transkultural berasal dari kata trans dan culture, trans berarti alur
perpindahan, jalan lintas atau penghubung. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia; trans berarti melintang , melintas , menembus , melalui.
Culture berarti budaya
Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
Konsep Transcultural Nursing
Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis yang difokuskan pada
prilaku individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan
perilaku sehat dan perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya.
(Leininger, 2002).
2. Konsep dalam Transkultural Nursing
a. Budaya
adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi
serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
b. Nilai budaya
adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkanatau sesuatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu waktu tertentu danmelandasi tindakan dan keputusan.
c. Perbedaan budaya
Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yangoptimal dari pemberian asuhan
keperawatan, mengacu pada kemungkinanvariasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan
untuk memberikan asuhanbudaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan
tindakantermasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
c. Etnosentris
diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. adalah persepsi yang dimiliki oleh
individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik.
e. Etnis
berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
f. Ras
adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal
manusia
g. Etnografi
adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian etnografi
memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan
budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan
orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
h. Care
adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku
pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik
actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
i. Caring
adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
j. Cultural Care
berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,kepercayaan dan pola
ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu,
keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan
hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
k. Culturtal imposition
berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan,
praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh
perawat lebih tinggi daripada kelompok lain
Konsep Utama Transcultural Nursing:
: perawat memberikan bimbingan dukungan kepada klien untuk meningkatkan kondisi
klien
Caring
Nilai kultur
pe rbedaan kultur
keperawatan
Cultural care university : hal-hal umum dalam sistem nilai, norma dan budaya
Etnosentris
:keyakinan ide, nilai, norma, kepercayaan lebih tinggi dari yang lain
didefinisikan
sebagai
keseluruhan
fenomena
yang
mempengaruhi
5. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
Kesimpulan
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang
difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan
perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya.
2. Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk
menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien.
3. Diagnosa keperawatan dapat mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan budaya, membentuk budaya baru atau bahkan mengganti budaya
yang tidak sesuai dengan kesehatan.
4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja
dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien
sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien.
5. Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.
Daftar Puastaka
Akhmadi. 2011. "Konsep Keperawatan Transkultural (Madeleine Leininger)".
Lecture/Class. Gadjah Mada University. Unpublished.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam menjalankan tugas sebagai perawat, banyak perubahan-perubahan yang ada baik di
lingkungan maupun klien. Perawat harus menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi
ini termasuk segi pelayanan kesehatannya. Perpindahan penduduk menuntut perawat agar
dapat menyesuaikan diri dengan budayanya dan sesuai dengan teori-teori yang dipelajari.
Dalam ilmu keperawatan, banyak sekali teori-teori yang mendasari ilmu tersebut. Termasuk
salah satunya teori yang mendasari bagaimana sikap perawat dalam menerapkan asuhan
keperawatan. Salah satu teori yang diaplikasikan dalam asuhan keperawatan adalah
teori Leininger tentang transcultural nursing.
Dalam teori ini transcultural nursing
didefinisikan sebagai area yang luas dalam keperawatan yang fokusnya dalam komparatif
studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring, nursing
care, dan nilai sehat sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan
ilmu dan humanistik body of knowledge untuk kultur yang universal dalam keperawatan.
Dalam hal ini diharapkan adanya kesadaran terhadap perbedaan kultur berarti perawat yang
profesional memiliki pengetahuan dan praktik berdasarkan kultur secara konsep perencanaan
dalam praktik keperawatan. Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk
mengembangkan sains dan keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan
pada kultur yang spesifik dan kultur yang universal. Kultur yang spesifik adalah kultur
dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu. Kultur yang
universal adalah nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan dilakukan hampir semua
kultur (Leininger, 1979). Leininger mengembangkan teorinya dari perbedaan kultur dan
universal berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakat dengan perbedaan kultur dapat
menjadi sumber informasi dan menentukan jenis perawatan yang diinginkan, karena kultur
adalah pola kehidupan masyarakat yang berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan.
Cultur care adalah teori yang holistik karena meletakan di dalamnya ukuran dari totalitas
kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk sosial struktur, pandangan dunia, nilai
kultural, ekspresi bahasa, dan etnik serta sistem profesional.
1.2
Identifikasi Masalah
a.
Definisi transcultural nursing b.
Tujuan penggunaan keperawatan transkultural c.
Konsep transkultural nursing d.
Paradigma transkultural nursing e.
Proses transkultural nursing f.
Tren dan Isu transkultural nursing
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan dan untuk memberi informasi tentang apa
yang dimaksud dengan transkultural nursing melalui definisi yang dijabarkan, konsep-konsep
yang ada serta hal yang terjadi yang berhubungan dengan transkultural nursing.
1.4
Metode penulisan
Menjabarkan secara keseluruhan tentang transkultural nursing dalam proses keperawatan.
1.5
Sistematika Penulisan
Bab satu terdiri dari lima sub bab. Pertama adalah latar belakang yang menjelaskan tentang
transkultural nursing secara luas. Kedua adalah identifikasi masalah yang menjelaskan
tentang apa saja yang akan dibahas dalam makalah ini berkaitan dengan transkultural nursing.
Ketiga adalah tujuan penulisan yang menjelaskan tentang apa tujuan kami membuat makalah
ini. Keempat adalah metode penulisan yang berisi tentang metode yang digunakan untuk
membuat makalah ini. Bagian yag kelima adalah sistematika penulisan yang berisi tentang
apa saja isi yang terdapat dalam makalah ini. Bab kedua terdiri dari enam sub bab. Pertama
adalah menjelaskan tentang pengertian dari transkultural nursing. Kedua menjelaskan tentang
tujuan penggunaan transkultural nursing dalam praktik keperawatan. Ketiga menjelaskan
tentang konsep dari transkultural nursing. Keempat menjelaskan tentang paradigma
transkultural nursing. Kelima adalah proses bagaimana praktek transkultural nursing
diterapkan. Terakhir menjelaskan tentang tren dan isu seputar transkultural nursing. Bab
ketiga yang terdiri dari kesimpulan dan saran.