinisikanstatus
sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan

kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hakistimewa,
tugas-tugas, dan kewajiban.Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan
pasien/klien.Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan
keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien
dipengaruhioleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang
berlaku.Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien
dalammenciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan

15

DAFTAR RUJUKAN

Asmadi. 2008.

Konsep Dasar Keperawatan.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC.Brooker, Christine. 2001.

The Nurse’s Pocket Dictionary

. Edition 31. Terjemahan AndryHartono

Jakarta: Buku Kedokteran EGC.Christensen, Paula & Kenney, Janet. 2009.

Nursing Process: Application of Conceptual Models.

Edition 4. Terjemahan Yuyun Yuningsih & Yasmin Asih. Jakarta: BukuKedokteran EGC.Dirckx, John. 2005.

Stedman’s Concise

Medical Dictionary for the Health Professions.

Edition 4. Terjemahan Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.Jaypee. 2007.

Psychiatric Mental Health Nursing.

New Delhi: Basavanthappa.Kusnanto. 2004.

Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.

Jakarta: Buku KedokteranEGC.Meleis, Afaf Ibrahim. 2012.

Theoretical Nursing: Development and Progress.

Fifth Edition.Pennsylvania: Wolters Kluwer Health.Potter & Perry. 2005.

Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice.

Edition 4.Terjemahan Yasmin Asih, dkk. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai